NovelToon NovelToon
Istri Kesayangan Tuan Dev

Istri Kesayangan Tuan Dev

Status: tamat
Genre:Tamat / Aliansi Pernikahan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa
Popularitas:8.8M
Nilai: 4.6
Nama Author: Eli

Aleena Salmaira Prasetyo adalah anak sulung dari keluarga Prasetyo. Dia harus selalu mengalah pada adiknya yang bernama Diana Alaika Prasetyo. Semua yang dimiliki Aleena harus dia relakan untuk sang adik, bahkan kekasih yang hendak menikah dengannya pun harus dia relakan untuk sang adik. "Aleena, bukankah kamu menyayangi Mama? Jika memang kamu sayang pada Mama dan adikmu, maka biarkan Diana menikah dengan Angga". "Biarkan saja mereka menikah. Sebagai gantinya, aku akan menikahimu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Menikah

Kantor Aleen sedang disibukkan dengan rencana kedatangan direktur baru pindahan dari cabang luar negeri hari ini. Semua orang terlihat sibuk dengan tugas mereka masing-masing.

"Selamat pagi bu Aleen"

"Selamat pagi"

"Selamat pagi Bu Aleen"

"Selamat pagi"

Aleen menanggapi sapaan karyawan lain sambil tersenyum tipis. Dia adalah seorang manajer perencanaan, jadi karyawan lain menyapanya dengan sopan.

"Selamat pagi Bu Aleen"

"Selamat pagi Pak Ray. Apakah anda sedang menunggu direktur baru kita?"

Aleen bertanya pada Ray setelah mereka saling menyapa satu sama lain.

"Benar. Nanti kita akan menyambut beliau disini. Mungkin sebentar lagi beliau tiba disini", ujar Ray menjelaskan pada Aleen.

"Oh, baiklah".

Aleen pun ikut bergabung dengan Ray dan juga para petinggi lain diperusahaan untuk menyambut kedatangan direktur baru mereka.

Tak berselang lama terlihat seorang pria tampan berjalan melewati pintu masuk kantor. Dia terlihat gagah dan penuh wibawa saat berjalan.

Aleen memicingkan mata melihat sosok pria yang berjalan masuk ke kantornya itu. Dahinya berkerut hingga kedua alisnya hampir menyatu karena tak percaya dengan apa yang sedang dia lihat.

"Dev, kenapa dia malah kesini? Apa ada barangku yang ketinggalan di mobil?", pikir Aleen melihat Dev didepannya.

Saat Aleen sibuk dengan pikirannya sendiri, Ray berjalan menghampiri Dev.

"Selamat datang, Pak. Semua sudah menunggu anda disini. Silahkan ke sebelah sini"

Ray menyapa Dev dengan sopan lalu menunjuk pada beberapa petinggi perusahaan yang ada bersamanya. Mulai dari kepala bagian hingga manajer diperusahaan. Setelah itu dia membimbing Dev menuju ruang meeting untuk melakukan perkenalan dengan mereka secara pribadi sekaligus sedikit menjelaskan tentang kondisi perusahaan.

Semua berjalan dibelakang Dev termasuk Aleena yang saat ini masih terkejut dan tak percaya dengan jabatan calon suaminya itu. Dia terus menatap Dev yang berjalan didepannya.

"Kenapa dia tidak mengatakan apapun padaku? Harusnya kan dia bilang kalau dia adalah direktur baru diperusahaan tempatku bekerja. Apa salahnya mengatakan semuanya dari awal? Apa jangan-jangan dia sengaja mendekatiku dari awal?"

Saat pikiran Aleen dipenuhi dengan berbagai pertanyaan tentang Dev, terdengar beberapa karyawan lain sedang membicarakan tentangnya.

"Apakah itu direktur baru kita? Ternyata dia masih muda dan tampan"

"Benar. Kudengar dia masuk daftar pengusaha muda berbakat diluar negeri. Dia juga beberapa kali menjadi topik pembicaraan dalam majalah ekonomi disana"

Aleen semakin terkejut mendengar sedikit profil tentang Dev yang justru dia sendiri tidak tahu.

"Haah... Ternyata dia bukan pria biasa. Pantas saja dia bisa membelikanku banyak barang mewah. Sekarang aku merasa rendah diri jika harus bersanding dengan pria luar biasa seperti dia. Apa aku pantas untuknya?"

Saat batin Aleen masih bergelut melawan pikirannya sendiri. Tak terasa semua tiba diruang konferensi, dimana ruangannya lebih besar dengan kapasitas peserta juga lebih banyak dibanding ruang rapat yang lain.

