NovelToon NovelToon
Dendam Terpendam Seorang Istri

Dendam Terpendam Seorang Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai / Pihak Ketiga
Popularitas:675k
Nilai: 5
Nama Author: Hawa zaza

Tak perlu menjelaskan pada siapapun tentang dirimu. Karena yang menyukaimu tak butuh itu, dan yang membencimu tak akan mempercayainya.

Dalam hidup aku sudah merasakan begitu banyak kepedihan dan kecewa, namun berharap pada manusia adalah kekecewaan terbesar dan menyakitkan di hidup ini.

Persekongkolan antara mantan suami dan sahabatku, telah menghancurkan hidupku sehancur hancurnya. Batin dan mentalku terbunuh secara berlahan.

Tuhan... salahkah jika aku mendendam?


Yuk, ikuti kisah cerita seorang wanita terdzalimi dengan judul Dendam Terpendam Seorang Istri. Jangan lupa tinggalkan jejak untuk author ya, kasih like, love, vote dan komentarnya.
Semoga kita semua senantiasa diberikan kemudahan dalam setiap ujian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hawa zaza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DTSI 24

Ningsih tak bisa memejamkan matanya, meskipun malam terus merangkak larut dalam sunyi. Detak setiap detik di jam dinding kian terdengar nyaring di telinga. Ningsih sendirian menjaga Salwa di kamar rawat yang ada di klinik. Gadis kecil dengan tubuh yang kurus namun terlihat begitu ayu, tengah tertidur lelap dengan wajah yang sudah mulai memerah, tidak sepucat tadi. Dipandanginya wajah cantik nan polos milik Salwa, satu satunya yang menjadi penyemangat dan kekuatan Ningsih untuk terus bertahan dan berjuang dalam kehidupannya yang serba sulit. Tak terasa air mata berlahan berjatuhan membasahi wajahnya. Ada rasa yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata, Ningsih benar benar ada di titik dia dalam keadaan pasrah dan berusaha iklas dalam menjalani TakdirNYA.

"Maafkan mama, nak. Maafkan kalau belum bisa memberikan kebahagiaan dan keindahan untukmu. Tapi mama janji, mama akan berusaha sekuat tenaga untuk membuatmu bahagia, agar kamu bisa menikmati masa kecilmu dengan ceria." Bisik Ningsih di dalam batinnya. Waktu terus merambat, hari hampir menjelang pagi. Ningsih berjalan pelan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Bersujud di sepertiga malam demi menumpahkan rasa yang kian menyesakkan dadanya. Mengadu dan mengiba pada Tuhan adalah caranya untuk menyembuhkan luka.

"Ma." Suara lirih Salwa, membuat Ningsih menghentikan rintihannya pada sang Khaliq. Buru buru dia beranjak dari tempatnya bersujud, menghampiri gadis kecil yang terlihat lemah di atas ranjangnya.

"Iya, nak. Salwa mau apa, minum?" Tanya Ningsih yang sudah berada di bibir ranjang sambil membelai lembut pucuk kepala Salwa penuh kasih sayang.

"Salwa mau minum susu, boleh?" Sahut Salwa dengan tatapan mengiba. Seulas senyum tipis terukir di bibir Ningsih, hatinya bersorak penuh syukur, akhirnya Salwa mau mengisi perutnya.

"Boleh sayang, sebentar mama buatkan." Dengan cekatan Ningsih membuatkan susu rasa vanilla kesukaan Salwa.

"Minum, nak. Dihabiskan ya, biar cepet sehat." Dengan lembut Ningsih meminumkan susu pada Salwa, sekejap saja gelas yang disodorkan sudah kosong, Salwa menghabiskan susunya.

"Alhamdulillah, Salwa mau makan roti?

Tadi mbak Rina dan mas Supri belikan banyak jajanan buat Salwa. Mau, nak?" Sambung Ningsih yang merasa lega, karena Salwa mulai berangsur membaik dan sudah mau mengisi perutnya lagi.

"Mau, ma. Ada apa aja jajannya?" Sahut Salwa yang terlihat semangat menatap kantong kresek dengan logo ternama di atas nakas samping tempat tidurnya.

