Kemala Agnesia harus merelakan cita-cita dan masa muda nya karena sudah terlanjur mengandung benih dari seorang pebisnis keturunan Darwis yang bernama Davin Alvarendra Darwis.tak ada yang tak kenal dengan pemilik perusahaan raksasa itu.masa kelam orang tua nya kembali terjadi kepada putra sulung dari Alvarendra Darwis.akan kah hidup Mala sama beruntung nya dengan ibu sambung dari Davin.atau kah harus menyerah dengan sekelumit masalah yang terbentang luas di depan mata nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Tidak Cengeng
Di kamar mandi yang ada di dalam kamar Sasa,Mala tertunduk lemah setelah mengeluarkan semua isi perut nya.akhir- akhir ini Mala memang terbiasa bangun jam segini di saat semua orang sedang terlelap dan mungkin karena itu juga lah Davin tak pernah melihat kapan Mala muntah.
" Kakak kenapa?" tanya Sasa masih dengan mata yang terasa lengket.tetapi terpaksa bangun saat telinga nya sayup-sayup mendengar suara aneh dari arah kamar mandi.
Mala tidak ada di samping nya,Sasa yakin jika pemilik suara itu adalah kakak ipar nya,tidak mungkin kan hantu yang ada di film tadi malam? Sasa awal nya hendak berteriak ketakutan ketika melihat ada seorang wanita yang menunduk kan kepala dengan rambut yang sangat berantakan.belum sempat suara melengking itu keluar dari sarangnya.Sasa sudah terlebih dahulu membekap mulut saat melihat baju yang di kenakan oleh orang tersebut.
" Jangan duduk di kamar mandi Kak? Nanti bisa masuk angin." Sasa membantu Mala untuk berdiri tetapi malah ikut-ikutan terduduk di lantai kamar mandi karena tubuh nya yang sangat lemah.
Huek...Huek...Mala tak menggubris ucapan Sasa,lagi dan lagi dia mengeluarkan sesuatu dari mulut nya.Mala mencuci mulut serta wajah nya menggunakan air dingin.segar itu lah yang Mala rasakan sekarang.
" Morning sickness?" tanya Sasa dan Mala hanya mengangguk pelan.
Tanpa berkata-kata lagi,Sasa langsung berlari keluar dari kamar mandi.meninggalkan Mala yang masih betah berada di sana karena sudah tidak punya tenaga lagi untuk beranjak.
Dor...Dor...
" Bang...Abang....Bangun..." teriak Sasa di depan pintu kamar Davin.Mala sama sekali tidak tahu tentang hal ini.
" Bang...Jangan jadi suami durhaka deh... Cepetan bangun kalau nggak... Pintu nya akan Aku suruh mang Udin mendobrak." lanjut Sasa masih dengan suara yang meninggi.
Dor...Dor...Sasa terus mengetuk pintu sambil memanggil nama Davin.dua menit kemudian orang yang Sasa cari akhirnya muncul juga dengan wajah bantal dan penampilan yang acak-acakan.
" Sini ikut Aku." Sasa langsung menyeret tubuh Davin berjalan cepat menuju ke kamar.
" Mau kemana lagi sih Dek? Ini tuh masih gelap,jangan bikin drama deh." sergah Davin kesal tapi tetap mengikuti kemana pun langkah kaki adek nya.
" Diam... Nanti Abang akan tahu sendiri." kata Sasa mode galak dan Davin mendesah gusar.
Dia baru saja tertidur dua jam yang lalu,tapi sudah di bangun kan oleh adik perempuan nya ini,mungkin kalau bukan Sasa yang menggangu nya,Davin pasti akan menyemprotkan orang itu dengan kata kasar dan juga ancaman menakutkan.
Ketika masuk ke dalam kamar Sasa,Davin masih belum menyadari kalau Mala tidak ada di tempat tidur.suara muntah dari kamar mandi tak mengusik akal sehat Davin.dia beralih menatap adik nya mencari jawaban atas tindakan adik nya ini.
" Maka nya jangan suka nonton film horor kalau takut tidur sendirian,udah Abang mau ke kamar lagi,Kamu tidur sama Bibi aja." Davin hendak meninggalkan kamar ini, tetapi Sasa langsung menghentikan Abang nya bersamaan dengan suara minta milik Mala yang kembali menggema.
