# Teen#
Xyan Xalvador, cepat Kau katakan cinta padaku!! teriak Zephira Zelene. "please... Xyan ... say to me, if you love me!"
Apakah yang terjadi antara keduanya? kenapa Zelene memohon Xyan berkata seperti itu?
yuk simak simak ada apakah antara mereka? Bagaimana kisah mereka? mampir yuk mampir... dan jangan lupa beri dukungannya slalu ... lope lope sejagad muah muah...💝😘🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemarahan Valdish...
Pagi itu hari Minggu, semua kegiatan di kampus libur. Dan semua mahasiswa mahasiswi kampus pasti pada libur dan menikmati masa santai mereka hari itu.
Tapi keheningan dan kesantaian mereka terusik , saat ada rekaman video yang terunggah kembali di grup kampus.
Maka semua grup grup mahasiswa jadi heboh pagi itu.
Pagi yang tenang itu juga mengguncang kediaman tuan Ganesha , boss besar pemilik kampus yang paling di segani dan di hormati , karena kekayaan dan kekuasaan beliau yang tidak ada tandingannya di jajaran kampus kampus besar kota itu.
Terdengar teriakan menggelegar di rumah megah itu yang sedang meneriaki kedua putra putrinya yang masih di buai mimpi.
Valdish yang baru pulang subuh tadi melanjutkan tidur nyenyak di kamar kesayangannya.
Tapi bagaimana dia tidak jengkel dan terkejut saat teriakan si Daddy panggil panggil mereka seperti mercon lebaran .
" Ada apa Daddy. Pagi pagi sudah teriak teriak?" tanya Vara pada Daddy kesayangannya itu.
" kalian duduk!!!" bentak menggelegar suara bariton tuan Ganesha.
" Kalian memang sangat tidak tahu malu dan tidak tahu menjaga nama baik Daddy selama ini. Jangan karena mommy kalian yang pergi dengan selingkuhannya itu bisa buat kalian juga punya kelakuan sama menjijikkan dengan wanita itu!!!" bentak sang tuan.
" Daddy.. Bicara apa sih! Jangan mengada ada deh. Selama ini mommy pergi karena Daddy juga selingkuh di luar negri sama sekretaris Daddy. Jangan di kira kita tidak tahu Daddy. "
" Jangan bahas tentang Daddy. Tapi bahas sikap kalian sendiri yang lama lama konyol di kampus Daddy. Sok kuasa, sok kaya , sok pemimpin, tapi jongkok semua. Mana prestasi yang bisa Daddy banggakan hah mana!!!!" sekali lagi tuan Ganesha geram dan menampar satu satu wajah putra putrinya.
Membuat Valdish dan Vara jadi terkejut. jika sang Daddy sudah sampai main kekerasan pada mereka , itu tandanya ada masalah fatal sekali. Berat dan memusingkan .
" Buka ponsel kalian dan lihat baik baik siapa tokoh di video itu!!!!"
" What...??? Lagi???... Kok bisa sih kak!!!" teriak histeris Vara pada kakaknya.
" Aku juga tidak tahu kok bisa seperti ini!!?" jawab lesu Valdish.
Keduanya jadi kelu di depan sang Daddy yang sudah berkacak pinggang dan mulai melepas sabuk kulit tebalnya.
Tak peduli mereka putra putrinya, jika sudah buat harga diri dan kehormatan di keluarga Ganesha tercoreng , beliau tidak akan segan segan menghukum mereka semua.
ctarrrr ctarrrr ctarrrr cambukan keras dari sabuk kulit Ganesha pun mengenai kedua putra putrinya.
Tak peduli bekas itu parah atau tidak , Ganesha membuat keduanya jera dan berteriak memohon ampunan.
" Daddy maafkan maafkan kami Daddy... Ini jebakan Daddy...!"
" Kalo kalian tidak pernah sakiti orang lain dan jebak orang lain , pasti kalian juga tidak akan menerima ini sebagai balasan. Daddy akan keluarkan kalian berdua dari sana. Dan Daddy kirim kalian ke asrama Daddy di luar negeri. "
" Tidak mau Daddy tidak mau... Vara ingin di sini saja. Vara mohon Daddy ampuni Vara." tangis Vara semakin kencang.
" Daddy Valdish juga tidak mau!"
" Ya sudah Daddy akan bawa kalian ke kepolisian supaya kalian bisa di penjara di sana dan Daddy selamanya tidak punya putra putri seperti kalian berdua. "
" Jangan Daddy jangan Vara tidak mau di penjara..."
" Daddy tega jebloskan Val ke penjara???" bentak Valdish pada sang papa.
" Itu buat kamu jera Val. Daddy tidak pernah ingin melakukan hal jahat pada kalian tapi sepertinya kalian harus tahu Rasanya di siksa di sana biar kalian jera dan kalian tidak seperti itu!!!" jawab tuan Ganesha.
