SEKUEL : "MENIKAHI MAFIA"
Elard Frey Ardolph seorang mafia kejam terpaksa menikah dengan sahabat dari adiknya karena sebuah rencana gila dari mommynya.
Sedangkan seorang wanita cantik yaitu Aneisha Cheryl Adiguna harus menjadi seorang yatim piatu karena sebuah kecelakaan yang menimpa orang tuanya.
Tidak ada niatan untuk menikah dekat-dekat ini namun siapa sangka bahwa dia akan menikah dengan kakak dari sahabatnya sekaligus anak majikan dari orang tuanya.
Elard yang menganggap bahwa Neisha memanfaatkan keluarganya pun terus saja menggoreskan luka di hati Neisha padahal dia sudah menjadi istrinya.
"Ayah ibu, Neisha pingin ikut kalian!" batinnya karena tidak kuat dengan penyiksaan yang di alaminya.
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18_Pingsan
Neisha dengan gontai menyusuri jalanan yang cukup ramai, ada beberapa orang yang memandang dirinya aneh namun Neisha tidak menghiraukan.
Dia lapar namun uangnya tinggal sedikit karena memang semua yang dia beli tadi menggunakan uangnya, ingin meminta sang suami namun Neisha takut.
Padahal itu adalah tabungannya selama ini yang dia simpan di bank namun harus terpakai untuk membeli banyak bahan makanan ini.
Karena capek Neisha memilih untuk beristirahat sejenak di trotoar pinggir jalan yang kebetulan juga ada beberapa orang yang berhenti di sana.
"Capek banget," keluh Neisha.
Setelah satu jam perjalanan Neisha pun sampai di apartemen nya, dia melihat sekeliling namun tak menemukan Elard di sana.
'kemana dia? Entahlah lebih baik aku segera masak buat makan malam,' gumamnya dalam hati.
Sungguh melelahkan namun sampai di apartemen dia tidak langsung istirahat namun langsung beranjak ke dapur untuk masak makan malam gawat jika sang suami sampai datang dan tidak ada makanan sedikit pun.
Di sisi lain Elard sedang berada di markas bersama dengan Jimi dan juga uncle Yoga.
"Kamu jam segini di markas, istri kamu gimana El?" tanya uncle Yoga membuat Elard langsung teringat akan Neisha yang dia tinggalkan di supermarket.
"Astaga, aku lupa uncle! Aku balik dulu uncle kalau ada apa-apa hubungi saja dan Nelson, Jimi pantau terus kondisi," seru Elard belum selesai uncle bicara dia langsung pergi.
"Ada apa dengan dia?" tanya uncle yoga kepada Jimi yang juga berada di sana.
"Entah uncle, aku kadang juga kurang bisa menebak pikiran dari Elard," balas Jimi.
'Apakah dia sudah ada rasa dengan istrinya? Semoga saja ada ya son karena uncle percaya bahwa takdir kamu sama seperti tuan Brian yang bisa mencintai istrinya walaupun awal awal tidak mengakuinya,' isi hari uncle Yoga.
Entah Elard pergi dengan tanpa sadar padahal seharusnya tidak ada masalah dengan nya, mau istrinya ketinggalan atau jalan kaki tidak ada masalah untuk elard namun entah tiba-tiba saja dia refleks langsung menuju ke supermarket.
Sampai di sana dia tidak menemukan Neisha, karena tidak menemukan sang istri Elard pun memilih untuk pulang siapa tahu sang istri sudah berada di apartemen.
Saat dia sampai di apartemen dia tak menemukan Neisha namun di meja makan sudah tersedia hidangan makan malam.
Kebaikan entah dari mana Elard pun menunggu Neisha untuk keluar dari kamarnya, hingga lima belas menit Neisha pun tak keluar keluar membuat kesabaran Elard menipis.
Dia pun langsung membuka pintu kamar Neisha yang memang tak terkunci namun di lihatnya sang empunya kamar malah asyik tidur.
Karena menunggu sang suami membuat Neisha ketiduran di kasurnya sehingga dia tidak tahu sama sekali kalau sang suami sudah pulang.
Dengan kemarahan Elard langsung menarik kasar tangan Neisha membuat sang empunya terlonjak kaget di buatnya.
"Aaaaak! Tuan, sakit." rintih Neisha karena sang suami menarik tangannya dengan kasar.
