Sebastian Clemornat menyamar menjadi Bastian di desa Texas yang jauh dari New York, asalnya. Dia kabur karena tidak ingin dijodohkan oleh wanita pilihan orang tuanya hanya untuk bisnis. Lagipula dia bukan pewaris utama karena memiliki kakak laki laki dan perempuan. Dia anak bungsu yang tidak bisa dikekang. Umur 24 ketika menyelesaikan pendidikan sebagai dokter, ia pun pergi tanpa membawa fasilitas mewah dari keluarga Clemornat. Ketika sudah 2 tahun hidup tenang di desa sebagai dokter keliling dan tukang bengkel, kehidupan Bastian berubah karena pada suatu malam, tiba tiba ada wanita yang melahirkan di bengkelnya dan dia membantu persalinan itu. Sejak saat itu Bastian merasakan hatinya yang sedingin es dengan wanita kini mencair. Penasaran siapa wanita itu? Author juga penasaran nih 😄 Jadi baca novel ini sampai selesai dan semoga suka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERANGKAT KE TEXAS
Kembali ke rumah besar keluarga Hubert yang sedang berkumpul setelah makan siang bersama, semuanya beristirahat di kamar masing masing.
Kecuali Lili yang kini sedang diinterogasi oleh kedua kakak perempuannya.
"Kakak sudah menemukan informasi tentang suamimu itu, Li. Dia ternyata satu kampus denganku di Harvard dan lagi Steven mengenalnya. Namanya adalah Sebastian Clemornat, putra bungsu keluarga Clemornat, pengusaha tambang besar raya di New York. Bagaimana kamu bisa menikah dengannya?" ucap Jasmine yang akhirnya mendapatkan informasi tentang adik iparnya saat makan siang tadi.
"A..apa? Dia anak orang kaya?" tanya Lili seperti benar benar tidak tau siapa Bastian sebenarnya.
"Kamu beneran tidak pernah mencari tau siapa suamimu itu hah? Apakah kamu hanya menikahi sembarang orang atau pria yang membantumu melahirkan?" serang Jasmine yang kesal dengan ketidaktauan Lili kepada suami sendiri.
"Maafkan aku. Aku benar benar tidak mengira jika Bastian yang kunikahi adalah Sebastian Clemornat seperti yang kakak sampaikan. Aku menikahinya hanya karena rasa balas budi karena dia sangat baik kepadaku maupun Cana" sahut Lili dengan wajah sendunya.
Flo hanya memperhatikan kedua adiknya yang masih saling berargumen karena ada gilirannya untuk mengungkapkan sesuatu yang ia baru ketahui setelah makan siang tadi.
Jasmine menghela nafas panjang saat mendengar penjelasan adiknya itu.
"Balas budi kok sampek bisa hamil" sindir Jasmine, agak kesal juga kepada adiknya yang tidak berhati hati dalam berhubungan dengan orang asing.
Makin merasa bersalah lah si Lili, namun suara Flora menenangkan suasana.
"Sudah sudah, Jas. Kamu tuh ya jangan nyalahin Lili terus. Untung aja kalau pria yang dinikahi Lili ternyata orang lebih bener gak kayak si Veno bajingan itu kan. Sebastian Clemornat terkenal sebagai dokter jenius hampir sama seperti Steven di kampus mu. Aku pernah mendengar berita tentang keluarganya, jika Bastian anak paling unik yang tidak suka bisnis hingga memilih kabur dari rumah untuk mengindari perjodohan. Ternyata menikahnya sama anak dari keluarga Hubert. Entah apa yang dipikirkannya sampai bisa menikahi wanita yang belum ia kenal lama, entah dia tau dari awal jika Lili adalah bukan putri dari keluarga biasa atau memang ada perasaan kepada Lili" sela Flora.
"Kita sama sama tidak tau latar belakang keluarga kita sebelum menikah. Kita tidak ingin membawa keluarga kita untuk menikah waktu itu. Murni hanya karena permintaan Bastian yang memberikanku pilihan membayarnya 5000 USD Dollar atau menikah dengannya sebagai balas budi" ungkap Lili pada akhirnya.
"Hah? Dia memerasmu?" tebak Jasmine.
"5000 USD Dollar cukup banyak untuk membantu proses melahirkan apalagi itu hanya di klinik. Astaga, Lili. Aku tidak tau apa yang kamu alami selama hidup dengannya" sahut Flora dengan pemikiran negatif tapi buru buru dibantah oleh Lili.
"Hidupku tidak semenderita itu saat bersama Bastian. Malah aku dan Cana sangat merasakan kehangatan keluarga. Berbeda saat bersama si Brengsek itu. Hidupku benar benar menderita sejak uangku ia habiskan untuk judi, mabuk mabukkan, kesana kemari tak jelas arah. Bastian sangat berbeda dengan pria sebelumnya. Aku.." bela Lili yang terpotong saat tidak sengaja hampir menyatakan perasaanya pada suaminya itu.
"Kamu apa?" tanya Jasmine penasaran.
Namun Lili ragu ragu menjawab.
"Kamu apa, Li?" tanya Flora kemudian.
Lili menghela nafas terlebih dahulu sebelum menjawab.
