Sarah, bekerja sebagai guru di sebuah sekolah bergengsi khusus untuk orang kaya dan kalangan berada, kerap dibohongi dan berulang kali mengalami kekerasan fisik dan tak jarang mendapatkan penghinaan dari Dias,pacarnya.Abimanyu, yang dikenal sebagai pengusaha muda sukses yang kerap gonta ganti pacar. Pertemuan tak sengaja Sarah dan Abimanyu yang melibatkan Bagas, keponakan Abimanyu, berbuntut panjang. Sarah yang saat itu ditemani oleh pacarnya mendapatkan hinaan dan ucapan yang merendahkan pacarnya. Abimanyu yang mengetahui hal itu menawarkan sebuah kesepakatan pada Sarah untuk menjadi istrinya sekaligus membantu Abimanyu menjauhkan dia dari kejaran wanita-wanita gila pemburu harta, atau tetap menjadi samsak hidup pacarnya dan menunggu kehancuran hidupnya.Mampukah Abimanyu meyakinkan Sarah untuk menjadi istrinya ? Dapatkah Sarah menemukan kebahagiaan dengan Abimanyu?Sementara pacarnya berjanji akan berubah dan memperbaiki hubungan mereka.Rahasia apa yang disembunyikan Sarah ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28.
"Maumu itu apa sih ? Belum cukup kamu mengekangku selamat ini ? Mendikte hidupku selama ini ? Siapa yang sudi menjadi istrimu ? Kamu pikir selama aku menjadi pacarmu aku ini bahagia ? Kamu menjadikanku seperti pembantu, memerintahkan ini itu seenakmu tanpa kamu pikirkan aku sedang sakit atau sedang sibuk" ucap Sarah dengan geram.
"Aku yang sekarang bukanlah seperti aku yang dahulu. Aku yang sekarang tidak akan mau diperintah olehmu. Aku yang sekarang tidak akan pernah sudi berada satu ruangan denganmu.Jangan pernah berharap aku akan sudi menjadi istrimu. Tidak di masa ini apalagi di masa mendatang, aku tak sudi menjadi istrimu." lanjut Sarah dengan tegas.
"Ayolah sayang, aku tau kalau kamu masih mencintaiku. Perkataanmu dan penolakanmu itu hanyalah bentuk protesmu kepadaku kan karena aku selama ini selalu mengacuhkanmu. Sekarang aku telah berubah sayang, aku benar-benar mencintaimu dan akan membuatmu menjadi wanita paling bahagia di dunia." gombal Dias sambil terus berusaha mendekati Sarah yang dikawal ketat oleh Aris dan Agus juga Nova.
Sementara Abimanyu yang lengannya dipeluk erat oleh Veby bertambah kesal kepada Veby dengan tegas menepiskan tangan Veby.
"Kamu ini otaknya di taruh dimana ? Sudah jelas aku merasa tidak nyaman denganmu. Kamu itu hanya sekedar kenalan biasa dan hanya pernah aku ajak makan malam satu kali saja . Itu pun berhubung aku di paksa oleh ibuku yang merupakan teman dari ibumu. Jika saja bukan ibuku yang memintaku sudah pasti aku akan menolak menemuimu." ucap Abimanyu meringis menahan sakit ketika tangannya tetap di peluk erat oleh Veby.
"Tapi aku menyukaimu sejak pertama kali bertemu denganmu, bahkan ibuku berkata jika kamu adalah calon suamiku." ucap Veby yang tetap memegang erat-erat lengan Abimanyu.
"Lepas.. aku tak pernah menyetujui dan tak pernah mau dijodohkan oleh kedua orangtuaku. Percuma saja kamu merengek sampai menangis darah pun tetap tak akan bisa menjadi istriku. Jangankan menjadikanmu istri, menjadikanmu teman saja aku tak sudi. Lepaskan tanganku dan pergilah, jangan sampai aku berbuat kasar untuk mengusirmu."
Karena Veby tetap tak mau melepaskan tangannya, maka dengan satu dorongan kasar, Abimanyu berhasil melepaskan diri dari Veby. Veby yang terdorong dengan keras terjatuh ke belakang dan menabrak beberapa meja kosong. Keributan yang terjadi menarik perhatian para pengunjung yang mengelilingi mereka. Dengan tatapan penuh amarah, Veby bangun dan menunjuk ke arah Abimanyu.
