Di hari pernikahannya Ayla memilih pergi dan tak ingin menikahi laki-laki yang dia cintai.
Tapi dia tak menyangka,akhirnya tunangannya malah memilih menikahi kakaknya sendiri.
Sejak saat itu, Ayla pikir kisah cintanya sudah berakhir. Dan berusaha menghapus semua rasa cintanya pada lelaki itu.
Tapi, ternyata laki-laki yang sudah menjadi kakak iparnya itu tidak berhenti mengejarnya.
Bagaimana bisa dia kembali mencintai pria yang sudah memilih wanita lain, bahkan sudah menjadi kakak iparnya itu.
Bisakah Ayla benar-benar terlepas dari kakak iparnya. Ataukah dia akan memilih mengembangkan sisa-sisa cintanya pada kakak iparnya?
Baca kisah mereka, dalam novel.
"Di Kejar Kakak Ipar"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss HF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ancaman
"Dasar kamu laki-laki kresek Juan." Teriak Ayla dan menampar pelan wajah Juan yang ada di dekat wajahnya.
"Kresek? Hahahahaha" Ayla tertawa.
"Maksusuku be.. Rrrngsek? Ya kan? " Ucapan Ayla yang berantakan menyadarkan Juan kalau wanita yang dia cintai ini sangat mabuk.
Dia hanya bisa menggeleng dan tersenyum.
" Juan? Tapi serius. Kamu brengsek kan? Kamu ingin mempermainkan ku dan kak Ayra. Tapi, kak Ayra salah. " Ucap Ayla tertawa dan duduk memeluk bantal.
"Yang menikah denganmu bukan aku. Jadi, kak Ayra istri sahmu, dan aku selingkuhanmu? Ya kan? Apa berarti aku lebih cantik daripada kak Ayra?" Ucap Ayla sambil tertawa dan memegang kedua pipinya.
"Aaaaahhh... Tidaaak. Untuk jadi selingkuhan tak harus lebih cantik, hanya perlu murahan dan tak tau diri kan? Tapi, aku bukan keduanya." Ucap Ayla sedih. Lalu kembali merebahkan tubuhnya.
"Maafkan aku kak Ayra." Ucap Ayla menitikkan air matanya ketika Juan menyelimutinya.
Juan menghapus air mata wanita di hadapannya itu dengan sedih.
"Apakah kamu begitu tersakiti denganku yang tak ingin menjauh dari kamu?" Ucap Juan berbaring di samping Ayla.
Juan lalu tidur menyamping, meratakan bantalnya agar bisa melihat wajah Ayla.
Dengan lembut membelai pipi Ayla.
"Mungkin kamu lupa, bagaimana usahaku untuk mendapatkan kamu. Dan sekarang aku harus melepaskanmu dengan mudah. Tapi, maafkan aku Ayla, aku tidak bisa dan tidak ingin melakukan itu." Batin Juan sambil menatap wajah Ayla, tak berapa lama dia mulai mengantuk dan tertidur di samping Ayla.
"Aaaaarrrkkk" Teriak Ayla yang melihat Juan tidur di sampingnya sementara dia hanya mengenakan pakaian dalam.
"Kenapa? Kenapa?" Tanya Juan terbangun dan terkejut.
"Kamu... Kenapa? Kamu ... Apa yang sudah kamu lakukan padaku..?" Ucap Ayla menangis.
"Tenang,,, aku tidak melakukan hal yang tidak-tidak." Ucap Juan tenang dan pergi menuju kamar mandi dengan santai memperlihatkan tubuhnya yang berbentuk ketika selimutnya terbuka dan dia hanya mengenakan celana dalam.
Ayla akan berbohong, kalo jantungnya tidak berdegup kencang melihat tubuh mantan tunangannya itu.
Sejak berkencan, dia berusaha menahan dirinya agar tidak menyentuh tubuh indah milik Juan, dan berharap bisa menyentuhnya dengan puas setelah menikah. Tapi, takdir berkata lain. Jangankan untuk menyentuh, menatapnya saja sudah membuat dia merasa bersalah.
Ayla menggeleng cepat, dan menepuk pipinya agar sadar diri.
"Kamu kenapa?" Tanya Juan melihat tingkah laku Ayla, yang dia tahu artinya. Dan dia juga tahu bagaimana kerasnya wanita itu menahan dirinya.
Belum sempat menjawab, perbincangan mereka dialihkan dengan bunyi bel dari pintu.
Juan keluar, dan kembali dengan pakaian yang sudah di laundry.
Saat dia bergerak, dia menyadari kepalanya yang masih berdenyut kencang.
Dia memijit kepalanya.
"Tunggulah sebentar, aku sudah memesankan sup hangat untukmu dan air madu." Ucap Juan sambil mengenakan pakaiannya.
Samar-samar dia mengingat Juan yang membuka pakaiannya, dan dirinya yang mendes*h.
"Tunggu, itu bukan... " Ayla lalu menutup mulutnya mengingat bahwa dia muntah dan mengotori sepray, bajunya dan juga pakaian Juan.
Juan tersenyum melihat Ayla yang sadar dengan kejadian semalam.
Setelah Juan tertidur, dia kemudian melihat Ayla yang cegukan dan hendak muntah. dengan cepat dia berusaha membawa Ayla ke kamar mandi, tapi tak sempat dan mengenai pakaian Juan.
