Transmigrasi.
Seorang pria yang lumpuh seluruh tubuh akibat kecelakaan yang direkayasa oleh keluarganya sendiri, dibuat terkejut oleh perubahan istri yang selama ini disetir oleh orang-orang terdekatnya tiba-tiba berubah.
Seorang Istri yang tadinya ikut jahat padanya sampai Kayneth sudah berniat untuk membunuh sang istri saat ia bisa sembuh dari lumpuhnya.
Namun anehnya, istrinya berubah menjadi istri baik dan lembut bahkan dengan berani melawan keluarga serakah Kayneth. Istri jahatnya berubah menjadi istri hebat, ada apa sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Sosok Itu Pergi.
Hubungan Kay bersama Ava terbilang cukup sulit, namun dengan bantuan Octavius serta dukungan dari seluruh keluarga Brander sedikit demi sedikit hati Tuan Albern mulai mencair.
Apalagi setelah perceraian Kay dan Sophia terjadi, juga perjuangan Kay yang setiap hari datang ke Mansion Brander akhirnya Tuan Albern memberikan ruang bagi keduanya untuk bertemu.
Hanya saja Ava dilarang keluar Mansion, karena untuk melindungi Ava dari Ibu kandung Octavius.
Ya, Octavius menceritakan tentang Ibu kandungnya yang terobsesi pada dendam. Selain ingin Octavius mendapatkan hak nya sebagai keturunan keluarga Grande, dendam lah yang lebih mendominasi.
Charlotte dendam pada keluarga Grande, namun sayangnya semua yang ingin ia balas sudah tiada jadilah sasaran balas dendam nya adalah Kay.
Kay sedang berada di kamar Ava karena mendapat ijin dari Tuan Albern, namun di dalam kamar bukan hanya mereka berdua. Ada 5 sepupu Ava yang menemani waktu pacaran keduanya.
Wajah Kay cemberut, dia ingin mencium Ava namun ke-5 sepupu Ava yang berjenis kelamin perempuan bersedekap melotot padanya.
“No Kak Kay! No kiss, No hug!“ satu sepupunya duduk di tengah-tengah Ava dan Kay.
“Anna, berapa kalian dibayar Paman mu? Kakak akan kasih 10 kali lipat atau 100 kali lipat?“ bujuk Kay agar kelima sepupunya itu menutup mata mereka membiarkan nya bermesraan bersama Ava.
“Huh! Kami nggak dibayar ya! Kami adalah anak-anak baik yang menurut pada orang yang lebih tua. Jadi, sebelum kalian berdua resmi menikah... tak ada cium cium dan pelukan! Kalian bisa melakukan semuanya saat malam pertama, itu pun kalau kalian berdua belum melakukan nya di Villa milik keluarga kita tempo hari saat Kak Octa membawa Ava pergi dan kau menyusulnya!“ tegas Anna.
Moana dan ketiga sepupu lainnya cekikikan melihat wajah Ava memerah, karena memang pernikahan keduanya sedang direncanakan.
“Lihat! Wajah kak Ava memerah! Dia sudah melakukan nya dengan Kak Kay! Mereka sudah tuiwiw tuiwiw!!! OMG! Aku laporkan ke Paman Albern!" Anna sudah akan bangun namun Kay menarik tangan sepupunya itu.
“Nggak ada ya! Disana kami berdua hanya tidur bersama! Aku belum membuka segel Ava! Kami hanya ciuman dan berpelukan!“ sanggah Kay.
Mata Anna menyipit tajam, dia menatap Ava. “Benar kak Ava? Kalian belum membuat anak?“
Ava mengangguk, "Kay berkata jujur. Tapi, dia sudah berniat meniduriku... untung saja aku bisa menahannya!"
“Nah kan! Dasar laki-laki! Pantas saja Paman menyuruh kami menjadi nyamuk mendampingi kalian berdua, di otak para pria hanya tentang menggarap hutan lebat!“
Kalimat menggarap hutan dari mulut Anna sontak saja membuat semua orang tertawa, suasana pun kembali menghangat.
Seminggu sebelum pernikahan keduanya digelar, Octavius mendapatkan kabar tentang keberadaan ibunya bersama suami ibunya bernama Tuan Fedrix.
.
.
Kay berada di Mansion nya, dia sudah berhasil menghukum Dominic dan Cedric dengan mengirim mereka berdua keluar negeri. Kay memberi kedua sepupunya itu pilihan, jika masih ingin hidup mereka harus menjauh dari Kay. Sementara Allianz juga dihukum dengan mengirim pria itu bekerja di luar pulau, ditemani istrinya.