"Aku tidak menyesal menikah dan memberikan diriku kepada Bastian selama 7 bulan lebih hidup bersamanya. Dia pria baik, Kak. Entahlah, apakah ini perasaan cinta atau hanya kagum saja? Tapi aku pastikan, perasaan ini sangat berbeda dengan perasaanku ke Veno. Sepertinya aku benar benar sudah jatuh kepadanya" ungkap Lili dengan mata berkaca kaca.
Flora dan Jasmine saling tatap lalu menatap kembali Lili bersamaan.
"Saat kamu kabur bersama Veno, kamu pun mengatakan jika kamu sangat mencintainya, Li. Apakah kamu sadar jika kamu sangat mudah jatuh cinta? Hal ini yang membuatmu sangat mudah ditipu oleh pria" ujar Flora.
"Aku tau, Kak. Tapi jika, kakak bertemu dengan Bastian, dia akan terlihat sangat mencintaiku. Sikapnya sangat berbeda dengan Veno yang hanya manis didepan saja. Bastian terlihat dingin diluar namun didalamnya sangat hangat. Selama Cana lahir sampai sebelum kami meninggalkannya, ia selalu bangun lebih dulu saat Cana menangis dan membiarkanku tidur sampai matahari terbit. Jika itu bukan cinta apa namanya? Kasihan?" tanya Lili.
Flora dan Jasmine tak bisa berkata kata lagi. Lili terlihat benar benar sudah jatuh hati kepada Bastian. Terlihat rasa lebih dalam saat bersama Veno.
"Yasudah. Kami tidak lagi mendebat perasaanmu kepadanya atau perasaannya kepadamu" ujar Flora mengalah dan tidak ingin berdebat lagi.
"Kakak juga memiliki kabar soal perceraianmu dengan Bastian di Texas. Ternyata, dia juga belum mengurus perceraian kalian secara sah di catatan sipil Texas. Kalian masih menjadi suami istri" lanjutnya dan seketika wajah Lili yang tadi sendu berubah menjadi cerah dengan senyuman di bibirnya.
"Eheeem eheeem, seneng banget masih berstatus istri" celetuk Jasmine dengan senyuman smirknya.
"Sepertinya memang Bastian mencintaimu" sahut Flora. Makin bahagia hati Lili mendengar pengakuan dari kakaknya.
"Terus apa yang kamu lakukan sekarang, Li? Kandunganmu berisi 2 calon bayi dan akan lebih besar daripada kehamilan sebelumnya. Mommy dan daddy akan segera mengetahuinya" tanya Jasmine.
"Apakah Bastian akan mencariku ya Kak? Apakah dia akan memperjuangkan cintanya?" malah Lili balik tanya kepada kakak kakaknya dengan wajah kembali sendu meragukan suaminya sendiri, karena ia salah meninggalkan Bastian tanpa berpamitan.
"Soal itu, kami pasti tidak tau, Liliana. Kamu yang meninggalkan Bastian tanpa penjelasan. Bisa jadi dia sangat kecewa kamu tinggalkan atau bisa juga dia tetap mengejarmu saat mengetahui keberadaanmu. Tapi yang jadi pertanyaan, apakah saat ini ia mencarimu atau menunggu kabar darimu?" tebak Flora.
Lili memikirkan jawabannya. Apakah Bastian sebaik itu sampai tetap mencarinya setelah apa yang telah ia perbuat.
"Mungkin kali ini aku yang harus mencarinya" sahut Lili dengan wajah yang antusias.
"Kamu serius? Kamu akan ke Texas?" tanya Jasmine.
"Eheem. Sepertinya kini giliranku untuk menunjukkan perasaanku padanya" jawab Lili sambil langsung membuka ponselnya untuk mencari tiket pesawat menuju Texas.
Lagi lagi Flora dan Jasmine saling tatap karena heran dengan pemikiran adik mereka itu.
"Hari ini juga?" tanya Flora tak percaya.
"Iya, Kak. Aku tidak sabar untuk bisa menemuinya dan meminta maaf. Lagipula besok masih Minggu jadi aku tidak perlu cuti untuk pergi ke Texas" jawab Lili yang masing mengotak atik ponselnya.
"Hmm, kita tidak bisa membiarkanmu berangkat ke Texas sendiri, Li. Kita berdua ikut, yakan Kak?" tawar Jasmine.
"Oke, aku setuju. Aku dan Jasmine harus menemanimu untuk pergi ke Texas" sahut Flora.
Lili menatap kedua kakaknya bergantian.
"Kalian serius? Kalian mengantarku ke Texas?" tanya Lili yang kini gilirannya tak percaya.
"Iya. Biar aku yang mengurus tiketnya. Aku memiliki teman yang bekerja di maskapai penerbangan menuju Texas" jawab Flora lalu ia langsung membuka ponselnya dan menghubungi seseorang.
Jasmine dan Lili mendengarkan percakapan Flora dengan seseorang yang akan membantu memesan tiket pesawat menuju Texas.
Beberapa menit kemudian, panggilan tertutup. Flora tersenyum kepada kedua adiknya itu.
"Beres! Kita akan berangkat 3 jam lagi" ucap Flora.
Lili langsung memeluk kakak tertuanya itu dengan erat. Jasmine pun ikut memeluk kedua saudaranya itu.
"Terima kasih, Kak! Aku sangat menyayangi kalian!" ucap Lili.
Ketiga bersaudara itu saling memeluk untuk beberapa saat untuk menyalurkan rasa sayang mereka.