NovelToon NovelToon
Genggam Tangan Ku, Jangan Pergi

Genggam Tangan Ku, Jangan Pergi

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Qatar love
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: siscaatann

Megha Anantasya, gadis ceria yang terjebak dalam cinta sepihak pada Bima Dirgantara, berjuang melawan penolakan dan dinginnya hati pria yang dicintainya. Meskipun usaha dan harapannya tak pernah padam, semua usaha Megha selalu berakhir dengan patah hati. Namun, saat mereka kembali bertemu di kampus, Megha menyimpan rahasia kelam yang mengancam untuk merusak segalanya. Ketika perasaan Bima mulai beralih, kegelapan dari masa lalu Megha muncul, mengguncang fondasi hubungan mereka. Di tengah ketidakpastian, Megha menghadapi kenyataan pahit yang tak terhindarkan, dan Bima harus berjuang melawan penyesalan yang datang terlambat. Ketika semua harapan tampak sirna, cinta mereka terjebak dalam tragedi, meninggalkan luka mendalam dan pertanyaan tanpa jawaban: Apakah cinta cukup untuk mengalahkan takdir yang kejam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siscaatann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MOMEN KEBERANIAN

Mengumpulkan Keberanian

Setelah beberapa minggu berjuang dengan ketidakpastian dan kekhawatiran mengenai kesehatan dirinya, Megha merasa semakin berat untuk menyimpan semuanya sendirian. Bima selalu ada di sisinya, memberikan dukungan tanpa henti, tetapi Megha merasa dia belum sepenuhnya terbuka tentang apa yang sebenarnya terjadi. Di dalam hati, dia tahu bahwa kejujuran adalah satu-satunya cara untuk benar-benar membebaskan diri dari beban yang mengganggu pikirannya.

Suatu malam, setelah menonton film yang penuh harapan, Megha melihat Bima tersenyum bahagia. Namun, senyum itu juga membuatnya merasa bersalah karena dia tahu dia tidak sepenuhnya jujur. Dia memandang Bima, yang terlihat ceria dan santai, dan merasakan gelombang emosi yang bercampur aduk di dalam dirinya.

Waktu yang Tepat

Dengan perasaan cemas di dada, Megha mengambil napas dalam-dalam. "Bim, ada sesuatu yang perlu gue bicarakan," ujarnya, mencoba menjaga nada suaranya tetap tenang meskipun hatinya berdebar kencang.

Bima menoleh, raut wajahnya berubah serius. “Apa itu, Meg? Lo tahu gue di sini buat dengerin lo,” jawabnya dengan nada lembut.

Megha mengerutkan kening, berjuang untuk menemukan kata-kata yang tepat. “Gue… gue merasa sudah terlalu lama menyimpan ini. Tentang kesehatan gue,” ungkapnya, suara hampir bergetar.

“Lo bisa cerita, Meg. Apa pun itu,” Bima mendorong, menunjukkan ketulusan yang selalu dia miliki.

Kehangatan dan Keterbukaan

Megha menunduk sejenak, mengumpulkan pikiran dan perasaannya. "Beberapa minggu yang lalu, gue pergi ke dokter. Setelah beberapa pemeriksaan, dokter bilang… ada kemungkinan gue mengalami masalah serius," ucapnya, suaranya penuh ketegangan.

Bima terdiam, merasakan beratnya kata-kata Megha. “Maksud lo…?” tanyanya pelan, mencoba memahami situasinya.

“Gue mungkin menderita penyakit yang lebih serius dari yang gue kira. Dan itu bikin gue sangat takut, Bim. Takut lo bakal menjauh dari gue,” Megha melanjutkan, air mata mulai menggenang di matanya.

Mendengar kata-kata Megha, Bima merasakan hatinya sakit. Dia tidak bisa membayangkan sahabatnya harus melalui semua ini sendirian. “Meg, lo tahu itu enggak mungkin. Gimana pun hasilnya, lo enggak akan pernah sendirian. Kita bisa hadapi ini bareng,” ucap Bima tegas.

Dukungan yang Diperlukan

Air mata Megha menetes, tetapi saat melihat tatapan penuh kasih Bima, dia merasakan beban di hatinya sedikit berkurang. “Gue cuma butuh waktu untuk memproses semua ini. Kadang-kadang, gue merasa enggak layak dapat dukungan lo,” kata Megha, merasa rentan.

“Lo sangat layak, Meg. Lo penting buat banyak orang, termasuk gue. Jadi, apa pun yang terjadi, kita akan mencari cara untuk melewatinya bersama. Gue enggak akan pergi,” Bima meyakinkan, menggenggam tangan Megha erat-erat.

Megha merasa lega mendengar kata-kata Bima. “Thanks, Bim. Itu berarti banyak bagi gue,” ucapnya dengan penuh syukur.

Langkah Menuju Penyembuhan

Setelah berbicara, Megha merasa lebih ringan. Dia tahu bahwa meskipun tantangan di depannya mungkin sulit, dia memiliki dukungan yang kuat di sampingnya. Bima tidak hanya menjadi sahabat, tetapi juga sosok yang memberinya harapan.

“Jadi, kita harus mencari dokter yang tepat dan memastikan kita mengambil langkah selanjutnya, kan?” tanya Bima, optimis.

Megha mengangguk, merasakan semangat baru dalam dirinya. “Iya, kita harus. Dan terima kasih sudah ada di sini, Bim. Lo bikin semua ini terasa lebih mungkin,” jawab Megha dengan senyum yang tulus.

Menghadapi Masa Depan Bersama

Malam itu, setelah perbincangan yang penuh emosi, Megha merasa lebih kuat dan berani. Dia tahu bahwa kejujuran adalah langkah pertama menuju penyembuhan, dan dengan Bima di sisinya, dia merasa siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang.

“Apapun yang terjadi, kita akan hadapi ini bersama. Gue berjanji,” Bima menegaskan, menatap mata Megha dengan penuh keyakinan.

Saat mereka duduk di sana, dikelilingi oleh cahaya lembut malam, Megha merasakan harapan baru tumbuh dalam dirinya. Bersama Bima, dia merasa tidak sendirian lagi, dan itu memberi kekuatan untuk melangkah maju.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!