Setelah itu Juan membantu Ayla membuka pakaiannya dan juga membuka pakaian dirinya sendiri. Meminta staff hotel membersihkan ruangan dan melaundry pakaian mereka. Dan dia juga tertidur pulas setelah kelelahan menggendong Ayla dan juga membantu Ayla mengelap sisa muntahan di tubuhnya.
"Kan kamu bisa pergi ke kamarmu atau memakaikan ku baju" Ucap Ayla kesal dan berjalan ke kamar mandi.
"Apa kamu mau aku pergindengan hanya celana dalam ke kamarku? dan kalau kamu menyuruh aku memakaikan kamu baju, aku yakin akan melakukan sebaliknya. Dan membuka sisa kain d tubuhmu." Ucap Juan santai.
Ayla lalu mengernyitkan bibirnya, kesal. tapi tersenyum dengan candaan Juan.
Dan dia segera mandi, membersihkan tubuhnya. Setelah mandi, dia tak melihat Juan.
"Ayla, habiskan sarapanmu. Maaf, Aku kembali lebih dulu. Ada urusan yang harus aku selesaikan." Catatan Juan di atas makanan yang sudah di antar staf hotel.
Entah kenapa ada rasa sedih terbesit di pikirannya.
Tapi cepat dia menggeleng menyadarkan hati dan pikirannya.
Karena Juan sudah pulang, Ayla memutuskan untuk melanjutkan liburannya dan pindah ke hotel lain.
Begitu menyelesaikan pekerjaannya di perusahaan. Juan kembali ke rumahnya berganti pakaian, dan akan lanjut bekerja di ruang kerjanya.
Ketika dia masuk, dia melihat Ayra yang duduk dengan angkuh di meja kerjanya.
"Apa tidak ada yang memberitahunya tentang aturan di rumah ini?" Tanya Juan menatap tangan kanannya.
"Sudah Tuan, tapi Nyonya malah menampar pelayan yang mengingatkannya." Ucap tangan kanan Juan yang bernama Miko.
Sudah bukan hal baru bagi Juan melihat perilaku buruk Ayra.
"Jadi, bagaimana liburanmu? Ataukah harus ku sebut bulan madu? " Tanya Ayra yang bangun mendekati Juan, tapi Juan menatapnya dengan dingin melewatinya menendang kursi yang di duduki Ayra.
"Minta seseorang mengganti kursiku." Ucap Juan datar. Dan Miko langsung menelepon tukang kayu langganan mereka.
Ayra lalu tertawa terbahak.
"Ya ampun. Kamu sangat berlebihan." Ucap Ayra dan menggeleng.
"Apa yang sedang di lakukan adik iparmu hari ini yah?" Ucap Ayra memeriksa ponselnya.
"Ahhh... Dia sedang menikmati makan malamnya sendirian? Tunggu. Ada laki-laki yang menemani nya." Ucap Ayra yang kemudian memperlihatkan foto Ayla sedang makan malam kepada Juan.
Juan tidak perduli dan khawatir. Karena tau kalau yang duduk bersama Ayla adalah salah satu pengawalnya. Dan pasti Ayla mengetahui kalau Juan akan meminta pengawalnya menjaganya dan Ayla mengajak mereka makan bersama.
Melihat Juan yang tidak bereaksi, Ayra mengerutkan dahinya. Dan dia langsung mengerti.
"Pantas saja, kamu dengan mudahnya meninggalkan dia berlibur sendirian." Ucap Ayra.
Ayra menghela kasar.
"Tapi, bagaimana dengan gambar ini?" Memperlihatkan Juan yang menggendong Ayla di punggungnya.
"Kenapa dengan gambar itu? Tidak ada yang salah." Jawab Juan santai.
"Itu menurutmu, bagaimana kalau aku menguploadnya. Dan mengatakan, di halaman terdepan. KEMUNCULAN PERTAMA PUTRI KEDUA THEODORE DI HADAPAN MEDIA SEBAGAI PEREBUT SUAMI KAKAKNYA." Ucap Ayra tersenyum puas melihat ketegangan di wajah Juan.
"Mungkin hal ini tidak akan berdampak besar pada keluarga dan kita akan bisa menutup opini publik dengan cepat. Tapi Ayla, akan menjadikan ini beban seumur hidupnya." Ucap Ayra berjalan keluar.
"Apa yang kamu inginkan?" Tanya Juan mulai kesal.
"Kirimkan aku uang, 1 Miliar. Sebagai balasan karena kamu berlibur dengan adikku. Dan juga kesehatan mentalku perlu di jaga, melihat laki-laki yang aku cintai bersama mantan tunangannya menginap di hotel dan kamar yang sama. Hatiku sangat hancur " Ucap Ayra memegang dadanya berpura-pura sakit hati.
Dengan satu lirikan mata Juan, Miko langsung mengirimkan uang ke rekening Ayra dari bank yang berbeda-beda.
Mendapatkan pemberitahuan dari ponselnya. Ayra tersenyum puas.
"Inilah yang aku sebut berbisnis." Ucap Ayra keluar dari ruang kerja Juan.
Juan yang marah mengepalkan tangannya. Dan memukul mejanya berkali kali dengan keras sampai tangannya berdarah.
"Alasan satu-satunya aku membiarkanmu kali ini, karena kamu kakak yang sangat di cintai Ayla. Suatu saat aku akan membuat Ayla sadar dan menyingkirkan mu dengan tangannya sendiri." Gumam Juan dengan matanya yang tajam.
...****************...