sebuah notifikasi pesan masuk dari reno "sayang, kamu tolong bayarin dulu apartment aku bulan ini ya!"
lalu pesan lainnya muncul "sekalian transfer juga buat aku, nanti aku mau main sama teman teman, aku lagi gak ada duit"
jangan dibawa serius plies 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dhyni0_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 15
Setelah Reno pergi dengan kemarahannya tadi, Keira merasa lelah dan memutuskan untuk pulang ke apartemennya. Sesampainya di sana, ia langsung masuk dan meletakkan tasnya di atas meja. Ponselnya masih belum menunjukkan notifikasi dari Reno. Dengan hati yang penuh rasa cemas, ia berbisik, "Ke mana sih dia? Jangan sampai bikin masalah lagi!"
Keira memutuskan untuk mandi membersihkan diri, lalu mengganti pakaiannya bersiap tidur, berharap semua keruwetan harinya bisa hilang dengan tidur nyenyak. Namun, baru saja ia berbaring, terdengar ketukan pelan di pintu apartemennya. Jantungnya berdegup kencang, berpikir itu mungkin Reno. "Reno?" gumamnya pelan dengan perasaan khawatir.
Dengan langkah hati-hati, Keira mendekati pintu dan membukanya perlahan. Betapa terkejutnya dia ketika melihat yang berdiri di sana adalah Pak Axel. "Pak Axel?" tanya Keira dengan nada tak percaya.
Axel mengangkat kantong makanan yang dibawanya. "Saya bawa makanan. Ini buat minta maaf soal kejadian tadi di gym," ucap Axel dengan nada tenang namun
Keira terkejut. "Tidak usah repot-repot, Pak. Itu bukan salah Anda, gak apa-apa," jawabnya dengan sopan.
"Tidak apa-apa. Terima saja," Axel tersenyum tipis, menyodorkan makanan tersebut.
Namun, suasana tiba-tiba berubah tegang ketika seseorang datang dan langsung memukul wajah Axel dari samping. Keira terkejut melihat Reno yang tiba-tiba muncul, jelas dalam keadaan mabuk, dengan mata merah penuh amarah. "Lo jangan berani-beraninya deketin cewek gue, anjing!" teriak Reno dengan kasar.
Axel, yang sebelumnya tampak tenang, kini menatap Reno dengan tatapan tajam. Wajahnya berubah dingin dan tanpa ragu, ia menarik kerah baju Reno, siap memukulnya balik. Namun, sebelum Axel sempat melayangkan tinjunya, Keira segera berlari dan menghentikan Axel, memisahkan mereka berdua. "Pak Axel, tolong... ini urusan saya. Biarkan saya yang menyelesaikan ini," ucapnya sambil menatap Axel dengan memohon.
Axel menurunkan tangannya, tapi sebelum pergi, ia menatap Keira dengan penuh empati. "Laki-laki seperti dia tidak pantas mendapatkan wanita sepertimu. Kamu berhak mendapatkan yang lebih baik," katanya dengan nada tegas namun lembut, sebelum akhirnya berbalik dan masuk ke apartemennya yang hanya beberapa pintu dari apartemen Keira.
Keira menelan ludah, merasa bingung antara rasa malu, marah, bingung. Sementara itu, Reno yang mendengar ucapan Axel justru semakin marah. "Lo denger apa yang dia bilang?! Dia mau lo, kan?!" serunya penuh amarah. Sebelum Keira sempat menjawab, Reno menarik tangannya dengan kasar dan menyeretnya masuk ke dalam apartemennya, menutup pintu dengan keras di mereka.
Keira tersentak dengan perlakuan Reno, merasa semakin dalam hubungan yang penuh kekerasan emosional ini. Tapi dalam benaknya, kata-kata Axel tadi terus terngiang. "Kamu berhak mendapatkan yang lebih baik."
Reno, masih dalam pengaruh alkohol, mendorong tubuh Keira ke dinding dengan keras. Nafasnya berat dan kata-katanya penuh amarah. "Gue nggak suka lo deket sama cowok lain! Lo cuma milik gue, ngerti?!" teriaknya dengan suara serak yang membuat tubuh Keira bergetar.
Keira menahan air mata yang mulai menggenang di sudut matanya. "Ren, please... Kamu salah paham," ucapnya dengan suara yang hampir bergetar. "Aku sayang sama kamu, tolong jangan kayak gini. Aku nggak pernah punya niat buat ninggalin kamu."
Namun, Reno tidak mendengarkan. Matanya dipenuhi kemarahan yang membakar. "Sayang? Lo cewek murahan! Lo gila cowok!" Dia berteriak dengan wajahnya yang hanya beberapa inci dari wajah Keira. Nafasnya terasa panas dan mengintimidasi. "Lo udah punya pacar, gue pacar lo! Lo milik gue dan jangan pernah berani deketin cowok lain!" Reno semakin kehilangan kendali atas dirinya.
Tiba-tiba, Reno mencium Keira dengan kasar, membuatnya terkejut dan tak berdaya. Ciuman itu bukan ciuman penuh kasih, melainkan penuh amarah dan kepemilikan. Keira mencoba melawan, menolak dengan tangannya, tapi Reno lebih kuat. Tubuhnya bergetar, hati dan pikirannya kacau.
Reno mendorong Keira dengan paksa ke tempat tidur. "Lo hanya milik gue, Keira!" teriaknya dengan suara yang semakin liar. Keira berusaha melepaskan diri, tapi Reno terus mendominasi, membuatnya merasa terjebak dalam situasi yang mengerikan.
Keira merasakan tubuhnya gemetar. Kata-kata Axel terlintas lagi dalam pikirannya: "Kamu berhak mendapatkan yang lebih baik." Tapi saat ini, dia merasa sepenuhnya tak berdaya, terperangkap dalam hubungan yang toxic.
Di dalam hatinya, Keira tahu bahwa ini bukan cinta. Tapi di saat yang sama, dia juga merasa takut untuk melawan lebih jauh.
hampir mirip dengan hidupku
Semangat terus Authot
Jangan lupa mampit ya 💜