Nadzira Isvara Arabella tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan dipilih oleh sahabatnya yaitu Novita untuk menjadi istri kedua dari suaminya yang juga merupakan mantan pacar zira ketika masih duduk di bangku kuliah.
Zira yang awalnya tidak mau memenuhi permintaan Novita untuk menjadi istri kedua bagi suaminya,dibuat tak berdaya saat dirinya diberitahu mengenai penyakit kanker otak yang diidap oleh novita yang membuat sahabatnya itu tidak memiliki umur panjang untuk menjaga suami dan juga buah hatinya yang masih bayi.
Masalah dan juga kebencian harus dihadapi oleh zira ketika ia mendapatkan perlakuan buruk dari Austin Ian Kiendra,mantan pacar zira yang kini menjadi suami novita yang menganggap bahwa persetujuan zira untuk menikah dengannya ataupun menjadi istri kedua darinya adalah untuk membuat kehidupan rumah tangganya dengan Novita hancur berantakan.
Mampukah zira menyelesaikan semua masalah dan juga kebencian yang diberikan oleh Austin kepadanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
"Kau masih harus istirahat sayang, jangan berdiri di dekat jendela seperti ini.Udara di luar sangat dingin,nanti kau bisa terkena masuk angin." ucap Austin, suaranya rendah, halus dan lembut.
"Iya mas, sebentar lagi aku pasti akan beristirahat." ucap zira yang merasa sangat canggung dengan momen saat ini.
"Tidak ada kata sebentar lagi sayang,kau harus istirahat sekarang." ucap Austin yang segera membimbing zira menuju ke tempat tidur untuk merebahkan tubuhnya dan menarik selimut untuk menutupi setengah tubuhnya.
"Istirahatlah sayang,aku akan keluar sebentar untuk melihat putriku sebentar." ucap Austin
"Iya mas" ucap zira
Sebelum pergi,Austin terlebih dahulu mendaratkan sebuah kecupan manis di kening zira sembari mengucapkan selamat malam kepada wanita itu.
Setelah Austin sudah benar benar pergi meninggalkan kamarnya,zira mengarahkan tangannya untuk merasakan detak jantungnya yang sedari tadi berdebar debar.
Mengapa ia merasa begitu gugup?Ia bersikap seperti gadis yang ketakutan,dan zira tahu bahwa ia bukan lagi seorang gadis.Ia telah tidur dengan Austin sebelum ini dan juga sudah kehilangan kesuciannya.Lalu sekarang apa yang ia takutkan?
Zira memejamkan matanya dan tak ingin memikirkan rasa takutnya kembali,ia dan Austin adalah pasangan suami istri dan zira harus tahu bahwa Austin berhak melakukan apapun terhadap dirinya termasuk menyentuhnya.
Keesokan paginya zira bangun dari tidurnya dan mendapati suaminya tidur di sampingnya sembari memeluk pinggangnya.Zira tidak tahu kapan suaminya itu kembali ke kamarnya.
Zira mencoba bangun dari tempat tidurnya namun hal itu malah membuat tidur suaminya terganggu,Zira yang tidak ingin mengganggu tidur suaminya akhirnya mengurungkan niatnya untuk bangun dan membalikkan tubuhnya ke samping untuk melihat suaminya dengan jelas.
Dari jarak yang sangat dekat,zira bisa melihat betapa tampan dan eloknya paras lelaki itu.Austin memiliki alis yang tebal, hidung yang mancung dan jenggot tipis yang menutupi dagu dan mulutnya.
Wanita mana yang tidak akan tergoda jika ia sudah melihat dan bertemu dengan Austin.Paras tampan yang dimiliki oleh laki laki itu sudah cukup untuk menaklukkan hati semua wanita yang melihatnya.
Pantas saja Novita sampai bertindak begitu egois hanya untuk bisa memiliki laki laki yang setampan Austin.
"Sebenarnya apa yang sudah terjadi kepadaku? Kenapa aku masih bisa merasakan detak jantungku berdegup kencang saat berada di dekat mas Austin?" tanya zira pada dirinya sendiri dan membuat Austin yang terbangun saat mendengar perkataan zira,menjadi tersenyum.
"Detak jantungmu berdegup kencang saat berada di dekatku itu menandakan bahwa kau masih memiliki perasaan untukku,zira.Kau masih menyimpan rasa cinta itu untukku." ucap Austin yang perkataannya sangat mengejutkan zira.
"Mas Austin?Sejak kapan mas Austin bangun?" tanya zira dengan terkejut.
"Barusan, saat kau mengatakan bahwa kau merasakan detak jantungmu berdegup kencang saat berada di dekatku." ucap Austin yang membuat zira malu dan buru buru membantah perkataan Austin untuk menutupi rasa malu yang dirasakannya.
"Apaan sih mas,bisa nggak sih mas Austin gak usah kepedean jadi cowok?Siapa yang jatuh cinta sama mas Austin?Enggak ada tuh." bantah zira dengan kikuk dan konyol.
"Udah deh zira kamu nggak usah bohong lagi sama mas,kamu itu nggak pandai dalam urusan berbohong.Apalagi soal perasaan,itu udah terpampang jelas di wajah kamu.Jujur aja kenapa sih,gengsi banget jadi cewek." goda Austin yang makin membuat pipi zira memanas karena malu.
biar Austin nyesel
buat gregettt kaya hanya Austin aja cowo😔
ayo mampir kenovel ku juga/Smile/
biar si Austin hukum si Novi dulu