Sky Rain terlalu gengsi untuk mengatakan jika dirinya mencintai sekretarisnya. Dia selalu beralibi, jika perasaannya pada janda seksi itu hanya sekadar penasaran saja.
Meski sudah cukup kentara perhatiannya, bahkan selalu menjadi seseorang yang ikut memisahkan hubungan Lala dengan lelaki- lelaki lain.
Pun, Sky masih tak mau mengakui jika dirinya
memiliki sebongkah ketulusan di hatinya. Malahan, Sky terus menunjukkan kesan jika dia hanya menginginkan seksinya Lala.
"Di luar sana banyak sekali personil Teletubbies yang mengantri untuk aku kencani, Lala!"
Lala menggerutu pelan. "Aku lebih suka kerja lembur dari pada menerima ajakan kencan boss mesum, galak, playboy, narsistik!"
Follow IG: Pasha_Ayu14 untuk tahu visual para tokoh Pasha yang menggemaskan ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MKB bab 12
Omongan ngelantur Sky berhasil membuat Dominic terpingkal. CEO X-meria tak terima dijadikan bahan tertawaan hingga kalimat ultimatum Boss Fir'aun pun tercetus.
"Potong gaji!"
Tidak dibayar, potong gaji, sudah biasa bagi Dominic, untung pendapatan Dominic tidak dari satu gaji saja. Dominic merangkap jabatan di beberapa perusahaan X-meria group, dan sejauh ini gajinya yang paling besar.
Mengandalkan insentif dan gaji lembur perjamnya saja, Dominic kaya. Makanya terlalu sayang jika duda tak beranak itu tidak memiliki seseorang yang dinafkahi.
"Kau serius mau pelet Lala?"
Tentu saja bercanda, Sky hanya sedikit frustrasi dan gregetan karena Lala yang ingin dinikahi menolak. "Sebentar lagi aku dipecat! Guntur yang akan duduk di sana dan Langit menggantikan Guntur di Cambridge!"
Sky duduk di sofa kembali dengan gestur yang terlihat kesal. "Jabatan Sky Rain akan berubah menjadi gembel dan Lala tidak mau menerima lamaran ku! ... Aku heran kenapa ada wanita naif sepertinya!"Sky menunduk sambil meremas kepalanya.
"Coba lebih serius lagi." Dominic beri saran.
"Harus dengan cara bagaimana?" toleh Sky.
"Bilang kalau Boss menyukainya." Dominic saja langsung mengungkapkan pada Widya, tapi Sky terlalu bertele- tele perihal cinta.
"Leona akan menertawakan ku di kuburnya!"
"Kenapa harus ditertawakan?" sela Dominic.
"Karena Lala tidak secantik Leona!" Mata Sky lalu melirik tak sengaja ke arah pintu masuk utama, di mana ternyata, sudah ada Lala di sana.
Ah, sial, Lala pasti mendengar saat Sky bilang jika Lala tak secantik almarhumah Leona yang mantan model. Sejujurnya, Sky sendiri tak tahu pasti, sejak kapan Lala mendengar percakapannya dengan Dominic.
"Pagi Tante, Lala!" Lala kemudian menoleh pada sumber suara. Di mana Alice putri Sky masuk dengan senyuman manis.
Rupanya Alice mendatangi rumah Bintaro demi menemui Sky yang sudah beberapa hari ini tak pulang ke rumah utama keluarga Rain.
"Pagi, Nona."
Lala dan Alice sudah cukup dekat sedari lima tahun yang lalu. Dulu hingga saat ini, Alice masih sering meminta Lala menjadi ibunya.
"Gimana kandungannya?" tanya Lala. Alice memang sedang hamil. Putri Sky menikah muda sama halnya dengan Sky dulu.
Lala meraba perut Alice. "Ada ngidam aneh?"
"Sejauh ini nggak aneh sih. Masih masuk akal, malahan, Alice ngidamnya, pengen Daddy Sky nikah lagi sama Tante Lala."
Lala tertawa. "Tante Lala bukan selera Pak Sky, Non, pokoknya Tante Lala nggak cocok sama orang kota!"
"Ehm!" Mendadak, Sky berdehem karena merasa, Lala sedang menyindir dirinya.
Alice kemudian pamit akan ke toilet karena kehamilan membuatnya beser. Lala lantas mendekati Sky yang masih berdiri terpaku bersama Dominic.
