"Untuk hidupku sendiri, akan ku lakukan apapun yang bisa dilakukan, agar dapat bertahan hidup di dunia Aneh ini." ( Athena / Phoenix)
*****
'Phoenix'. Sebuah nama samaran dari seorang pensiunan yang bekerja sebagai psikolog kriminal.
Ia telah lama bekerja sama dengan para penyelidik di kepolisian untuk mengungkap banyak pelaku kejahatan. Banyak penghargaan serta mendali emas yang ia dapatkan dari hasil kerja kerasnya.
Namun, hal itu tidak menyebabkan semua orang senang dengan kemampuan prediksinya. Terutama para penjahat yang telah di tangkapnya.
Pada akhirnya, Phoenix harus pasrah menerima kematiannya di tangan salah satu penjahat yang sempat ia tangkap.
Tapi..... Benarkah Phoenix benar-benar mati?
Atau takdir malah memberikan kesempatan kedua padanya untuk hidup di dimensi lain?
Simak kisahnya dalam cerita ini.
😌😌😌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon auroraserenity, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29. Gelang giok dan bertemu kenalan.
Pada dasarnya, manusia masih lah mahkluk sosial. Mereka tidak bisa untuk tidak mengobrol atau berkomunikasi satu sama lain.
Sama seperti saat ini. Pasar menjadi tempat yang cocok bagi mereka untuk bersosialisasi.
Pasar ini tidak lah besar, namun menjadi tempat yang baik untuk berbisnis. Banyak barang yang di pajang di meja dagang masing-masing pedagang. Sayangnya tidak banyak barang yang berguna di era kekacauan ini.
Athena berjalan perlahan sambil melihat-lihat, apakah ada barang yang membuatnya tertarik.
"Apakah kamu belum menemukan sesuatu yang membuatmu ingin membelinya?" tanya Reagan yang berjalan di samping sang adik.
Sebab sedari awal keduanya masuk, mereka telah menjadi bahan tontonan. Sebenarnya hal ini wajar saja, mengingat wajah keduanya yang rupawan.
"Belum ada yang......." jawab Athena singkat.
Namun, sebelum ia melanjutkan kata-katanya, suara sistem mendadak terdengar dalam pendengaran nya.
[ Ding~ Batu giok murni dengan kemampuan ruang space terdeteksi. ]
"Batu giok? Dimana?" tanya Athena dalam hati.
Gadis itu tiba-tiba berhenti dan mencari batu giok yang dikatakan oleh sistem. Hingga ia menemukan sebuah gelang giok yang nampak sedikit kotor.
Athena berjalan ke meja dagang itu, kemudian mengambil gelang giok sambil memperhatikannya.
Sementara di sisi lain, Reagan hanya mengikuti tanpa bertanya apapun.
"Apakah ini batu giok yang kau maksud?" tanya Athena pada sistem.
[ Ya, dalam batu giok itu terdeteksi energi yang sama dengan ruang space anda. Jika benda itu di gabungkan dengan ruang space yang anda miliki, maka ruang anda akan semakin luas. ]
"Seberapa luas?" tanya Athena.
[ Itu tergantung dari seberapa banyak energi yang terkandung di dalam batu giok. ]
"Baiklah jika kau seyakin itu." ucap Athena.
"Apa kau menyukai gelang itu?" tanya Reagan ketika melihat sang adik mengambil gelang tersebut.
"Ya, aku menyukainya. Meski sedikit kotor, tapi aku bisa membersihkannya nanti." ucap Athena sambil tersenyum.
"Pak, berapa harga untuk gelang ini?" tanya Athena pada pedagang.
"Berikan saja saya 2 bungkus mie atau sebungkus biskuit, dan anda bisa membawa gelang itu." ucap sang pedagang.
Gelang itu sudah ada lama di tempatnya dan tidak ada yang tertarik untuk membelinya. Sekarang, ada seseorang yang mau menghabiskan makanannya untuk benda itu, maka ia akan memberinya harga yang pantas.
"Baiklah." ucap Athena, yang sebenarnya tidak terlalu peduli dengar harga yang di tawarkan.
Ia tidak ingin berdebat hanya untuk menurunkan harga yang menurutnya membuang-buang waktu.
Dengan segera, ia mengambil 2 bungkus mie instan dari tas nya, dan memberikannya pada pedagang.
Setelah nya ia memasukan gelang itu ke dalam tas dan kembali berjalan-jalan. Namun sebelum dirinya sempat untuk melangkahkan kakinya, seseorang memanggil namanya dengan keras.
"Athena!" panggil orang itu.
Sang empu dan Reagan langsung berbalik, ingin melihat siapa yang memanggil nama Athena.
"Ini benar kamu, syukurlah kita bisa bertemu." ucap seorang pria muda seumuran dengan Athena.
"Maaf, tapi anda siapa?" tanya Athena, tidak mengenali pemuda di hadapannya.
"Kau melupakan ku? Tapi tidak masalah, aku David, kita 1 kelas dalam beberapa pelajaran." ucap David mengingatkan.
"Oh, aku ingat sekarang. Maaf, tapi kau terlihat berbeda dari terakhir kali kita bertemu." ujar Athena, tanpa bermaksud menghina.
