Dewi Auristella gadis mungil berwajah lugu harus menerima kenyataan pria yang selama dua tahun belakangan ini dia cintai berselingkuh dengan sahabatnya sendiri
benang takdir mulai terbentuk, tahun lalu dewi bertemu seorang gadis memiliki hobi yaag sama dengannya, Aleana Abraham
mereka berdua mulai akrab satu sama lain. karena itu Alea menjodohkan Dewi dengan kakanya Zain Malik D' Abraham.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi ervendi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
"Bukannya kau tadi tidak ingin?"
"Kau juga bagaimana bisa kau mengahabiskan 2 mangkok bakso sekaligus, itu perut apa balon si Al?"
"Heheh nanggung wi, nanti pulang aku bahkan ingin makan buah itu"
Ekor mata Dewi mengikuti arah telunjuk Alea, disana sudah ada jejeran penjual buah durian.
Dewi menatap sejenak Alea dengan wajah datar
"Ok. Deal"
"Asiiiiaaapppp"
"Nona apa kalian tidak kenyang?" Suara pak supir memecah kebahagiaan kedua gadis itu.
"Tidak sama sekali pak" Ucap kedua gadis itu bersamaan diselingi tawa dan semangat uang sudah membuncah.
"Mari selesaikan dengan cepat misi dari si killer Anna! Setelah itu kita selesaikan misi kita Al!"
Angguk Alea dengan wajah serius sedangkan pak supir banya bisa menggelang tidak mengerti dengan kelakuan kedua anak gadis ini.
***
"Al... Kamu diluan aja! Aku nggak enak buat kamu nunggu"
"Huss... Lakukan pekerjaan mu Wi aku juga sedang sibuk"
Memang apa yang kau sibukkan Alea? Apa membaca koran terbalik itu ha?
Dewi menghelai nafasnya pelan, mari menikmati penantian yang membosankan ini. Hingga dia menangkap visual seorang pria, memeluk mesrah pinggang seorang gadis dengan surai sebahu. . Bagaikan ada hantaman keras di hati Dewi yang tidak bisa dia jelaskan saat mengetahui siapa kedua orang itu.
Sudah berapa lama? Kenapa Mereka menghianatiku? hanya itu yang muncul dibenaknya
Riko sangat kaget saat melihat Dewi sudah berdiri didepannya.
"Wi?" Seru Riko dengan wajah pucat pasi, dia melirik Reva takkala kagetnya.
"Seejak kapan?" Tanya Dewi.
Dewi melirik Reva yang sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, ingin rasanya dia menampar ribuan kali wajah gadis itu.
"Wii aku bisa jelasin!" Tutur Riko seraya melepas genggamnnya pada Reva
"Apa yang mau kamu jelaskan Riko, apa tentang hubungan kalian?" Jawabnya sinis
"Jadi dia pria yang mengajak mu kencan? Pantas saja kau merahasiakannya dari aku Va. Aku tidak menyangka kalian serendah ini."
Reva diam seribu bahasa dia menunduk malu, selama ini Dewi selalu baik dan membantunya tapi apa? Dia malah selingkuh dengan kekasih gadis ini.
"Wi..."
"Stop! Jangan mendekatiku Riko"
Langkah Riko terhenti hanya menyisahkan beberapa meter saja dengannya
"Jadi selama ini aku membuat mu terlihat cantik agar kau bisa menggodanya? "
Tatapan Dewi kembali menghujam Reva yang masih tertunduk
"Dewi" Bentak Riko "Cukup! Dia tidak menggodaku"
Nyeri kembali menyengat kali ini sakitnya mampu membuat matannya berkaca-kaca
"Riko?" Lirihnya
"Aku sudah tidak mencintaimu lagi Wi jadi, kumohon jangan menyalahkan Reva!"
"Jika kau tidak mencitaiku lagi katakan, kenapa harus kau selingkuh? Kau tahu itu hal paling menjijikkan Riko."
"..." Riko membisu
"Mungkin aku terlalu berharga untuk pria sepertimu. Nyatanya bagimu metaforaku bukanlah cinta yang senantiasa kamu jaga Riko, kamu hanya menganggapku candaan. Aku terlalu istimewa sehingga pria bajingan sepertimu tidak pantas bersanding denganku."
Riko menatap tajam Dewi
"Apa kau pernah mendengar petah seperti ini Riko? 'Wanita bukan lah pakaian yang bisa kamu pakai atau lepas semaumu.' Dan aku harap kau tidak melakukan hal seperti ini pada Reva."
Sekali tarikan nafas Dewi merebut botol mineral dari tangan Alea lalu menyiram wajah riko dengan air, kejadian ini membuat kehebo-an di lobi hotel
"Apa yang kamu lakukan wi?"
Bentak Reva
"Ini tidak seberapa Reva. Jangan memancingku! Jika taringku keluar bukan hanya laki-laki brensek ini ku permalukan, kau juga."
gadis itu melangkah pergi membawa kepingan hatinya yang sudah terberai, rasa sakit itu bahkan membuat otaknya berhenti berfikir. Sedari tadi dia menahan butiran bening yang ingin meluncur bebas. Dia hanya tidak ingin terlihat menyedihkan didepan Riko.
Riko Aditma
Reva
JANGAN LUPA VOTE DAN BERI SARAN KARENA ITU SANGAT PENTING....🤗
JANGAN LUPA tekan tombol like dibawah agar Ku lebih semangat lagi
terimakasih sudah membaca ❤ ❤
si bos yang ngga ngerti,,, malah anak buah yang di suruh kursus