NovelToon NovelToon
Mythic Miracles

Mythic Miracles

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sci-Fi / Spiritual / Teen School/College / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:642
Nilai: 5
Nama Author: Dee Jhon

Kisah sekelompok anak muda yang ingin hidup sesuai dengan keinginan mereka karena di beri kesempatan kedua. Mereka pernah meninggal dan hidup kembali secara ajaib sehingga mereka sangat ingin menikmati hidup mereka.

Namun tanpa mereka sadari sebuah bencana besar sedang mengintai dunia dan pada akhirnya mengancam semua makhluk hidup di dunia. Untuk mempertahankan kehidupan kedua mereka, sekelompok anak muda itu berjuang untuk mengembalikan dunia seperti sedia kala dengan keajaiban yang mereka miliki.

mohon dukungan komen dan like nya ya kalau suka, thanks

Prinsip mereka hanya satu. "Kita tidak tahu sampai kapan keajaiban ini akan mempetahankan hidup kita, sampai saat itu tiba kita akan bersenang senang dan melakukan apa saja yang kita inginkan, tidak ada yang bisa menghalagi kita, apapun itu, jadi jangan coba coba,,"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dee Jhon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14

Pulang sekolah, di ruang staff, Rio menghadap guru wali kelasnya pak Marwan, karena kembali di tengah pelajaran, setelah menceritakan alasannya,

“Hmm baiklah, aku mengerti, tapi lain kali tolong ijin dulu, lalu ada satu hal lagi, apa yang kamu kerjakan di lantai 3 ? tadi ada guru yang melihat kamu turun dari sana dengan baju compang camping, bisa jelaskan ?” tanya Marwan.

“Ah..umm...tadi cuman mau makan siang aja pak, tapi ga sengaja kena kabel lepas jadi kesetrum dan baju ku sebagian robek,” jawab Rio.

“Hah...kesetrum ? masih ada yang menyala di lantai 3 ? setahu saya instalasi listrik di sana sudah di matikan semua karena renovasi belum berjalan lagi, bisa beritahu saya dimana tempatny ?” tanya Marwan.

“Oh...um...enggak sih pak, tapi saya ga apa apa kok, liat aja,” ujar Rio merentangkan tangannya sambil tersenyum.

“Kamu tuh ya, kalau sampai ada murid lain yang diam diam naik dan terluka gimana ? ya udah, lain kali tidak boleh naik lagi ke lantai 3, kali ini bapak hanya memberi peringatan, tapi kalau kamu masih naik sekali lagi, kamu akan bapak hukum, mengerti ya, sekarang kamu boleh keluar dan langsung pulang, jangan keluyuran, akhir akhir banyak kejahatan di kota ini, hati hati, bapak akan meminta staff memeriksa lantai 3 supaya tidak ada yang tersetrum lagi,” ujar Marwan.

“Ba..baik pak, terima kasih, saya permisi dulu,” balas Rio.

Rio berjalan ke pintu keluar ruang staff, begitu menutup pintu, Rio menoleh melihat Sarah bersender di dinding tepat di sebelah pintu dengan wajah sedikit sedih,

“Yuk pulang,” ujar Rio kepada Sarah.

“Lo ga apa apa kan ?” tanya Sarah.

“Ga apa apa, pak Marwan ga marah kok,” jawab Rio.

“Bukan itu, soal bokap nyokap lo, yang lo ceritain tadi bener kan, berarti bola itu ya,” ujar Sarah.

“Ssst kata om gue itu rahasia, jadi jangan bilang siapa siapa, gue cerita cuman ama lo, ama pak Marwan aja gue ga cerita, sementara penyelidikan masih di lakukan, gue masih punya harapan jadi ga usah khawatir,” balas Rio.

“Iya, gue tahu, ya udah deh yu, kita pulang,” balas Sarah.

“Oi mau pada kemana lo ?” tanya suara di belakang keduanya.

Rio dan Sarah menoleh, mereka melihat Alex yang mengangkat kedua lengannya dan menaruh tangannya di belakang kepalanya bersama dengan Lina yang berdiri di sebelahnya,

“Balik lah, lo emang ga balik ?” tanya Rio.

“Balik, lo balik kemana ?” tanya Alex.

“Gue dan Sarah sih deket, kalo lo ?” tanya Rio.

