NovelToon NovelToon
Sleep With Tuan CEO

Sleep With Tuan CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Crazy Rich/Konglomerat / Idola sekolah
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: agen neptunus

Vincent tanpa sengaja bertemu dengan Valeska di sebuah bar. Niat awalnya hanya untuk menyelamatkan Val yang diganggu laki-laki, namun akhirnya malah mereka melakukan 'one night stand'.
Dan ketika paginya, Vincent baru sadar kalau gadis yang dia ambil keperawanannya tadi malam adalah seorang siswi SMA!
***
IG: @Ontelicious

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon agen neptunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9: Desahan Dibalik Pintu

Mobil Sam baru saja melaju pergi, meninggalkan Valeska yang berdiri di depan rumahnya dengan tas selempang kecil menggantung di bahu. Ia menarik napas panjang, membuka pintu yang ternyata tak terkunci, dan melangkah masuk.

“Kak!” panggilnya sambil menutup pintu dengan sedikit tenaga ekstra.

Tidak ada sahutan.

Valeska memiringkan kepala. Keningnya mengernyit saat melihat sofa ruang tamu kosong. Padahal tadi sebelum dia pergi, Keenan masih tidur malas di sana.

“Kemana dia?” gumam Valeska, matanya melirik ke arah kamar kakaknya.

Ia memutuskan mengecek ke kamar. Tapi langkahnya mendadak berhenti di depan pintu saat telinganya menangkap sesuatu. Suara perempuan. Desahan panjang.

Valeska mengerutkan dahi, mencoba memastikan pendengarannya. Lalu suara itu disusul suara desahan lain yang ia kenal betul—suara Keenan.

“Oh my God.”

Tangannya terulur ke kenop pintu, tapi suara desahan semakin jelas. Ada suara basah yang bikin imajinasinya melayang ke hal-hal yang tak seharusnya dia pikirkan.

Oke, fix! Keenan nggak sendirian.

Valeska menelan ludah. Tangan yang memegang kenop pintu pelan-pelan ditarik. Nggak. Gue nggak mau tau. Dia menghela napas panjang dan balik badan, memutuskan untuk ke kamarnya saja.

Baru saja Valeska menghempaskan tubuhnya ke atas kasur, ponselnya berdering. Nama Vidya muncul di layar. Ia buru-buru menerima panggilan itu sambil memutar kunci pintu kamar, memastikan nggak ada yang bisa masuk.

“Iya, Vid? Kenapa?” tanyanya malas sambil memejamkan mata.

“Lo … dimana?” suara Vidya terdengar ngos-ngosan di seberang sana.

Valeska membuka matanya, bingung. “Lo kenapa, Vid? Abis olahraga?” tanyanya heran.

“Hah? Enggak,” sahut Vidya, mencoba menormalkan suaranya, meski terdengar jelas desahan tertahan.

Valeska mengernyit. “Vid, lo lagi ngapain?” tanyanya dengan nada curiga.

“Gue … ahhh … nggak apa-apa,” jawab Vidya, tapi desahannya makin keras.

“ASTAGA, VIDYA! LO SERIUS LAGI NGAPAIN, BEGO?!” seru Valeska, mendudukkan dirinya tegak di tempat tidur.

“Gue … ah … Nan, gue mau keluar,” Vidya bicara terbata-bata di antara desahannya.

“Nan?” Valeska mengulang dengan nada bingung. Tapi otaknya langsung menyambungkan titik-titik informasi, dan dia tahu persis apa yang sedang terjadi.

“GILA LO, VID! NAN ITU KEENAN, YA?!” teriak Valeska, langsung melompat dari tempat tidur.

Dengan geram, dia membuka pintu kamarnya dan menghampiri kamar kakaknya. Tanpa basa-basi, ia mulai menggedor pintu kamar Keenan dengan keras.

“Kak! Buka pintunya sekarang juga!”

Dari dalam terdengar suara panik.

