NovelToon NovelToon
Cinta Gadis Cacat

Cinta Gadis Cacat

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Nawa

Arrayan menikahi Bella, seorang gadis cacat, karena dendam. Kecelakaan tragis yang menewaskan kedua orang tuanya membuat Arrayan yakin Bella adalah penyebabnya.

Namun, Bella hanyalah korban tak bersalah, sedangkan pelakunya adalah Stella, adik angkatnya yang penuh ambisi. Ketika Stella melihat wajah tampan Arrayan, dia menyesal menolaknya dulu dan bertekad merebutnya kembali. Di tengah rahasia yang semakin terungkap, cinta dan kebencian menjadi taruhan.

Akankah Arrayan menemukan kebenaran sebelum semuanya terlambat? Apa pilihan Arrayan saat cinta dan balas dendam saling beradu?

Happy reading 😘🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 ( Arrayan menghilang )

Stella menemui Sofia di rumahnya setelah melakukan itu tanpa rasa bersalah ia menceritakan semua yang dilakukannya pada Bella. Sofia terkejut dan tidak percaya kalau Stella bisa senekat itu dan ia pun marah pada sahabat nya membuat Stella melongo tidak percaya jika Sofia tidak mendukungnya.

“Lu udah di luar batas Stella! Tega banget lu membunuh kakak lu sendiri!” seru Sofia.

“Dia bukan kakak kandung gue! Kenapa sekarang lu membela si anak angkat itu? Bukannya ikut bahagia karena rencana gue berhasil,” kesal Stella.

Sofia benar-benar tidak habis pikir dan mengusir sahabatnya itu dari rumahnya karena ia tidak mau terlibat pada apa yang dilakukan Stella yang menurutnya sudah mengarah pada tindakan criminal. Stella kesal dan tidak terima lalu ia mengatakan pada Sofia kalau Stella tidak ingin berteman lagi dengannya.

“Itu bagus! Gue gak mau berteman sama pembunuh kayak lu! Karena lu udah bener-bener keterlaluan menghilangkan dua nyawa sekaligus dan suatu saat nanti tuhan akan membalas perbuatan lu yang sangat rendah itu, Stella!” ujar Sofia yang sangat kecewa pada Stella.

“Gue bukan pembunuh!” pekik Stella lalu ia melangkahkan kakinya meninggalkan Sofia dengan cepat gadis itu menutup pintu rumahnya.

Setelah masuk ke dalam mobilnya Stella masih merasa kesal dan marah pada Sofia, ia memukul stir mobil nya. Setelah itu ia meraih ponselnya untuk menghubungi dua pria suruhannya agar mobil yang dirusak tadi di jatuhkan ke jurang yang sama saat ia mendorong Bella ke jurang.

Di sisi lain Arrayan tidak bisa menghubungi Bella melihat panggilan telepon tidak terjawab dari sang istri, tetapi ponsel Bella malah tidak aktif saat dihubungi balik. Lalu ia menelpon dokter Maya menanyakan sang istri apa masih ada di rumah sakit atau tidak. Ternyata Bella sudah pergi lima jam yang lalu.

Sontak Arrayan bertambah khawatir seraya memegangi d4d4nya yang masih sesak entah apa sebabnya. Setelah itu Arrayan menelpon rumah dan para maid nya pun mengatakan jika Bella belum pulang ke rumah. Toni yang melihat raut wajah Arrayan pun langsung bertanya.

“Bagaimana, Tuan. Apa Nona ada di rumah?” Arrayan menggelengkan kepalanya pelan.”Lima jam yang lalu istriku sudah meninggalkan rumah sakit dan sekarang entah di mana dia,” lirih Arrayan.

Toni berusaha menengkan Arrayan dan langsung melajukan mobilnya menuju rumah. Sesampainya di rumah Arrayan bergegas ke dalam kamar untuk melihat isi lemari pakaian takut jika Bella pergi lagi meninggalnya. Namun, Arrayan terkejut karena semua pakaian Bella masih utuh, ia pun menelpon Johan menanyakan keberadaan Bella. Belum juga ia menekan tombol memanggil ternyata Johan sudah menelpon Arrayan terlebih dahulu dan langsung Arrayan menerima teleponnya.

“Halo, pah. Apa Bella …”

“Arrayan cepat ke alamat xxxx istrimu kecelakaan dan taksi yang ia tumpangi masuk jurang!” pekik Johan.

Brukkk

“Tuan,” pekik para maid dan Toni melihat tubuh Arrayan yang lemah dan hampir terjatuh.

Arrayan menatap Toni dengan wajahnya yang sangat pucat dan air matanya yang jatuh membasahi pipinya membuat Toni bertanya kembali,”Ada apa, Tuan?” lirih Toni.

