Rizki Bayu Saputra adalah seorang anak yang di besarkan oleh kakeknya yang merupakan pensiunan angkatan bersenjata.
Sebelum Kakeknya wafat dia telah menitipkan amanat bahwa dia harus mencari sebuah kebenaran di salah satu kota besar di negara tersebut.
apakah Rizki mampu menyelesaikan amanat mendiang kakeknya?
serta mendapatkan kebenaran tentang semuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Frans Teguh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kelulusan dan Masalah Baru 4
Selama ini Novi selalu curiga bahwa Rizki bukan lah anak culun seperti pada umumnya.
Karena setiap Rizki melakukan apapun, selalu terkonsep dengan rapi.
Seolah olah telah di pikirkan dengan baik.
Novi sedikit curiga kenapa ayahnya mau menolong anak seperti Rizki.
Seperti saat ini entah kenapa Novi merasa, bahwa ada yang di sembunyikan dari seorang Rizki yang terkenal si culun yang pintar.
karena apapun alasannya lagi lagi, Novi selalu percaya kepada Rizki tanpa ada sedikitpun keraguan.
Seperti saat ini, Novi yang sangat ingin membela Rizki dari Putri, Gery dan Willy.
Menjadi terdiam setelah Rizki berbicara untuk bersedia dilakukan ujian ulang di depan para siswa dan guru.
“bagaimana mungkin? Aku selalu percaya kepada orang seperti dia?!” gumam Novi dalam hati.
“apa mungkin dia sudah tahu akan terjadi hal seperti ini?!” tambah Novi yang bingung dengan semuanya.
Pak David yang melihat bahwa Rizki sudah setuju dan anaknya Novi sudah terdiam menjadi kasihan sekaligus senang.
Dia merasa kasihan karena anaknya di kucilkan tetapi dia merasa senang karena Willy, Gerry dan Putri akan di permalukan.
Gerry, Willy dan Putri pun sangat senang saat Rizki setuju.
Entah kenapa mereka merasa menang dan akan mempermalukan si culun itu.
“kita harus bekerja sama agar si culun itu di permalukan!” ucap Gery dengan pelan.
Putri dan Willy yang mendengar hal itu hanya menjawab dengan anggukan kepala tanda mereka setuju.
“baiklah karena semuanya sudah setuju, maka saya akan merundingkan dengan para guru sebelum dimulainya acara!!” ucap pak David.
"silahkan kalian beristirahat terlebih dahulu!" ujar pak David kepada lima orang itu.
Semua bersiap dengan baik, Novi dan Rizki saling mempelajari kekurangan dan kelebihan masing masing.
Gerry, Putri dan Willy berunding untuk menentukan siapa yang akan memulai terlebih dahulu.
Setelah satu jam, pak David dan para guru telah kembali memasuki acara Kelulusan ini.
“baiklah mari kita mulai saja semuanya!” ucap salah seorang guru yang ditunjuk pak David sebagai pembawa acara.
“ada tiga orang guru yang akan mengajukan pertanyaan kepada kalian berlima, guru-guru ini merupakan pilihan langsung dari pak David!" ujar Guru pembawa acara itu.
"Gery, Willy, Rizki, Novi dan Putri akan menjawab semua pertanyaan yang akan di ajukan oleh para guru, masing masing guru dapat memberikan dua kali pertanyaan, apakah sudah jelas?!” tanya sang pembawa acara.
“jelas!!” teriak mereka berlima.
“baiklah, yang akan menjadi pertanyaan adalah tiga nilai teratas dari hasil ujian kalian, yaitu sejarah, Geografi dan Fisika!” tambah si pembawa acara.
“hey bukan kah, itu semua hanya nilai tertinggi dari Gery dan Putri!” ucap salah seorang siswa.
“mengapa, tidak memasukan pelajaran Kimia juga yang merupakan nilai tertinggi dari Rizki?!” tambah seorang siswa.
Pak David yang mendengar itu hanya tersenyum, karena yang memilih semua pelajaran itu adalah dia sendiri.
Dia ingin menguji bagaimana anak itu akan keluar dari tekanan ini.
Selain itu Rizki yang mengetahui tiga pelajaran itu yang dipilih menjadi tersenyum pahit.
Dia merasa bahwa ada yang sedang menguji dirinya.
Berbeda dengan Rizki dan Novi, Gerry dan Putri sangat senang dan bersemangat.
Mereka berdua yakin bisa mempermalukan si culun itu dan akan membuat dia di cap sebagai pencuri kunci jawaban.
“baiklah langsung saja kita mulai semuanya!!” ucap sang pembawa acara.
***
Sementara di tempat lain saat ini, berdiri seorang laki laki tua yang sedang menunggu laporan anak buahnya.
"maafkan kami tuan, kami kehilangan petunjuk itu!" ujar seorang pria kepada tuannya.
“apa kalian bilang!!” bentak seorang laki laki kepada tiga orang pria di hadapannya.
Salah satu pria yang merupakan pemimpin kelompok itu pun dengan ragu berbicara.
“maafkan kami boss, kami tidak bisa menahan pak Bagas Saputra lebih lama lagi untuk mencari tahu tentang tragedi yang terjadi dikota Grozz!” ucap nya dengan khawatir.
“apa kalian tahu, jika Bagas sampai mengetahui semuanya kita semua akan binasa!!” bentak pria yang di sapa boss.
“lalu apa yang harus kita lakukan sekarang!”
Pria yang penuh dengan wibawa itu pun tersenyum.
“kita bunuh saja langsung!!”
Perintah itu membuat ketiga pengawal itu tersenyum bersama dengan sang boss.
“baiklah kami akan melaksanakannya dengan baik!”
Pria dengan sebutan boss itu pun duduk kembali di kursi dan mengambil gelas minumannya.
“jika kalian sampai gagal, maka nyawa kalian taruhannya!”
Ketiga pengawal itu pun segera pergi dari ruangan sang boss.
Setelah ruangan itu sepi, boss itu pun tertawa dengan keras seperti sedang mendapatkan kabar yang sangat bahagia untuknya.
“Ahh pak Bagas Saputra, aku ingin sekali mengungkap semuanya kepadamu tentang sebuah kebenaran!" ujar laki laki tua itu dengan tersenyum.
"Tapi sayang nyawa mu akan berakhir sebentar lagi dan mungkin kau akan mati dalam keadaan menanggung perasaan bersalah, kecewa dan marah!” ujar pria tua itu dengan tertawa keras.
Pria itu pun berjalan kearah rak buku nya dan mengambil satu buah buku yang ketika di buka berisikan sebuah surat dan sebuah kaset.
“kau selalu saja menjadi penghalang untukku dan inilah balasan yang harus kau dapatkan!”
Pria itu pun berjalan kearah jendela dan kembali meminum minuman yang ada di tangannya.
tdi bagi tugasnya masing-masing 30 org, berarti total ny 120 tambah pemimpin jadi 124 orang lah
jadi lanjut baca saja, Kalo ceritanya sudah sudah tidak menarik baru.... Permisi Selamat tinggal...