Kisah satu keluarga yang memiliki ilmu spiritual dan memiliki khodam pendamping dari bangsa Jin. Namun tanpa diduga itu juga terus berlanjut hingga ke anak cucu mereka.
Lalu apakah yang terjadi pada anak cucu mereka? Apakah bisa terlepas dari perjanjian dengan bangsa Jin?
Simak terus ceritanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. M yanie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KELUARGA SOEDIBJOE
Kakek adalah orang yang kaya raya di kampungnya, dan terkenal akan kedermawanannya.
Setiap hari kami selalu di ajak untuk berbagi di yayasan maupun tempat-tempat dimana anak yatim berada, kakek bernama Danu Soedibjoe.
Namun sebuah tragedi terjadi yang membuat kami sekeluarga di usir oleh kakek tanpa sebab yang tidak aku tahu alasanya.
Rangkaian kejadian-kejadian aneh yang terbilang mistis membuat kami seperti diteror setiap harinya.
Kehidupan kami berubah menjadi seperti kutukan yang mengerikan, entah apa yang sudah dibuat oleh orang tua terdahulu! Sehingga membuat keluarga kami mengalami peristiwa yang di luar nalar.
Bahkan aku yang notabenenya bukan anak indigo setiap hari mengalami hal-hal yang menyeramkan, seperti melihat sesosok Makhluk yang berbadan besar, berbulu hitam lebat mata besar berwarna merah seperti api, dan tingginya menjulang sampai atas pohon.
Bahkan dia seperti selalu menatap kearahku jika aku berada diluar rumah tapi aku selalu mengacuhkan ya, karna kata Ayah dia adalah penjaga rumah kami!
Lalu apa yang terjadi pada keluarga Soedibjoe?
Bermula pada...
***
𝚃𝙰𝙷𝚄𝙽 𝟷𝟿𝟿𝟼
Perkenalkan namaku Ajisaka Subroto Soedibjoe. Umurku waktu itu menginjak usia 8 tahun.
Ibu sedang mengandung adikku, saat itu usia kandungan yang sudah jalan 9 bulan. Ibu adalah wanita yang cantik dan sholeha.
Bahkan aku tumbuh di lingkungan yang agamis, aku dituntut untuk selalu belajar tentang agama. setiap hari aku ngaji bersama teman-teman seusia ku.
"Ibu kenapa berkeringat dingin seperti ini.?" Ibu yang merintih kesakitan sambil sesekali menarik nafas, tapi aku bingung apa yang harus kulakukan untuk membantu ibu.
"Cari Ayah nak,Ibu sepertinya mau melahirkan adik kamu!" Akupun langsung pergi mencari Ayah yang aku sendiri tidak tau Ayah ada dimana. Hujan petir begitu dahsyatnya namun aku terus berlari untuk mencari ayah.
Di tengah guyuran hujan tiba-tiba langkahku seolah-olah berhenti tidak bisa di gerakkan sama sekali. Kucoba untuk menggerakan kakiku tapi seperti tubuhku terikat sesuatu.
Aku mencoba melirik kesana kemari tapi hanya pohon bambu yang begitu lebat. Payung pun terlepas dari genggaman tanganku.
Aku tidak tau apa yang sedang terjadi denganku, kenapa mulutku terasa terkunci dan kakiku tidak bisa digerakkan.
Tiba-tiba...
Ada sosok yang sangat mengerikan mendekatiku dia memiliki tanduk di kepalanya, wajahnya seperti gajah dan telinga panjang, serta bergigi taring.
Aku melotot karna ketakutan ketika sosok mengerikan itu mendekatiku tapi lari pun tidak bisa jangankan lari untuk bergerak saja aku tidak bisa. Akhirnya aku sampai kencing di celana karena ketakutan yang luar biasa.
"WHAHAHAHA sepertinya ini adalah calon penerusnya, kamu adalah keturunan Soedibjoe yang kelak akan menjadi budakku." Ketawanya begitu nyaring ditelingaku begitu mengerikan saat didengar.
"Sebaiknya kamu siapkan dirimu anak manis, kamu adalah pengikut ku untuk meneruskan perjanjian ku dengan Kakek moyangmu."
WHUUUUSSSHH...
Kulihat sosok wajah mengerikan itu terpental dan terpelanting jatuh namun dia masih melayang di udara.