Arrrayan memeluk kedua kakinya kepalanya menunduk tidak lama terdengar isak tangis pria itu yang menyembunyikan wajahnya. Toni tidak bisa bertanya lagi ia mengelus punggung Arrayan guna meringankan ke khawatiran Tuannya pada istrinya. Tubuh Arrayan gemetar dan tangisan itu terdengar sangat menyakitkan begitu pun dengan dua maid nya yang melihat kesedihan Tuannya.

Sean dan Jesicca telah sampai di rumah mereka melihat seisi rumah tengah sepi, tetapi tidak lama keduanya mendengar keributan di sebuah ruangan yang berasal dari kamar Arrayan,”Ada apa lagi dengannya, kak? Jangan-jangan kakak ipar kena amuk pria itu lagi,” ujar Jesicca.

“Kita lihat ke sana sebelum Bella di siksa lagi olehnya,” jawab Sean yang sebelumnya diberitahu sang Paman kalau sebenarnya Arrayan dulu selalu menyiksa Bella karena salah paham.

Prank

Prank

Prank

Terdengar suara pecahan benda yang terlempar dari kamar Arrayan dan hampir mengenai Toni yang masih berusaha menenangkan Arrayan, tetapi tetap saja pria itu tidak ingin mendengarkan siapapun. Mendengar sang istri masuk ke dalam jurang membuatnya marah dan menyalahkan dirinya sendiri karena ia tidak bisa menjaga istrinya dan juga calon anaknya yang sudah di nantikan kelahirannya ke dunia ini.

“BELA KENAPA KAU PERGI JUGA MENINGGALKAN KU … HIKS! KENAPA KAU PERGI BERSAMA ANAK KITA!” teriak Arrayan meluapkan kemarahannya.

Sean dan Jesicca yang baru saja sampai di depan pintu terkejut dan mereka tidak mengerti apa yang telah terjadi.”Kak Sean …” lirih Jesicca mendongak ke arah Sean yang tubuhnya jauh lebih tinggi darinya.

“Kau pergilah ke kamar jangan melihat Arrayan seperti ini,” Jesicca menurut ia pergi dalam keadaan yang sangat syok melihat keadaan sepupunya. Entah apa yang telah terjadi padanya dan mengapa Arrayan berkata jika Bella meninggalkannya?.

Toni menoleh pada pria yang baru saja datang dan berada di sampingnya,”Tuan, Sean?” sapa Toni.

Sean mengangguk dan meminta Toni menceritakan segala yang terjadi hingga membuat Arrayan seperti ini. Toni mulai menceritakan apa yang terjadi, Sean menoleh pada pria muda itu kedua matanya berkaca-kaca mendengar pujaan hati sang sepupu tiada dengan cara mengenaskan.

“Toni, kau segera ke lokasi menemui mertua Arrayan dan kabarkan segalanya padaku. Aku akan mengurus Arrayan di sini dan segera menghubungi dokter Saka agar bisa membuat Arrayan tenang,” perintah Sean.

“Baik, Tuan,” sahut Toni dan langsung pergi meninggalkan kamar.

*

*

Toni sampai di lokasi ia tercengang melihat lokasi kejadian entah bagaimana caranya Bella bisa berada di tempat yang sangat menyeramkan ini. Johan yang melihat keberadaan Toni langung menghampiri pria itu dan menanyakan keberadaan Arrayan. Deangan cepat Toni menceritakan keadaan Arrayan yang syok berat hingga depresi yang alami saat kepergian orang tuanya dirasakan nya kembali. Jadi, tidak memungkin kan untuk Arrayan datang bisa-bisa ia ikut melompat ke jurang menyusul Bella.

Johan paham dan mengerti apa yang di rasakan Arrayan, apalagi mengingat Bella yang sedang mengandung tentunya Arrayan sangat syok tentang kejadian yang menimpa Bella. Sebagai orang tua Johan pun tidak dapat membohongi perasaannya yang sakit kehilangan putri yang selama ini hadir dalam hidupnya.

“Liat deh papa kamu yang sangat sedih kehilangan putri kesayangannya,” ujar Daisy dengan tatapan sinisnya.

“Sudahlah, Mah. Biarkan saja yang penting penghalang hidup kita sudah tidak ada,” balas Stella.

“Tapi, Stella. Kenapa bisa gadis itu kecelakaan? Siapa yang melakukan ini semua, ya?” tanya Daisy bingung.

“Ya, ya mana aku tau lah, Mah. Mungkin juga kak Bella punya musuh selain kita yang tidak suka sama dia,” gugup Stella.

“Yaudah, gak penting juga aku tau. Sekarang lebih baik kita pulang aja. Biarkan papa mu di sini, mama benar-benar tidak suka liat dia meratapi anak c4c4t yang gak berguna itu,” ajak Daisy dan Stella pun mengangguk pelan lalu mereka berdua pergi menggunakan mobil kesayangan Stella.

