NovelToon NovelToon
Naura-Nuhud

Naura-Nuhud

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sariiiiiii

Dia adalah seorang gadis yang cukup liar, dia begitu bukan karena ada unsur kesengajaan tapi karena keadaan yang tidak mendukungnya untuk hidup baik-baik saja.
Keras kepalanya membuat kedua orang tuanya angkat tangan untuk mengurus hidup nya,

Nama nya Ashqia Naura, seorang wanita yang keras kepala, tapi hati nya selembut sultra dan sebersih embun.
Ashqia Naura mempunyai Kakak Laki-laki yang bernama Ashka Afdal dan adik perempuannya yang bernama Kila Ashkaf.

Dikehidupan ini, ntah dia yang kurang beruntung atau hidupnya yang kurang bersyukur, Karena Ashqia memiliki watak yang berbeda dengan kedua saudaranya.
Suatu ketika dia dihadapkan dengan seorang laki-laki yang berasal dari kalangan pesantren, dan dia Putra tunggal dari Kyia yang mempunyai satu pesantren yang cukup ternama di kota tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sariiiiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19

Jam sudah menunjukkan pukul 08:00, dan ternyata pak bambam tidak menemukan keberadaan Naura dan Nuhud, Pak bambam memutuskan untuk mencari mereka keliling kantin sekolah.

"Hehh kalian habis dari mana, bapak sudah pusing mengelilingi kantin sekolah untuk mencari kalian berdua"

"Maaf pak kita tadi makan dikantin luar sekolah" ujar Nuhud

"Pantesan bapak cari-cari tidak kelihatan, ayok kita berangkat" Ajak pak bambam karena dia takut jika harus terlambat datang dilokasi Olimpiade, karena kelokasi membutuhkan waktu 25 menit

"Pak kita berangkat sendiri aja gimana,nanti kita ketemu dilokasi" ujar Nuhud lagi

"Ya nggak masalah sih, tapi kalian jangan sampe datangnya telat. Karena sekarang biasanya jam rawan macet" peringatan dari pak bambam karena takut mereka berdua datang telat kelokasi Olimpiade

"Baik pak, kita nggak bakal telat kok" penuturan Nuhud yang tidak ditanggapi pak bambam.

"Lho yakin kita nggak bakal telat, itu lokasinya jauh lho" ucapan Naura

"Nggak bakalan kalo kita berangkatnya sekarang, Ayok" ujar Nuhud dan menarik tangan Naura untuk segera pergi ke parkiran.

Setelah sampai di parkiran Naura dan Nuhud bergegas untuk pergi, Dan didalam mobil menuju lokasi Naura disibukan dengan rumus matematika dibuku yang ada ditangannya. Sesekali dia bertanya kepada Nuhud, tentang materi yang sedang dia pahami.

"Hud ini rumus nya gimana" Dan Nuhud pun menjelaskan materi tentang rumus yang ditanyakan oleh Naura

"Hud kita bakal telat nihh, macetnya parah"

"Ada jalan lain nggak supaya kita nggak telat nyampe dilokasi"

"Ada sihh tapi jalan nya kecil masuk gang gitu, kamu mau coba nggak supaya kita nggak telat"

"Yaudah kita coba ya"

"didepan ada lampu merah kamu belok kiri"

Setelah Nuhud belok kiri dan mengikuti setiap arahan yang diberikan Naura, dia heran dan tidak yakin dengan jalan yang di arahkan Naura.

"Qia kamu yakin, ini jalannya"

"Iyakan tadi udah dibilangin jalannya kecil masuk gang, gimana sihh. Belok kiri Hud, nanti kita nyampe di persimpangan lokasi

"Kamu yakin kamu tau lokasi nya" Nuhud bertanya kepada Naura untuk memastikan supaya mereka tidak nyasar

"Udah kamu ikutin aja arahan dari aku, kita bakal nyampe lebih dulu dari pak bambam ini"

Dan ternyata benar kalo mereka nyampe lebih awal dari pada pak bambam, Naura menghubungi pak bambam lewat pesan chat di handphone miliknya.

"Bapak dimana, kita udah dilokasi nihh"

"Kalian lewat jalur mana, bapak bingung nih karena macetnya panjang"

"Bapak masih dijalan"

"Iyaa bapak terjebak macet, kalian tungguin bapak diluar aja dulu ya. Bapak cari ojek dulu supaya nyampe tepat waktu"

"Baiklah pak"

Setelah menghubungi pak bambam Naura pergi ke arah Nuhud yang sedang berbincang dengan seseorang.

"Gimana...."