Dominic dan Cedric setuju untuk pergi, Kay sudah membekali mereka bisnis kecil-kecilan di luar negeri karena kedua sepupunya itu tidak berbuat jahat padanya hanya saja menjadi pengkhianat jadi Kay masih memberi perhatian.
Sementara Ella, dia bercerai dari Dominic dan berencana akan menikah dengan Zein. Karena seringnya bekerjasama dalam membantu Kay dan Ava dalam beberapa kesempatan, keduanya terlibat falling in love.
“Tuan muda, Tuan Octa datang bersama Tuan Guan.“ Ujar kepala pelayan di kediaman Grande.
“Biarkan masuk.“
Tak lama mereka semua merundingkan tentang rencana penyerangan pada Charlotte dan suaminya, yang katanya lebih keja4m dari Tuan Robbin dan Rihana.
Octavius yang merencanakan penyerangan, dia pikir lebih baik menyerang lebih dulu daripada harus menunggu Ibunya menyerang.
“Oke, kita akan menyerang tempat Ibumu sekarang berada. Kamu tidak apa-apa melawan ibumu sendiri, kak? Kau juga punya adik satu ibu, bukan?“ tanya Kay.
“Aku akan membawa pergi adikku itu, usianya masih 14 tahun. Aku rasa dengan menyelamatkan nya dari penyerbuan kita, dia akan baik-baik saja. Aku akan menitipkan pada keluarga Brander untuk mengurus dan mengangkat dia anak.“ Jawab Octavius.
Keputusan sudah dibuat, sebelum pernikahan penjahat harus dilenyapkan.
Kay dilarang ikut oleh Octavius, karena dia tidak ingin terjadi apapun pada calon pengantin dan juga adik kandungnya itu.
Awalnya Kay memaksa untuk ikut, namun calon ayah mertuanya Tuan Albern yang melarang dengan mengancam Kay akan membatalkan pernikahan jika Kay sampai ikut dan akhirnya Kay menurut.
Octavius berpamitan pada seluruh keluarga Brander, dia memeluk erat semua orang seakan mengucap perpisahan.
Terlahir Octavius memeluk erat Ava-nya, dia mengecup pucuk kepala Ava berulang kali.
“Titip adikku, saat dia dibawa nanti kesini.“
“Kak Octa saja yang menjaganya, kenapa harus aku?“ tanya Ava dengan menatap aneh pada kakak angkatnya itu.
Octavius hanya tersenyum lembut, dia mengelus pipi Ava. “Mungkin kakak akan sibuk nanti, saat sudah menemukan adikku... kakak akan mengirim lebih dulu dia kesini. Kamu yang akan menjadi kakaknya nanti, oke?“
“Baiklah, Aku janji akan menjaga adikmu Kak.“
Octavius beserta para bawahannya pun pergi bergabung bersama anggota dari Guan.
Penyerbuan pada tempat Tuan Fedrix pun tak ditunda lagi, suara-suara tembakan terdengar. Mayat-mayat bergelimpangan, beberapa anggota Guan terluka dan bawahan Octavius pun ada yang meninggal.
“Dasar putra kur4ng aj4r kamu, Octa! Aku yang sudah melahirkan mu tapi kamu malah mengkhianati Ibu!“ sudah terdesak, Nyonya Charlotte masih tidak merasa bersalah.
“Bu, aku menyayangi Kay dan Ava. Tapi Ibu selalu mengancam ku dengan mereka, demi apa? Demi dendam ibu dan juga demi kekayaan! Aku muak!!!“
Anak buah Octavius sudah berhasil merebut adik Octavius dan membawanya pergi.
“Mau kemana kau bawa anakku, Octa!“
“Dia adikku juga, hidupnya akan terjamin meskipun kita akan mati!“
Mata Nyonya Charlotte terbelalak ketakutan, wajah putranya itu terlihat serius.
“Kau gila! Ibu masih ingin hidup!“ teriak Nyonya Charlotte seraya berusaha kabur.
Namun Octavius berhasil menahan tubuh Ibunya, dia lalu menempelkan moncong senjata api di kepala ibunya.
“Mari kita mati bersama, Ibu! Daripada Ibu mengorbankan nyawa seseorang lagi, lebih baik kita yang mati!“
“TIDAK!!“
“Maafkan aku, Ibu.“
Dor
Satu kali tembakan tepat di kepala, Nyonya Charlotte tewas.
Tubuh Nyonya Charlotte luruh ke bawah, Octavius memeluknya dalam dekapan. Pria itu menangis, melihat ibunya sudah meninggal olehnya.