" Bukan itu masalah nya Bang,pasang telinga Abang baik-baik dan lihat sendiri ke kamar mandi." Sasa langsung mendorong sekuat tenaga tubuh Davin masuk ke kamar mandi.
Dari pada kelamaan berdebat dan Davin malah kabur tanpa melihat keadaan istri nya,Sasa langsung mengambil keputusan yang tepat sehingga Davin bisa menjadi suami siaga untuk istri muda nya.
" Kamu... Ngapain di sini?" tanya Davin masih belum sadar.
" Ya elah bang! Angkat istri nya dan bawa ke kamar Abang aja,kak Mala baru selesai muntah-muntah. Tuh bekas muntah nya aja belum di siram." Davin menatap jijik ke arah Mala.belum lagi baju tidur yang Mala kenakan sedikit basah oleh air.
" Kenapa pakai acara muntah segala sih,biarkan saja dia tidur di kamar Kamu.nanti kamar Abang bisa kotor karena muntah nya." sadis bukan,tapi begitu lah Davin.
Nyess...air mata Mala jatuh tanpa henti.Mala sengaja menunduk kan kepala agar tidak terlihat cengeng oleh pria ini.
Tanpa banyak bicara Mala berusaha bangkit tapi naas nya malah kembali terjatuh karena sudah kehabisan tenaga.
Davin berdecak kesal lalu terpaksa menahan lengan Mala supaya bisa berdiri sejajar dengan mereka.
" Kalian keluar saja, biar Aku yang bersihin kamar mandi nya." ucap Mala pelan.
Untuk apa mengharapkan bantuan dan perhatian dari pria yang berstatus menjadi suami nya,jika bisa di lakukan sendiri maka Mala akan melakukan nya sendiri tanpa melibatkan pria itu,lagian Sasa kenapa juga pakai segala memanggil Davin yang tidak perduli kepada nya,andai saja Mala tahu kalau Sasa keluar tadi hendak memanggil Davin,pasti akan Mala tahan, karena kedatangan pria ini bukan nya membantu justru membuat Mala semakin tersakiti.padahal ini semua karena anak mereka hasil benih yang sudah dia tanam.tega- tega nya Davin berkata seperti itu kepada nya.
" Tidak perlu di bersihkan Kak,besok pagi biar Bibi saja.lebih baik Kakak ganti baju terus istirahat ya." bujuk Sasa dan Mala sudah tidak berniat lagi untuk mendebat kan apapun.
" Bawa ke kamar Abang saja,kali aja anak Abang mau tidur sama ayah nya, morning sickness itu sangat tidak enak loh Bang, kasihan Kak Mala." kata Sasa lagi sengaja sekali ingin membuat Davin perhatian kepada istri nya.
Davin berdecak kesal, meskipun benci dan jijik tetapi tetap saja Davin membawa Mala masuk ke kamar nya.
Begitu sampai di kamar,Davin lalu meletakkan Mala di atas sofa dan pergi meninggalkan istri nya tanpa sepatah kata pun.
Mala memejamkan mata nya,mau keluar dari kamar ini takut Davin marah,kalau tidak keluar maka dia akan semakin merasa tertekan.
" Ini ganti baju Kamu! Jangan sampai bakteri yang Kamu bawa menempel di kamar ini." ucap Davin berlalu ke kamar mandi mencuci tangan yang tadi di gunakan untuk menggendong Mala bahkan dia juga sudah mengganti baju nya sangking takut nya tertular bakteri dari Mala.
Mala kembali tersentil melihat kelakuan Davin,tak mau mendengar kata pedas dari mulut pria itu lagi,Mala berjalan perlahan masuk ke kamar mandi yang di tinggalkan oleh Davin.Mala mengganti baju nya sambil terisak .
" Kamu harus sehat Nak, nggak apa-apa kita di bilang bakteri.yang penting Mama selalu sayang sama Kamu." kata Mala sambil mengusap perut yang masih rata bahkan kempes karena semua isi nya sudah keluar.
Mala hendak merebahkan tubuh nya di atas sofa panjang, tetapi teriakan Davin mengurung kan niat nya.Mala kembali duduk menunggu kata-kata apalagi yang akan keluar dari mulut pria ini.