"Dasar kau laki-laki tua bangka SIALANNN, jangan ikut campur urusanku dengan anak itu." Dengan suara yang begitu keras dan menggema, membuatku menangis karena sudah berusaha sekuat tenaga mencoba mengerakan badanku namun tidak bisa juga terlepas dari belenggu yang mengikat ku, yang aku sendiri tidak tau apa yang mengikat ku ini.
"Lebih baik kau bertaubat wahai iblis yang menganggu manusia.!"
"Setiap perjanjian manusia dan iblis tidak bisa terlepas sampai mati, WHAHAHA."
"Urusanmu dengan Kakek moyangnya, bukan dengan anak yang tidak tahu ini." Terdengar suara laki-laki dari arah belakangku tapi untuk sekedar menengok saja aku masih tidak bisa.
"Lebih baik kau pergi wahai Iblis yang dilaknat Allah, jangan kau ikut campuri dunia manusia."
"WHAAHAHA heii kau Tua bangka sialan kau kira dirimu siapa, menganggap dirimu suci? sedangkan kau juga dari golongan Jin."
"Setidaknya aku bersujud kepada Allah dan Muhammad adalah utusan Allah."
"Kamu sama saja dengan manusia rendahan seperti mereka yang menghalalkan seribu cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan."
Pertarungan antara Dua Makhluk yang satu Makhluk sangat mengerikan yang satunya seperti kilatan cahaya putih.
Makhluk mengerikan itu mengeluarkan tongkatnya dan berubah menjadi Seekor Naga, dan terdengar suara dari kilatan cahaya itu.
"A'uudzubillaah himinas syaitoon nirrojiim." kilatan cahaya melayang di atas kepalaku. Naga yang bergigi taring sangat tajam yang siap untuk menerkam kini terlempar jauh dan seperti terbakar api.
"Kamu akan tahu akibatnya Tua bangka, karena sudah ikut campur urusan dari golongan kami, mereka yang kau lindungi tidak akan pernah sudi memandangmu."
"Lebih baik kau bertaubat dan kembali ke jalan yang benar Wahai Iblis, sebelum kau sendiri yang di laknat Allah di akhirat kelak."
"CUUIIIHHH.. Aku tidak akan sudi untuk tunduk kepada manusia seperti mereka, Karena kami adalah golongan yang kuat."
"Pembalasanku belum di mulai sesungguhnya aku akan menganggu anak cucu Soedibjoe sampai mereka semua mati, Dan akan berpaling dari ajaran kebenaran Islam, karena kami membenci mereka sampai kelak di Neraka mereka akan menjadi teman bagi kaum Jin, HAHAHAHA."
seketika Sosok mengerikan itu menghilang tanpa jejak sedikitpun.
Dikit demi sedikit belenggu yang tadi menjerat ku mulai terlepas. Kini badanku bisa digerakkan kembali.
"Carilah Ayahmu digubuk ujung sana ketika kau berjalan jangan sekali-kali kau menengok kebelakang, Aku yang akan menjagamu dari belakang saat ini."
Akhirnya aku berlari untuk mencari Ayah kembali tanpa menengok kebelakang seperti orang yang tadi katakan. Karena umurku yang baru berusia delapan tahun tidak mengerti apapun apa yang barusan terjadi.
Aku hanya mengikuti apa yang dibelakangku katakan,
HOSH...HOSHHH..
Karena berlari membuat nafasku ngos-ngosan entah Ayah ada dimana,? Aku putuskan untuk terus mencari keberadaanya, Akhirnya..
Aku melihat Ayah sedang duduk bersilah di gubuk tua sendirian, entah apa yang sedang Ayah lakukan sudah tau Ibu sedang hamil Tua bukanya menemani namun justru Ayah malah keluyuran.
"Ayah..?" Kulihat Ayah seperti menyembunyikan sesuatu dibelakang badanya ketika melihatku.
"Ayah, sepertinya ibu mau melahirkan adik."
BRUGGHHHH..
Badanku terjatuh ke tanah karena syok saat kejadian tadi yang menimpaku. Badanku menggigil kedinginan wajahku seperti pucat pasi.
"Aji.. kamu kenapa nak kenapa tubuhmu dingin sekali, kenapa kamu cari Ayah saat hujan seperti ini?" Ayah panik ketika melihat seluruh badanku lemas.
Rasanya Dunia seakan gelap dan tidak terlihat, akupun menutup mataku...
****
Haii semua jangan lupa dukung aku dengan, like, komen dan vote yah, ini karya horor kedua ku.
Terimakasih.
kasih ⭐⭐⭐⭐⭐ sekalian takut lupa baca lagi novel seru nya 🙏