Zara, akhirnya kembali ke tanah air setelah menyelesaikan studinya, sekaligus menyembuhkan trauma masa lalu. Ia ingin melupakan orang yang menyakitinya. Namun tanpa diduga Kenan muncul kembali dalam hidupnya, menyatakan keinginan nya menikah dengan dengan nya. Zara menolak ia ingin melupakan laki-laki tersebut. Namun Kenan tidak mau. menyerah ia berusaha mendapatkan Zara dengan cara apapun. Apakah Zara akan jatuh pada laki-laki yang pernah menyakiti nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sonata 85, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bos Penjahat
“Itu tidak boleh jatuh ke tangan orang lain, Bos besar ingin kita tetap memegang bagian barat dan timur dari dulu tidak ada yang berani mengusik wilayah itu. Kenapa sekarang ada yang ingin merebutnya. Lakukan pertemuan dengannya,” perintah Kenan pada Kanez.
Malam itu mereka melakukan pertemuan antara dua bos organisasi besar . Tapi saat mereka duduk mata Kenan terkejut ternyata Leo bagian dari organisasi yang mengusik perusahaannya.
“Apa yang terjadi kenapa Leo di sana?” tanya Kenan pada pengawalnya.
Kanez berbisik, “Saya mendengar pria itu sudah bergabung dengan bos kim Tuan.”
Leo menatap Kenan dengan tatapan tajam adu mata berlangsung beberapa detik.
Leo menunjukkan perlawanannya pada lelaki yang dulu jadi sahabatnya. Banyak kabar terdengar para perusahaan besar menggunakan jasa para mafia untuk memperlancar usaha mereka.
“Saya tidak akan menyerahkan wilayah itu pada kalian,” tegas Kenan.
“Bos, pemilik itu sudah mati, itu artinya kita adakan pembagian ulang.”
“Bos Zear sudah menyerahkan itu pada Pak Kenan. Penyerahan kepemimpinan itu disaksikan para anggota,” tutur Kanez. Pria bertubuh tinggi besar itu bodyguard bos yang terdahulu, setelah bos yang pertama meninggal dia jadi pengawal pribadi Kenan.
*
Perselisihan pun dimulai antara Star dan Mon. Kenan yang selalu mengedepankan ego dari segalanya. Ia mulai mendapat serangan dari berbagai pihak, Kenan ditolak jadi pemimpin. Bergabungnya Leo saudara Zara menambah deretan musuh yang membenci Kenan. Banyak para preman yang merasa iri atas kekuasan yang dimiliki Kenan .
“Tuan, kita harus meninggalkan tempat ini segara , saya mencium ada yang tidak beres.” Kanez memperingatkan .
Kenan setuju dengan usulan anak buahnya, ia keluar dari sana melalui pintu belakang, belum tiba di mobil sekelompok pria berbaju hitam mengenakan penutup kepala menghadang mereka. Kenan terjebak dan kalah jumlah dari musuh. Tidak ada jalan keluar selain melawan pertarungan terjadi. Tidak ada yang menggunakan senjata api karena tempat itu di lingkungan banyan penduduk.
Duel tangan kosong berlangsung. Kenan menoleh ke depan Leo dan Bos Kim menonton dari jauh.
Ketiga bodyguard mencoba menghalangi dengan tubuh mereka membentuk formasi lingkaran. Saat ingin masuk ke dalam mobil tiba-tiba mobil mereka terbakar. Kenan tidak panik sama sekali hal seperti itu sudah hal biasa baginya.
Kenan tidak salah memilih pengawal, ketiga anak buahnya mampu melumpuhkan beberapa orang. Melihat jumlah mereka yang banyak Kenan tidak ingin mati konyol, ia memerintahkan Kanez untuk mundur. Saat mereka sedang terpuruk terdengar sirene patroli polisi kesempatan itu digunakan Kenan dan anak buahnya melarikan diri.
Rupanya pria bertato itu mengalami luka tusuk di bagian lengan. Kanez membawa Kenan ke rumah sakit, supaya tidak ada yang curiga ketiga pengawalnya berganti pakaian seolah-olah mereka bertiga dari sebuah perusahaan.
Saat masuk ke ruang operasi, mata Kenan melotot , orang yang mengoperasinya seperti Zara. Ia tidak akan pernah lupa tatapan mata gadis incarannya tersebut.
“Kita lakukan sekarang,” suara itu begitu familiar saat ia ingin buka mulut, bius itu bekerja, Kenan tertidur.
Beberapa jam kemudian ia terbangun dengan mata setengah sadar ia mencari dan memanggil nama Zara.’
“Tuan! Apa yang terjadi?”
“Dimana dia …? Dimana dokter yang menanganiku?”
