Seperti Mawar yang memiliki duri untuk melindungi kelopaknya yang rapuh seperti itu juga Mawar yang mencoba menutupi setiap luka yang iya rasakan dan alami dalam pernikahannya bersama Ikhsan.
" harusnya kamu tak perlu membantah apa yang ibu katakan " ucap Ikhsan yang selalu saja membela ibunya jika istri dan ibunya sedang berselisih paham.
" sebagai seorang menantu harusnya kamu mengerti jika tak seharusnya kita membantah apa yang ibu mertuamu katakan terlepas ibu salah atau tidak " ucap Ikhsan yang tak mengetahui penyebab sebenarnya kenapa Mawar sampai berdebat dengan ibu mertuanya.
" apa kamu tau yang ibu mu minta dari ku ?" tanya Mawar yang kini sudah berurai airmata.
" apapun itu tak seharusnya Kamu membantah karena itu pasti yang terbaik untuk kita " ujar Ikhsan tetap membela ibunya dan menyalahkan Mawar istrinya.
Sebenarnya apa yang di minta ibu mertua Mawar hingga Mawar memilih berdebat dengan ibu mertuanya.
Dan apa yang sebenarnya Mawar sembunyikan dari Iksan selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhir sebuah Hubungan
Seolah apa yang terjadi hari ini adalah kesempatan terakhirnya untuk bisa merubah nasibnya, kaila langsung berjalan menuju kamar dimana Kiran dan Mawar berada dan hal itu sudah bisa di duga oleh Randi.
" kamu tak boleh menemui Kiran !" bentak Randi saat berhasil menahan tangan kaila yang berlalu dari hadapannya.
" kamu tak akan bisa melarang seorang ibu untuk bisa menemui putrinya sendiri " ucap kaila tak tau malu saat mengatakan semua itu di hadapan Randi.
" jika kamu memang seorang ibu yang baik tak akan mungkin aku melarang mu untuk bisa menemui Kiran ?" ucap Randi yang berhasil menahan kaila yang baru saja sampai di depan kamar kiran.
" dan kamu pikir kamu ayah yang baik ?" tanya kaila yang lagi lagi bertengkar dengan Randi.
" oh ya, kamu mungkin ayah yang baik untuk Kiran tapi kamu gagal sebagai seorang suami !" ucap kaila ketus.
" jika aku gagal menjadi suami yang kamu harapkan lalu kenapa kamu masih sangat ingin kembali padaku ?"tanya Randi yang membalikkan apa yang kaila katakan tadi.
" atau jangan jangan kamu memiliki tujuan lain kenapa bersikukuh untuk kembali padaku ?" tanya Randi penuh curiga.
" a.. Ap .. pa "kaila langsung gugup saat mendengar apa yang Randi katakan dan saat melihat sikap kaila yang tiba tiba saja gugup Randi semakin yakin jika memang ada hal besar yang sedang kaila rencanakan di belakangnya.
" lebih baik kamu pergi dari sini dan jangan pernah berpikir lagi untuk kembali pada kehidupan ku dan Kiran mulai saat ini " bentak Randi sambil menarik paksa kaila keluar dari rumahnya.
" kali ini aku tidak main main !"
" jangan pernah datang lagi ke rumah ini dengan alasan apapun, ingat itu !" bentak Randi sambil menghempaskan tubuh kaila saat sudah sampai di depan teras rumahnya.
" aku pasti akan kembali " ucap kaila tak tau malu.
Setelah yakin kaila pergi dari rumahnya Randi memilih masuk dan mendudukkan diri di sofa ruang tamu sambil terus mencerna apa yang kaila katakan tadi.
" pak " suara Mawar menyadarkan Randi dari lamunannya hingga tatapan mata Randi mengarah pada Mawar yang sedang menunduk seolah sudah berbuat salah padanya.
" dimana Kiran ?" tanya Randi yang langsung menanyakan Kiran saat hanya melihat Mawar yang berdiri di hadapannya.
" Kiran sudah tidur " ucap Mawar apa adanya.
" duduklah, ada yang ingin aku pastikan padamu " ucap Randi sambil menepuk sofa yang tak jauh dari dirinya duduk.
Meski ragu Mawar tetap memilih duduk tak jauh dari Randi yang sejak mengatakan itu pandangan Randi terus terarah pada Mawar.
" saya yakin kamu tau apa yang membuat Kiran takut pada ibunya sendiri "
" tolong ceritakan semuanya dan jangan ada yang kamu tutup tutupi dari saya karena Kiran anak saya dan saya berhak tau apa yang sebenarnya terjadi " ucap Randi yang hanya ingin memastikan apa yang kaila katakan benar adanya.