Karena Aleen juga memiliki jabatan diperusahaan ini, maka tempat duduknya tidak terlalu jauh dari Dev, jadi Dev masih sempat mencuri pandang saat mendengarkan karyawan lain memperkenalkan diri mereka.

Tiba saatnya sekarang giliran Aleen yang memperkenalkan diri. Dia terlihat menarik napas panjang sebelum mulai memperkenalkan diri.

"Heuuup... haah … Selamat pagi semuanya. Perkenalkan nama saya Aleena Salmaira. Saya sudah bekerja diperusahaan ini selama hampir 7 tahun. Sekarang ini saya menjabat sebagai manajer perencanaan. Terima kasih".

Seperti halnya orang lain, Aleena menjelaskan sedikit tentang dirinya saat memperkenalkan diri kepada Dev.

Rapat pun selesai setelah semua memperkenalkan diri masing-masing kepada Dev. Semua mulai meninggalkan ruangan dan kembali ke tempat kerja mereka masing-masing.

"Bu Aleena, Pak Dev meminta anda pergi keruangannya sekarang".

Ray meminta Aleena keruangan Dev dengan sopan saat semua orang telah kembali ke ruangan mereka masing-masing.

"Ya, terima kasih".

Aleena pun menuruti permintaan Dev dan langsung pergi ke ruangannya.

Tok tok tok

"Masuk!"

Aleena langsung masuk setelah mendapatkan izin. Begitu dia membuka pintu terlihat Dev yang sedang duduk di kursi kerjanya dengan jas yang dilepas dan hanya mengenakan setelah kemejanya saja.

"Kenapa kamu tidak mengatakannya lebih awal kalau kamu adalah direktur bari disini".

Aleena langsung bicara begitu dia berjalan mendekati Dev.

"Maaf, aku sama sekali tidak bermaksud menipumu. Kamu tidak bertanya apa-apa tentangku, jadi aku tidak bisa mengatakannya sendiri padamu".

Dev menanggapi dengan senyum lembut lalu beranjak dari kursinya dan berjalan mendekati Aleena.

"Apa calon istriku kecewa padaku?", sambung Dev dengan nada menggoda.

"Bukan kecewa. Hanya saja aku sedikit berkecil hati, apa aku pantas bersanding dengan pak direktur?".

Aleena menarik dasi Dev hingga wajah mereka saling berdekatan.

"Kenapa tidak pantas? Kurasa … manajer dan direktur tidak terlalu buruk".

Dev pun kembali menanggapi dengan lembut.

"Benarkah? Apa kamu yakin tidak masalah?".

Aleena kembali bicara untuk memastikan jawaban Dev.

"Sama sekali tidak masalah. Yang aku nikahi itu kamu, bukan pekerjaanmu. Bagaimana kalau kita percepat saja rencana pernikahan kita? Mungkin … minggu depan?"

Dev menanggapi pertanyaan Aleen dengan sikap yang tenang dan penuh wibawa.

"Apa? Minggu depan? Tapi aku belum bertemu dengan keluargamu. Bagaimana jika mereka tidak setuju?"

Aleen terkejut hingga kedua matanya membelalak tajam dan nada bicaranya sedikit meninggi.

"Tidak perlu hiraukan keluargaku. Mereka tidak mungkin akan menentang hubungan kita. Jadi kita percepat saja pernikahannya. Apa kamu akan meminta persetujuan keluargamu terlebih dahulu?"

Dev bicara dengan sikapnya yang tenang. Dia juga meminta pendapat Aleen terlebih dahulu.

"Keluargaku yang mana? Kamu tahu sendiri kalau aku tidak punya keluarga. Aku hanya punya bibi saja".

Seketika wajah Aleena berubah sedih saat Dev menanyakan perihal keluarganya.

"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud membuatmu bersedih. Sebentar lagi keluargaku akan jadi keluargamu".

Dev memegang lembut pipi Aleena saat dia menenangkannya. Aleena tersenyum lembut dengan anggukan kepala perlahan menanggapi ucapan Dev.

"Kalau begitu aku pergi dulu. Aku akan menunggumu diparkiran saat pulang kerja nanti".

"Baiklah. Sampai nanti".

Aleena beranjak pergi dari ruangan Dev setelah mereka selesai bicara.

Teeet

Dev menekan salah satu tombol telepon untuk memanggil Ray.