Kanez buru- buru memanggil dokter, Kenan menanyakan tentang dokter yang mengoperasi dirinya tetapi dokter tersebut mengatakan tidak ada dokter yang bernama Zara di rumah sakit mereka. Kenan berpikir sejenak, lalu mengangguk setuju. Ia berpikir ia terlalu berhalusinasi.
Setelah dokter itu keluar dari ruangannya, ia meminta Kanez untuk menyelidiki rumah sakit ia curiga kalau Zara ada di sana. Saat semua anak buahnya sedang menyelidiki keberadaan Zara, seorang dokter dan perawat datang lagi untuk melakukan pemeriksaan rutin.
Dokter memeriksa infus lalu menyuntikkan obat ke dalamnya .
“Dok, kapan saya bisa keluar, saya sudah baikan,” keluh Kenan.
Dokter wanita yang mengenakan masker dan kacamata itu menarik kursi dan duduk di samping Kenan. “Nanti setelah kita menyelesaikan ini.”
Mendengar itu mata melotot tapi anehnya ,ia tidak bisa menggerakkan seluruh tubuhnya. “Zara …?”
Zara meraih ibu jarinya melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Kenan pada Sean, setelah mendapatkan stempel ibu jari dari Kenan. “Ini kertas perceraian kita, kamu sudah setuju kita bercerai jadi mulai saat ini kita tidak ada hubungan apa-apa. Aku berharap kamu baik-baik saja.”
“Zara apa yang kamu lakukan.” Kenan ingin mengerakkan tangannya tetapi tidak berhasil.
“Aku melakukan seperti yang kamu lakukan pada Sean, jadi kita impas.”
“Aku bersumpah akan membalasmu,” teriak Kenan marah.
Dengan tenang Zara melepaskan cincin pernikahan yang dulu dipaksa disematkan ke jarinya, ia meletakkan diatas nakas.
“Hiduplah lebih baik Kenan.”
“Aku bersumpah akan membalasmu Zara,” teriak Kenan.
Tidak ingin suaranya menganggu yang lain Zara memberi bius
,
Saat ia keluar bertemu dengan anak buah Kenan, “biarkan dia istirahat dulu, dia baru minum obat,” ujar Zara.
Dua anak buah Kenan tidak menyadari kalau itu Zara , wanita yang dicari bos mereka. Tetapi Kanez sempat curiga. Namun saat menyelidiki penampilan Zara dengan tatapannya yang tajam , ponselnya berdering kesempatan itu dimaanfaatkan Zara pergi dari sana, lalu meninggalkan rumah sakit. Ia sangat berterimakasih pada seorang dokter temannya yang mau membantunya
Setelah Kenan sadar dari obat bius, ia sangat marah memarahi semua anak buahnya yang lalai saat bertugas, untuk kedua kalinya Zara bisa lolos. Kenan menarik infus dari tanganya lalu meninggalkan kamar rumah sakit. Kanez dan dua rekannya merasa sangat malu karena bisa tertipu sama seorang wanita. Ia meminta maaf pada Kenan dan berjanji akan mencari tahu di mana keberadaan Zara.
Zara, Leo dan ayahnya dengan cepat memindahlan Sean dari rumah sakit. Mereka bekerja sama dan membagi tugas. Zara mengalihkan perhatian dua penjaga yang selalu mengawasi Sean, dokter cantik itu menggunakan kecantikannya untuk mengajak kedua pengawal itu keluar.
Setelah aman barulah Leo dan dua orang dokter mengganti Sean dengen pasien yang wajahnya hampir mirip dan penyakitnya juga sama. Tidak lama kemudian Kenan menelepon lagi ia meminta anak buahnya untuk mengawasi Sean lebih ketat ia menebak Zara akan ke sana
Kenan tidak menduga kalau Zara akan bergerak lebih cepat jauh dari yang ia pikirkan. Kenan. Dua orang yang berjaga di rumah sakit melapor kalau Sean masih ada di sana.
“Kamu yakin? Saya mendapt laporan kalau Zara ke sana.”
Yakin Tuan.”
Kenan merasa sedikit tenang, berpikir Zara belum datang ke sana. Namun, saat ia pulang ke rumah sebuah pesan masuk dari Leo.
[Terimakasih karena selama ini kamu memberikan perawatan yang baik untuk adik iparku]
Membaca pesan dari Leo emosi pria bertubuh tinggi itu meluap sampai ke ubun-ubun ia meminta kedua pria yang berjaga di rumah sakit itu untuk datang ke mansion. Ia sangart marah dan menghabisi kedua penjaga yang lalai tersebut. Melihat pemandangan itu Kanez mersa bersalah karena ia dan bawahanya mengecewakan Kenan terus menerus. Karena merasa maulu ia mengundurkan diri, tetapi Kenan tidak memperbolehnya pergi, sebagai gantinya ia meminta Kanez menemukan keberadaan Zara.
Bersambung
Berikan dukungan ya Kakak terimakasih