menikah muda menjadi mimpi buruk bagi dara gadis cantik yang baru saja lulus sma, karna perjodohan orang tuanya dia harus menikah diusia 18 th..
daniel pria matang dengan sejuta pesona mau tidak mau harus menerima perjodohan oleh orang tuanya karna di usia 29 th dia belum juga ada tanda tanda menikah..
bagaimana kisah dua anak manusia beda genarasi ini yuk baca selengkapnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yuni saras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pindahan
Tok tok tok.....
'Mungkin mama sama papa sudah tidur Bang' ucap Dara saat sudah sampe dirumah sang mertua.
'Gak biyasanya mereka tidur jam segini' Daniel sambil melihat jam ditangannya.
Cekklekk
'Lo kalian kenapa malem sekali sampenya,Mama nungguin dari tadi sore lo' ucap sang Mama saat membuka pintu dan mendapati anak dan menantunya.
Daniel menyalami sang Mama dan diikuti Dara dengan salam khas perempuan.
'Iya ma soalnya tadi sore kita ketiduran jadi baru bisa malem deh' jawab Daniel
'Papa mana Ma' tanya Dara saat tidak melihat Papa Daniel
'Ooo papa lagi di ruang kerja,katanya ada kerjaan penting, yaudah sana masuk kamar istirahat yaa!' jawab sang Mama lembut.
'iya Ma' nanti Daniel temui Papa deh.
'Ayo sayang' ajak Daniel menggandeng tangan Dara
'Kita ke kamar dulu ma' ucap Dara.
Di angguki oleh Mama Daniel dengan tersenyum manis, senang rasanya melihat anaknya nampak bahagia dengan pernikahannya walau berasal dari perjodohan semoga pernikahan mereka selalu bahagia sampai tua sampai maut memisahkan. Itulah kira kira isi hati sang Mama buat anak dan menantu tersayangnya.
Saat memasuki kamar Daniel, Dara sempat melihat lihat kamar besar itu sangat rapi untuk ukuran laki laki ada banyak koleksi buku dan penghargaan sebagai bisnismen.
Tapi Dara tak melihat satu fotopun dikamar Daniel termasuk foto dirinya sendiri.
'Kamarnya rapi banget,tapi kenapa gaka ada foto satupun?' tanya Dara
'Gak sempet buat foto, nanti kamu aja nang naro foto kita'
'Kamu bersih bersih dulu gih nanti istirahat duluan ya, aku mau keruang kerja Papa dulu ' ucap daniel sambil mengelus kepala Dara.
Tok tok tok
'Masuk'
'Malem pa' sapa Daniel
'Malem Son, kamu baru dateng'
'iya pa, Papa lagi ngerjain apa? tadi kata mama ada hal penting tentang purasahaan?' tanya Daniel sambil duduk didepan sang Papa.
'Ohh itu papa cuma lagi memeriksa proposal dari perusahaan Dirga group mereka mengajukan kerjasama dengan kita,menurutmu gimana Son' Kata Papa.
'Menurutku perusahaan Dirga Group cukup bagus coba nanti Daniel pelajari lagi pa.'
'ya sebaiknya kamu saja yang menanganinya' ucap sang Papa
Mereka menghabiskan waktu sampai tengah malah untuk membahas masalah perusahaan sampai masalah pribadi.
Saat Daniel memasuki kamar ia medapati sang istri yang sudah tidur nyenyak dengan pakaian yang seksi dan menggoda menurutnya tapi ia tak mungkin membangunkan sang istri hanya untuk keinginannnya kan.
Ahirnya ia hanya dapat menelan salivanya sendiri dan memandangi wajah cantik sang istri sampai ikut tertidur di sampingnya.
Pagi hari
.
'Pagi ma, lagi masak apa ni? ada yang bisa Dara bantu?' Dara bangun pagi tidak seperti biyasanya karna ini pertama kali kerumah mertuanya tidak mungkin dia bisa seenaknya seperti dirumah sendiri menurutnya.
'Pagi juga sayang, mama cuma bikin naai goreng kok, kamu duduk aja ya gak usah bantu lagian ini juga sudah selesai'ucap Mama sambil memindahkan nasi dari wajan kedalam mangkok.
'Maaf ya ma, dara bangunnya telat jadi gak bantu mama bikin sarapan' ucap Dara tak enak hati padahal menurutnya ini juga sudah termasuk bangun pagi pagi sekali.
Berarti Dara harus ekstra belajar menjadi istri yang baik untuk Daniel itulah tekad dalam hatinya.