"Katanya pak bambam terjebak macet Hud"

Naura penasaran dengan perempuan yang memakai cadar yang sempat berbincang dengan Nuhud. Dengan rasa penasarannya Naura ngasih kode Nuhud, ia menyenggol bahu Nuhud dengan bahunya bahwa dia butuh jawaban.

"Ehm kenalin dia anak didik Umi dipesantren, Dan sengaja dibawa Umi kesini supaya menemaninya untuk melihat kita Olimpiade" Ujar Nuhud

"Syah, Kenalin dia teman baru aku dari sekolah baru"ujar Nuhud kepada perempuan itu

"Salam kenal mbak, Aku Aisyah" ia mengulurkan tangannya kepada Naura

"Aku Naura" dengan lembut dan menghadiahkan sebuah senyuman untuk perempuan itu

Dengan sedikit berbisik Naura bertanya kepada Nuhud karena dia heran kenapa Nuhud membawa orang tuanya kesini.

"Lho bawa orang tua lho kesini"

"Nggak, cuma Umi doang. Aku ngubungin Umi tadi malam dan Umi maksa untuk kesini katanya mau ngasih semangat" ujar Nuhud yang memang benar adanya

Nuhud semalam sengaja mengubungi kedua orang tuanya untuk memberikan doa untuknya supaya Olimpiadenya berjalan dengan lancar dan membuahkan hasil yang diinginkan, Siapa sangka ternyata Umi Nuhud ingin menghadiri Olimpiade ini.

Aisyah yang melihat mereka dengan entengnya berpegangan tangan dan Naura menyenderkan dagunya di bahu Nuhud, seketika Aisyah memberi kode ke Nuhud.

"Ehm mas tolong tangannya, bukan mahram" ucapan Aisyah yang langsung membuat Naura risih.

Naura memandang Nuhud yang tengah asik melihat rumus ditangannya dan mencari jawaban disana.

"Hud" Naura sedikit berbisik ditelinga Nuhud dan segera melepaskan tangan Nuhud dan menjaga jarak dari Nuhud.

Nuhud yang penasaran dan Naura melepaskan tangannya seketika melihat Naura yang sedang merasa tidak nyaman

"Kenapa" tanya Nuhud

"Nggak ada, Pak bambam kok lama ya. capek nungguin dari tadi" ucapan Naura yang sedang kebingungan karena pak bambam belum sampai-sampai.

"Yaudah, gimana kalo kita kemasjid dulu, sembari menunggu pak bambam" saran dari Nuhud karena Umi nya berada di masjid yang tidak jauh dari lokasi mereka.

"Ngapain ke masjid, nggak ahkk. Nanti telat gimana"

"Kita nggak bakalan telat, jam 10 masih lama. kita sholat dulu Aisyah ayokk" ujar Nuhud yang melihat aisyah bengong sendiri.

Akhirnya mereka bertiga menuju masjid yang tidak jauh dari sana, hanya melintasi jalan saja. Sebelum memasuki masjid Naura sengaja mengecilkan langkah nya, Nuhud mendadak peka.

"Kenapa" Nuhud bertanya karena penasaran

"Emang pagi-pagi gini sholat apaan" Tanya Naura sedikit berbisik karena malu kalo Aisyah mendengar apa yang dia katakan

"Sholat sunnah 2 rakaat, dan sholat dhuha 4 rakaat, ayok" ujar Nuhud dan langsung menarik tengah Naura untuk segera masuk kedalam masjid.

Setelah selesai sholat Naura berjalan keluar masjid untuk memasangkan sepatunya dan menunggu Nuhud disana. dan Hari sudah menunjukkan pukul 09:25.

Sembari menunggu Nuhud keluar dari masjid, Naura memeriksa handphone nya untuk mencari tahu keadaan pak bambam, Naura kaget ternyata pak bambam sudah sampai dan 10 panggilan tak terjawab dari pak bambam.

"Hud cepatlah, pak bambam sudah sampai dan sekarang dia berada diparkiran"

"Mas mau kemana" Aisyah bertanya karena dia mendengar ucapan dari Naura

"Eh Aisyah, beri tahu Umi aku nggak bisa jumpa kalian sekarang karena Olimpiadenya bentar lagi dimulai, Kamu pergilah kedalam ruangan untuk tamu yang menghadiri nanti dan jagain Umi setelah selesai Olimpiadenya aku akan menemui kalian berdua"

Naura dan Nuhud berlari menuju ke arah pak bambam.

"Pak apa kabar" Seketika Naura membuat pak bambam menganga tak percaya apa yang telah ditanya oleh Naura

"Kalian dari mana saja, Bapak udah nungguin dari tadi, ayok masuk" ajak pak bambam dan diekori oleh Naura dan Nuhud.