“VIDYA! GUE TAU LO DI DALAM, ANJIR!” teriak Valeska, mukanya memerah karena emosi.

Beberapa detik kemudian pintu kamar terbuka, dan Keenan berdiri di ambang pintu dengan senyum masam. Dadanya telanjang, hanya mengenakan celana.

“Eh, udah pulang, Val?” sapanya santai, seperti nggak ada apa-apa.

Valeska menatapnya tajam, wajahnya penuh amarah. “Mana Vidya?!”

Dari belakang Keenan, Vidya muncul dengan rambut berantakan dan pipi memerah. Gadis itu mengangkat tangannya, melambaikan dua jarinya dengan senyum setengah malu.

“Hai, bestie,” sapanya dengan senyum tanpa dosa.

“HAI, PALALO!” teriak Valeska, lalu melayangkan sandal ke arah Vidya.

***

Vidya duduk di sofa, tangannya memainkan ujung bantal, sementara Keenan menyandarkan diri santai di sampingnya sambil menghisap rokok. Di depan mereka, Valeska mondar-mandir seperti detektif yang baru saja mengendus skandal besar. Tangan Valeska bertengger di pinggang, wajahnya merah padam karena marah.

“Gue nggak ngerti! Sumpah, ini di luar logika gue banget!” seru Valeska, berhenti sejenak untuk menatap dua orang yang jelas-jelas salah tapi tetap diam saja seperti patung.

Vidya hanya menunduk, main aman. Keenan? Tetap asyik menikmati rokoknya, kelihatan banget kalau dia ogah drama.

“Bisa-bisanya kalian ngelakuin itu di sini! Di rumah gue! Yang lo tau banget, gue bisa pulang kapan aja!” bentak Valeska, jari telunjuknya menunjuk Keenan dan Vidya bergantian.

Tidak ada jawaban.

“Kenapa nggak ke hotel aja sekalian, biar gak digerebek sama Pak RT!”

Masih tidak ada jawaban.

“Jawab, woy!” seru Valeska dengan suara yang makin tinggi. “Jangan-jangan ini bukan pertama kalinya, ya? Ngaku lo, jangan pura-pura polos!”

Vidya melirik Keenan sebentar, lalu menyengir kecil. Dengan sangat santai, dia mengangguk.

“Astaga!” Valeska memegang kepalanya, frustasi. “Sejak kapan sih? Sejak kapan lo dua-duaan kayak gini di belakang gue?”

“Namanya juga pacaran,” jawab Keenan dengan enteng, sambil meniup asap rokok.

Valeska memicingkan mata, bingung. “Pacaran?”

“Iya, kita pacaran,” tambah Vidya dengan suara pelan, masih setengah malu.

“Wait, what? Serius pacaran?!” suara Valeska naik satu oktaf. “SEJAK KAPAN?!”

Vidya melirik Keenan lagi, mencari persetujuan. “Hmm … enam bulan, ya? Iya kan, sayang?” tanyanya pada Keenan.

“Kurang lebih,” jawab Keenan santai sambil mengangkat bahu.

Valeska hampir tersedak. ENAM BULAN?! Mereka berhasil menyembunyikan ini dari dia selama setengah tahun?

“Nggak mungkin! Jadi kalian udah sering … gitu-gituan?” tanyanya sambil menunjuk pintu kamar Keenan dengan ekspresi syok.

Vidya tersenyum kecil, lalu mengangguk. “Hmm … iya.”

“Iya?!” tanya Valeska meyakinkan sekali lagi.

“Iya.” Kali ini dijawab Keenan.

“Dan … dia—dia ngambil … keperawanan lo?” suara Valeska tercekat, hampir berbisik karena syok. Tangannya menunjuk Keenan.

Vidya, tanpa dosa mengangguk lagi. “Iya, Keenan yang ambil.”

“APA?!”

