Dukun Muda Mencari Cinta Season 2

Bab 21

Dracona Achala menjelaskan mengenai tubuh unik jagat, karena dia memiliki tubuh Kontitusi Khusus petir dewa surgawi, sehingga kerusakannya lebih tinggi dari pada tubuh petir lainnya.

"Oh iya tubuh ku ini sangat istimewa dan unik, dulu sebelum aku masuk ke ranah dewa bumi dan mendapatkan kebijaksanaan.

Makanan Ku adalah material mentah seperti logam dan batu permata, setelah aku makan aku bisa mengeluarkan kembali logam dan batu permata menjadi kemurnian hampir seratus persen.

Perut ku ini bisa memisahkan ampas dari logam atau pun Permata dan dapat juga di rubah sesuai dengan keinginan ku, seperti halnya kalung yang aku berikan kepada mu"

Jagat langsung berbinar mendengar perkataan dari Dracona Achala, dia memiliki banyak emas dan batu permata mentah, kalau di konsumsi oleh Dracona Achala, mungkin akan menjadi lebih bagus hasilnya

Jagat pun mengeluarkan semua emas dan batu permata mentah yang dia tambang dari goa di bukit intan permata.

"Kalau begitu aku akan merepotkan mu, tolong ya" ucap jagat.

"Ya baiklah kalau itu membuat mu senang" ucap Dracona Achala

Jagat pun berpamitan "kalau begitu aku pamit pulang dulu nanti aku kembali lagi"

"Ya pergilah jangan lupa masukan hawa bumi, siang malam hujan dan air serta bibit tumbuhan, biar aku yang menanamya dan menempatkannya di sini, sesuai dengan apa yang ada di imajinasi mu" ucap Dracona Achala

Jagat merentangkan tangannya dan membayangkan adanya portal teleportasi berupa koridor void dan seketika void itu muncul.

Koridor void membentuk lingkaran hitam dengan kilatan cahaya dan cahaya itu langsung menelan tubuh jagat sehingga menghilang dari dunia kecil itu dan meninggalkan Dracona Achala.

Dia pun sekarang kembali ke kamar hotel dan melihat Eriska masih tidur lelap membelakangi jagat.

"Padahal aku pergi sudah lama, tetapi mengapa waktu di dunia kecil ini seperti berhenti" gumam jagat.

Dia pun mengambil handphone yang tergeletak di nakas, kemudian dia melihat jam "Astaga hanya tiga puluh menit aku di dunia kecil itu"

Memang perbedaan waktu antara dunia nyata dan dunia kecil itu selalu ada perbedaan, apalagi jagat pernah mengalami yang lebih ekstrim lagi.

Sehingga ini sudah tidak aneh bagi jagat, tetapi tetap saja jagat terkejut, karena dia tidak tahu perbedaan waktu antara di dunia nyata dan dunia kecil.

Yang pasti di sana jagat sudah ada sekitar 3 hari dan di dunia nyata jagat menghilang sudah tiga puluh menit.

Itu berarti sehari di dunia kecil sama dengan 10 menit di dunia nyata, sehingga jagat bisa menghitung waktu kalau berada di dunia kecil nanti.

Jagat menepuk jidatnya sendiri "Astaga aku belum sempat meminta sarung pedang kepada aca, ah tapi nanti saja lebih baik aku tidur dahulu"

Jagat pun masuk kedalam selimut dan memeluk Eriska dari belakang, dan dia pun memejamkan matanya.

**

Pagi hari pun menjelang, Eriska membuka matanya, tetapi dia merasakan sesuatu yang membuat sensasi merem melek.

Tangan kanan jagat memegangi melon kenyal milik Eriska, sambil sedikit meremasnya, dan sensasi yang Eriska rasakan geli geli gimana gitu.

Bahkan di bagian bawah seperti ada yang mengganjal, itu adalah cangkul milik jagat yang menggali sumur.

Tanpa Eriska sadari, jagat menggali sumur yang dalam ketika Eriska masih tidur, dan sumur itu sudah basah di penuhi air.

Jagat menggoyangkan sedikit cangkulnya dan terdengar suara erangan dari Eriska "Eagh ....."

