NovelToon NovelToon
The Secret Behind Love

The Secret Behind Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Penyesalan Suami
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: jhnafzzz

"The Secret Behind Love." adalah sebuah cerita tentang pengkhianatan, penemuan diri, dan pilihan yang sulit dalam sebuah hubungan. Ini adalah kisah yang menggugah tentang bagaimana seorang wanita yang bernama karuna yang mencari cara untuk bangkit dari keterpurukan nya, mencari jalan menuju kebahagiaan sejati, dan menemukan kembali kepercayaannya yang hilang.

Semenjak perceraian dengan suaminya, hidup karuna penuh dengan cobaan, tapi siapa sangka? seseorang pria dari masa lalu karuna muncul kembali kedalam hidupnya bersamaan setelah itu juga seorang yang di cintai nya datang kembali.

Dan apakah Karuna bisa memilih pilihan nya? apakah karuna bisa mengendalikan perasaan nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jhnafzzz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32. Pertemuan.

Hari-hari berlalu dengan rutinitas yang perlahan menjadi lebih santai bagi Karuna. Namun, sore itu, saat Dirga datang ke kos Karuna, ada sesuatu yang berbeda dari raut wajahnya—ia terlihat sedikit gugup, tapi juga bersemangat.

“Karuna, aku ada kabar penting,” katanya sambil duduk di kursi ruang tamu kecil itu.

Karuna, yang sedang menyiapkan makanan ringan untuk Ethan, menoleh. “Ada apa? Jangan bilang kamu punya kejutan lain.”

Dirga terkekeh. “Nggak juga, ini lebih ke… ya, aku pengen kamu tahu soal keluargaku.”

Karuna mengernyit, bingung. “Keluarga? Maksud kamu apa?”

Dirga menggaruk tengkuknya, sesuatu yang jarang dia lakukan, tanda ia sedikit canggung. “Orang tuaku baru aja sampai dari luar negeri, mereka tinggal disana, jadi jarang pulang ke sini. waktu kita smp kamu udah pernah jumpa kok.”

Karuna mengangguk, mulai paham arah pembicaraannya. “So?”

Dirga menarik napas, lalu berkata, “Aku pengen ngejumpai kamu ke mereka lagi. Sekalian ngenalin Ethan juga. Nanti malam, aku mau ajak kalian kerumah mereka.”

Karuna terdiam sejenak. Ia tahu cepat atau lambat hal ini akan terjadi, tapi tetap saja ia merasa sedikit gugup. “Dirga, kamu yakin? Maksudku… aku sama Ethan... mereka bisa terima?”

Dirga memandang Karuna dengan serius, lalu menggenggam tangannya. “Karuna, kalau aku nggak yakin, aku nggak bakal ngajak kamu. Mereka tahu soal kamu dan Ethan, dan aku udah bilang semuanya. Percaya deh, mereka pasti suka sama kamu.”

Karuna menggigit bibirnya, mencoba mencerna kata-kata Dirga. Tapi sebelum ia sempat menjawab, suara Ethan yang sedang bermain di sudut ruangan memotong percakapan mereka.

“Mama, Om Dirga, aku mau ikut! Ada taman mainannya nggak?” tanya Ethan penuh semangat.

Dirga langsung tertawa. “Ada dong, jagoan. Bahkan tamannya besar banget. Kamu bisa lari-larian sepuasnya.”

Ethan bersorak, membuat Karuna mau tak mau ikut tersenyum. Akhirnya ia mengangguk pelan, meski rasa gugup itu masih ada. “Baiklah, Dirga. Kita ikut. Tapi aku nggak janji bakal bisa ngomong lancar, ya.”

Dirga tersenyum lega sambil terkekeh pelan. “Nggak apa-apa, yang penting kamu jadi diri sendiri aja. Nanti malam, aku jemput kalian, ya.”

Malamnya, setelah memastikan Ethan sudah mandi dan memakai pakaian rapi, Karuna berdiri di depan cermin. Ia mengenakan gaun sederhana selutut berwarna pastel yang Dirga pilihkan beberapa hari lalu. Meski ia merasa sedikit canggung, ia tak bisa menyangkal bahwa gaun itu membuatnya tampak lebih anggun.

