" Aldara kamu dipindahkan Kerumah Sakit Jiwa Cabang dengan merawat Tuan Gracio Adyson"..
Sontak membuat Aldara terkejut saat Kepala Rumah Sakit mengatakan perpindahan Lokasi kerja..
Siapa yang tak mengenal Gracio Adyson? Pria yang bertahun-tahun sakit dengan gangguan mentalnya, yang tak suka melihat orang tiba didepannya..
Hal itu membuat Aldara menjadi sedikit menciut karena dia tau dengan rumor yang ada..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32
Dimana Aresha tiba dengan dua perawat dan Delvaro serta Angga.. Saat mereka tiba dengan kagetnya Delvaro dan Angga melihat tampilannya Vana..
Namun, mereka tidak melihat Aldara disana dengan cepatnya mereka menurunkan Vana dari mobil dan merebahkan dirinya di atas brangkar itu..
Dengan meronta-rontanya membuat mereka semuanya kesusahan.. Elika hanya bisa menangis saja didalam pelukkannya Samuel..
Dengan cepat mereka mendorong Vana untuk masuk keruangang agar dengan cepat mereka menangani Vana..
Setibanya diruangan, Namun untuk Elika dan Samuel hanya bisa menunggu diluar saja.. Saat Vana dilepas dari brangkar itu betapa takutnya Vana melihat mereka disana..
" Dimana Aldara??".. Tanya Delvaro
" Dia pergi, dan menyerangkan kepadaku".. Ucap Aresha
" Ada apa dengan dia sehingga tidak mau mengobatin Vana??".. Tanya Angga
" Aku tidak tau, sudah aku katakan bahwa dia adalah keluarganya namun Aldara tetap menolaknya".. Ucap Aresha
" Sepertinya dia sangat sakit hati".. Ucap Julian
" Aku akan mencoba berbicara kepada Aldara".. Sahut Aresha diangguki mereka
Kini mereka mencoba menenangkan Vana yang ada didalam ruangan itu.. Sisi Elika dan Samuel ada didepan ruangan mereka hanya bisa menangisi keadaan Vana..
Tiba Samuel melihat Aldara yang lewat, dengan cepatnya Samuel memanggil Aldara..
" Aldara".. Panggil Samuel sambil menghampirinya
Aldara hanya terdiam dan berdiri disana menunggu Samuel menghampirinya..
" Ada apa??".. Tanya Aldara setibanya Samuel
" Aldara maafkan Ayah, tolong sembuhkan Vana Ayah mohon kepadamu".. Memohonnya Samuel
Aldara tertawa namun sebenarnya hatinya sakit, meminta maaf karena dia ingin Aldara menyembuhkan Vana..
" Hah Ayah meminta maaf karena Vana??".. Ucap Aldara sambil menahan air matanya
" Iyaa tolong maafkan Ayah dan sembuhkan lah Vana".. Sahut Samuel
" Maaf aku tidak bisa, sudah ada Profesor Julian dan Dokter Aresha".. Sahut Aldara dan pergi
" Aldara tunggu".. Panggil Samuel namun tidak direspon Aldara
Dari ujung ruangan Delvaro melihat Aldara yang selalu menolak permintaan Samuel, Delvaro hanya menarik nafasnya dengan panjang melihat Aldara seperti itu..
" Ada apa sebenarnya dengan dirimu Aldara".. Gumam Delvaro dalam hatinya
Kini Julian, Aresha dan Angga keluar dari ruangan itu untuk menemui Elika dan Samuel.. Mereka berdua yang melihat itu seketika langsung kembali..
" Bagaimana keadaan anak saya Dok??".. Tanya Elika
Julian membuang nafasnya dengan sangat kasar, karena Vana tidak main-main yang harus turun tangan adalah Aldara jika mereka mempunyai Gangguan Mental dan Kejiawaannya..
" Saya akan mencoba untuk membujuk Aldara agar dia mau mengobati Nona Vana, kalian berdua tau bukan dia Dokter paling terkenal disini, jadi mohon bersabar dan pastikan kalian jangan masuk terlebih dahulu".. Ucap Julian diangguki Elika dan Samuel
Mereka semua pergi dari ruangan itu, Elika dan Samuel berharap Aldara ingin membantu untuk kesembuhan Vana..
Saat mereka ingin berbelok kanan namun Aresha memilih jalan lurus membuat mereka bertahan semuanya..
" Aku ingin berbicara kepada Aldara".. Ucap Aresha diangguki mereka
Aresha tau Aldara ada dimana, dia selalu melihat Aldara diatas atap jika dia merasakan sangat lelah menghadapi semuanya..
Kini Aresha menaiki anak tangga itu, setibanya diatas sana Aresha membuka pintu tersebut saat membuka pintunya Aresha tersenyum ternyata benar Aldara ada disana..
" Aldara".. Panggil Aresha dengan lembut membuat Aldara menoleh ke arah Aresha
Aldara hanya tersenyum pahit, Aresha tau itu diwajah Aldara kelihatan sangat sedih dan menyimpan rasa sakit yang mendalam..
Aresha menyusul Aldara yang sedang duduk itu, Aldara hanya menatap Aresha sampai dia duduk disamping Aldara..
" Apa kamu ingin membujukku??".. Tanya Aldara diangguki oleh Aresha
Aresha berharap Aldara mau membantu dia untuk menyembuhkan Vana..
padahal itu bujuk rayu yang semu dan akan lupa bahwa sudah beristri dan punya anak untuk dapat leluasa dalam mengarungi kesenangan maka istri sah jadi dan anak menjadi tumbal kebiadaban ibu tiri dan bapak nya nauzubillah