NovelToon NovelToon
MENIKAHI KAKAK ANGKAT

MENIKAHI KAKAK ANGKAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Saudara palsu
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fii Cholby

Nama ku, Muhammad Nathan Mahendra. Aku suka berulah pada kakak angkat ku. Namanya Loly Indah Permatasari. Dia cantik seperti namanya Indah Permatasari. Aku tergila-gila dengannya. Rasa gengsi yang membuat ku suka jahil dengannya. Karena tak ingin Loly mengetahui jika aku menyukainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 29

"Yaa udah, Bund. Biarin aja Nathan di sini. Itung-itung kasih waktu Nathan agar bisa membujuk Loly dan Loly secepatnya bisa memaafkan Nathan." Bujuk Ayah pada Bunda.

Pas banget nih, Ayah ngedukung. Ini kesempatan aku buat bujuk Bunda. "Iyaa, Bund. Doakan Nathan biar Kak Loly maafin Nathan."

Bunda terlihat menghela nafas. "Yaa udah deh. Tapi bener yaa, jaga Loly! Awas loh kalo Loly sampe' kenapa-kenapa! Bunda hukum kamu!"

"Siap." Tangan ku letakkan di pelipis, hormat.

"Ayah sama Bunda pulang dulu. Kamu jagain Loly dengan baik." Ucap Ayah dengan ku angguki cepat.

Ayah Bunda mengulurkan tangannya. Gegas ku raih, mencium punggung tangan mereka secara bergantian. "Hati-hati di jalan, Yah, Bund."

Ayah mengangguk, menuntun Bunda dengan lembut. Ayah terlihat sangat mencintai Bunda. Di umurnya yang sudah tidak muda lagi, mereka masih terlihat romantis.

Saatnya aku masuk membujuk Loly agar tidak marah lagi. Teman-teman, doakan aku yaa, biar Loly secepatnya maafin aku.

"Bismillahirrahmanirrahim.."

Pintu ku buka, seketika Loly menoleh. Ku bawa langkah ini dengan cepat lalu duduk.

"Ngapain ke sini lagi?" Ketusnya

"Ada yang ketinggalan."

"Apaan?"

"Hati aku. Hati aku yang ketinggalan di sini. Udah jangan bawel. Kalo mau tidur, tidur aja. Tapi jangan nyuruh aku pergi."

"Gombal!" Ucap Loly, pipinya merona. Dia memalingkan wajahnya. Ku usap-usap kepalanya lembut.

"Cepet sembuh, Sayang." Ucap ku pelan. Dengan cepat aku berjalan ke arah sofa. Malu? Tentu saja malu. Ini pertama kali aku panggil Loly dengan sebutan sayang. Loly menoleh, tepat saat aku sudah duduk di sofa.

"Nathan, tadi kamu ngomong apa?" tanyanya memastikan.

Aduuuhhh.. pake' acara nggak denger lagi. Nggak tau apa jantung ku berdebar-debar gini. Tubuh juga terasa gerogi lagi.

"Ngomong apaan?" Tanya ku balik.

"Tadi waktu kamu ngelus kepala aku?"

"Cepet sembuh." Sahut ku merebahkan tubuh di atas sofa. Lengan kiri ku gunakan untuk menutupi mata.

"Ujungnya apa? Tadi aku denger ada ujungnya."

Aku diam, bingung harus bagaimana. Jantung juga semakin tak terkendali. Dug, dug, dug. Kayak habis lari maraton.

"Nathaaann..."

"Hmmm..."

"Auch ahc.. bilang gitu doang aja gengsi. Gengsi aja terus digedein." Sungutnya kesal. Menarik selimut, menutupi seluruh tubuh.

Cewek satu ini bikin aku gregetan, untung aku sayang. Aku berjalan menghampirinya. Loly membalikkan tubuh, memunggungi ku.

"Jangan banyak gerak. Nanti infusnya bisa copot, Sayang."

Loly langsung menoleh dengan cepat, membalikkan tubuh lalu menghadap ku.

"Ulangi!" Pintanya dengan merenggut.

"Aku sayang sama kamu. Cinta sama kamu, Loly."

Sedetik, dua detik, tiga detik, Loly tersenyum malu-malu. Menggigit bibir bawahnya sambil menunduk. Pipinya juga semakin merona. Duuhh.. imutnya, malu-malu kucing. Hihihi...

"Kalo sayang jangan ngeselin. Jangan ngatain aku yang enggak-enggak." Gumam Loly yang masih dapat ku dengar.

"Iyaa, aku salah. Aku minta maaf. Udah tidur, satu jam lagi dokter datang." Loly mengangguk dengan senyuman mengembang.

.

.

.

"Kapan boleh pulangnya, Dok?" tanya ku usai dokter memeriksa kesehatan Loly.

"Besok juga sudah boleh pulang. Loly, Kepalanya masih pusing nggak?"

Loly menggelengkan kepalanya. Memperlihatkan senyum manisnya. Sang dokter ikut membalas senyum Loly. Sejenak, mereka saling memandang.

Lengah dikit langsung tebar pesona. "Ekheemm..." Deheman ku mengalihkan pandangan Loly pada dokter yang masih muda ini.

"Periksanya udah 'kan, Dok?" tanya ku, tangan sambil bersedekap. Loly memutar bola mata malas. Pasti dia kesal. Biarin aja! Siapa suruh senyum-senyum ke cowok lain.

"Sudah selesai! Loly, jangan banyak pikiran yaa. Istirahat yang cukup. Biar cepat sembuh." Saran dokter yang di sambut dengan wajah berbinar oleh Loly. Senyum pun tak lupa di tampilkan nya.

Loly sengaja atau gimana sih. Sengaja banget bikin aku badmood. Lebih tepatnya cemburu.

"Iyaa, iyaa. Nanti biar saya yang nasehatin." Seloroh ku cepat. Sengaja dengan intonasi suara yang menyebalkan.

"Dokter lagi banyak pasien 'kan? Mari saya anter keluar." Sambung ku lagi, menarik handle pintu ruangan. Biar si cowok ini nggak terus-terusan mandangin Loly. Lebih baik langsung di usir aja secara halus. Dokter nampak tidak suka dengan ucapan ku. Terlihat dia menarik napas.

Bodo amat! Aku nggak peduli. Yang penting nih dokter cepet-cepet keluar. Ganggu aja! Kalo periksa yaa periksa. Jangan pake' acara modus-modus in pasien. Jadi dokter genit amat.

1
Rondhoh tul janah
Luar biasa
Winarti Winarti
lanjut thor
double up date nya thor di tunggu
semangat untuk up date nya
Winarti Winarti
apa belum dapat restu dari ayah sama bunda Nathan
Winarti Winarti
lanjut thor
semangat untuk up date nya
double up date nya thor di tunggu
Winarti Winarti
lanjut thor
semangat untuk up date nya
Loly sdh mulai cemburu
Winarti Winarti
lanjut thor
jangan di gantung cerita nya thor
Winarti Winarti
lanjut thor
menyala Nathan
Winarti Winarti
lanjut thor
semangat untuk up date nya
Winarti Winarti
double up date nya di tunggu thor
Winarti Winarti
lanjut thor
semoga cepat up date nya
Winarti Winarti
lanjut thor
Winarti Winarti
lanjut thor
semangat untuk up date nya
Winarti Winarti
lanjut thor
semangat untuk up date nya
seru cerita nya
Winarti Winarti
lanjut thor
semangat untuk up date nya
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!