“Karuna, kamu siap?” suara Dirga terdengar dari luar pintu.

Karuna membuka pintu dan melihat Dirga yang mengenakan kemeja putih bersih dengan blazer abu-abu. Ia tampak sangat rapi, seperti biasa. Ethan juga sudah berdiri di sampingnya, memakai kemeja kecil yang membuatnya terlihat seperti versi mini Dirga.

“Wah, Mama cantik banget!” seru Ethan dengan mata berbinar.

Dirga tersenyum lebar, menatap Karuna dari ujung kepala hingga kaki. “Ethan nggak salah. Kamu cantik banget malam ini.”

Karuna hanya tersenyum malu. “Udah ah, kita berangkat aja. Jangan sampai kita terlambat.”

Perjalanan menuju mansion orang tua Dirga cukup jauh, tapi pemandangan malam yang indah membuat suasananya terasa santai. Ethan sibuk bertanya soal vila dan apa yang akan ia temui di sana, sementara Dirga menjawab dengan sabar.

“Jadi, mereka tinggal di Villa itu sepanjang tahun?” tanya Karuna.

“Nggak, mereka lebih sering di Jerman. Tapi kalau pulang ke Indonesia, mereka selalu tinggal di sana. Villa itu udah ada dari zaman kakekku,” jawab Dirga.

Setelah beberapa waktu, akhirnya mereka tiba di depan villa. Karuna tertegun melihat bangunan megah bergaya kolonial dengan taman luas yang dipenuhi lampu-lampu hias. Ethan langsung berseru kagum, “Wah, ini kayak di film, Ma!”

Dirga hanya tersenyum kecil. “Ayo, masuk. Mereka pasti udah nunggu.”

Begitu masuk ke dalam villa tersebut, Karuna merasa semakin gugup. Ruang tamu yang besar, dengan dinding marmer dan lukisan-lukisan indah, membuatnya merasa sedikit kecil. Tapi rasa gugup itu perlahan mereda saat seorang pria paruh baya dengan wajah hangat menghampiri mereka.

“Dirga! Ini Karuna, kan? Dan ini pasti Ethan,” katanya ramah, sambil mengulurkan tangan ke Karuna.

Dirga mengangguk. “Iya, Pa. Ini mereka.”

Karuna menjabat tangan pria itu, yang kemudian memperkenalkan dirinya sebagai papanya Dirga, pak Armand. Tak lama, seorang wanita tinggi dengan blonde hair dan senyuman lebar muncul dari arah dapur.

“Kamu pasti Karuna! Saya Eliza, ibu Dirga,” katanya dengan aksen Jerman yang masih kental, tapi penuh kehangatan.

Karuna terkejut dengan keramahan mereka, apalagi saat Eliza langsung memeluknya dengan erat. “Dirga banyak cerita tentang kamu. Dan kamu pasti Ethan, ya? Hallo, kleiner Mann!”

Ethan menatap Eliza dengan bingung. “Kleiner Mann itu apa?”

Dirga tertawa kecil. “Itu artinya ‘anak kecil’. Ethan, bilang hi oma dong.”

“Hi, Oma,” jawab Ethan malu-malu, membuat semua orang tertawa.

Malam itu dihabiskan dengan makan malam yang hangat di ruang makan besar. Meski awalnya Karuna merasa canggung, suasana perlahan mencair. Orang tua Dirga banyak bertanya tentang kehidupan Karuna dan Ethan, tapi mereka melakukannya dengan cara yang santai dan tidak menghakimi.

“Ethan itu anak yang luar biasa. Kamu hebat bisa membesarkannya sendirian,” kata papa Dirga dengan nada penuh kekaguman.

Karuna hanya tersenyum, meski hatinya merasa lega mendengar itu.

Setelah makan malam, Eliza membawa Ethan ke taman untuk bermain, sementara Dirga dan Karuna duduk di ruang tamu bersama ayahnya.

“Dirga, kamu tahu, memilih pasangan itu hal penting. Tapi melihat bagaimana Karuna berbicara dan membawa diri, papa yakin Karuna pilihan yang tepat,” kata ayahnya tiba-tiba, membuat Karuna sedikit tersipu.

