Love Me Princess Please...!

peluit di bunyikan dengan genderang, beberapa Ksatria ddi sebar untuk menjaga para bangsawan dari pembunuhan .

ayyana memacu kudanya memasuki padang hanbatta di sana ia di ikuti max yg sir bendette dan Devon, hal ini sebenarnya mengesalkan namun ia merasa terlindungi.

" apa yg akan kau tangkap?? " tanya sir bendette

sir bendette masih merasa tertekan oleh kaling itu karna kalung itu membuatnya mengikuti ayyana

ia memang menyukai ayyana tapi kalung ini membuatnya muak dan tak bisa kemanapun

" ayyana aku dengar di sini ada lembah hantu yg bisa membuka segel itu "

ayyana menatap sir bendette

" tentu saja ia juga tertekan, sir bendette adalah bandit yg bisa melakukan apapun tapi mengenangnya untuk mengikutinya juga hal yg membuatnya jengah

" akh juga bermaksud kesana "

mereka mengikuti jalan dan memasuki padang hanbatta dengan cepat, hutan semakin sepi dan tiba tiba tanah di depan merka runtuh dan batu batu 🗿 menggelinding ke arah mereka, merka lari dengan sekuat tenaga dan ayyana memilih melewati jalan kecil,,,

ranting ranting lalulintas mulai terlihat, ada bau kayu busuk dan sedikit lembah, saat ayyana menoleh ke belakang, ia tak menemukan jalan yg ia lewati,

" sir Devon?? " seru ayyana, namun yh terjadi hanya kesunyian, ia berjalan terus menuju sebuah air terjun yh membuat bulu kuduknya meremang.

* lembah hantu padang hanbatta*

ayyana mengamati papan pengenal dengan cermat, papan itu usang namun ada bekas orang yg memukulinya

Ia mengikuti jejak kaki yg tercetak jelas di tanah memperlihatkan jika bekas itu di lalui oleh lelaki bersepatu besi.

ia masuk dan melihat 2 orang berkelahi dengan saling menarik kerah.

" he bangsat kau fikir kau siapa aku ingin kembali ke bumi aku sudah 2 hari disini gak ada handphone gak ada teman cepat pulang kan aku "

* Hai kau yg bajingan jika aku bisa mengembalikan mu aku akan kembalikan kau dari dulu, dunia ini hancur karna mu "

" aku tak peduli " ayyana melihat salah seorang dari mereka memakai hanfu pernikahan Dinasti Qing dan yg lainnya memakai kostum penyihir.

mereka menoleh ke arah ayyana.

" hei wanita sialan siapa yg mengizinkan mu masuk?? "

teriak lelaki berhanfu itu yg terlihat memiliki mata kuda rahang tegas dan juga alis gelap dan bola mata hitam yg menunjukkan ia adalah orang asia asli

" aku aku yg mengundangnya kalian dari bumi yg sama ... aku memanggilnya karna di bumi dia sudah mati!! "

ayyana mendekati mereka dengan membawa payungnya

" jadi kau yg membuat ku terjebak di sini " kali ini ayyana menarik penutup kepala si penyihir

" maaf kan aku tuan nona aku aku gak sengaja "

keluh penyihir itu

, kau dari mana " tanya lelaki itu dengan nada kesal

" bumi aku seorang Chinese "

jawab ayyana santai

"kau?? "

orang yg memakai baju pernikahan itu terlihat garang dan pemarah

" si bajingan ini membawaku ketika aku syuting film dan itu film yg sangat penting bagiku jika aku menghilang maka bagaimanan dengan reputasi ku uang ku dan pacar ku "

keluh si lelaki berhanfu

" tenanglah kita cari jalan keluarnya kau dia hari ada di sini sedang aku aku sudah satu bulan "

" kenapa kau bisa berada di sini?? "

saat ayyana bertanya seperti itu si penyihir duduk di kursi usang berwarna hitam dengan menghela nafas.

" aku?? aku di bunuh adikku "

jawab ayyana santai

ai lelaki duduk di samping penyihir itu dengan pasrah

" jika aku ada di sini bagaimana dengan makan ku dan tempat tinggal ku hiks hiks".

sedihnya

" aku ayyana mati kita jadi partner yg baik untuk kedepannya dan menemukan jalan pulang "

" benarkah kau tak akan mengkhianati ku kan?? "

Ayyana tersenyum lelaki di depannya sepertinya seseorang yg tak bisa percaya siapapun namun ini lebih baik karna ia punya teman dari buminya sendiri

" aku luo jing yan "

" nona ayyana aku titip dia aku akan memulangkan kalian dari sini tapi aku harus mencari penyebabnya dulu "

si penyihir yg tampak kelelahan bersandar dengan mata mengantuk.

dan mereka tiba-tiba berada di sebuah tanah Luas dengan rumput hijau dan sebuah rumah pertanian yg indah

" luo jing yan itu rumah mu jika kau memang bukan pengganti siapapun disini " si penyihir berada di depan mereka dan kemudian pergi.