" Tidur di kasur aja,Aku nggak mau Mama masuk ke sini dan melihat Kamu tidur di sana.jangan harap Aku akan mengangkat tubuh bau mu itu lagi, nggak Sudi Aku." kata nya tanpa menyaring terlebih dahulu apa yang baru saja dia ucapkan.
" Tidak perlu..." belum sempat Mala menyelesaikan ucapan nya.Davin bangkit dari tidur nya lalu menggendong paksa tubuh Mala ke atas tempat tidur.
Aneh sekali pria ini,tadi kata nya nggak Sudi,tapi malah di lakukan lagi.Mala semakin tidak mengerti dengan sikap Davin.baru beberapa hari tinggal bersama saja sudah membuat Mala hampir gila bagaimana dengan nanti?
" Jangan suka membantah! Cepat tidur.besok pagi Aku harus kerja emang nya Kamu yang pemalas dan pengangguran." sinis Davin kembali menorehkan luka pada batin Mala.
" Gara-gara Kamu tidur ku jadi terganggu! Kalau sampai Aku telat ke kantor,Aku akan menghukum mu." sambung nya malah semakin menjadi-jadi.padahal tinggal tidur aja tapi repot nya minta ampun.
Mala memiringkan tubuhnya ke arah nakas.satu bantal guling sudah berada di tengah-tengah sebagai pembatas di antara mereka berdua.Mala tak berani memakai selimut takut pemilik nya marah.Mala meringkuk di tengah dingin nya suasana kamar.mata Mala tak kunjung bisa di pejamkan apalagi gemuruh dalam perut nya kembali mengusik ketenangan nya.sekuat tenaga Mala membungkam bibir nya agar tidak kedengaran oleh Davin.setengah jam kemudian setelah merasakan keadaan aman.Mala bangkit secara perlahan lalu berjalan tergesa-gesa menuju ke kamar mandi.
Di dalam kamar mandi sana,Mala sengaja menekan suara agar tidak mengganggu tidur pria itu,jangan sampai dia kembali di salah kan dan harus menerima amukan dari pria itu.
Hoek...Hoek..
" Jangan kayak gini sayang,jangan bikin Mama susah.nanti Papa mu bisa marah kalau mendengar suara kita." gumam Mala kembali mengajak berbicara calon anak nya.
Setelah di rasa cukup,Mala keluar dari kamar mandi lalu kembali naik ke atas tempat tidur.
" Kamar mandi nya udah kamu bersihin kan?" tanya Davin dengan mata yang terpejam rapat.
Degh...
Mala mengangguk walaupun tak terlihat oleh pria ini, dari mana pria ini tahu kalau dia baru saja memakai kamar mandi nya untuk muntah.apa tadi dia melihat ketika Mala masuk ke kamar dan muntah di dalam sana?
" Kalau di tanya itu di jawab,jangan manja kalau jadi orang,Mama aja dulu nggak kayak Kamu." sindir Davin suka sekali mengusik Mala.
" Aku sudah mengangguk kan kepala ku ,Aku bukan cengeng tapi emang seperti itu lah kenyataan nya,semoga saja Kamu tidak mengalami apa yang Aku rasakan sekarang." Mala memilih keluar dari kamar karena malas menghadapi Davin.
Tujuan nya kali ini adalah lantai bawah,sekalian mau ambil air hangat sebagai obat yang paling ampuh untuk menenangkan gemuruh dalam perut nya.beruntung ada asisten rumah tangga yang sudah bangun jadi Mala punya teman untuk mengobrol.
Bersambung
bagus mala harus berani melawan Davin jgn lemah d perlaku kan kasar oleh davin.lw perlu tinggal pergi pulang ke rumah org tua mu aja Davin, biar tau rasa tu davin.dan buat Davin menyesal telah menghina dan menyakiti mu setiap hari.
dan jgn lupa author buat Davin yg ngerasain mual muntah dan pusing kepala setiap hari,biar tau gimana susahnya mala mengandung anaknya,jgn tau marah2 aja dan ngatain Mala jorok dll....mau enaknya aja dia,sakitnya ngk mau .enak betul udh habis nanam benihnya lalu ngk mau repotnya jga.