" Baiklah, tapi Daddy jangan sampai menyesal sudah kejam sama kami. "
" Ingat kalian berdua tidak akan bertahan lama di luar sana. tanpa fasilitas dari Daddy. Kalian anak anak manja yang lebih suka memamerkan harta dan kekuasaan serta kekuatan di balik nama Daddy. Daddy sudah dengar semuanya , jangan ada yang kalian tutupi lagi!!!"
Valdish dan Vara terdiam. Karena mereka tahu, selama ini mereka sangat bergantung dengan kekayaan papa mereka. Jadi apa yang di katakan appa mereka pun mereka tidak bisa bantah lagi.
Uang jajan sebulan kemarin saja di stop papanya , mereka sudah kalang kabut tak karuan . Ya mereka sombong karena harta dan kekuasaan sang papa.
Mereka di hormati juga karena nama sang papa.
Mereka juga diakui karena papa mereka bukan orang yang mudah di sentuh dan di senggol . pasti urusan akan jadi panjang bila cari masalah sama tuan Ganesha.
Valdish menunduk , Vara pun menundukkan kepalanya. Keduanya sangat sangat malu melihat aksi mereka yang panas dengan pasangan masing masing.
Siapa sangka Alvis yang dulunya sangat menyukai dan bahkan jatuh cinta pada Zelene , tapi karena dia tahu , jika dia bakal tertolak dari wanita impiannya itu , dia malam itu jadi mabuk di club milik Valdish, dan Vara mengambil kesempatan untuk mengajak Alvis yang mabuk dan tak sadarkan diri itu memainkan permainan panas mereka malam itu.
Tapi naasnya Alvis tidak lagi bisa lepas dari Vara yang licik. Alvis di tuntut pertanggung jawabannya oleh Vara jika tidak Vara akan membuat Lagi lagi Zelene akan celaka. Karena Vara tahu Alvis suka sama Zelene. Sehingga dia mengancam Alvis seperti itu. Alvis sendiri yang merasa terlalu bodoh sehingga terjebak oleh Vara , jadi minder dan tidak ingin bertemu Zelene lagi. Dia jadi sangat terluka sendiri, saat dia tahu dirinya telah menyakiti hati gadis impiannya itu. Yang dulunya dia berjanji akan jadi sahabat yang baik. Untuk Zelene .
Hal itu buat Alvis terjebak. Dan menyesali dirinya sendiri yang sangat bodoh saat mabuk waktu itu.
Sedangkan video Valdish adalah adegan panas Valdish dengan Vanya yang oleh Vador sudah di blur wajah Vanya dan di edit ke wajah wanita lain dengan tehnik yang Vador punya.
Sehingga editan itu sungguh pas dan tidak akan ada yang tahu itu editan.
Demikian juga wajah Alvis yang terjebak permainan Vara itu pun juga di blur dan di edit oleh Vador, jadi bukan wajah Alvis. Hingga semua orang juga tidak tahu itu Alvis. Karena Vador tahh , Alvis telah dijebak. Hingga Vador juga ingin menyelamatkan sahabat dari Zelene itu.
Kedua video mereka itulah yang Ganesha lihat. Yang membuat beliau naik darah!!!.
Hukuman di jatuhkan , keduanya tidak bisa lagi menolak keputusan papa mereka. Jika masih ingin hidup bebas di luar jeruji besi tahanan.
Daddy mereka memang adil. Tidak akan ada pembelaan jika memang kedua putra putrinya memang melakukan kejahatan atau kesalahan. Hukuman tetap hukuman. Walaupun jauh di hati sang papa hancur. Tapi Ganesha hanya mau keturunan dia adalah orang orang yang unggul dan lebih baik dari beliau. Itu harapan beliau pada kedua putra putrinya.
Hal itu sangat membuat Valdish naik pitam..dia sangat marah pada seseorang yang sudah mengunggah video dirinya itu..
" Kalian siap siap saja besok pagi jam enam kalian akan berangkat dengan penerbangan pertama. Daddy sudah kabari pihak asrama untuk menerima kalian dan tidak akan ada hal istimewa atau perlakukan istimewa kalian di sana nanti. Daddy akan mengawasi kalian sendiri di sana. "
" Jadi Daddy juga akan pindah ke luar negeri?" tanya Vara.
" Lihat nanti. Daddy akan lihat perkembangan dulu." jawab tuan Ganesha pada Vara
Tuan Ganesha pun meninggalkan kedua anaknya yang masih marah itu ke kantor beliau. Pagi itu beliau terpaksa harus urus beberapa berkas penting yang harus diselesaikan sebelum beliau bersama anak anaknya ke luar negeri..
...****************...
Sore itu, Valdish mengingat sebuah pesan di bawah rekaman videonya itu, yang menuliskan sebuah kalimat, " Dendam kita belum tuntas Bung. Dan kau selamanya kotoran ya tetap akan jadi kotoran!!!".
Valdish yang sangat marah itu , akhirnya menghubungi seseorang.
Entah apa yang dibicarakannya, tampak sangat serius sekali.
...----------------...
