Alya, seorang sekretaris dengan kepribadian "ngegas" dan penuh percaya diri, melamar pekerjaan sebagai sekretaris pribadi di "Albert & Co.", perusahaan permata terbesar di kota. Ia tak menyangka akan berhadapan dengan David Albert, CEO tampan namun dingin yang menyimpan luka masa lalu. Kehadiran Alya yang ceria dan konyol secara tak terduga mencairkan hati David, yang akhirnya jatuh cinta pada sekretarisnya yang unik dan penuh semangat. Kisah mereka berlanjut dari kantor hingga ke pelaminan, diwarnai oleh momen-momen lucu, romantis, dan dramatis, termasuk masa kehamilan Alya yang penuh kejutan.
[REVISI]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaraaa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Bukti dan Kesempatan
Setelah keberhasilan Project Phoenix, Alya dan David semakin dekat satu sama lain, namun tantangan baru muncul. Ibu David, yang masih meragukan Alya, memutuskan untuk mengujinya. Ia ingin melihat lebih jauh tentang bagaimana Alya berinteraksi dengan orang lain, terutama dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. David pun merencanakan cara untuk membuktikan bahwa Alya adalah pasangan yang tepat.
Suatu hari, saat makan siang, David mengundang ibunya untuk bertemu dengan Alya di restoran mewah dekat kantor Albert Group. Alya merasa sedikit gugup, tetapi ia berusaha tenang dan mempersiapkan dirinya untuk pertemuan itu.
“Alya, ini Ibu,” kata David, dengan sedikit gugup saat memperkenalkan ibunya. “Aku ingin kalian lebih mengenal satu sama lain.”
Alya mengulurkan tangan dan tersenyum. “Senang bertemu dengan Ibu. Saya sudah sering mendengar banyak hal baik tentang Ibu dari David.”
Ibu David tersenyum dingin, sedikit mengamati Alya. “Aku juga berharap mendengar hal yang baik darimu.”
Mereka duduk di meja yang sudah disiapkan, dan Alya berusaha menjaga sikapnya, menjawab setiap pertanyaan dengan tenang dan penuh perhatian.
“Mengenai pekerjaanmu di Albert Group,” kata ibu David, “ceritakan sedikit tentang apa yang kau kerjakan.”
Alya langsung menjelaskan dengan jelas tentang tanggung jawabnya di bagian administrasi, mulai dari pengelolaan anggaran hingga pengelolaan laporan keuangan. Ia berbicara dengan penuh semangat dan keyakinan.
“Alya bekerja dengan sangat teliti dan efisien,” kata David bangga. “Dia selalu memastikan semua data dan laporan sesuai dengan kebutuhan.”
Ibu David mengangguk, lalu menoleh ke Alya. “Hmm, itu terdengar cukup profesional. Bagaimana dengan strategi pemasaran yang kamu kerjakan bersama David?”
Alya sedikit tersenyum, mengenang bagaimana perdebatan mereka yang seru tentang strategi pemasaran Project Phoenix. “Saya lebih banyak terlibat dalam sisi administrasi, tetapi saya belajar banyak tentang bagaimana mengintegrasikan strategi pemasaran dengan rencana anggaran yang realistis,” kata Alya. “Kami sempat berbeda pendapat, tetapi itu membantu kami untuk menghasilkan solusi yang lebih baik.”
Ibu David tampak memperhatikan dengan seksama. “Berarti kamu bisa bekerja dengan baik dalam tim dan mengatasi perbedaan pendapat?”
Alya mengangguk. “Tentu saja. Kerja sama adalah kunci untuk kesuksesan.”
Ibu David tersenyum tipis. “Kamu tampaknya tahu apa yang kamu bicarakan.”
Setelah makan siang, ibu David mengajak Alya untuk berbelanja di sebuah department store mewah. “Aku ingin melihat bagaimana kamu memilih barang dan berinteraksi dengan penjual,” kata ibu David, ingin melihat lebih jauh lagi kepribadian Alya.
Alya sedikit terkejut dengan ajakan ini, tetapi ia berusaha untuk tidak terlihat canggung. “Tentu, Bu. Saya akan senang sekali menemani.”
Mereka berkeliling, melihat berbagai barang. Ibu David memilih beberapa pakaian dan perhiasan, dan Alya dengan sabar membantu memilihkan barang yang cocok. Mereka berbicara ringan tentang gaya dan tren terbaru, dan ibu David tampak senang dengan pilihan-pilihan yang dibuat oleh Alya.
“Alya, kamu sangat perhatian. Selalu memperhatikan detail. Aku suka itu,” kata ibu David saat Alya memilihkan gaun yang elegan. “Kamu benar-benar tahu cara memilih barang dengan baik.”
“Saya hanya mencoba membantu, Bu,” jawab Alya dengan senyum ramah.
Alya merasa semakin nyaman dengan ibu David. Mereka berbicara lebih banyak tentang hal-hal ringan, seperti makanan favorit dan kebiasaan sehari-hari. Meskipun Ibu David masih terkesan lebih pada sikap Alya, ia mulai merasa lebih terbuka.
Setelah selesai berbelanja, mereka duduk di kafe dekat toko tersebut. Ibu David menatap Alya dengan penuh perhatian. “Alya, aku suka cara kamu berinteraksi dengan orang. Kamu tenang dan ramah. Dan kamu sangat tahu apa yang kamu inginkan.”
Alya tersenyum, merasa lega dengan pujian tersebut. “Terima kasih, Bu. Saya senang bisa mengenal Ibu lebih baik.”
Mereka mengobrol lebih santai, dan tak lama kemudian, ibu David mengatakan sesuatu yang membuat Alya merasa sangat terharu.
“Alya,” kata ibu David, “Aku sudah cukup yakin. Kamu adalah wanita yang baik dan bertanggung jawab. Kamu membuat David bahagia, dan itu yang paling penting bagiku. Aku merestui hubungan kalian.”
Alya terdiam sejenak, mencoba mencerna kata-kata itu. Hatinya terasa lega, dan ia menatap David yang tersenyum lebar. “Terima kasih, Bu,” kata Alya dengan tulus. “Saya akan berusaha menjadi menantu yang baik.”
David mendekat dan memeluk ibunya, merasa sangat bersyukur. “Terima kasih, Ibu. Aku sangat mencintai Alya.”
Ibu David tersenyum dan membelai rambut David. “Aku tahu itu. Kamu selalu menunjukkan itu.”
Setelah pamit, mereka pulang dengan hati yang bahagia. Alya merasa lega dan senang karena akhirnya ia mendapatkan restu dari ibu David. Di sisi lain, David juga merasa sangat bahagia karena hubungan mereka semakin kuat.
“Alya,” kata David di dalam mobil, “Aku sangat bangga padamu. Kamu menunjukkan sisi terbaikmu, dan itu sangat berarti bagiku.”
Alya menatap David dengan penuh kasih. “Dan aku bangga padamu, David. Kamu selalu mendukungku, bahkan ketika kita menghadapi tantangan.”
Mereka berdua tersenyum, menyadari bahwa meskipun banyak rintangan yang mereka hadapi, mereka selalu bisa saling mendukung. Mereka merasa semakin yakin akan masa depan mereka bersama, dan perasaan cinta yang semakin mendalam di antara mereka.