MENIKAHI KAKAK ANGKAT

MENIKAHI KAKAK ANGKAT

Chapter 01

Nama ku Muhammad Nathan Mahendra. Aku suka berulah pada kakak angkat ku. Namanya Loly Indah Permatasari. Dia cantik seperti namanya Indah Permatasari.

Okey, baru saja aku berulah lagi karena tak suka kakak ku di dekati oleh cowok lain. Hanya karena aku tidak mau kakak ku menikah dengan cowok yang di sukainya. Kerap kali aku mengaku-ngaku menjadi pacarnya bahkan suaminya.

Mungkin menyebalkan bagi Loly. Tapi dengan cara ini aku bisa menghentikan Loly agar tidak menikah dengan cowok lain. Aku sudah membuat lima kali pacar Loly kabur dan gagal menikahinya. Keren bukan? Yaa tentu saja keren seperti orangnya. Jangan di tanya aku seperti apa orangnya. Yang jelas saya tampan seperti Ayah ku, Fari Musthofa.

"Nathan, kamu mau sampe' kapan sih kayak gini? Aku tuh capek sama tingkah kamu. Sudah lima kali kamu menggagalkan rencana lamaran ku. Sekarang kamu menggagalkannya lagi. Menyebalkan!" Ketusnya pada ku yang sedang duduk di sebelahnya.

"Sampe' aku nikah lah. Aku nikah dulu, setelahnya baru kamu yang nikah." Sahut ku enteng sambil memantik korek api pada ujung rokok.

"Yaa kalau gitu kamu cepetan nikah. Biar aku juga bisa nikah." Timpalnya masih ketus. Mungkin masih kesal dengan ku.

Yaa baru saja aku menggagalkan cowoknya yang hendak melamarnya. Yaa mana mungkin aku rela Loly yang ku cinta menikahi laki-laki lain.

Loly mengambil rokok yang terselip di bibir ku. Lalu ia mematikan rokok tersebut di atas asbak. Aku tidak marah sama sekali. Aku justru gemas dengan tingkahnya yang ketus seperti ini.

"Kamu nggak sopan banget sih, Ly. Main matiin aja rokoknya. Lagian kamu juga aneh, Ly. Pacaran sama cowok modelan tua bangka kayak gitu. Udah punya bini, udah punya anak, udah punya cucu. Mau kamu, Ly? Kalau aku sih ogah." Aku pura-pura bergidik ngeri.

"Iidddiiiihh.. sok tau! Pokoknya aku nggak mau tau. Bagaimana pun caranya kamu harus jelasin ke Niko. Kalau nggak, aku bakal.."

"Ogah!" Ucap ku cepat sambil berlalu.

"Dasar Nathan breeewookk! Awas kamu yaa! Kalau ketahuan punya pacar, aku kerjain balik kamu!" Teriak Loly namun tak ku hiraukan. Aku masih santai berjalan menghindar darinya.

.

.

.

Ku lihat Loly seharian duduk di ruang tamu sembari sesekali melihat handphone nya. Pasti lagi nunggu kabar dari si Niko cowok tua bangka itu. Haahhh... Aku harap sih tuh cowok jangan balik lagi deh. Hempas jauh dari kehidupan Loly.

Sudah dua hari semenjak aku menegurnya dengan berpura-pura mengaku sebagai suaminya. Loly diam termenung sembari terus menatap handphone nya. Tidak tega juga aku melihatnya murung seperti ini.

Loly menghela nafas. "Niko, kamu kemana sih? Kenapa juga nomor ku di blokir segala? Kenapa sih punya adek nyebelin banget? Memang nyebelin banget tuh bocah tengik. Aduuuhhh.. nasib, nasib."

'Ehh, busyet! Aku di katain bocah tengik! Ekheemm.. nggak papa deh di katain bocah tengik. Hanya Loly yang boleh panggil aku bocah tengik. Uuhhhuuuyy.. kesayangan aku.' kata ku dalam hati.

"Ehh, Loly." Aku duduk di sebelahnya. Loly terlihat sedikit terkejut namun dengan cepat ia terlihat biasa saja. Malah ia perlihatkan wajah ketusnya. Aish.. nggak papa deh, judes-judes tapi aku sayang. Asyeekk...

"Loly, Loly. Aku ini kakak mu. Jangan panggil Loly, panggil Kak Loly." Ketusnya.

"Yaelah... Kakak angkat doang. Nggak papa kalo lagi berdua manggilnya Loly. Kalo depan Bunda baru aku panggil kamu kakak." Ku kedipkan sebelah mata menggodanya.

"Ehh, ehh, tuh mata ngapain kedip-kedip. Jadi adek tuh jangan genit-genit. Aku laporin kamu ke Bunda."

"Diihh... Dasar tukang ngadu!"

"Biarin!" Loly menjulurkan lidahnya. Jadi gemes, pengen tak cium bibirnya. Ehh tapi belum halal, belum boleh.

"Beliin nasi goreng dong, Ly. Nih, aku kasih duitnya." Ku berikan duit selembar berwarna merah.

"Lah, kamu itu adek aku. Kenapa malah kamu nyuruh aku yang beli?" Dahi Loly mengerut.

"Yaelah, Ly, sekali-kali napa. Laper nih, ntar kembaliannya buat kamu deh." Alis ku naik turun.

"Ogah!" Katanya tidak mau. Loly memalingkan wajahnya. Hadeehh.. rasanya enakan punya adek dari pada punya kakak. Kalo punya adek mah bisa di suruh-suruh. Punya kakak satu aja ketus, judes, ngeselin. Ehh bukannya yang ngeselin itu aku yaa. Aaakkhhh.. yaa itu deh pokoknya. Tapi sayangnya aku suka sama Loly. Gengsi ku yang terlalu gede membuat ku tak bisa mengungkapkan perasaan ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!