Sekelompok pemuda dan pemudi yang melakukan perjalanan menuju ke hutan larangan di daerah terpencil , dan mereka terjebak dalam sebuah permainan gila.
Bagaimana kelanjutan nya yuk ikutin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.29
di pagi hari yang begitu cerah satria duduk di bawah pohon mangga di depan rumah sambil melamun.
"Ges gue bawakan bakwan jagung ini ucap mita yang membawakan sepiring bakwan.
"Enak ini kayak nya kebetulan gue lapar sahut Wendi.
"Gimana kondisi Lo Yo? Udah membaik kan ucap Wendi yang bertanya kepada gio.
"Alhamdulillah wen, udah lumayan gue juga bersyukur masih bisa berkumpul bersama kalian semua ucap nya tersenyum tipis.
Gio sempat pulang ke rumah nya beberapa hari itu, setelah kejadian di desa mati dia pulang ke rumah nya terlebih dahulu, tetapi yang di harapkan tak sesuai dengan realita nya.
Orang tua nya tak perduli dengan kondisi nya, orang tuanya sibuk dengan bisnis bisnis dan bisinis, tanpa ada pelukan yang menyambut nya pulang, atau bahkan sekedar menanyakan keadaan ataupun kabarnya.
"Satria kenapa ucap nya yang memang tak tau saat orang tua satria datang kerumah.
"Orang tua nya ke sini dan juga bertindak kasar kepada nya ucap Mita yang ikut bergabung membawakan teh dingin untuk mereka berlima.
" Lo masih punya kita sat, Lo jangan menyiksa diri Lo sendiri, Lo masih ada gue, Wendi ,Caca , dan juga Mita yang masih perduli sama hidup Lo, sama impian Lo, dan juga sama apa yang udah Lo capai selama ini ucap gio.
"Lo tau kenapa gue Bawak banyak koper di kesini tadi ucap nya yang berubah sendu.
sedangakan Wendi, caca dan juga Mita serta satria mendengar kan keluh kesah sahabat nya ini.
"Gue di usir dari rumah ucap nya terkekeh miris, dan Lo tau apa yang lebih mengejutkan, ternyata gue hanya seorang anak simpanan dari orang tua gue aja, mereka merawat gue karena gue masih ada hubungan darah sama papa, pantes selama ini mereka acuh bahkan benci liat gue di rumah ,ternyata gue cuman benalu dirumah itu ucap nya terkekeh kecil.
Mendengar ucapan gio sontak satria dan juga yang lainnya ikut prihatin selama ini kondisi keluarga lah yang membuat mereka menjadi lebih kuat, hinaan, cacian, bahkan Bullying menjadi makanan Sahri hari mereka dulu.
"Gue sadar, sekarang gue punya kalian, gue merasa kebahagiaan yang sebenarnya yaitu cuman kalian ucap satria tersenyum tipis.
Meratapi kesedihan juga ga ada untungnya kan lebih baik pokus ke depan dan membenahi diri agar bisa lebih baik.
Tiba tiba hawa disana mendung, dan hujan mulai lebat seketika membuat satria dan yang lainnya masuk ke rumah.
"Kok bisa ya padahal tadi cerah cerah aja ucap Wendi.
"Nama nya juga kehendak tuhan Wen, ya kita nikmati dan syukuri aja ucap gio yang ikut menimpali.
"Tapi aneh banget, tiba tiba angin nya itu buat merinding guys, apa karena masih terbawa suasana desa mati ya ucap Caca yang tiba tiba ikut berkomentar.
"Duarrrrrr
"Arghhh teriak mereka bersamaan dan hal itu membuat listrik padam seketika.
"gue takutt ucap Caca yang mendekat ke arah Mita.
Tiba tiba di balik gorden jendela terdapat orang berdiri memaki pakaian putih.
"Arghhhhh pergiiij arghhhhh terik Caca yang melihat sosok wanita di balik kain jendela itu.
"Ca kenapa ucap satria yang khawatir tiba tiba teman nya ini menjerit.
"Ada hantu hiksss, itu Vita hikss gue takutt satt ucap nya yang memegang ujung baju satria.