"Ini, kamu lihat saja. Mana yang mau Salwa makan, biar mama bukain." Ningsih membawa kantong kresek yang berisi banyak jajanan ke ranjang Salwa. Wajah ceria dengan mata berbinar, Salwa membongkar isi dalam kresek yang berlogo biru itu.

"Aku mau makan yang ini, ma." Salwa menyodorkan satu bungkus roti keju kesukaannya. Ningsih tersenyum dan membukakan bungkusnya, lalu menatap bahagia saat Salwa dengan lahap memakan roti kesukaannya.

"Ma, maafin Salwa ya. Salwa sudah buat mama khawatir." Tiba tiba Salwa meraih jemari Ningsih dan meminta maaf dengan wajah polosnya.

"Tidak, nak. Kamu sakit juga bukan kemauan kamu. Mama hanya khawatir melihatmu kesakitan, mama takut tiap kali kamu sakit. Janji sama mama ya, nak. Salwa harus sehat sehat terus, jangan sulit makan lagi, nurut ya sayang." Sahut Ningsih lembut, matanya sudah berkaca kaca menatap dalam wajah cantik sang buah hati.

"Iya, ma. Salwa janji gak akan buat mama sedih lagi."

"Makasih sayang, sekarang Salwa tidur lagi ya, istirahat. Ini masih gelap, masih jam dua pagi." Sambung Ningsih yang langsung di iyakan sama Salwa. Gadis kecil itu kembali merebahkan tubuhnya dan mulai memejamkan matanya kembali.

******************************"**

"Dasar gak becus jaga anak, Salwa selalu menderita dan tersiksa ikut kamu. Dia sering masuk rumah sakit karena kebodohan kamu dalam merawatnya. Dasar perempuan bodoh!" Maki Wandi saat kakinya baru saja masuk ke dalam kamar rawat Salwa. Beberapa pasang mata yang ada di kamar sebelah memperhatikan keributan yang dibuat Wandi.

"Tutup mulutmu, mas. Ini tempat orang sakit, jangan ngajak ribut disini." Tekan Ningsih yang merasa malu dengan sikap Wandi yang sudah keterlaluan.

"Halah, bilang saja kamu takut kalau orang pada tau kebodohan kamu itu. Sudah berapa kali Salwa keluar masuk rumah sakit begini, semua itu karena kecerobohan kamu yang tidak becus ngurus anak." Bentak Wandi yang memang sengaja ingin mempermalukan Ningsih.

"Diam! Pergi dari sini, aku masih sanggup jaga dan merawat anakku. Kalau kedatangan kamu hanya bikin sakit hati dan ngajak ribut, lebih baik kamu pergi dan jangan pernah ikut campur urusan apapun tentang anakku. Sebaiknya kamu ngaca, sudah benar belum kamu jadi ayah selama ini?

Apa yang sudah kamu berikan untuk Salwa? Nafkah saja kamu abai dan tidak pernah perduli dengan apapun yang berkaitan dengan Salwa. Bisa bisanya kamu datang lalu memakiku dengan begitu entengnya. Kamu sehat, mas?" Sahut Ningsih yang tak mau kalah membela dirinya, karena jika didiamkan Wandi akan semakin menjadi. Lebih baik menamparnya dengan kalimat yang mempermalukan harga dirinya.

"Jaga mulutmu, Ningsih. Aku tak Sudi kalau harus membayar biaya perawatan Salwa. Ini kesalahan kamu, jadi jangan memintaku untuk bertanggung jawab. Urus saja sendiri, aku tidak perduli." Bentak Wandi yang langsung mendapatkan sindiran sindiran dari beberapa orang yang ada di sekitar mereka. Sedangkan Ningsih memilih diam, karena percuma berdebat dengan manusia tak berhati seperti Wandi. Hanya akan semakin membuatnya sakit hati dan emosi saja.

"Pergilah, kami gak butuh kamu disini." Usir Ningsih dengan wajah mengeras.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.