'Gak papa ko, biyasanya juga bi Ati yang bikin sarapan tapi karna anak sama menantu mama lagi disini jadi Mama pengin bikin sarapan'
'Kamu tau, kalo Daniel suka banget sefood jadi mama bikin nasi goreng sefood, kamu suka gak ?' tanya Mama Daniel.
'Aku juga suka ko ma'
'Ya udah kamu panggil Daniel sekarang suruh sarapan bersama.' perintah Mama
'Iya ma'
Setelah sarapan seperti agenda hari ini mereka langsung pindah kerumah baru mereka.
Seperti sebelumnya Mama Daniel juga sempat melarang mereka untuk mandiri tapi keputusan Daniel sudah bulat untuk pindah dan membina rumah tangga mereka sendiri. Dan sang papa sangat mendukung keputusan anaknya itu karna bagaimanapun dia laki laki jadi harus tegas, bertanggung jawab dan siap menjadi pemimpin rumah tangganya.
Saat memasuki sebuah perumahan mewah Dara sempat tercengang dengan rumah yang ada didepannya rumah yang dibilang mewah dengan dua lantai dan halaman depan yang luas.
'Ini rumah kita Bang?' tanya Dara masih bingung.
'Iya, ayo masuk' ajak Daniel menggandeng sambil merangkul bahu Dara
'Gimana kamu suka'
'Suka banget, tapi apa ini gak kebesaren buat kita berdua Bang'
'gak sayang biar nanti kalo kita sudah punya anak rumahya luas bisa biat lari lari'
'Dan nanti juga bakal ada art yang urusin rumah jadi kamu gak usah kawatir oke?' jelas Daniel.
'Ya deh aku ngikut aja' ucap Dara
'tapi tadi art yang akan kerja disini bilang katanya baru bisa masuk besok kalo gak lusa, jadi sekarang cuma kita berdua dulu' ucap Daniel sambil membopong tubuh Dara menuju kamar mereka.
'Aaaaaabbbaannng turunin,aku mau di bawa kemana?' tanya dara masih syok dengan tindakan Daniel.
'Kekamar kita sayang'
'Tapi kan barang barang kita masih dimobil?'
'Nanti aja dulu ada urusan yang lebih penting dari itu'
'Urusan apa?'
'urusan kita' ucap Daniel sambil memberikan kode pada Dara.
'iashh Abang ini kan masih siang' ujar Dara yang paham dengan kode sang suami.
'Gak masalah Sayang, ini sudah gak bisa ditahan' kemudian Daniel meletakan dara di ranjang king sizenya dan pergulatan panas mereka pun terjasi di siang hari melebihi panasnya cuaca hari itu.
Sore menjelang, pasangan baru itupun sudah rapi dengan kaos santai mereka sambil menyusun pakain dilemari barunya.
'Bang laper ni, ada bahan makan gak ya di dapur' ucap Dara yang sudah merasakan lapar karna mereka melupakan jam makan siangnya.
'Kayaknya Gak ada apa apa deh, pesan online aja nanti kita ke supermarket buat belanja isi dapur gimana?' saran Daniel
'Boleh deh' kemudian Dara mengambil ponsel dan memesan makanan mereka.
'Abang besok udah mulai ngantor lagi?' taya Dara saat dimeja makan.
'Iyaa kenapa? kamu berani kan di rumah sendirian sementara ini'
'Berani kok bang, lagian besok juga rencananya aku sama temen temen mau ke Kampus buat perkenalan gitu'
'ohhh ya baguslah jadi besok kamu gak kesepian dirumah sendiri'
'Ayo ra buruan,gak usah dandan kamu juga udah cantik' ajak Daniel karna saat ini mereka mau belanja kebutuhan dapur.
Seperti biyasa Dara berpenampilan layakna seorang gadia remaja yang kekinian.
'Iya ya sabar napa si' gerutu Dara
'Abang mau beli apa aja?' tanya Dara saat mereka sampai di supermarket.
'Beli cemilan aja, suka laper kalo malem'
'Nuahnya mau yang mana bang'
'Ssmua juga boleh' diangguki oleh Dara.
Karna memang Daniel kurang paham urusan dapur ahirnya hanya nurut dan mengikuti Dara yang sedang belanja dari belakang.
'Ra aku ketoilet dulu ya' ijin Daniel
'Iya bang' jawab Dara sambil memilih sayur sayuran.
'Daniel.......'
saat perjalanan kedalam toilet Daniel seprti mendengar orang yang memanggilnya dan saat melihat siapa yang memanggil semapat membuat dia terdiam beberapa saat.
......................