Tidak pernah terbersit dibenaknya untuk menikah dalam waktu dekat, Namun karena kebodohan sang adik, yang ingin dirinya cepat menikah, Membuatnya terpaksa harus menikahi laki-laki yang bertubuh gemuk, berjenggot juga berkumis dan satu lagi berkacamata tebal.
"Apa ini karma?" ucap Julya saat dirinya melihat pantulan wajahnya dicermin, dengan riasan khas pengantin wanita.
"Iya benar ini karma bagiku, yang sering menyakiti hati pria." ucapnya lagi yang sadar sudah menolak banyak pria, yang datang melamarnya.
"Dan sepertinya kamu yang paling sakit hati. Riski. Maaf."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sejenak melupakan masalahnya
Pernyataan Julya sukses membuat Junny melupakan masalahnya untuk sementara waktu. Karena fokusnya sekarang tertuju pada pernyataan sang kakak, yang entah atas dasar apa sang kakak bisa sampai berpikir jika Radit tidak normal.
"Kak katakan! kenapa kakak bisa berpikir jika kakak ipar tidak normal. karena yang aku tahu dia sangat normal, sampai menggunakan cara kotor agar bisa menikahi kakak." itulah yang Junny tahu.
"Oh itu ternyata alasan kamu tidak langsung mempercayai perkataan kakak." ucap Julya yang kini tahu alasan apa yang membuat sang adik tidak langsung mempercayai ucapannya.
"Dengar menurutmu apa wajar jika seorang laki-laki normal tidur diatas tempat tidur yang sama dengan istrinya, tapi tidak pernah menyentuhnya, ah jangankan menyentuh, memeluk pun dia tidak pernah dan itu terjadi sudah lebih dari satu bulan Junny."
Junny terdiam karena tidak percaya jika kakak ipar sampai seperti itu, dan karena yakin jika kakak iparnya laki-laki normal, Junny lebih memilih untuk berpikir, mungkin ada alasan lain dibalik sikap kakak iparnya itu.
"Kak, apa pernah kakak mempertanyakan dugaan kakak pada kakak ipar?"
"Tentu saja sudah." jawab Julya yang memang sudah melakukannya, walau baru tadi siang dikantor.
"Terus jawaban kakak ipar apa?" ucap Junny yang penasaran, karena siapa tahu jawaban Radit bisa membuat dugaan kakaknya tidak benar.
"Belum siap, dan kakak pikir itu hanya alasannya saja."
Junny yang kebetulan dipihak kakak iparnya, tentu tidak langsung mengiyakan ucapan Julya, karena dia berpikir pasti ada alasan yang logis atas sikap kakak iparnya pada sang kakak.
"Junny kamu tahu baju tidur kakak seperti apa bukan?" tanya Julya yang kekeh ingin membuat Junny yakin jika Radit tidaklah normal.
Junny mengangguk pertanda dia tahu baju tidur kakaknya, dan dia juga tahu seseksi apa kakaknya itu saat mengguna pakaian tidur kesukaannya.
"Nah menurut kamu jika laki-laki normal berstatus suami, melihat penampilan kakak saat kakak memakai baju tidur kakak, kira-kira reaksi laki-laki normal itu akan seperti apa?" ucap Julya masih mencoba meyakinkan Junny agar bisa mempercayai pemikirannya yang tentu saja berdasarkan bukti nyata yang dua lihat.
"Tentu saja menerkam kakak saat pertama kali melihat kakak." jawab Junny tanpa pikir panjang, karena keseksian sang kakak saat memakai baju tidur sangat amatlah, menggoda imun, iman, dan imron kaum adam, dan itu menurut Junny sebagai wanita, apa lagi menurut lelaki.
"Nah itu tahu, lalu kenapa kakak iparmu belum pernah menyentuh kakak, bahkan kakak pernah menawarinya, karena kaka berpikir kakak iparmu tergoda tapi malu untuk meminta, dan tebak jawabannya apa?" tanya Julya
Dan karena Junny tidak langsung menjawab, mungkin karena bingung harus berkata apa, jadi Jilya menjawab pertanyaannya sendiri.
"Tidak, dia menolak kakak dan lebih memilih melihat laptopnya." dan Ucapan Julya barusan sukses membuat Junny tercengang.
"Kak sepertinya aku sependapat dengan kakak." ucap Junny yang tiba-tiba berpindah haluan, karena jika sampai ditawari malah menolak dan memilih pekerjaan itu benar-benar tidak normal.
Junny berpindah haluan karena dia sudah pernah melihat jika seorang laki-laki yang sudah tergoda atau terangsang, pasti laki-laki itu akan hilang akal.
Akal yang awalnya diberi 9 dan nafsu 1, akan berubah menjadi 1akal 9nafsu, mana kala inti tubuhnya sudah berdiri dengan sempurna dan jika tidak dikeluarkan maka akan uring-uringan sepanjang belum ada yang namanya pelepasan.
Sementara orang yang tengah mereka bicarakan kini sedang mengepalkan tangannya karena kesal terus dianggap tidak normal oleh sang istri, bahkan sekarang menularkan pikirannya pada Junny adiknya.
"Baik jangan salahkan aku jika aku akan membuktikannya malam ini, dan aku pastikan setelah malam ini tidak akan ada lagi tuduhan itu keluar dari mulutmu." geram Radit dan dia yang tadinya ingin menemui kakak beradik itu, kini tidak dia lakukan, karena lebih memilih pergi kekamarnya menyusun rencana agar Julya berhenti menuduhnya tidak normal.
"Kak ngomong-ngomong Kak Radit. Kira-kira dia kemana?" tanya Junny yang penasaran, takut jika sang kakak ipar dari tadi sedang menguping pembicaraan mereka, dan jika benar bisa berbahaya untuknya dan sang kakak.
Dan karena takut jika dugaannya benar Junny kini berkata "Kak jika Kak Radit benar-benar tidak normal, sebaiknya kakak buat dia normal kembali saja."
"Jika tahu caranya, sudah dari kemarin-kemarin kakak melakukannya Junny." ucap Julya gemas karena jujur terbersit dibenaknya beberapa hari yang lalu untuk membuat Radit kejalan yang benar tapi dia yang awam tidak tahu harus memakai cara apa.
"Tunggu! apa kamu tahu caranya?" tanya Julya yang berpikir mungkin Junny tahu sesuatu.
"Tidak yakin benar atau salah, tapi patut dicoba." ucap Junny yang memiliki cara, tapi tidak benar-benar yakin mengingat hanya mendengar dari orang-orang awam seperti dirinya, bukan dari seorang ahli.
"Apa?" tanya Julya penasaran, Karena dia benar-benar ingin membuat Radit bisa menyentuhnya, agar dia bisa memiliki seorang anak, yang bisa menemaninya saat Radit sedang bekerja.
Bosan hidup sendiri dikala radit bekerja dan untuk memilih pergi (berpisah) pun tidak mungkin, karena Radit dengan uangnya bisa membuat dirinya tetap bertahan disinya. Itu yang dipikirkan Julya, setelah dia mendengar dengan jelas rencana Radit yang ingin membuat seseorang yang diakuinya sebagai pacar pergi menjauh.
ceritanya bagus
mampir kenovelku juga jika berkenan/Smile//Pray/
maaf, ya. keknya aku terlalu ikut campur sama dialog kamu🙏