“Lina mau ke rumah gue, kebetulan bokap nyokap gue lagi pergi dan cuman ada ade gue, lo pada mau ikut ga ?” tanya Alex.

“Huh ade ? bokap nyokap ? lo punya orang tua ? katanya tadi anak panti asuhan,” jawab Rio.

“Gue di adopsi kale, dari umur 2 tahun gue udah tinggal ama bonyok gue, gimana ? lo berdua mau ikut ga ?” tanya Alex.

“Hmmm gimana Sar ?” tanya Rio menoleh melihat Sarah.

“Gue sih terserah lo aja, tinggal sendirian ini,” ujar Sarah.

“Lo tinggal sendirian Sar ?” tanya Lina.

“Iya, gue sendirian, cuman rumah gue deketan ama Rio jadi kita bareng ke sekolah,” jawab Sarah.

“Oh gue pikir lo berdua pacaran,” balas Lina.

“Maunya sih gitu,” balas Sarah dengan suara yang sangat pelan.

“Hah apa ?” tanya Rio.

“Enggak hehe,” jawab Sarah.

“Ya udeh mau kaga nih ?” tanya Alex.

“Ok ok, gue dan Sarah ikut, lagian ada yang mau gue tanya juga ama lo,” jawab Rio.

“Sip, lo pada naik apa ?” tanya Alex.

“Gue sih bawa motor, boncengan ama Sarah,” jawab Rio.

“Mantap, gue jadi bisa bonceng Lina, yuk dah jalan,” balas Alex.

“Kalo gitu pulang ke rumah gue dan Sarah dulu, ganti baju, seragam gue tinggal satu,” ujar Rio.

“Jah emang lo mau ngapain lagi, tapi ya udah, deket kan ?” tanya Alex.

“Iya deket,” balas Rio.

Setelah itu, ke empatnya berjalan keluar dari gedung sekolah menuju ke tempat parkir motor, kemudian setelah menaiki motor mereka, langsung saja mereka pergi dari sekolah menuju ke rumah Rio. Tak lama kemudian, mereka sudah berada di depan rumah Rio.

“Deket juga ya rumah lo,” ujar Alex.

“Udah gue bilang kan, dah masuk dulu bentar,” balas Rio.

“Eh gue balik bentar ya, ganti baju sekalian liat rumah kali kali aja ada yang belom ke cabut, (menoleh melihat Lina) lo ikut gue ke rumah gue aja Lin, sekalian gue pinjemin baju,” ujar Sarah.

“Oh ok deh, (menoleh melihat Alex dan Rio) gue ke tempat Sarah ya,” ujar Lina.

“Sip, oh Sar, cek kompor sekalian, kalau ada sisa makanan masukin kulkas dulu,” ujar Rio.

“Sip, bentar ya, ntar gue balik lagi,” balas Sarah.

Setelah Sarah dan Lina pergi, Alex langsung menoleh melihat Rio kemudian dia turun dari motornya,

“Lo sering ke rumah Sarah ?” tanya Rio.

“Yah gue baru kenal dia empat hari sih, tapi gue dua hari di rumah dia dan dia dua hari di rumah gue,” jawab Rio.

“Lah kok bisa gitu ? emang bonyok lo dan bonyok dia kemana ?” tanya Alex.

“Sarah sendirian di rumahnya, gue juga gitu, bonyok gue lagi keluar negeri, ini yang mau gue tanya ama lo ntar,” jawab Rio.

“Oh gitu, jadi lo berdua sendirian di rumah gitu ?” tanya Alex.

“Yoi, dah lah yu masuk,” ajak Rio.

Keduanya memasukkan motor ke dalam garasi dan masuk ke dalam rumah. Begitu masuk, Alex melihat banyak barang antik di dalam rumah Rio dan dia mulai berkeliling melihat lihat, Rio berlari naik ke atas kemudian mengganti pakaiannya. Tak lama kemudian, dia turun dan ke ruang tengah, dia melihat Alex masih mengamati barang barang koleksi ayahnya.

“Lo seneng barang antik ya ?” tanya Rio.

“Yah jadi inget rumah di dunia lain haha,” jawab Alex.

“Nah gue ceritain aja deh ama lo, apa yang sedang terjadi dengan orang tua gue,”

Rio menceritakan semuanya pada Alex, setelah mendengarnya Alex terlihat berpikir secara serius kemudian Rio mengajukan pertanyaan nya,

“Menurut lo nih, mereka kemana ?” tanya Rio.