Valeska langsung jatuh terduduk di sofa, memegang kepalanya yang tiba-tiba terasa nyeri. Otaknya mencoba mencerna informasi yang terlalu berat ini.

“Eh, eh, lo gapapa?” Vidya mendekat, panik.

Valeska langsung menepis tangan Vidya. “Jauh-jauh lo, biarin gue bernapas dulu.”

Vidya mundur dengan ekspresi salah tingkah. Keenan, di sisi lain tetap tenang, seperti nggak ada yang perlu diributkan.

“Kak.” Valeska menatap kakaknya dengan ekspresi tak percaya. “Lo kok pacaran sama Vidya? Sahabat gue sendiri? Kok bisa sih?”

“Bisa lah. Namanya juga sayang,” jawab Keenan, santai seperti biasa.

Valeska menghela napas panjang. Ya Tuhan, ini cobaan apa lagi?

Dia mengalihkan pandangannya ke Vidya. “Dan lo, Vid … kenapa lo kasih keperawanan lo ke Keenan? Kenapa bukan sama orang lain?!”

Vidya hanya mengangkat bahu, senyum tipis tersungging di bibirnya. “Namanya juga sayang,” jawabnya, meniru nada Keenan.

Valeska memejamkan mata, mencoba menenangkan diri. Semua ini terlalu konyol untuk dicerna.

“Kalau gitu, lo harus nikah sama dia!” seru Valeska tiba-tiba. Dia pikir, ini bakal jadi ancaman yang cukup bikin Vidya sadar.

Akan tetapi Vidya justru senyum lebar, malah mengangguk. “Emang itu rencananya.”

“APA?! SERIUSAN?!”

“Ya, lah. Lulus sekolah, kita langsung nikah. Iya, kan, sayang?” Vidya melirik Keenan yang hanya mengangguk setuju sambil meniup asap rokok terakhirnya.

Valeska bengong. Tangannya terkulai di samping tubuhnya. Matanya memandang kosong ke arah Vidya yang kini merangkul manja lengan Keenan.

“Ya Tuhan … sahabat gue bakal jadi kakak ipar gue,” gumamnya lirih. “Ini … di luar nalar gue.”

Di sudut sofa, Keenan dan Vidya hanya saling bertukar pandang, lalu tertawa kecil seolah ini semua lelucon yang menyenangkan.

***

1
Inay Febrie
ulerrr jngan percaya🤨
Inay Febrie
waadduuuhh tekdung🤰
Anne Soraya
lanjut
Inay Febrie
semangaaatt pak CEO mogaa makin lamaaaa dmaafin'y🤣🤣🤣

inget,Val!! jngan mudah melunaak 😎
Anne Soraya
lanjut
agen neptunus: siyaaapp!!
total 1 replies
Inay Febrie
kurang panjaaang😄✌
Inay Febrie
kurang panjaaang😄✌
agen neptunus: ngadi ngadi emang 🤣
total 1 replies
🌟
Kuranggg😬
agen neptunus: heh 🤣 udh double padahal
total 1 replies
🌟
2!
Inay Febrie
panjangin lg bab'a boleeehhh??👉👈
agen neptunus: mau nambah update? boleeeeeeh
total 1 replies
Inay Febrie
Sam kampreettt😠😠
udah lah Val emang paling bener tuh mnyendiri dulu,sembuhin dulu semuanya smpe bner" bs brdamai dg keadaan tp engga dg manusianya😊💪
Inay Febrie
selamat atas penyesalan utk seumur hidupmu,Vinchen☺
Inay Febrie
selamat Vin🤝😏
Anne Soraya
lanjut
🌟
Lahh🙂
🌟
Bjirrr lgsg ketahuann😂😭
Anne Soraya
lanjut
Inay Febrie
DUUAAARRRR,,mw jawab apa pak CEO??😏
Inay Febrie
dan akhirnya ktemu dahh sama si om" CEO🙂
Inay Febrie
belum pak
bpak mau daftar??🙂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!