“Tenanglah, Ibu. Aku akan segera menyusul, Ibu tak akan merasa kesepian.“ Bibir Octavius bergetar, ia menangis dengan seulas senyuman di bibir.
“Ava-ku, gadis kecil ku... wanita yang aku cintai, berbahagialah bersama adikku. Aku mendoakan kalian berdua, selamat tinggal!“
Octavius menekan senjata di pelipisnya persis seperti pada ibunya, kemudian...
Dor
Sementara Guan sudah berhasil dengan misinya, mengalahkan dan membunuh Mafia Fedrix. Setelah selesai, pembersihan area dilakukan demi tidak terendus oleh pihak berwajib.
Sayangnya, Guan harus membawa kabar duka.
.
.
...REST IN PEACE...
...Octavius Brander...
...Lahir : 17 October 1992....
...Wafat : 5 October 2024....
..."Berharga di mata TUHAN, kematian semua orang yang dikasihi-Nya"...
Seminggu penuh keluarga Brander berduka atas kepergian Octavius, bahkan Ava sempat jatuh sakit.
Namun demi Kay dan cinta mereka, Ava bangkit dari kesedihan karena telah kehilangan sosok seorang kakak yang sangat ia kasihi dan mengasihinya.
WEDDING DAY.
Pesta pernikahan digelar dengan intimite, resepsi besar akan diadakan satu bulan lagi sebab telah diundur mengingat mereka baru saja berduka.
Semua tamu yang diundang memaklumi resepsi yang diundur, hari itu hanya keluarga-keluarga dekat yang datang.
Malam pengantin, Ava hanya berada di dalam pelukan Kay. Bukannya mereka tak ingin membuka segel pasangan nya, karena Kay pun masih perjaka sama seperti Ava yang masih perawan. Namun, Kay dan Ava sepakat akan melakukannya setelah perasaan sedih hilang sepenuhnya.
Bagi Kay, Octavius adalah sosok kakak yang ia kagumi dan bagi Ava Octavius adalah sosok saudara yang selalu melindunginya sampai akhir hayat laki-laki itu. Octavius mati demi melindungi Kay dan Ava dari ambisi dendam Ibunya sendiri.
“Aku mencintaimu, suamiku.“
“Aku lebih mencintai mu, istriku.“
Kay dan Ava saling berpelukan, mereka seperti melihat wujud Octavius tersenyum pada mereka seraya melambaikan tangan kemudian sosok itu pergi menghilang.
.
.
Clara kabur dari Mansion Grande saat dia tahu jika Kay mengincar Charlotte karena dia berada dalam perlindungan Charlotte. Dia tahu, dia pun akan ditangkap karena telah meracuni Sophia/Ava.
Namun apesnya saat dia kabur dia bertemu Yu Jie, karena Yu Jie mengetahui siapa saja anggota keluarga Grande dan dia mengetahui jika Clara adalah mata-mata sekaligus berada dalam perlindungan Charlotte.
Clara pun dibawa ke laboratorium, seperti musuh-musuh Yu Jie yang lainnya sebagai pembalasan. Yu Jie akan menjadikan Clara 'obyek' untuk pengujian atau eksperimen klinis formula baru.
Di dalam ruangan pengujian, teriakan kesakitan Clara terdengar begitu memekakkan telinga bagi orang yang mendengarnya.
...🍃🍃🍃...
___ Selesai.
Sekian cerita ini sampai disini, sebenarnya masih panjang tapi alurnya Othor persingkat karena takut ceritanya macet dijalan dan malah menggantung tanpa ada kepastian akibat kekecewaan Othor jadi lebih baik di TAMAT kan saja.
Mohon maaf jika ceritanya tak sesuai keinginan atau ekspektasi kalian semua, karena Othor juga hanya manusia biasa yang mood-nya bisa ancur karena kecewa banyak pembaca bandel yang hanya numpang kasih tanda di bab 1 tapi mereka nggak lanjut baca cerita on going ini, kemungkinan mereka menunggu bab banyak dulu atau menunggu cerita tamat. Padahal kerjaan mereka yang nabung bab seperti itu rusak retensi banget dan ceritanya gagal.
Gitu ajahhhhh yahhh, sekali lagi terimakasih untuk yang sudah baca sampai akhir dan maaf jika terkesan buru-buru tamatnya daripada ceritanya molor dan gantung🫰🏻❤️
Makasih thor..
🫂🫂🫂🫂🫂
semangat mungkin kalo ini belum waktumu tapi pasti akan ada masanya suatu saat