Area dewasa!!! karena akan ada beberapa adegan kekerasan dan dewasa..
Velvet Majestic Green, seorang gadis remaja badung, anak dari seorang pengusaha kaya raya. Meskipun ayahnya kaya tetapi Velvet bukanlah anak yang manja. Dia bekerja di sebuah minimarket sebagai kasir setelah pulang dari sekolahnya.
Damon Riley Robert, seorang pria tampan yang mempunyai sikap sedikit brutal. Dia sangat suka berkelahi dan bahkan memiliki geng. Damon sangat sering berurusan dengan polisi karena seringnya bermasalah dengan perkelahian antar geng ataupun perorangan.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik.. semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#31
Velvet kemudian duduk terdiam di atas lantai marmer dapur. Dia memegang kepalanya dan meremas rambutnya.
Jiwanya menyimpan dendam yang langsung memenuhi hatinya. Belum sembuh dari perihnya sakit karena kematian sang mommy tercinta, kini dia menerima kenyataan pahit dibalik kematian Edith.
Dalam diam, Velvet memukuli dadanya yang tiba tiba terasa sesak. Dia bahkan menggigit bibirnya agar air matanya tak tumpah.
Velvet sangat berusaha kuat. Tetapi akhirnya dia tak kuat menahan beban ini.
Velvet beranjak dari duduknya dan berdiri. Tepat didepannya, tampak pisau berbaris rapi di tempat pisau yang terbuat dari kayu itu.
Velvet melangkah perlahan dan kemudian mencabut salah satu pisau itu dari tempatnya.
Velvet kemudian berbalik dan menuju kamar Roderick.
Tok Tok Tok....
Velvet mengetuk kamar Roderick dengan menahan emosinya.
Lalu pintu terbuka dan sebelum Roderick mengucapkan sesuatu, Velvet lebih dulu menikam perutnya.
JLEBBB...
"A..apa yang kau lakukan?" kata Roderick terbata bata.
Roderick memegang pisau yang menancap di perutnya.
"Kau sangat tak mengenalku, uncle. Kau pikir aku akan diam saja seperti orang bodoh?" lirih Velvet menatap mata Roderick dengan tajam.
Roderick langsung jatuh tersungkur ke atas lantai dengan darah yang sudah menggenang di atas lantai.
Velvet melangkahi tubuh Roderick dan mencari ponsel Roderick di kamar.
Roderick tak bergerak. Bahkan dia sudah tak sanggup mengucapkan sepatah katapun.
Pisau yang digunakan Velvet lumayan besar dan panjang. Dan itu pasti mengenai organ tubuh penting milik Roderick.
Velvet kemudian menghampiri Roderick lagi lalu mengangkat jempol tangan Roderick dan menempelkan di ponselnya.
"Apa .. yang..kau.. lakukan...?" kata Roderick lemah.
Velvet tak mempedulikannya dan menulis chat pada seseorang yang baru di telepin Roderick.
"Jadi namanya Sandriana? Aku akan membuat perhitungan pada kalian berdua," gumam Velvet.
Velvet menulis pesan pada Sandriana agar datang kerumahnya. Karena Roderick akan menitipkan uang padanya sebanyak 100.000 dollar.
Dan tentu saja itu membuat Sandriana langsung datang ke rumahnya.
"Kau ingin membunuhku, Vel?" tanya Roderick dengan lemah.
"Aku hanya menusukmu, jika kau mati karena hal ini, itu bukan salahku," jawab Velvet dengan tenangnya.
Velvet kemudian duduk di ranjang sembari melihat Roderick yang akan meregang nyawa secara perlahan.
"Aku mencintai Edith, Vel.. Kau salah paham," kata Roderick yang nafasnya mulai tersengal sengal.
"Diamlah, aku muak mendengar bualanmu," jawab Velvet dengan wajah dinginnya.
"Kau akan dipenjara karena menyerangku, Vel, ayo cepat bawa aku ke rumah sakit, masih ada kesempatan kita memperbaikinya. Kau boleh mengambil semua uang asuransi mommymu," kata Roderick lemah.
"Aku tak butuh uang itu . Aku butuh mommy. Dan ya, aku tak akan dipenjara sekalipun aku membunuhmu, aku masih di bawah umur jika kau lupa," jawab Velvet.
Tak lama, bel gerbang berbunyi. Velvet langsung keluar kamar. Dia membuka pintunya dan melihat seorang perempuan berdiri di depan pagar.
Velvet mengusap tangannya yang basah karena darah Roderick ke celananya di bagian belakang. Kemudian dia segera berlari menuju gerbang dan membukanya.
"Ada apa?" tanya Velvet pada wanita muda itu.
"Hmm, begini.. aku kerabat Roderick. Apa aku bisa menemuinya? ada masalah keluarga yang harus kubicarakan," kata Sandriana.
"Hmm... Masuklah," jawab Velvet dan membuka gerbangnya.
Lalu Sandriana langsung melenggang masuk dan Velvet berjalan di belakangnya.
Setibanya di dalam rumah. Velvet yang masuk terakhir langsung mengambil vas bunga besar di depan pintu lalu memukul kepala Sandriana.
PYAAARRR..
Seketika itu, Sandriana langsung terkapar di lantai dengan kepala bersimbah darah.
Velvet terlalu malas berbasa basi dengan orang orang jahat dan licik ini. Velvet tak peduli dengan resiko yang diterimanya nanti.
"Itulah akibatnya jika kalian berani bermain main denganku. Dan kalian telah mengambil mommy dariku," lirih Velvet.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVOEIT DAN HADIAH YAA❤❤❤
terimakasih.