Shakila Anara Ainur adalah gadis yang sedang dalam proses hijrah.
Demi memenuhi permintaan wanita yang sedang berjuang melawan penyakitnya, Shakila terpaksa menjadi istri kedua dai muda bernama Abian Devan Sanjaya.
Bagaimana kehidupan Shakila setelah menikahi Abian? ikuti terus ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Alquinsha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 : Menghabisi pelakor
Shakila tidak sengaja melihat kearah Adam. Mata mereka bersitatap untuk beberapa saat sampai Shakila mengalihkan pandangannya dari adik iparnya itu.
Shakila kembali memakai burqanya karena sudah tidak ada Wanda di rumah itu, tapi kali ini Shakila membiarkan matanya terlihat karena sedang bermain dengan Khansa.
Kehadiran Khansa disana menjadi obat bagi Shakila setelah berhari-hari Shakila menghadapi Wanda yang terus mengkritik setiap pergerakannya.
"Kak Adam menyukai mba Shakila?" Andy tiba-tiba saja berdiri di samping Adam dan menanyakan hal itu.
Adam menoleh menatap Andy. Keponakan dari keluarga papahnya itu menarik kedua sudut bibirnya membentuk senyuman di hadapannya.
"Kakak tenang saja, aku tidak akan memberitahu mas Abian, ini akan menjadi rahasia diantara kita. Kakak mengaku saja," ucap Andy dengan muka penuh harap.
Adam tidak mengerti bagaimana orang-orang bisa tahu dirinya menyukai Shakila, padahal Ia tidak pernah sekalipun mengatakan itu pada orang lain.
"Untuk apa kamu menunjukkan wajah seperti itu?" Adam memilih pergi tanpa menanggapi apa yang Andy tanyakan padanya.
Adam tidak ingin membuat pengakuan atas perasaannya terhadap Shakila. Biar itu akan menjadi rahasia sampai Adam menemukan perempuan yang menjadi takdirnya di masa depan.
Andy tidak menyerah. Ia mengikuti kemana Adam pergi untuk mendapatkan jawaban yang diinginkannya karena Ia yakin Adam memang menyukai Shakila, "aku benar, kan? kakak menyukai mba Shakila?"
Adam masih tidak menanggapi Andy. Ia berniat untuk pergi ke resto karena ada yang harus diurus disana, tapi perkataan Andy menghentikan langkahnya.
"Mba Shakila memang cantik kok, wajar kalau kak Adam suka," ucap Andy masih mengikuti Adam dan ikut berhenti saat Adam menghentikan langkahnya.
"Tahu darimana kamu mba Shakila cantik? memang kamu tahu perempuan cantik seperti apa?" tanya Adam berbalik menatap Andy.
"Loh, mas pikir aku tidak tahu perempuan cantik? Aku sudah delapan belas tahun dan sudah punya pacar."
Andy menutup rapat mulutnya saat menyadari dirinya keceplosan mengatakan memiliki kekasih. Keluarga mereka tidak ada yang boleh pacaran karena itu melanggar aturan agama.
Tidak boleh berarti tidak boleh, tidak ada yang bisa melanggar aturan selama mereka ingin menjadi bagian dari keluarga. Andy tahu tapi tetap melanggar aturan karena mengutamakan perasaannya.
"Tidak, maksud aku -aku sudah menyukai perempuan tapi tidak sampai pacaran," Andy dengan cepat melakukan klarifikasi.
Andy sudah melakukan dua kesalahan, yaitu pacaran dan berbohong bahwa dirinya tidak pacaran. Andai keluarganya tahu, Andy pasti akan diusir dari rumah.
"Oh ya, kak Adam tidak penasaran bagaimana aku bisa tahu mba Shakila cantik?" Andy berusaha mencari topik lain supaya tidak kena marah.
"Tadi malam aku tidak sengaja melihat wajah mba Shakila saat mba Shakila ada di balkon telponan dengan mas Abian."
Andy pikir setelah mengatakan itu akan ada topik tentang Adam yang menyukai Shakila, ternyata Andy salah. Topik yang Adam bahas justru dirinya.
"Jangan bilang tadi malam kamu pulang malam karena pergi dengan pacar kamu?"
-
-
Setelah menjalani beberapa prosedur dan pemeriksaan, Zahra dan Kyai Ihsan akhirnya dibawa ke ruangan yang sama untuk melakukan transplantasi sumsum tulang belakang.
Kyai Ihsan sudah diberitahu apa saja efek samping dari mendonorkan sumsum tulang belakangnya, tapi Ia tidak peduli karena itu demi kesembuhan putri satu-satunya.