Salah satu polisi datang menghampiri Toni dan Johan,”Maaf, pencarian kami tunda sampai besok. Karena cuaca hari ini tidak bersahabat sangat beresiko untuk melanjutkan pencarian, tetapi kami akan terus berusaha mencari korban di bawah sana dan mengerahkan seluruh tem sar agar bisa cepat menemukan nyonya Mahendra,” terang pak Bimo selaku komisari kepolisian.

“Baiklah, pak Bimo saya juga setuju akan sangat berbahaya jika di lanjutkan,” ujar Toni.

“Apa putri ku akan selamat?” lirih Johan yang menangis sesenggukan.

“Kita berusaha dan tidak lupa berdoa serta saling menguatkan. Semoga putri bapa kuat dan kemungkinan masih bisa selamat kan,” ujar Bimo seraya mengusap punggung pria baya itu.

*

*

Setelah Arrayan mendapatkan suntikan penenang dari Dokter Saka lalu ia tertidur. Sean kembali melihat keadaan Arrayan. Namun, ia terkejut saka membuka pintu kamar Arrayan sangat lah gelap. Sean mencari saklar untuk menghidup kan lampu ia terkejut melihat Arrayan tidak berada di atas ranjang. Sean dengan cepat mencari keberadaan pria itu di dalam kamar mandi, tetapi tidak ada juga.

“Sial, kemana dia!” desis Sean berlari keluar dengan berteriak memanggil beberapa para bodyguard.

Jesicca dan kedua maid yaitu Ana dan Ani pun langsung menghampiri Sean yang baru saja turun dari tangga.”Ada apa, kak? Kenapa keu berteriak panik begitu?” tanya Jesicca.

“Arrayan … si b0d0h itu tidak ada di kamarnya. Dia pergi entah ke mana!” pekik Sean.

“Apa?!”

*

*

Bersambung.

1
Sunaryati
Jangan sampai Narra jadi korban, Thoor, Stella sudah menang lama dan berkali-kali, maka hari ini Stella dan preman yg membantunya harus tertangkap dan Narra selamat. Kutunggu balasannya
leahlaurance
anak Stella bukan anak mu.bodoh
😅
leahlaurance
gimana nanti riaksi suami nya klau tahu kamu bukan pelaku nya
leahlaurance
Luar biasa
leahlaurance
bingung baca, ingat kan undur balik😇
Sunaryati
Untuk kali ini usaha Stella jangan sampai berhasil, bahkan langsung tertangkap saja, kasihan Bella jika berpisah lagi sama Arrayan
Sunaryati
Benar Bella jangan memaksa Arayan menemui Stella sebelum berubah. Itu akan menjerumuskan suamimu dalam penderitaan batin.
Widi Widurai
gpp jg sih toh ponakan bella jg
Widi Widurai
yaa ternyata lucas pernah ons sama stella
s
obsesi si Stella mah/Right Bah!//Right Bah!/
s
padahal part yg di club itu, arayyan main narik tangan stella dong. salah sendiri buka kesempatan buat dia masuk cuman perkara kemiripan wajah doang/Panic//Panic/
Sunaryati
Nah itulah jika menutupi tidak melaporkan kala ada pembunuh,mengakui perbuatannya, kau akan/ hampir dibunuhnya juga
Sunaryati
Masa anak 4 tahun sudah bicara pacar
Eka Erna wati: lima tahun bunda😁
total 1 replies
Sunaryati
Arrayan kau selalu mengedepankan emosimu, dan selalu cepat membuat kesimpulan itulah akibatnya kau menganggap istrimu telah meninggal, tanpa menyelidiki juga mudah percaya dari penglihatan sekilas. Dengan Kecerobohanmu itu kau masuk jebakan Stella hingga menikahinya.
Sunaryati
Kau yang tsk gigih mencari Arrayan. Selesaikan dulu pernikahanmu dengan Stella baru mengejar Bella dan putrimu
Sunaryati
Lanjuut, wah ternyata Bella punya saudara dan syukurlah yang menemukan dan merawat Bella saat dicelakai Stella kakak kandungnya. Setelah ini mudah- mudahan hanya bahagia yang kau rasakan Bella
Sunaryati
wah ada yang cemburu dan marah, kenapa Arrayan? Selidiki dulu sebelum mengmbil kesimpulan, ingat kau sudah tertipu Stella bertahun- tahun, jangan ulangi kesalahan yg sama
Sunaryati
Itu Ayah kandungmu Narra, semoga segera bertemu dan bersama lagi, Stella dapat balasan, atas beberapa kejahatannya
Greenindya
kok diulang ya
Widi Widurai
uda tau klg mreka gtu. ngapain di lindungi cb. biar aja daisy yg cacat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!