NovelToon NovelToon
Kinara

Kinara

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Qiana Lail

Kinara yang baru menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi luar negeri segera pulang ke kampung halamannya untuk segera bertemu dengan kakak kandungnya yang sejak lama tinggal bersama sang nenek.

Namun hal tak terduga terjadi, kakaknya yang ditemukan tak bernyawa di belakang sekolah, menimbulkan berbagai spekulasi.

Mampukah Kinara menyibak rahasia kematian sang kakak ?.

Yuk baca cerita lengkapnya disini, dan jangan lupa like serta dukungannya agar Kinara bisa menyibak rahasia kematian sang kakak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qiana Lail, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 27. Sarang Musuh

Black memandang Kinara dengan segudang pertanyaan, tapi untuk saat ini ia tidak ingin kembali hanya untuk kepentingan pribadinya. Ia sadar, ia bisa pada titik ini semuanya karena Kinara.

Ia yakin dibawah pengawasan Dom Anggels, sang ibu akan baik-baik saja. Tapi berbeda dengan Kinara, meskipun ia adalah seorang pemimpin mafia terbesar tapi ia tetaplah seorang gadis kecil yang belum genap berumur 18 tahun.

Ia masih gadis kecil yang akan terpuruk saat kehilangan orang terdekatnya. Terlebih Bram seseorang yang telah mengabdikan diri sepanjang waktu disaat Kinara diasingkan oleh keluarga Abimanya.

"Tidak nona, saya akan tetap bersama anda untuk menyelamatkan Uncle Bram." jawab Black tanpa ada keraguan sedikitpun.

"Terimakasih." jawab Kinara dengan tersenyum.

"Tersenyumlah selalu nona, karena senyuman anda begitu berharga untuk saya." ucap Black dalam hati.

Waktu berlalu dan kini Kinara sudah turun dari pesawat, ia langsung mengemudikan motor kesayangannya menuju lokasi dimana Bram saat ini berada. Sementara Black menggunakan mobil bersama anggota Dom Anggels lainnya.

Dor !

Dor !

Terdengar suara tembak menembak dari jarak yang tidak terlalu jauh dari tempat Kinara. Ia sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyelamatkan Uncle Bram.

Dengan pedang panjang ditangan kanannya serta sebuah pistol ditangan kirinya. Tak lupa sebuah pisau kecil yang ia selipkan di kedua sepatunya, serta beberapa jarum kecil dibalik jaket kulit berwarna hitam yang membalut tubuh mungilnya.

Rambutnya yang ia ikat seperti kucir kuda serta kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya, menambah kecantikan alami seorang gadis remaja.

"Nona, berhati-hatilah !. Pemimpin Jay sudah berhasil masuk ke dalam markas musuh tapi saat ini beliau sedang terjebak dalam jebakan Naga Hitam." bisik salah satu anggota Dom Anggels yang terluka sangat parah.

"Jangan khawatir, aku akan menyelamatkannya. Tunjukan jalan yang dilalui oleh Jay untuk masuk ke markas Naga Hitam." ucap Kinara.

"Tapi Nona ...," ucap anggota tersebut.

Ia menghentikan ucapannya saat melihat Black dan anggota yang lain datang.

"Nona biarkan saya masuk lewat pintu utama markas Naga Hitam. Aku dengar mereka menginginkan penawar untuk racun yang Queen derita." ucap Black.

"Lakukan yang terbaik, berikan penawar itu. Aku ingin Queen merasakan apa yang kak Kinan alami." perintah Kinara.

"Maaf nona, pemimpin Naga Hitam ada di kediaman Abimanya, sedangkan di markas ini hanya wakilnya saja. Jadi jika tuan ingin bernegosiasi dengan pemimpin Naga Hitam kita tidak akan sempat untuk menyelamatkan Jay dan yang lainnya." jelas salah satu anggota Dom Anggels.

Black menatap Kinara, ia tidak ingin membuat keputusan yang akan merugikan Kinara dan juga Dom Anggels.

"Black pergilah ke mansion Abimanya dan lakukan seperti rencana kita, aku ingin racun itu menyiksa Queen seperti yang kak Kinan alami. Dan untuk urusan disini biar menjadi urusanku." jawab Kinara.

Black ingin mengatakan sesuatu tetapi Kinara sudah berjalan menjauh. Kinara meminta dua anggota Dom Anggels untuk melemparkan tubuhnya keatas agar bisa melewati pagar yang menjulang tinggi dihadapannya dengan cepat.

Black menganga melihat tubuh mungil Kinara yang meluncur seperti sebuah rudal, dengan tembakan yang bertubi-tubi menghujani tubuh mungilnya.

Dengan ragu Black berbalik menuju mansion Abimanya seperti yang diperintahkan oleh Kinara. Sementara ia khawatir dengan keselamatan Kinara sendiri.

"Rupanya ada pahlawan cilik yang ingin unjuk kebolehan." ucap salah seorang anggota Naga Hitam.

Kinara hanya tersenyum sambil mengedarkan pandangannya ke sekitar markas Naga Hitam. Matanya menyipit saat ia melihat tubuh Jay yang sudah berlumuran darah. Hanya kedua matanya yang masih berkedip menandakan bahwa ia masih bernyawa.

"Kau akan membayar mahal atas apa yang kau lakukan kepada orang terdekat ku !." ucap Kinara dengan tenang.

Hahahaha gelak tawa menggema di seluruh markas utama Naga Hitam itu.