Abian berada di depan ruangan Zahra sendirian. Sejak Zahra masuk ke ruang operasi, Ia tidak berhenti berdoa supaya Allah SWT melancarkan semuanya dan Zahra bisa kembali sehat.
"Ya Allah, tolong lindungi istri dan mertua saya di dalam," itulah doa yang terus Abian ucapkan.
Abian terus mendoakan keselamatan istri pertamanya, tanpa tahu bahwa di tempat lain istri keduanya akan menghadapi bahaya yang tidak Abian pernah duga.
"Shakila!" teriak Nyai Aisyah memasuki rumah besannya dengan wajah marah.
Nyai Aisyah sudah tahu Abian memiliki istri lain bernama Shakila, Ia sengaja datang ke rumah besannya saat putrinya sedang melakukan transplantasi sumsum tulang belakang supaya tidak ada orang yang bisa mencegahnya melabrak Shakila.
"Shakila, keluar kamu!" Nyai Aisyah kembali berteriak karena perempuan bernama Shakila itu belum juga menunjukkan dirinya.
Nyai Aisyah ingat Abian memanggil perempuan dengan pakaian serba hitam di rumah sakit waktu itu dengan nama Shakila, pasti perempuan itu istri kedua Abian.
Nyai Aisyah harus bertemu perempuan itu dan memberi pelajaran karena sudah berani menjadi madu putrinya. Ia tidak peduli meskipun Shakila menikah dengan Abian karena permintaan putrinya.
"Maaf, ada perlu apa anda ingin bertemu mba Shakila?" tanya pelayan menghampiri orang yang sudah membuat keributan di rumah majikannya.
"Panggil Shakila kesini! katakan aku Nyai Aisyah ingin bertemu dengannya!" ucap Nyai Aisyah tanpa menjelaskan tujuannya datang.
Orang yang merasa dirinya tinggi memang tidak pernah melihat tempat untuk menunjukkan keangkuhannya, Nyai Aisyah bisa-bisanya bersikap seperti itu di rumah besannya.
"Tenang dulu, bu. Anda bisa katakan apa tujuan Anda ingin bertemu mba Shakila," ucap pelayan yang kebetulan tidak tahu bahwa Nyai Aisyah besan dari majikannya karena masih baru.
"Ck, apa Shakila ada diatas? biar aku kesana mendatangi perempuan itu!" tanpa memperdulikan etika sebagai tamu, Nyai Aisyah menaiki tangga mencari perempuan bernama Shakila.
"Eh, bu! tunggu!" pelayan mengikuti Nyai Aisyah menaiki tangga karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan.
Di rumah itu hanya ada Adiba yang sekarang sedang menemani Khansa bermain di taman belakang. Hanafi, Annisa dan Adam sedang pergi ke resto bersama. Sementara Andy sedang pergi entah kemana.
Pelayan merasa bertanggungjawab atas keselamatan Shakila selama majikan mereka pergi.
"Astaga, kenapa disaat seperti ini malah tidak ada orang," keluh pelayan yang mengikuti Nyai Aisyah.
Para penjaga keamanan seharusnya bisa mencegah orang asing ini masuk, tapi sepertinya mereka sedang melaksanakan salat zuhur.
"Shakila, keluar kamu!" teriak Nyai Aisyah lagi sambil menaiki anak tangga.
Tepat sekali saat itu Shakila baru selesai salat zuhur dan baru keluar dari kamarnya. Nyai Aisyah yang lebih dulu melihat Shakila langsung menghampirinya.
"Akhirnya kamu keluar juga," ucap Nyai Aisyah yang tanpa berpikir panjang langsung menyerang Shakila dengan menarik burqa Shakila supaya burqa itu terlepas dan memperlihatkan wajahnya.
"Lepaskan burqamu, kamu tidak pantas memakai ini."
"Apa yang Anda lakukan? tolong lepaskan, Anda tidak pantas melakukan ini!" Shakila berusaha sekuat tenaga mempertahankan burqanya, tapi itu tidak membuat Nyai Aisyah menyerah begitu saja.
Plak!
Nyai Aisyah menampar wajah Shakila dengan sangat keras sampai Shakila oleng dan terjatuh, apalagi tubuh Shakila saat itu memang sedang tidak seimbang karena Nyai Aisyah yang berusaha melepas burqanya.
Plak!
Plak!
Plak!
Shakila ditampar berkali-kali oleh Nyai Aisyah sampai membuat pelayan yang melihatnya panik.
"Apa yang Anda lakukan? tolong lepaskan majikan saya!" pelayan berusaha menolong Shakila, tapi pelayan itu justru didorong oleh Nyai Aisyah.
"Jangan ikut campur! aku ingin menghabisi pelakor yang menjadi penyebab putriku sakit!"
trus lanjutan sugar mommy knp gk lanjut kk