Hubungan yang dijalin oleh Yuana dan Farhan selama tujuh tahun harus kandas begitu saja
Yuana melihat Farhan yang berselingkuh dengan sahabat karibnya yang bernama Intan
Dan akhirnya Yuana langsung memutuskan untuk pergi
Disaat sedang menata hatinya, ia tidak sengaja bertemu dengan seorang yang tak lain adalah suami dari mendiang kakaknya yang bernama Haris
Apakah Yuana akan menikah dengan Haris atau ia akan kembali lagi dengan Farhan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Sepulang dari rumah sakit Papa dan Mama melihat Yuana yang langsung masuk ke kamar.
"Bagaimana hasilnya?" tanya Papa.
Haris tidak menjawab pertanyaan dari Papa dan ia menyusul istrinya yang sudah ada di kamar.
Ia melihat istrinya yang sudah diatas tempat tidur dan menghadap ke arah tembok.
Haris yang melihatnya langsung naik ke atas tempat tidur.
"Sayang apakah kamu baik-baik saja?" tanya Haris sambil memeluk tubuh istrinya yang sedang menangis.
"A-aku takut jika nanti aku tidak bisa mengingat semuanya dan Mas Haris akan meninggalkan aku" jawab Yuana dengan menangis sesenggukan.
Haris membalikkan tubuh istrinya dan memintanya untuk menatap wajahnya.
"Apakah kamu tidak percaya dengan suamimu ini? Bagaimana bisa aku meninggalkan kamu sayang? Kamu sekarang sudah menjadi istriku dan sudah kewajibanku untuk menjaga kamu dan anak yang kamu kandung" ucap Haris.
Haris meminta Yuana untuk melakukan pengobatan jika operasi mempunyai resiko yang sangat besar.
Ia tidak setuju jika Yuana melakukan operasi yang malah bisa membahayakan nyawanya.
"Tolong jangan tinggalkan aku sendirian" pinta Yuana.
"Iya sayang, aku tidak akan pernah meninggalkan kamu" Haris menepuk-nepuk punggung Yuana agar lekas tidur
Dalam hitungan menit Yuana sudah tertidur pulas dan Haris lekas bangkit dari tempat tidurnya.
Haris langsung duduk di ruang keluarga dimana Papa dan Mama sedang menonton televisi.
"Haris, bagaimana hasil tes Yuana?" tanya Papa.
"Yuana terkena Alzheimer dan itu yang menyebabkan Yuana lupa" jawab Haris.
Haris mengatakan kalau penyebab semuanya adalah kecelakaan dimana Yuana yang sedang menyelamatkan Haris waktu itu.
"Ini semua salah Haris Pa, Ma. Andai saja waktu itu Haris tidak memaksa Yuana untuk bekerja pasti ia sekarang dalam keadaan baik-baik saja" ucap Haris yang menyalahkan dirinya sendiri.
Papa dan Mama meminta kepada Haris untuk tidak menyalahkan dirinya dan sekarang mereka harus mencari cara agar penyakit Yuana tidak menjalar cepat.
Disaat mereka sedang mengobrol tiba-tiba Yuana keluar dari kamar dan ia memakai pakaian olahraga.
Yuana mengambil sepatu dan disaat akan memakai sepatunya, Haris langsung datang menghampiri istrinya.
"Sayang kamu mau kemana?" tanya Haris dengan wajah kebingungan.
"Aku mau olah raga dulu Mas,. lihatlah Perutku sekarang yang sudah gemuk sekali" jawab Yuana yang mengira kalau perutnya berisikan lemak.
Haris yang mendengarnya langsung mengajak istrinya untuk kembali masuk ke dalam kamar.
Ia segera mengganti pakaiannya dengan pakaian ibu hamil.
"Sayang saat ini kamu sedang hamil bulan karena gemuk" ucap Haris sambil mengajak Yuana untuk bercermin.
Ia meminta Yuana untuk memegang perutnya yang buncit karena hamil.
"A-aku hamil?" tanya Yuana.
"Iya sayang, saat ini kamu sedang hamil" jawab Haris yang kemudian meminta Yuana untuk naik keatas tempat tidur.
Sebelum naik ke atas tempat tidur Haris mengunci pintu kamar agar Yuana tidak pergi lagi.
Ia kembali menepuk-nepuk punggung istrinya agar kembali tidur.
Melihat istrinya yang sudah tidur Haris mengambil laptopnya dan mencari artikel tentang penyakit Alzheimer.
Ia mulai membaca apa itu penyakit Alzheimer dan ia juga mencari makanan apa yang harus dikonsumsi oleh istrinya yang menderita Alzheimer.