Dirga tersenyum bangga. “Terima kasih, Pa. Aku juga merasa beruntung.”

Saat malam semakin larut dan udara taman menjadi sejuk, Dirga dan Karuna duduk di sebuah bangku panjang di taman mansion. Di kejauhan, Ethan terlihat sedang bermain dengan ibu dan ayah Dirga. Tawa kecil Ethan menggema, menciptakan suasana damai di antara mereka. Lampu-lampu taman yang temaram menambah kehangatan malam itu.

Karuna duduk sambil memeluk lengannya sendiri, merasa sedikit canggung dengan keakraban yang baru saja terjalin. Dirga, yang duduk di sebelahnya, menatap Karuna dengan senyum tenang. Tanpa berkata-kata, ia perlahan melingkarkan lengannya di bahu Karuna, menariknya lebih dekat.

“Tenang aja, nggak ada yang ngeliat,” ucap Dirga sambil tertawa kecil, mencoba mencairkan suasana.

Karuna mendelik ringan sambil menahan senyum. “Dirga, kita di taman orang tuamu. Jangan aneh-aneh, nanti mereka pikir aku perempuan nggak bener.”

Dirga terkekeh. “Kamu perempuan paling baik yang pernah aku kenal, Karuna. Orang tuaku juga tahu itu.”

Karuna tak bisa menahan senyumnya. Ia membiarkan Dirga tetap melingkarkan tangannya, meski rasa gugup masih tersisa. “Aku nggak nyangka mereka bakal sebaik itu, Dirga. Aku kira bakal canggung atau... ya, mereka nggak setuju sama kita.”

Dirga menggeleng pelan. “Mereka percaya sama aku, dan aku percaya sama kamu. Jadi, kenapa harus ada yang dipermasalahkan?”

Karuna menghela napas panjang, mencoba menikmati momen itu. “Aku cuma nggak mau bikin hidup kamu rumit. Aku tahu posisiku, Dirga. Aku nggak punya apa-apa, aku cuma...”

Dirga memotongnya dengan lembut. “Kamu punya segalanya yang aku butuhin, Karuna. Kamu punya hati yang besar, kamu punya Ethan yang jadi alasan aku pengen terus ada di sini. Kamu nggak perlu jadi apa-apa lagi buat aku. Kamu cukup jadi kamu.”

Mendengar itu, Karuna menunduk, berusaha menyembunyikan matanya yang mulai berkaca-kaca. Ia tak terbiasa dengan perhatian seperti ini, apalagi setelah bertahun-tahun hidup untuk dirinya dan Ethan saja. Tapi Dirga membuat semuanya terasa lebih mudah.

“Eh, itu Ethan sama Mama lagi ngeliatin kita nggak, ya?” tanya Dirga tiba-tiba, membuat Karuna langsung mendongak dengan panik.

“Hah? Serius?” Karuna langsung menoleh ke arah Ethan, tapi ternyata tidak ada yang memerhatikan mereka. Dirga tertawa kecil melihat reaksinya.

“Kamu gampang banget dibohongin,” ujar Dirga sambil mengusap puncak kepala Karuna.

Karuna memukul lengannya pelan. “Ih, Dirga! Aku seriusan takut tadi.”

“Aku serius juga, Karuna,” jawab Dirga tiba-tiba, nadanya berubah lebih lembut.

Karuna menatap Dirga, bingung dengan perubahan nada itu. Tapi sebelum ia sempat bertanya, Dirga melanjutkan. “Aku serius sama kamu. Aku serius sama hubungan kita. Jadi, apa pun yang kamu rasain sekarang, tenang aja. Aku nggak akan pergi ke mana-mana.”

Karuna terdiam, merasa hatinya menghangat. Ia hanya bisa tersenyum kecil dan bersandar lebih dekat ke Dirga, membiarkan kehangatan malam itu melingkupi mereka.

Sementara itu, dari kejauhan, Ethan terlihat bersenang-senang dengan calon nenek dan kakeknya, tanpa tahu bahwa hubungan di antara ibunya dan Dirga semakin erat setiap harinya.

1
Santi Husain
Buruk
Kei Kurono
merasa terhubung dengan tokoh-tokoh dalam cerita.
Alhida
Terpesona☺️
Alucard
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!