metta seorang mahasiswa yang hobby naik motor sehingga gaya berpakaiannya menyesuaikan dengan hobbyny. hingga suatu hari ia dipertemukan dengan seorang sepupu tampan yang sebelum pernah ia temui.
akankah metta bisa menaklukkan hati dingin seorang galaxy yang selama 28 tahun tak pernah merasakan cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dua puluh dua
pagi ini metta bangun dengan mendengar sedikit keributan di lantai bawah. Setelah rapi karena ingin berangkat ke kampus. dengan tas ransel di pundaknya metta menuruni satu persatu anak tangga. Di tengah perjalanan metta melotot melihat sosok yang sedang duduk di meja makan bersama ke dua orang tuanya
"Mas gala..." teriak metta membuat semua orang melihat ke arahnya
metta setengah berlari mendekati pria yang baru kemarin ia temui.
setelah berdiri didekat gala reflek saja gala mengangkat tangannya, sedangkan metta langsung menciumnya. Membuat mommy juga daddy saling berpandangan bingung
"hai metta selamat pagi... Mau ngampus..?" tanya gala datar. Membuat metta sedikit bingung dan hanya mengangguk.
"ya udah daddy sama mommy berangkat duluan ya.. Metta jangan bikin mas mu ngga betah disini ya...jaga sikap kamu" ujar mommy mengingatkan
"gala.. Daddy duluan ya.. Udah telat soalnya. Kamu bisa pakai kamar tamu disana. Nanti minta metta buat anter kamu"
"iya dad.. Makasih ya.. Maaf kalo beberapa hari ini merepotkan daddy juga mommy"
"udah, kaya sama siapa aja kamu. Kita juga kan orang tua kamu. Mett mommy berangkat dulu ya... Kamu kalo berangkat hati-hati"
Daddy juga mommy berangkat meninggalkan gala juga metta yang masih berada di ruang makan. Dengan santai gala melanjutkan sarapannya. Sedang metta memilih untuk duduk disebelahnya
"mas... Ngga ada yang mau mas jelasin sama metta?" tanya metta dengan wajah bingungnya
"jelasin apa sayang... " kini gala sudah kembali ke setelannya saat bersama metta.
"nah.. Tadi nadanya ngga gini nih.. Trus kenapa mas bisa sampai sini. Mau nginep lagi, semalem metta tawarin ngga mau."
"semalem itu yang nolak pacar kamu. Kalo yang sekarang dateng itu sepupu kamu. Beda kan" elak gala
"sekarep mu mas..." metta pun memilih untuk memakan sarapannya karena akan berangkat. Membuat gala terkekeh.
"kamar mas yang diujung itu ya yang.?"
tanya gala yang sudah selesai sarapan dan berdiri sambil membawa ranselnya
"iya... Mas.." jawab metta melirik arah yang ditunjuk sambil mengunyah makanannya
gala yang akan menuju kamar mencium pipi metta dulu baru pergi ke arah kamar sambil membisikan "Morning kiss"
"mas gala...." teriak metta
Bisa-bisanya tuh orang bikin anaknya daddy salting pagi-pagi.. Hehe tadi dia bilang apa morning kiss heheh.. Buat beberapa hari bisa lah dapet asupan pagi. Hehe..
"mas.. Metta berangkat dulu ya.. " ucap metta yang melongok ke dalam kamar yang sedang ditempati gala.
Gala yang sedang membereskan beberapa bajunya pun menoleh
"tunggu mas sebentar yang" ujar gala
setelah selesai gala pun keluar kamar dan berjalan ke luar
"lah mau nganter metta sampe depan..? Ga perlu mas, kaya anak sekolah aja.."
