Bai Ying Huan gadis cantik yang selalu di Salah kan atas perbuatan yang tidak pernah dia lakukan selama ini, dia di tuduh membuduh adik laki-laki nya di benci ibu ayahnya.
Sampai suatu hari dekrit kaisar datang untuk Bai Ying Huan untuk menikah dengan putra mahkota, bukanya senang ayah ibu nya malah mengutuk Bai Ying Huan karena ibu dan ayahnya sangat tidak setuju jika Bai Ying Huan yang menjadi permaisuri masa depan, begitu juga putra mahkota merencanakan pembunuhan di hari pernikahan dengan tragis.
Orang pikir dia mendapatkan berkah dengan mendapatkan dekrit pernikahan tetapi sayang bukan kebahagian yang dia dapat namun kematian,
Tapi Bai Ying Huan di beri kesempatan untuk kembali hidup untuk merubah takdir nya yang menyedihkan.
Mampukah Bai Ying Huan merubah takdir nya menjadi lebih baik, apakan Bai Ying akan mendapatkan cinta tulus dari seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teleportasi
Setelah sampai di depan kediaman ruang Ying Huan, raja dan permaisuri pun turun di ikuti lainya,
Mereka sangat takjub melihat suasana di kediaman ini sangatlah luar biasa.
"Huan'er ini kediaman mu, nak ini sangat luar biasa" ucap permaisuri
"Terima kasih ibu ini berkat ibu dan ayah yang telah mengizinkan ku pergi hingga Ying Huan bisa seperti sekarang, ayo ayah ibu kita masuk ini bukan rumah ku sendiri Bu aku sekarang memiliki banyak saudara dan kami tinggal bersama saat ini karena itulah kediaman ini sangat besar" jelas Ying Huan
"Pantat saja ini hampir sama luarnya istana kita nak,ayah dan ibu bangga padamu" ucap raja Hong
"Terima kasih ayah, Ayah ibu silahkan istirahat ini kamar ibu dan ayah, kamar ini adalah kamar utama yang memang Ying Huan siap kan dari awal renovasi rumah ini untuk kedatangan ibu dan ayah kemari dan sekarang sudah bisa ibu dan ayah tempati, ini sudah sangat larut lebih baik ayah tidur besok pagi kita baru bicarakan soal penyerangan itu, apa lagi ayah dalam masa pemulihan dan ibu minum pil ini agar esok hari ibu sudah lebih sehat tidak lelah karena perjalanan jauh" ucap Ying huan
"Terima kasih sayang kau memang putri terbaik ibu dan ayah baiklah kami istirahat besok kita berbicara lagi" ucap permaisuri dengan sayang memeluk Ying huan sedangkan raja hanya mengusap kepala Ying Huan, setelah itu Ying Huan pamit pergi
"jendral Bai song dan nyonya Ning ma kalian akan menyesal karena telah membuang putri yang sangat luar biasa demi putri tidak tau diri seperti Bai Di Wei gadis iblis itu" ucap permaisuri dan raja dalam hati .
Sedangkan saat ini Ying huan mendatangi saudara lainya disana juga ada pengawal pribadi raja yang berkumpul, melihat kedatangan Ying Huan mereka pun menyambutnya dan berdiri
"Tidak perlu bangun duduk lah kalian Gege" ucap Ying huan sembari duduk juga di kursi dan meja panjang yang dapat di isi 25 orang
" Gege jang min apa Gege bisa cerita kan keadaan di kerajaan saat sebelum datang kemari?" tanya Ying huan
"Maaf nona saya tidak pantas mendapatkan kehormatan di panggil Gege, saya hanya pengawal rendah" ucap Jang min
"Tidak boleh berkata begitu Gege, kita disini semua sama aku disini yang paling muda, dan kita ini keluarga jadi sepantasnya kau ku panggil Gege," jawab Ying huan dengan senyum nya dan itu membuat Jang min terharu juga malu memerah melihat senyuman Ying Huan
"Jang benar apa yang di katakan Huan'er, kita keluarga jadi biasakan panggil dia Huan'er saja atau terserah padamu" ucap Chun Lai
"Baiklah Huan'er terima kasih" ucap Jang min
"Iya kak, lalu bagaimana dengan putra mahkota apa dia sudah menikah" tanya Ying huan
"Sudah, putra mahkota menikah dengan anak jendral Luan, dari penyelidikan saya adik dari mHuan'er Bai Di Wei marah dan mengamuk karena putra mahkota sekarang membenci Di Wei apa lagi putri mahkota sekarang sedang mengandung, dia pernah datang ke istana bersama Jendral Bai untuk meminta di jadikan selir tapi di tolak raja dan permaisuri, di tambah putra mahkota menolak juga" ucap Jang min