Novel baru :

#Hati Yang Kau Sakiti

#Dendam terpendam seorang istri

Novel Tamat

#Anak yang tak dianggap

#Tentang luka istri kedua

#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)

#Cinta dalam ikatan Takdir (Tamat)

#Coretan pena Hawa (Tamat)

#Cinta suamiku untuk wanita lain (Tamat)

#Sekar Arumi (Tamat)

#Wanita kedua (Tamat)

#Kasih sayang yang salah (Tamat)

#Cinta berbalut Nafsu ( Tamat )

#Karena warisan Anakku mati di tanganku (Tamat)

#Ayahku lebih memilih wanita Lain (Tamat)

#Saat Cinta Harus Memilih ( Tamat)

#Menjadi Gundik Suami Sendiri [ tamat ]

#Bidadari Salju [ tamat ]

#Ganti istri [Tamat]

#Wanita sebatang kara [Tamat]

#Ternyata aku yang kedua [Tamat]

Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.

Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️

1
Ananda Muthaharoh
senjata makan tuan sikanti melihara maling dirumahnya jakep irwan gasak semua harta sikanti biar ga sombong lagi sm org ga punya. mantap
Ananda Muthaharoh
hah karma dibayar tunai, makannya jngan jadi jahat sm org apa lagi smpai main santet begitu, itu hukuman buat orang yg suka berbuat zolim sama org lain, pngen hidup enak tp ga m kerja juga berusaha.
Ananda Muthaharoh
Si irma ternyata anak dukun toh, pantes aja rmh tngga siwandi hncur karena cmpur tangan keluarga irma sendiri, kasihan siwandi, semoga dia juga ibunya selamat dri kekejaman irma juga keluarganya.
Ananda Muthaharoh
mkannya klo ngomong dijaga ea mba kanti, jngan asal ngomong, dah tau hatinya panas jadi tmbah panaskan.pusing pusing dah tuh kepala sirik aja sih bawaannya sama orang, bukannya taubat malah makin menjadi.
Ananda Muthaharoh
hah si kunti berulah teris kpan m tobat kunti, tobatlah seblum karma mnghmpirimu, jngan sk zolim sm org ln yg tidak berbuat salah.
Ananda Muthaharoh
ningsih jangan jdi wanits bodoh duka surhst msalah hati, hati orang ga ada yg tau, sebaiknya org luar trhadsp kita, brlum tentu sabaik hatinya, kadang niay baim sllu disalah gunakan, krena mereka merasa iri juga merasa tersaingi dg apa yv kita miliki, lbih baik hindari itu ningsih, dri pda akan menjadi bumerang dikehidupan km kelak. inget km prnh gagal dlm berumah tangga hnya krena org ketiga, dan yg skrang jngan terul g lgi, dngerin nasehat keluargamu, krna keluarga km ingin yg trbaik untk km.
Omar Diba Alkatiri
keponakan panggil om nya Mas?
Ananda Muthaharoh
ada udang dibalik bakwan ini, temen tp m nikung, ningsih hrus jdi wanita tangguh juga kuat jngan mau dipermainkan waktu juga keadaan, klo km ngslah trus sm org lain kpan km bisa bahagia. dan untuk rahman semoga hati km ttp terpayri sama ningsih, bener2 tulus untuk menerima ningsih apa adanya.
Omar Diba Alkatiri
Luar biasa
Fatchi
cinta karena fisik doang, giliran udah melahirkan udah melar gk cinta, cantik fisik jg butuhuang buat perawatan
Omar Diba Alkatiri
bukan Bu Salamah ya nama ibunya
Fatchi
belum jg selesai udah ditampilin sifat irma ya nanti wandi gk mau pisah ding sama ningsih
karissa 🧘🧘😑ditama
semoga segera menghadap illahi kamu kanti biar syah ganti nama jadi kunti😡😡😡
Diana Dwiari
eh,ini lagi kutu ga ilang2....sadar Wandi
karissa 🧘🧘😑ditama
gilee..malu bngt itu pasti jdi kanti😂😂
karissa 🧘🧘😑ditama
atuh dibuat jauh lbih mudah lah thor khdpan ny ningsih,sebel bner aku sma kelakuan ny wandi ini,gimana sih thor
Ahsin
mutar2. ceritanya 🙏 jgn terlalu byk promosinya
Diana Dwiari
wah,sahabat kog kayak gitu....nikung sahabat nya....smga Rahman tidak tergoda
Cinta Rodriques
karma tuh siningsih...dpt hasil curian orang wanita lain,rasain...
Ani Khadijah
Ningsih mau kawin lama banget .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!