Tok tok tok

"Anda memanggil saya?".

Ray langsung masuk setelah mengetuk pintu tanpa menunggu tanggapan dari Dev.

"Ya, tolong daftarkan pernikahanku dikantor catata sipil hari ini juga", pinta Dev pada Ray

"Apa? Hari ini juga?".

Ray nampak sangat terkejut mendengar permintaan Dev.

"Ya hari ini juga. Mungkin aku bisa kesana setelah pulang kerja. Jadi daftarkan lebih dulu dari sekarang".

Dev tetap bersikeras untuk segera mendapatkan buku nikahnya dengan Aleena sekarang juga.

"Haah... baiklah. Aku akan hubungi kantor catatan sipil dan mendaftarkan pernikahan kalian untuk sore ini juga".

Ray tidak bisa lagi berkata apa-apa dan menuruti kemauan Dev.

"Terima kasih".

Dev tersenyum puas mendapatkan apa yang dia inginkan.

Sore harinya, Dev sudah menunggu Aleena lebih dulu diparkiran.

"Maaf aku terlambat. Ada dokumen yang perlu aku periksa lebih dulu. Apa kamu sudah lama menunggu?"

Aleena langsung bertanya pada Dev begitu dia masuk ke dalam mobil.

"Tidak. Aku juga belum lama turun. Kita berangkat sekarang?"

"Euh".

"Pasang sabuk pengamanmu".

Dev mulai melajukan mobilnya perlahan. Dia langsung mengemudi menuju kantor catatan sipil tanpa mengatakan apapun terlebih dahulu pada Aleena.

"Dev, kenapa kita malah kesini?".

Aleena terlihat heran saat Dev membawanya ke kantor catatan sipil.

"Karena kita akan menikah".

"Apa?!"

1
Dinda Putri
Luar biasa
Xiao via
aku kira yg mau di jebak itu angga supaya tidur sm diana, trus ketahuan sm keluarganya dan mereka di nikahkan.. /Frown//Grimace/
Ani Sukmayati
seneng bnget citra kena mental kena karma tuh kluarganya 👍
Brendan Markus
mulai muak baca kalimat itu mulu sering muncul di setiap pemeran bersikap acuh tak acuh, acuh tak acuh, acuh tak acuh. Benaran muakkk pake kata singkat dan padat aja thor tanpa capek ketik 3 kata lebih bagus sikap cuek aja atau sinis tak peduli enak di baca.
cowettttttt
sebenarnya cerita ny bagus nih seandainya karakter si aleen ini lebih dbuat tegas dan tangguh... dan juga klu s bb pembantu yg katnya sayang sama si aleen seharusnya ngasih tau lah rahasia yg dia tau bukan malah menghindar... dan suami istri malah kaya teman ga ada cemistry nya bngt... maaf ya thor klu aku kasar... soalnya syg bngt cerita mu bagus tp yg bikin kesel tuh karakter ceweknya
cowettttttt
malesin ih sama si aleen... lemah bngt padhl biarin aja mslh tntg hal ketika kecil anggap aja memang dia anak haram udh... ngapain repot lagi smaa keluarga toxic
cowettttttt
aleen ini knp masih merespon klrga si diana
cowettttttt
Dev dan aleen agak gmn ya... kamu ga ada romantis nya wlpn Dev baik dan ramah sama aleen tp kaya terkesan jauh dan ga mencoba untuk lebih dulu mendekat gt... buktinya wkt aleen peluk dia malah diam aja ktnya suka
cowettttttt
aleen ini bikin kesel ya.. bisa ga sih nolak gt dan sedikit menjauh... lemah banget gampang d tipu
cowettttttt
bodoh si aleen knp g lngsg bilang aja ma s dev
cowettttttt
Aleen trllu lemah ga tegas
Merica Bubuk
Km berikut'y Fandy
Ulufi Dewi
Luar biasa
Merica Bubuk
Tahta, harta & wanita = neraka
Merica Bubuk
Saran gw mh sih, mending Lu jauh2 dr Aleen, jlni aja smua apa yg lu mau dulu, toh Aleen jg dah nikah, suami'y bgtu penyayang & pengertian
Merica Bubuk
Benar bu, dia yg memutuskan dia jg yg kudu meradakan resiko'y 👍👍
Merica Bubuk
Nah, gitu 👍👍
Merica Bubuk
Km kudu tegas Aleen
Aiyliqa Ciie ImuEyt
Luar biasa
Merica Bubuk
Tiuummm...😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!