Mendengar itu Ying Huan pun tau siapa yang ingin mencelakai jara dan permaisuri dan tiba tiba dia tersentak
"Gege apa ada yang kabur saat penyerangan itu?" tanya Ying huan gusar
"kami tidak tau karena kami sibuk mengurus raja dan permaisuri, ada apa adik" tanya Jang min bingung
"Ini sangat gawat Ge, ayah dan ibu di sini dan penyerang itu tau ayah selamat dia pasti dendam dan akan menyerang putri mahkota atau putra mahkota, kita harus mencegah itu aku sangat tau bagaimana Di Wei dia tidak akan puas sebelum musuhnya kalah" ucap Ying huan
"Apa hubungannya dengan Di Wei ?" tanya Jang min bingung
"Kenapa kau ini bodoh sekali apa kau tidak bisa merangkai sendiri kejadian ini, tentu saja ada kaitannya dengan Di Wei karena dialah yang telah mengirim pembunuh bayaran itu untuk mencelakai raja dan permaisuri karena dendam dan sekarang dia tau jika raja baik baik saja makan dia akan mencelakai putri mahkota ya g sedang hamil atau putra mahkota sendiri" jela Chun Lai kesal
"Apaaa... Lalu bagaimana ini?" ucap Jang min
"Kita kesana sekarang juga, Chun Lai Ge, jang min Ge, Xiang Li Ge, Xiang ma Ge ikut dengan ku, lainya tolong jaga disini aku tidak akan lama besok pagi aku akan kembali, keamanan rumah ini ku serahkan pada Gege lainya" ucap Ying huan
"Huan'er bagaimana bisa kesana malam ini, itu terlalu jauh dan bagaimana bisa kalian kembali lagi besok pagi dan bagaimana bisa kami tidak ikut" ucap Xiang Shu
"Tentu bisa Gege, soal aku tidak mengajak kalian aku juga butuh kalian disini untuk menjaga disini, disini juga sangat penting, markas kita, restoran kita dan belum lagi rumah ini semua membutuhkan kalian jadi tolong jaga semua untukku" ucap Ying huan dan mereka pun mengerti
"Baiklah tapi saat kita pergi ke kota itu aku akan ikut" ucap Xiang Shu
"Hehehe baiklah baiklah Gege kau akan ikut" ucap Ying huan
"Baiklah bersiaplah gunakan pakaian yang mudah untuk menyerang dan kita akan kumpul di aula" ucap Ying huan dan berlalu pergi kekamarnya
Setelah sampai kamar Ying huan pun berbicara pada Ying Jing
"Gege, bagaimana cara aku menggunakan alat ini" tanya Ying huan pada Ying Jing yang sudah keluar dari ruang di mensi
"Kau teteskan darah mu lalu alirkan energi mu kesini buat segel maka akan terbuka ruang teleportasi dan pikirkan tujuanmu " ucap Ying Jing
"Oh begitu terima kasih Gege ku sayang" ucap Ying huan memeluk Ying Jing dengan sayang
" Baiklah Gege akan masuk lagi pergilah dan ini pakaian untukmu" ucap Ying Jing
"Baik terima kasih" ucap Ying huan dan pergi ke kamar mandi untuk mengganti begitu juga Ying Jing yang masuk ke ruang dimensi nya
Setelah siap dan membawa apa ya g di perlukan Ying Huan pun pergi keluar dan menemui yang lainya yang sudah menggunakan baju hitam
"Baiklah Gege jie jie aku titipkan yang lain pada kalian, semoga pagi kami sudah pulang kembali" ucap Ying huan
"Baiklah hati hati nona" ucap An an
"Huan'er hati hati dan kalian tolong jaga Huan'er" ucap Xiang bersaudara
"Baik lah Gege jie jie, dan Gege beri aku ruang dulu dan apa yang kalian lihat tolong jangan sampai orang lain tau" ucap Ying huan
Walau bingung tapi mereka setuju dan tiba tiba ying huan mengeluarkan Sebuah artefak teleportasi dan itu membuat semua kaget, setelah itu Ying Huan meneteskan darahnya dan membuat segel serta mengalirkan energi qi nya dan tiba tiba bersinarlah dan berbuka pintu teleportasi.
Melihat apa yang terjadi semua orang tercengang, "Huan'er ini, ka-kau bisa berkultivasi, bukanya tidak ada lagi yang bisa" ucap Chun Lai
"Iya Gege, aku bisa ya sudah ayo kita masuk dan kalian aku pergi dulu" ucap Ying huan dan ke empat pria itu pun ikut masuk walau bingung, setelah itu aterfak dan pintu itu menghilang baru lah mereka sadar dan kagum dengan adik mereka.
Bersambung