"Hari ini kita ada peninjauan outlet Kimmy food, Pak."
Yah, memang itu jadwal mereka, dan setiap kali ada kunjungan seperti ini, Lala berangkat ke Rumah Sky, bukan kantor. "Sudah siap?"
"Siapkan bajuku." Sky memerintah Dominic, dan segera diangguki. Sejauh ini, Dominic yang paling tahu selera out fit bossnya.
Sky ngeluyur masuk ke kamar mandi setelah Dominic berkata beres. Tapi sebelum itu, Lala duduk di sofa bersama Dominic yang mengeluarkan bekal makan.
"Ciye, sarapan?" Lala juga mendapat sodoran sepotong roti isi dari Dominic.
"Uaaaahh, dari mana ini?" Lala duduk lalu memagut rotinya perlahan. Ternyata enak juga, padahal, di rumah tadi dia juga makan.
"Pagi sekali aku mampir ke tempat, Widya, pas kebetulan dia buat ini." Dominic sering joging di kawasan rumah Widya dan sering mendapatkan sarapan juga.
"Kalian beneran ada hubungan?"
"Belum."
Sejenak, Lala mendengus mengingat ucapan Raffa semalam tadi. "Kalian para cowok, apa standarisasi kalian itu harus cantik?"
Dominic tampak mengiyakan. "Cantik, baik, menarik dan punya value, seksi bonus yang ke sekian, tapi kalo itu juga, akan lebih baik."
"Jadi begitu..."
Lala menghela napas, ternyata dia masih kurang banyak karena dia merasa hanya memiliki baik saja, tidak cantik, menarik, apa lagi punya value untuk dikagumi.
"Kau sedang insecure?" Dominic melirik Lala yang kemudian terkekeh geli.
"Insecure itu bagi seseorang yang tidak percaya diri tapi punya kelebihan, kan? Kalau aku ini, lebih cocok disebut sadar diri."
"Raffa gimana?" sela Dominic.
"Kami putus." Raut Lala mendadak muram durja karena itu. "Dia bilang aku tidak menantang, membosankan, Dia butuh seks, dan dia juga bilang, dia lebih suka gadis yang manja, jelas itu semua bukan Lala."
Demi menunjukkan dukungannya, Dominic memberi usapan di kepala.
"Tidak heran kalau Nona Alice dinikahi Om- Om, sekarang marak yang begitu kan, karena faktanya, di akhir usia belasan tahun perempuan cenderung lebih menggemaskan."
"Kau cantik dengan porsi mu," kata Dominic.
Lala sejenak tertawa samar. "Sayangnya tidak banyak yang sadar akan hal itu, ... termasuk Raffa. Lala tidak cantik, itu poinnya."
"Move on." Dominic masih terus memberikan dukungannya. "Satu orang yang bilang kamu kurang ini kurang itu, bukan berarti kau cacat di mata semua lelaki."
Lala lebih memilih melanjutkan memakan roti isinya dari pada menimpali. Nyatanya, Boss Sky menganggapnya tak layak untuk dicintai sampai memiliki pendapat jika orang yang meninggal akan menertawakan lelaki itu di dalam kuburnya.
Mereka menyelesaikan pagi itu dengan diakhiri pamit pada Nona Alice. Dan sesuai agenda, mereka bermobil menuju outlet Kimmy food di Jakarta barat.
Di perjalanan, Sky hanya diam karena hari ini Lala tampak sendu. Sepertinya Lala patah hati oleh ucapannya pagi ini.
Sampai tiba di restoran yang dituju, Lala hanya bicara saat ditanya. Ah, Sky jadi semakin yakin jika lamarannya akan ditolak lagi.
"Buset, cantik banget!"
Sky mengerling tajam ke arah seseorang. Di mana segerombolan pemuda bermotor gede menyeletuk sambil memandangi Lala yang kebetulan baru keluar dari mobilnya.
"Tante- Tante culik aku!"
Godaan yang membuat Dominic tergelak karena dampak dari itu bukan Lala yang tersipu-sipu, melainkan Boss Sky yang kian mengepalkan tangannya.
"Sabar, Boss... Koki di dalam masih banyak yang berondong." Dominic bukan menenangkan tapi mengompori.
...🫰❤️🔥Vote boleh yaaa......