Jagat berbisik "maaf sayang, bemper mu kena cangkul ku terus sehingga dia ingin menggali sumur mu, jadi aku melakukannya dengan pelan pelan"

Eriska mengangguk "Tidak apa apa sayang, tapi kenapa kamu tidak membangunkan ku kalau kamu ingin bercocok tanam.

Sebagai pak tani yang baik, kamu harus menggarap kebun istri mu ini dengan lebih menggairahkan.

Jadi kalau bisa kamu bangun kan aku supaya kita bisa bekerja sama dalam hal bercocok tanam ini supaya mencapai kesuksesan"

"Ini sudah terlanjur, sekarang kamu sudah bangun, lebih baik kita melanjutkannya" bisik jagat.

"Ya lakukanlah " ucap Eriska sambil merem melek merasa Kebunnya sudah basah karena di cangkul jagat sampai dalam.

Mereka pun melakukannya dengan berbagai gaya, dari gaya tandur, gaya cabut singkong, dan gaya bercocok tanam lainnya.

Selesai di tempat tidur mereka pindah ke kamar mandi sambil membersihkan diri dan mereka pun selesai setelah dua jam berkumpul bersama.

"Sayang mengapa aura mu sedikit berbeda, dan bahkan lebih lemah dari biasanya?" Tanya Eriska.

"Ah masa!" Jawab jagat.

"Iya cobak cek sendiri" ucap Eriska.

Dia pun penasaran dan mengedarkan auranya, benar saja aura jagat menipis dan dia sekarang menjadi ranah praktisi beladiri.

Tingkat praktisi ini di bawah master tingkat 1, dan kalau di samakan dengan beladiri eksternal, jagat ada di sabuk hitam beladiri.

"Ya benar sayang, aura ku menipis, apakah mungkin efek dari memurnikan Combong Manik" ucap jagat.

"Combong Manik ? Benda apa itu sayang ?" Tanya Eriska.

Jagat menjelaskan "Combong Manik lebih hebat dari pada batu wulung Ireng, batu wulung Ireng hanya bisa menampung benda mati dan hantu,

Tetapi combong manik ini bisa memasukkan makhluk hidup, dan itu berupa dunia kecil yang bisa di tinggali, aku sudah memurnikan sehingga ranah beladiri ku menurun"

"Sehebat itu kah combong manik itu, bagai mana dunia yang kamu buat apakah indah ? Bolehkah aku masuk ke dunia kecil yang ada di combong Manik? Coba lihat bentuk combong manik itu bentuknya bagai mana?" Eriska memberondong jagat dengan pertanyaan.

"Hai sayang, kalau bertanya satu satu dong, aku jadi bingung cara jawabnya" ucap jagat

"Ya sudah jawab saja pertanyaan pertama dan seterusnya" ucap Eriska.

Jagat mulai menjawab setiap pertanyaan dari Eriska "Combong Manik tentu saja lebih hebat dari batu wulung Ireng,

dan dunia kecil yang aku ciptakan tentu saja indah, dan tentu saja nanti aku ajak kamu masuk ke dalam dunia kecil itu.

Tetapi untuk sekarang, semuanya masih tandus, aku perlu menanam benih pohon dan memasukkan air kedalam dunia kecil ini.

Supaya dunia yang aku miliki menjadi indah, kalau sudah siap, nanti aku akan membawa mu masuk ke dalam dunia kecil ku"

Kemudian pertanyaan yang terakhir yaitu Eriska ingin melihat combong manik, kemudian jagat menyentuh dadanya.

Karena combong manik itu sudah di jadikan kalung oleh Dracona Achala yang kemudian di pakai oleh jagat.

Tetapi ketika dia menempelkan tangannya di dada combong manik dan kalungnya hilang, sehingga jagat menjadi panik.

"Astaga kemana kalung combong manik ku"

Jagat menoleh ke tempat tidur dan menyikap selimut dan seprai untuk mencari kalung combong manik.

Tetapi jagat tidak menemukan kalung itu, dan bahkan jagat bertelungkup di lantai siapa tahu kalung combong manik jatuh dan terselip di kolong ranjang tempat tidur.

***

* Bersambung