“Gue sendiri tidak tahu pasti apa yang terjadi setelah di serap, hanya saja pernah ada peneliti dari suku iblis mengatakan benda atau makhluk yang terserap akan masuk ke dimensi lain. Yang jadi pertanyaan nya adalah bola hitam bersinar ini beneran sihir black hole apa ga, soalnya kalau sihir itu terbuka, tidak mungkin masih ada air di bawahnya, sebab semua terserap masuk ke dalamnya dan kemudian menghilang,” ujar Alex sambil mengembalikan smartphone Rio.

“Hmm begitu ya, berarti lo juga ga tau ya,” ujar Rio.

“Gue bisa pakai sihir black hole, tapi kecil, coba lihat,” ujar Alex.

Alex mengangkat tangannya dan mengarahkan telapaknya ke halaman belakang Rio, “ctar..ctar,” sebuah pusaran seperti pusaran air di samudra yang berwarna hitam pekat dan terlihat menarik udara di sekitarnya terbuka, besarnya hanya sebesar bola ping pong namun semua rumput, tanaman dan bebatuan melayang masuk ke dalamnya, sebelum merusak yang lain, Alex mengepalkan telapaknya dan pusaran itu menghilang.

“Bentuknya berbeda ya dan kalau rumah gue sampe rusak lo gue hajar,” ujar Rio.

“Hehe sori, nah itu dia, bentuknya berbeda, makanya gue ga tau bola itu black hole atau bukan,” balas Alex.

“Asli gue penasaran, semoga aja bokap nyokap gue ga kenapa napa,” balas Rio.

“Gue ikut doain,” balas Alex.

“Doa dari demon lord manjur kaga ?” tanya Rio.

“Jeeee....pea lo, gue bantuin sebagai temen, bukan demon lord, lagian gue juga sadar kalau gue udah bukan demon lord lagi, karena udah separuh manusia, gue half demon,” jawab Alex.

“Haha bercanda kale,” balas Rio.

“Ngomong ngomong, lo sekarang percaya kalo gue demon lord ?” tanya Alex.

“Gue ga buta kale dan sekarang orang tua gue sedang dalam masalah yang sama sekali gue ga ngerti, jadi gue sekarang percaya,” jawab Rio.

“Oh my friend,” ujar Alex melompat memeluk Rio.

“Mau sono ga, gue hajar lo beneran,” ujar Rio.

“Hehe sori sori, akhirnya ada juga yang mau denger gue, lo bertiga beneran temen gue,” ujar Alex.

“Oi kita baru bertemu hari ini, tapi ya syukur deh ada lo, sedikit banyak gue jadi tahu,” balas Rio.

“Dah yu, jalan,” ajak Alex berdiri.

“Ngomong ngomong si Lina mau ngapain ke rumah lo ?” tanya Rio.

“Oh gue mau ajarin dia pake kekuatannya, tadi katanya dia ga sengaja nyerang lo ya dan dia ketakutan,” jawab Alex.

“Ho oh, makanya seragam gue hancur,” balas Rio.

“Nah itu, gue mau ajarin dia, makanya gue ajak dia ke rumah gue, lagian dia cerita kalau dia tinggal ngekos di dekat sekolah, jadi ntar gue anterin lagi dia ke sekolah,” balas Alex.

“Hmm ngekos ya, dia juga sendirian berarti,” ujar Rio.

“Dia sih udah cerita banyak ama gue, tapi sori ya, mending orang nya sendiri yang cerita, gue ga mau nyeritain bukan karena apa, ga enak aja,” ujar Alex.

“Iya, gue juga ngerti, yuk deh,” Rio berdiri.

Keduanya berjalan keluar dan mengeluarkan motor mereka dari garasi, kemudian Rio menunjukkan Alex rumah Sarah dan keduanya menunggu di depan rumah Sarah.

1
Delita bae
mangat 💪💪💪🙏
Delita bae: dukung terus ya karya saya😁biar seru
DEE GUNZ: Siap makasih
total 2 replies
Delita bae
bagus semangat ya😁👍🙏
Delita bae: wih hebat makin semangat up🤣😊😇
DEE GUNZ: siap kak
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!