Apa yang di maksud Athena adalah pakaian yang dikenakan pemuda itu nampak lusuh dan penampilan pria itu juga sedikit berbeda dengan janggut dan kumis tipis yang seperti tidak terurus.
"Ya, dan kau semakin cantik dan mempesona dari yang aku ingat." ucap David memuji.
"Terima kasih." balas Athena.
"Ekhem." deham Reagan.
Seketika, Athena dan David langsung menatap pria itu.
"Dia..." tanya David ragu, ketika melihat wajah garang Reagan. Pria yang sedari tadi hanya diam, kini angkat suara.
"Dia kakak ku. Kakak angkat ku." jawab Athena santai.
Tidak memperdulikan wajah masam dan dingin sang kakak.
"Oh? Kakak angkat?" tanya David yang masih terkejut dengan aura yang di keluarkan Reagan.
"Begitulah." jawab Athena acuh.
Melihat jika gadis itu tidak ingin membicarakannya, David pun tidak memaksa.
Lalu ia bertanya dimana ia tinggal dan Athena menjawab dengan jujur jika ia tinggal di sebuah Villa di zona A.
Zona A awalnya di siapkan khusus untuk pejabat tinggi. Akan tetapi, banyak pejabat yang tidak bisa melarikan diri dari zombie dan datang ke pangkalan dengan selamat, sehingga banyak Villa kosong dan tidak di tempati.
Oleh sebab itu, pejabat yang tersisa membiarkan penyintas berkemampuan super untuk menyewa dengan harga yang lumayan besar.
Lalu ada juga zona B yang di khususkan untuk di tinggali oleh penyintas super yang tidak mampu untuk membayar harga tinggal di zona A.
Lalu zona C, berisikan mereka yang tidak mampu membayar harga tempat tinggal. Mereka akan tinggal di tenda-tenda yang sudah para pemerintah sediakan.
Tapi, karena banyaknya penyintas yang berdatangan, tenda tidak mencukupi dan mereka harus rela tinggal berdesakan.
"Lalu bagaimana dengan mu? Kau tinggal dimana sekarang dan bersama siapa?" tanya Athena balik, hanya untuk sekedar basa basi.
"Aku tinggal di zona B bersama teman-teman 1 kelas." jawab David.
Awalnya, ketika pemuda tersebut melihat Athena masih hidup dan baik-baik saja, ia ingin gadis itu bergabung dengan tim mereka.
Bukan karena apa, hanya saja dulu dia pernah menjadi salah satu pengagum Athena. Dia senang karena bisa bertemu kembali dengan gadis idamannya.
Tapi setelah memperhatikan lebih seksama, gadis itu memakai pakaian yang bersih, wajah yang nampak segar juga kakak yang menjaganya.
Dia tahu, idenya barusan adalah hal yang konyol. Terutama, saat mengetahui tempat tinggal gadis itu, David semakin mengurungkan niatnya.
"Oke, David, sorry tapi kami tidak bisa berlama-lama disini. Aku duluan." ucap Athena pamit.
"Ya, jika butuh bantuan, kamu bisa menemukan ku di zona B." ujar David.
Athena hanya mengangguk, tapi tidak mengiyakan. Dia bersama tim-nya tidak akan lama tinggal disini, jadi mungkin apa yang menjadi niatnya untuk bertemu kembali akan mustahil.
Karena tidak ada yang menarik perhatiannya lagi, Athena berencana untuk kembali.
"Kamu nampak dekat dengan pemuda tadi." ucap Reagan tiba-tiba.
"Tida juga." balas Athena singkat.
"Tapi dia terlihat antusias ketika bertemu dengan mu." ujar Reagan tidak suka.
"Itu wajar saja, aku dulu adalah salah satu bunga kampus dan David merupakan salah satu pengagum ku, tidak lebih." jawab Athena enteng.
Tidak memperhatikan wajah gelap sang kakak yang menjadi-jadi.
"Kau masih muda, tidak baik untuk berhubungan dengan lawan jenis secara sembarangan, terutama di era kekacauan seperti ini." ucap Reagan menasehati.
Athena yang mendengarnya seketika mengalihkan pandangan pada pria itu. Ia tidak mengerti mengapa pria itu berkata seperti itu.
"Apa tuan muda ini cemburu?" tanya Athena sambil menyipitkan kedua matanya.
Ditanyai seperti itu, tentu Reagan kaget. Ia mendadak menginjak rem kendaraan nya sehingga membuat keduanya hampir terbanting ke depan.
Untungnya, Reagan segera melindungi kepala Athena agar tidak membentur dashboard.
"Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Reagan merasa bersalah.
"Jangan mengalihkan pembicaraan. Mengapa kau menasehati ku seperti ini? Ini hidupku, dan biarkan aku yang menentukan siapa yang menjadi pasangan ku." ujar Athena marah.
Ia tidak suka jika ada yang ikut campur pada keputusannya. Jika pun ia ingin menjalin hubungan dengan seseorang, bukan haknya untuk memutuskan apakah pria itu baik atau tidak.
Dia hanya kakak angkat, bukan kakak kandungnya.
.
.
.
TO BE CONTINUE.
semangat 💪💪 dan terimakasih 🤗👍
lanjutt lagi thor semangatt... semakin seru.