Haris mencatatnya di buku kecil agar mudah untuk membacanya.
"Maafkan aku sayang, aku janji akan mencari cara untuk kesembuhan kamu" ucap Haris sambil mengelus rambut istrinya yang sudah tidur.
Tok
Tok
Tok
Haris bangkit dari tempat tidurnya saat mendengar Mama yang mengetuk pintu kamarnya.
"Kamu makan dulu dan ini makanan untuk Yuana jika nanti sudah bangun" ucap Mama yang memberikan nampan kepada Haris
"Iya Ma, terima kasih" Haris membawa nampan yang berisi nasi goreng ayam
Haris menaruh nampan itu dan menunggu istrinya yang masih tidur.
Ia kembali membaca artikel sampai akhirnya ia tertidur di atas meja rias.
Malam harinya Yuana membuka matanya dan melihat Haris yang sedang tertidur di sana.
"M-mas Haris..." panggil Yuana.
Haris yang mendengar suara istrinya yang sedang memanggilnya dan ia pun langsung menghampiri Yuana.
"Apakah kamu lapar?" tanya Haris.
Yuana menganggukkan kepalanya dan ia meminta agar suaminya mengambilkannya minum.
Haris mengambil gelas yang berisi air putih dan ia membantu Yuana untuk mengatur posisi duduknya agar bisa minum.
Setelah itu Haris mengambil nasi goreng yang dimasak oleh Mamanya tadi.
"Mas suapin ya" ucap Haris.
"Iya Mas" Kemudian Haris menyuapi istrinya yang sedang sakit.
Hanya tiga suapan Yuana mau makan dan setelah itu Yuana kembali memejamkan matanya.
Haris kembali melanjutkan makannya dan sesekali ia melihat istrinya yang sepertinya tidak bisa tidur nyenyak.
"Sayang ayo tidur lagi" Haris menepuk-nepuk punggung istrinya agar tidak rewel.
Setelah selesai makan Haris keluar dari kamar dan menaruh ponselnya piring kotor ke tempat cucian.
Haris melihat ke arah kamar kedua orang tuanya yang sudah tidur dan ia pun lekas kembali ke kamar untuk beristirahat.
Keesokan paginya Haris langsung membuka matanya saat melihat istrinya yang sudah tidak ada di tempat tidurnya.
"Sayang..." Haris bangkit dari tempat tidurnya dan saat akan membuka pintu kamar ia melihat istrinya yang baru saja selesai mandi.
Haris langsung menghela nafasnya saat melihat istrinya yang ternyata baru selesai mandi.
"Mas Divan..." Yuana langsung memeluk tubuh Haris dan ia memanggilku suaminya dengan panggilan Divan.
Haris kembali menghela nafasnya saat mendengar istrinya yang sedang memeluknya tetapi memanggil nama mendiang adiknya.
"Sayang, Mas mandi dulu ya" ucap Haris.
"Iya Mas" Yuana langsung membuka kimono handuknya dan mengganti pakaiannya.
Di dalam kamar mandi Haris merasakan hatinya yang sangat sakit ketika istrinya mulai tidak mengingat dirinya dan malah memanggil Divan.
"Aku harus bisa melupakan apa yang dikatakan oleh istriku barusan" Haris segera mandi dan setelah itu ia keluar untuk memakai pakaiannya.
Haris mendekati istrinya dan mencoba bertanya kepada istrinya.
"Sayang, siapa namamu dan siapa nama suami kamu?" tanya Haris.
"Pertanyaan macam apa itu Mas, bukankah sudah jelas kalau namaku Yuana dan suamiku bernama Mas Haris" jawab Yuana yang tidak lagi menyebut nama Divan.
Yuana memandang wajah suaminya dan ia bertanya kenapa Haris bertanya seperti itu.
Haris langsung memeluknya sambil membisikkan sesuatu kepada Yuana.
"Ishh Mas Haris kenapa jadi genit seperti ini"
Haris tertawa terbahak-bahak mendengar istrinya yang malu jika ia mengatakan kalau mempunyai istri yang cantik seperti bidadari.
Kemudian Haris mengajak Yuana untuk keluar dari kamar.
Papa dan Mama melihat mereka berdua yang baru saja keluar dari kamar.
"Ayo kita sarapan dulu" ajak Papa.
Haris melihat Mama yang sedang memasak Sop ayam kesukaan Yuana
"Terima kasih Ma" ucap Haris yang kemudian meminta istrinya untuk segera sarapan.
Hari ini Papa berencana untuk mengajak Haris dan Yuana ke pantai.
Haris pun setuju dengan ajakan Papa untuk ke pantai agar Yuana tidak bosan di rumah.
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