Elard tidak memperdulikan teriakan kesakitan Neisha, dia membawa sang istri ke kamar mandi mendorong Neisha ke bathtub dan menyalakan shower hingga air dingin langsung mengenai tubuh Neisha.
Dengan menggigil dia memohon untuk mematikan shower tersebut.
"Tu... Tuan, dingin tolong berhenti," lirihnya dengan nada terbata bata karena kedinginan.
"Kau harus aku beri pelajaran, enaknya kau malah tidur di saat aku dari tadi menunggu mu untuk makan malam! Kau membuat selera makan malam ku hancur," ucapnya penuh kemarahan.
"Ma... Maaf tuan," lirihnya lagi.
Seharusnya di sini dia lah yang marah marah karena sudah di tinggalkan sendirian hingga dia harus berjalan kaki lama hingga kakinya lecet.
Dia bahkan belum mengobati luka di kakinya namun sekarang malah harus terkena air yang membuatnya semakin perih saja.
"Tuan tolong," lirihnya sekali lagi.
Elard yang merasa kesal pun meninggalkan Neisha yang masih berendam di bathtub air dingin itu bahkan baju nya sudah basah semuanya.
Elard memilih untuk menuju ke balkon kamar nya dan menyalakan rokok nya untuk menenangkan dirinya.
Setiap kali melihat Neisha ingin rasanya Elard marah dan kalau bisa membunuh dia akan sangat senang namun dia sadar pasti orang tuanya tidak suka dengan idenya kali ini.
'Pernikahan ini terjadi semua gara-gara Neisha memanfaatkan kematian orang tuanya agar keluarga Elard berbelas kasih namun tidak dengan nya yang tahu akal busuk dari wanita murahan satu itu,' pikirannya dalam hati.
Hingga isapan rokok terakhir membuat Elard lebih rileks lagi dan memilih untuk bersih bersih diri karena badannya sangat kotor selepas dari markas.
Biasa karena di sana adalah tempat dunia gelapnya, banyak sekali saksi bisu dari kejamnya anggota klan elang di sana jadi jangan heran kalau bau anyir darah pasti akan tercium dengan jelas.
.
Di sisi lain Neisha berusaha untuk bangun dari bathtub, dengan susah payah akhirnya dia bisa keluar dari sana.
Dengan jalan pelan dan berpegangan dengan tembok dia memilih untuk menuju ke almari untuk mencari pakaian ganti.
Bibirnya sudah memucat dan tangan dan kakinya juga sudah mengkerut putih putih, Neisha sudah menggigil kedinginan.
Belum sempat dia mengambil pakaiannya kepalanya sudah mulai pusing dan berkunang kurang, seketika penglihatan nya gelap semuanya dan dia pun pingsan.
Yang tidak Neisha tahu bertepatan dengan pingsannya dia, kamar Neisha pun terbuka dan menampakkan Elard yang sudah segar setelah mandi, dia berencana untuk bercinta dengan istrinya karena entah melihat tubuh basa sang istri tadi membuat dia bergejolak.
Namun siapa sangka saat Elard masuk dia melihat Neisha yang sudah akan tumbang, dengan reflek dia pun langsung membawa tubuh langsing sang istri ke dalam pelukannya hingga Neisha tidak berciuman dengan lantai langsung.
Elard langsung membawa Neisha ke kasur dan langsung mengecek suhunya karena di lihat dari bibir dan wajah yang sangat pucat sekali.
Dia pun mengukur suhu tubuh sang istri yang ternyata cukup tinggi yaitu 39°C.
"Ck, menyusahkan sekali." keluh Elard namun begitu dia masih saja membantu Neisha untuk mengganti pakaian.
"Kenapa ini?" tanyanya kepada diri sendiri saat melihat kaki sang istri yang lecet lecet bahkan banyak luka yang menganga terbuka.
"Jadi dia dari tadi meminta berhenti karena kakinya yang sakit," gumam Elard.
"Apa jangan jangan!" tebak Elard tiba-tiba saja karena seingat dia tadi saat mengantar Neisha dia tidak melihat luka di kaki sang istri namun sekarang kenapa bisa ada di sana.
Setelah rapi dengan pakaian gantinya, Elard langsung mengompres kening sang istri untuk meredakan demam nya.
Selama sakit ini Elard terus merawat Neisha, sesekali ada keluhan dari dirinya mengapa dia harus membantunya.
.
.
TBC