"Gadis cantik aku tidak tau siapa yang telah memberikan keberanian itu kepada mu. Tapi kau bisa melihat sendiri bagaimana kondisi pemimpin Dom Anggels saat ini."

"Ia tak lebih seperti domba yang menunggu untuk disembelih. Jika tuanku tidak menginginkan penawar racun untuk Nona Queen maka ia sudah kehilangan nyawa sejak tadi." ucap sang pemimpin dengan jumawa.

Ia kemudian duduk disebuah kursi yang disiapkan oleh salah satu orang kepercayaannya. Kemudian ia memberikan perintah kepada anak buahnya untuk menangkap Kinara.

Kinara hanya tersenyum melihat anggota Naga Hitam yang mulai melingkar untuk mengepungnya.

"No Nona jangan lakukan ini, cepat selamatkan diri anda." ucap Jay dengan lirih.

"Tenanglah Jay, aku bukan seorang pengecut yang akan meninggalkan teman-temanku dalam bahaya. Kau beristirahatlah sebentar sebelum anggota medis menyelamatkan mu." ucap Kinara seolah tidak ada anggota Naga Hitam.

" Hahahaha kau masih bisa berbicara sombong gadis kecil. Padahal nyawamu sudah ada diujung tenggorokan."

"Tangkap dia ! Tunjukan bagaimana rasanya mati disarang Naga Hitam." ucap pemimpin itu sambil menyilangkan kedua kakinya sambil menghisap rokok ditangannya.

Seolah-olah sedang menikmati sebuah pertunjukan besar, salah satu anak buahnya meletakkan sebuah meja dan juga beberapa makanan dan juga minuman beralkohol.

Sret !

Sret !

Argh !

Terdengar sayatan-sayatan pedang pada tubuh seseorang diiringi erangan kesakitan. Terlihat seluruh anggota Naga Hitam tergeletak tak bernyawa disekitar Kinara berdiri.

Sementara gadis mungil itu hanya berdiri tenang sambil menggenggam pedang yang basah dengan warna merah.

Ia berjalan menuju kearah pemimpin Naga Hitam yang masih tercengang melihat apa yang terjadi di hadapannya.

Seluruh anggota Naga Hitam yang ia perintahkan untuk menangkap Kinara kini terbujur kaku hanya dalam hitungan detik.

"Si siapa kau sebenarnya ?." tanya sang pemimpin sambil berdiri.

Sementara Kinara berjalan dengan jejak warna merah yang menetes dari pedang ditangannya.

"Seharusnya kau tanyakan hal itu sebelum kau mengusik orang-orang terdekat ku." ucap Kinara sambil mengacungkan pedangnya.

Dor !

Dor !

Tembakan beruntun diarahkan untuk Kinara. Anggota Naga Hitam yang baru keluar dari dalam markas menyerang Kinara dengan senjata api.

Kinara bergerak ke kanan dan ke kiri, ia meliuk-liuk seperti seseorang yang sedang menari tarian pedang.

Pedang ditangannya ia putar-putar mengikuti setiap gerakan tubuhnya yang sangat lentur. Tak ada satupun peluru yang berhasil mengenai tubuh mungil Kinara.

Sebaliknya peluru itu kembali kearah lawan dan langsung merenggut nyawa mereka dengan paksa. Semua peluru yang ditujukan untuk Kinara, semuanya kembali kepada tubuh-tubuh lawan yang berusaha untuk membunuhnya.

"Apakah ada yang lainnya ? Jika masihnada silakan kalian keluarkan !. Jangan bilang kalau kalian tak diberi kesempatan untuk melawan oleh gadis kecil ini." ucap Kinara sambil tersenyum menatap pemimpin Naga Hitam yang berdiri dengan celana yang sudah basah.

Sementara Jay tertegun melihat aksi yang luar biasa yang ditunjukkan oleh Kinara.

1
Zaqian Laili
Benar sekali, kadang orang yang dianggap hina jauh lebih baik daripada seorang pejabat atau orang yang kaya
Zaqian Laili
Lanjut Thor, banyak misteri yang belum terpecahkan
Qiana Lail: Sedang dalam proses kakak, ikuti terus cerita Kinara dan kita sibak misterinya satu persatu. Terimakasih atas dukungannya
total 1 replies
Zaqian Laili
Siapa orang itu ? kasihan sekali
Zaqian Laili
Kinara sangat menakutkan saat marah
Zaqian Laili
Seru banget, lanjut Thor up yang banyak
Zaqian Laili
Itu malaikat pencabut nyawa mu goblok
Zaqian Laili
Kinara memang keren
Zaqian Laili
Gadis kecil yang jadi pemimpin mafia. Keren banget Kinara
Zaqian Laili
Kinara benar, harus dibedakan antara tugas dan kewajiban terhadap keluarga
Zaqian Laili
Sebuah prinsip yang luar biasa
Zaqian Laili
Mampus ! Jadi orang kok kayak orang gila
Zaqian Laili
Kirain uncle Bram, ayah kandung Kinara
Zaqian Laili
Jangan bilang Kinara anak kandung Bram
Zaqian Laili
Ip lagi thor
Zaqian Laili
Deve atau Black ya Thor ?
Zaqian Laili
Kau benar Black, harus ada yang balas dendam untuk Kinan
Zaqian Laili
Kasihan Kinara
Zaqian Laili
Di tunggu up-nya Thor
Zaqian Laili
Jadi sedih banget bacanya thor
Zaqian Laili
Jadi sedih Thor, bertahun-tahun tidak bertemu, sekalinya bertemu langsung berpisah selamanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!