Mawar terdiam bukan karena tak ingin menceritakan apa yang Kiran sampaikan padanya, tapi apa mungkin Randi akan percaya padanya.
" yang saya tau Kiran sering di salahkan karena kehadirannya diantara bapak dan bu kaila " ucap Mawar apa adanya.
" jadi itu benar !" gumam Randi yang masih terdengar di telinga Mawar.
" dan satu lagi, Kiran sempat di ancam oleh Bu kaila jika ingin menyatukan bapak dan ibu"
" di ancam ? " tanya Randi memastikan yang iya dengar tidak lah salah.
" ya, Kiran sempat ingin memperbaiki hubungan bapak dengan Bu kaila "
" tapi Bu kaila mengancam akan membuang kiran jika Kiran mencoba melakukan hal itu " ucap Mawar yang membuat Randi semakin yakin untuk berpisah dengan kaila.
" terima kasih, dan tolong jaga Kiran selama saya tidak ada bersama kalian " ucap Randi dimana hari ini juga dirinya akan mengurus surat perceraiannya dengan kaila.
Ting tong
Ting tong
Bel rumah Randi berbunyi dan hal itu cukup mengejutkan keduanya yang sedang sama sama terdiam.
" siapa lagi ?" tanya Mawar yang langsung membuka pintu rumah Randi untuk melihat siapa yang datang bertamu.
" kamu ?"
" dari mana kamu tau saya disini ?" tanya Mawar saat melihat Sesil yang berada di depan rumah Randi.
" tak susah bagi saya tau dimana kamu tinggal " ucap Sesil sambil melempar berkas ke depan wajah
" apa ini ?" tanya Mawar sambil membuka berkas yang baru saja Mawar terima.
" tanda tangani dan jangan banyak bertanya karena Ikhsan hanya akan menjadi suami saya dan juga ayah dari anak anak saya " ucap Sesil yang berpikir akan ada drama yang Mawar buat saat akan menandatangani surat perceraian seperti yang sebelumnya sudah ikhsan tanda tangani.
" dengan senang hati akan saya tanda tangani karena saya juga tak sudi menjadi madu untuk wanita tak tau malu seperti mu" ucap Mawar yang langsung menandatangani tanpa banyak bertanya ataupun berpikir.
" ambil karena aku sudah tak Sudi memiliki suami yang tak memiliki pendirian " ucap Mawar sambil menyerahkan berkas itu pada Sesil.
" dan ingat tolong kendalikan suami mu mulai saat ini karena saya sudah tak ingin bertemu dengannya lagi " ucap Mawar yakin.
" apa kamu yakin ?"
" bahkan jika kamu tau Ikhsan sakit ?" tanya Sesil yang hanya ingin memastikan jika yang Mawar katakan itu benar.
" tentu saja, karena sudah ada istri barunya yang akan menjaga dan merawatnya saat dia sakit " ucap Mawar yakin.
" jadi sudah tak ada lagi kewajiban bagi saya untuk mengkhawatirkan kondisi mas Ikhsan apapun itu "
" jadi apa jawaban saya sudah membuat kamu yakin ?" tanya Mawar yang tak ingin berbicara lebih lama lagi dengan Sesil.
Tanpa menjawab Sesil memilih pergi meninggalkan Mawar karena memang tujuannya datang ke rumah ini hanya untuk mendapatkan tanda tangan mawar agar proses perceraian Ikhsan dan Mawar bisa segera di proses.
" siapa ?" tanya Randi yang memang tak mengetahui siapa yang datang ke rumahnya.
" istri lain mas ikhsan " ucap Mawar.
" saya masuk dulu ya pak " ucap Mawar seolah tak ingin membicarakan apapun tentang Sesil ataupun tujuannya datang ke rumah ini pada Randi.
Randi mencoba memahami jika Mawar tak ingin membagi masalahnya dengan dirinya tapi jika memang Mawar membutuhkan bantuannya dirinya akan membantu tanpa banyak bertanya.
Bohong rasanya jika Mawar tak sedih setelah menandatangani surat perpisahan nya dengan ikhsan tadi, tapi mungkin ini lah yang terbaik untuk dirinya karena setelah menandatangani surat itu hati Mawar jauh lebih tenang.
" Mawar ikhlas mas "
" Mawar sudah memaafkan semua kesalahan mas saat mas masih menjadi suami mawar hingga hari ini " ucap Mawar yang kini sedang menyandarkan tubuhnya di belakang pintu kamarnya.
" semoga ini yang terbaik dan kelak kita akan bertemu dengan kebahagiaan kita masing masing "
✍️✍️✍️ apa ucapan ikhlas yang keluar dari mulut Mawar akan menjadi obat dari rasa sakit yang saat ini Ikhsan rasakan ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