"Mas Abi, kamu bertindak kasar seperti ini kepadaku, akan aku adukan pada om dan tante juga pada orangtuaku. Aku tidak terima mas mendorongku dengan keras dan hampir melukaiku."
Tanpa menghiraukan perkataan Veby, Abimanyu bergegas ke arah Sarah yang berada tepat dibelakang Nova bersama dengan Bagas.
"Sarah, kamu tak apa-apa ? Bagas kamu engga apa-apa ?" ucap Abimanyu.
"Dih om Abi sih make bawa-bawa tante lampir segala, males deh kalau sudah begini. Sudah om Abi pergi saja sama Tante lampir, Bagas mau jalan-jalan berdua sama Tante Sarah. Engga usah om Abi ikut sama kita berdua. " ucap Bagas ketus.
Sarah yang mendengar Bagas berkata seperti itu kepada Abimanyu menahan tawanya. Apalagi ketika melihat raut wajah Abimanyu yang kecut sekaligus kesal mendengar perkataan Bagas, Sarah bertambah susah menahan tawanya. Dias yang mendengar perkataan Abimanyu pada Veby, merasa dirinya lebih berhak mendapatkan Sarah.
"Hei kamu.. lebih baik kamu pergi dan urus pacarmu itu. Jangan kamu usik Sarah ku, aku yang lebih berhak untuk mendampingi hidup Sarah." kecam Dias.
Sarah melirik dan memberikan kode kepada Nova bahwa dia ingin segera meninggalkan tempat itu. Sarah merasa muak dengan segala omong kosong Dias. Dengan sigap Nova pun meneruskan permintaan Sarah pada Aris dan Agus yang bersiaga di barisan depan. Aris dan Agus yang mengerti kode yang di lontarkan oleh Nova segera mundur teratur dan melindungi Sarah dari serbuan Dias.
Tanpa diketahui oleh Aris dan Agus juga Nova, di depan salah satu butik tepat di sebrang tempat Dias dan Abimanyu membuat masalah, tampak beberapa orang berkulit hitam legam sedang ikut mengamati pertengkaran antara Sarah dan Dias. Mereka saling berbicara dengan bahasa ibu mereka. Salah satu dari mereka kemudian mengambil handphonenya dan menghubungi entah siapa, sambil mengangguk orang itu kemudian menutup percakapan itu dan mengajak teman-temannya pergi meninggalkan tempat mereka berdiri.
Nova yang secara kebetulan melirik ke arah mereka, dan terbelalak kaget ketika dia mengenali salah satu dari mereka. Begitupun dengan Sarah, dia mengenali cara jalan salah satu dari mereka.
"Va, kamu lihat segerombolan orang berkulit hitam tinggi besar yang berjalan di depan toko tas kremes ? Yang jalannya sedikit di seret ? Aku pernah melihat dia berada d rumah nenek, tapi mereka tak mengetahui jika aku mengenali mereka."
"Kita pura-pura tak mengetahui jika kita telah mengenali mereka. Aris, kamu jalan didepan, sementara aku berjalan di samping Non Sarah dan kamu Agus berjaga di belakang kami."
"Oke "
"Siaaaap"
"Tante Sarah, kenapa om Aris dan om Agus harus berjaga didepan dan dibelakang kita, kenapa engga jalan saja barengan sama kita ?"tanya Bagas yang menyadari perubahan formasi posisi penjagaan dan aura ketegangan yang mulai terasa di sekitarnya.
Sarah yang menggandeng tangan Bagas hampir melupakan keberadaan Bagas. Dia pun memberikan pengertian pada Bagas jika Aris dan Agus harus menjaga mereka dari orang-orang seperti Dias dan Veby. Sarah terpaksa berbohong pada Bagas untuk melindungi Bagas agar tidak menjadi sasaran orang-orang hitam itu.
ktanya suka sma sarah tpi msih aja main wanita .
kluar dri kdang singa msa dpat lgi buaya abi😂😂
teus nnti siapa yg jdi suaminya bu guru ?
gassss terus bi... 😅😅😅😅
tinggalin aja ras...
pedas mulut nya
kasar prilaku nya...
Fix nih, Sarah!
tinggal kan si Dias...
No toleran!!!