Setelah masuk kedalam ruangan, Naura dan Nuhud duduk bersebelahan dengan pak bambam sembari menunggu peserta lain.

"Hud.... Aku Nervous"

"Udah gapapa, kita bisa kok.

"Aku gugup Hud " ucapan Naura lagi, seketika Nuhud menenangkan Naura dengan cara memegang tangannya.

Setelah menunggu peserta lain untuk memasuki ruangan Olimpiade. Ternyata tamu maupun guru pendamping dari sekolah tidak boleh memasuki ruangan.

Didalam ruangan yang boleh masuk hanya para peserta Olimpiade dan Juri yang menilai. sebelum memasuki ruangan Naura dan Nuhud meminta doa dari pak bambam terlebih dahulu karena pak bambam merupakan guru pendamping mereka.

"Pak do'ain kita...." ujar Naura gugupnya terlihat jelas oleh pak bambam

"Kamu nggak usah gugup Naura, cukup kamu berikan yang terbaik untuk bapak" jawab pak bambam

"Hud bantu Naura nanti yahh, kalian harus bisa masuk Olimpiade Internasional untuk mengharumkan nama baik sekolah kita"

"Baik Pak, Hud kamu nanti beneran bantu aku kan" ucapan Naura sedikit berkaca-kaca.

"Iya pasti aku bantu kok"

"Yaudah silahkan kalian berdua memasuki ruangan dan bangku kalian berada di No.04, Naura kamu nanti harus fokus, Hud kamu harus konsentrasi untuk menjawab pertanyaan dari Juri nanti" Ujar pak bambam, dan menepuk-nepuk pundak Nuhud.

Mereka berdua memasuki ruangan dan duduk dibangku yang telah disebutkan pak bambam.

"Hud...."

"Naura diamlah, melihat kamu gugup gitu aku seketika juga merasa gugup nihh" ujar Nuhud yang sedikit berbisik

Ternyata didalam ruangan itu sangat Privasi tidak boleh ada orang lain kecuali para peserta dan dewan juri.

"Sebelum kita mulai, apakah semuanya sudah siap, Pencet tombol bel kalian sekali menandakan bahwa kalian siapa untuk mengikuti Olimpiade ini?"

Dan semua peserta memencet tombol belnya masing-masing. Untuk soal pertama dibacakan dewasa juri, Naura dan Nuhud mendengarkan dan mencerna pertanyaan yang diberikan oleh Dewan juri.

"Bagus.... Untuk sesi ini kita mulai dengan Tanya jawab, dan disini siapa cepat dia dapat. Dan pencet tombol bel kalian sekali kalau kalian tau jawabannya " tambahan dari Dewan juri

Soal pertama dibacakan oleh Dewan juri, semua peserta menyimak apa yang telah disampaikan Dewan juri. Dan seketika para peserta disibukan dengan pena yang telah disiapkan.

Tidak butuh waktu satu menit Naura memencet tombol bel yang berwarna merah tersebut.

"Ya silahkan untuk SMAN 1 Garuda" ujar Dewan juri

"Jawaban nya adalah 18% pak" jawaban Naura yang langsung ditanggapi oleh Dewan juri

"Ya jawaban kamu benar, Satu poin untuk SMAN 1 Garuda.

Didalam ruangan tersebut Naura dan Nuhud menyempatkan diri untuk berdebat kecil karena jawaban mereka berbeda.

Dan siapa sangka Nuhud menjawab dengan jawaban yang diberikan Naura kepada nya, dan ternyata jawabannya Benar.

Ada juga dengan soal yang Naura tidak mengerti sama sekali tapi Nuhud berhasil memberikan jawaban kepada Dewan juri dan jawaban dari Nuhud pun Benar

Naura dan Nuhud mengikuti Olimpiade dengan sangat berhati-hati. Naura dengan kegigihannya dan Nuhud dengan kefokusannya termasuk para peserta lain yang tidak mau kalah dengan SMAN 1 Garuda karena pertanyaan dari Dewan juri banyak terjawab oleh Naura dan Nuhud.

Setelah 45 menit berada didalam ruangan tersebut akhirnya mereka keluar dengan senyum yang mengembangkan dipipi Naura, Nuhud yang melihat Naura senang dia ikut senang karena terlah berhasil berjuang untuk babak pertama ini.

1
Radin P. R.
Bikin baper. 😢❤️
Niki Fujoshi
Gemesin banget! 😍
Silvia Gonzalez
Aku bisa tunggu thor, tapi tolong update secepatnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!