Di rumah kediaman Zelene , karena hari Minggu maka Anxel main dengan teman temannya sedangkan Zelene berangkat ke rumah sakit untuk kontrol wajahnya yang terkena luka bakar waktu itu.
Saat Zelene keluar dari rumah sakit , tiba tiba sebuah mobil berwarna hitam mendekati dia dan turun beberapa orang yang langsung menarik paksa Zelene, yang kebetulan sendiri hanya sama sopirnya, ke rumah sakit tersebut, Zelene terus meronta ronta dan memberontak ingin lepas.
Tapi ketiga orang yang menyeret dia itu sungguh kuat.
Tak lama seorang pemuda bermasker hitam datang dan menghantam serta menendang tiga orang yang berusaha menculik Zelene tersebut.
Untunglah pemuda itu lagi lagi bisa selamatkan Zelene.
Sopir yang bersama Zelene tadi, langsung di suruh bawa Zelene pulang oleh pemuda bermasker tersebut.
Pemuda bermasker itu langsung melumpuhkan ketiga penculik tadi.
Pesan pun di kirim ke ponsel Anxel oleh sang sopir.
Zelene lagi lagi ketakutan dan gemetar di kursi pojok belakang mobilnya.
Anxel segera pulang dan mendapatkan adiknya baru pulang.
" Pak bagaimana nona pak?"
" Nona di kursi belakang tuan muda. Nona ketakutan. " jawab sang sopir sopan.
Anxel langsung membuka pintu dan di sana Zelene sudah pingsan.
Tanpa di duga oleh mereka, tiba tiba masuk sekelompok orang menyerbu ke dalam rumah Anxel dan memukuli petugas keamanan di rumah Anxel.
Mereka sangat banyak jumlahnya. Anxel mencoba melawan dan menyerang mereka.
Sebagian membawa Zelene yang pingsan mau di bawa ke mobil mereka.
Anxel panik dan dia jadi terpukul keras ke arah kepala dan dada Anxel. Tapi Anxel berusaha menyelamatkan sang adik yang sudah di bawa masuk ke mobil mereka.
Sebelum pintu mobil mereka di tutup , pemuda bermasker itu, datang lagi dan memberikan pertolongan pada Anxel dan Zelene.
Akhirnya banyak dari mereka yang menyerang, jadi tumbang dan tewas oleh pukulan pemuda itu.
Saat itu Zelene sadar dan dia berteriak histeris melihat rumahnya sudah banyak penjahat yang sudah bergelimpangan di sana . Tepatnya di halaman depan rumah mewahnya.
Saat Zelene menjerit histeris. Pemuda bermasker itu terkejut dan berlari ke arah Zelene .
Bersamaan dengan itu sebuah tembakan meletus dan menembak punggung Pemuda bermasker tadi.
Zelene semakin berteriak melihat pemuda yang menolongnya itu sudah tertembak di depan matanya.
Zelene langsung memeluk pemuda itu yang sudah bersimbah darah. Saat Zelene sibuk menangisi pemuda itu ada seseorang mau menusuk Zelene dari belakang , maka pemuda yang ada dalam dekapannya itu dengan tenaga yang tersisa membalikkan tubuh Zelene dan mengarahkan punggungnya lagi ke arah belati yang sudah menancap dalam ke punggungnya itu.
" Tidaaaaaaakkkkk... Jangan tinggalkan aku lagiiiii!!!" teriak Zelene melihat pemuda bermasker itu tumbang di sebelah tubuhnya dengan darah yang banyak keluar dari punggungnya.
Saat itu Anxel yang melihat semua itu walaupun cidera dia mengambil pistol dari salah satu penjahat yang tumbang itu dan siap menembak ke arah seorang yang telah menusuk pemuda bermasker itu.
Tapi sebelum Anxel menarik pelatuk pistol itu, seseorang sudah menembak orang tersebut dan membuat Anxel terkejut.
Pak Tom satpam penjaga keamanan di rumah mereka itu yang telah lebih dulu menembak orang jahat itu.
" Tuan , tuan muda, maaf saya terlambat datang. Maafkan saya tuan. Mari kita ke rumah sakit saya sudah panggil ambulance tuan." ucap pak Tom yang memang baru datang karena kebetulan hari itu beliau dapat shift malam . Jadi datang sore ke rumah sang tuan mudanya.
Tak lama ambulance datang. Semua yang terluka di bawa ke rumah sakit terdekat.
Mommy dan Daddy Anxel yang baru datang dari luar negeri jadi syok juga melihat peristiwa itu. Baru saja mereka sampai ke gerbang rumah mereka , mommy Anxel langsung histeris melihat kedua anaknya terluka .
" Oh my God... What happened?" teriak Daddy Anxel. Yang tak kalah terkejut dan syok melihat kekacauan tersebut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bagaimana keadaan pemuda bermasker tersebut? Apakah dia bisa di selamatkan? Apakah mereka akan menemukan siapa pelaku semua kejadian naas hari itu?
Bersambung...