"hehe.. Geer kamu... Mas mau pinjem motor kamu.. Mas mau ketemu sama klien nanti. Jadi sekarang mas anter kamu dulu ke kampus habis itu mas bawa motor kamu ya, biar bisa jemput kamu lagi, hemat bensin, hemat waktu juga kan"
"kenapa ngga naik mobil aja sih.. Itu mobil 1 nganggur" tawar metta sambil menunjuk ke arah bagasi dimana ada 1 mobil terparkir disana
"ow, kamu ngga mau mas anter, ngga mau berduaan sama mas? lagian kalo mas pake motor kamu bisa irit waktu sayang. Menghindari macet" jelas gala
"ow... Gitu.. Yo wes lah.. Kuy..." metta pun menarik tangan gala
Gala mengantarkan metta terlebih dahulu kekampusnya, entah mungkin sudah jadi kebiasaan gala yang selalu memberikan tangannya dan metta pun juga reflek menciumnya.
"kenapa jadi resmi banget sih mas pake cium tangan segala... Kalo orang pacaran mah tuh cium pipi sama kening gt kalo nganterin pacarnya ngampus"
"latihan jadi istri solehah yang" ucap gala
"aamiin... Berhubung, udah mepet metta duluan ya mas, nanti metta kabarin kalo udah kelar, atau mas kabarin metta kalo meetingnya molor biar metta yang ke tempat mas" ujar metta bersiap untuk pergi
"iya, yang rajin ya yang"
"siap.. Ayangnya metta " metta mencium pipi gala sebelum berlari meninggalkan gala.
gala hanya tersenyum dengan tingkah metta yang ternyata selama ini gala baru sadar kalau dia butuh wanita seperti metta yang bisa mengisi kekosongannya, bukan wanita glamor yang mementingkan penampilan.
Gala pun beranjak pergi untuk menemui klien di salah satu cafe dekat kampus.
***
"waduh... Roman-romannya tuh muka happy banget..." ledek dian saat melihat metta masuk ke kelas dengan sumringah
"hehehe.. Tau aja sist.. "
tak lama dosen masuk dan kelas pun dimulai, metta terus menatap jam di tangannya berharap jam kelasnya akan segera berakhir
"stt... Nape lo.. Gelisah amat.." bisik dian yang duduk disebelah metta
" jam nya batrenya habis apa ya.. Kenapa lama amat sih muternya" keluh metta
"ya ampun gini deh kalo baru jatuh cinta pengennya nemplok mulu.. Ada janji lo sama mas gala" tanya dian dan diangguki metta
"pantesan.. Sabar ya sist, baru 30 menit masih ada 90 menit lagi buat kita keluar kelas"gala
2 jam dilalui metta dengan gelisah apalagi setelah membuka ponselnya ternyata sang pacar belum selesai dan tak bisa menjemputnya. Karena itu metta yang mendatangi gala di cafe.
Metta masuk ke dalam cafe dimana gala meeting. Dari jauh metta sudah melihat gala, begitu pula sebaliknya namun metta memilih duduk didekat mereka daripada bergabung dan malah canggung.
Metta sengaja duduk menghadap gala agar dia bisa melihat seriusnya gala saat bekerja. Tapi yang tak di sangka ternyata di depan gala duduk 1 orang wanita yang juga selalu mencuri pandang ke arah gala. Metta berubah memperhatikan wanita itu agar bisa tau rencananya pada gala.
Setelah lebih dari 30 menit gala terlihat membereskan kertas-kertas didepannya tanda akan selesai meeting mereka, terlihat jelas oleh metta tangan si wanita mendekat ke tangan gala yang sedang membereskan kertas, metta ingin sekali mendekat tapi metta melihat gala yang langsung menjauhkan tangannya saat tau bahaya mendekat, dan metta bisa tersenyum melihatnya.
Saat mereka mulai beranjak sekilas gala memberi kode agar ikut ke depan cafe. Metta berjalan tak jauh dari rombongan gala tentu saja gala menjaga jarak dengan si wanita, untuk menghindari perang dunia ke 6
#Jangan jadi pembaca gelap ya tsay... Ditunggu absen jempolnya See U tomorrow