kisah gadis cantik dan sholehah bernama Anindya Zahrani yang harus rela menikah dengan pria begajulan yang suka mabuk dan main perempuan bernama Arkala Mahesa.
Dya terpaksa menerima perjodohan yang dilakukan oleh almarhum Ayahnya dan juga sahabatnya Pak Anggara Mahes yang merupakan seorang konglomerat,demi melaksanakan amanah terakhir dari sang Ayah.
Kala yang tidak pernah setuju menikah dengan Dya kerap memperlakukan Dya dengan Kasar.Bahkan tidak segan segan Kala membawa wanita yang disebut kekasihnya masuk kedalam rumah bahkan kedalam kamarnya.
Akankah Dya terus bertahan??atau menyerah??
Lalu bagaimana reaski Kala saat Dya akhirnya memilih menyerah dengan pernikahannya.
Akankah Kala melepaskan Dya ataukah mempertahankan dan berubah menjadi lebih baik lagi??
Bantu Follow yuukkk
IG : triyani_trian87
tiktok : Triyani_87
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.20
Akhirnya keduanya pun pulang ke apartemen setelah Dya selesai membereskan barang barang nya. Selama diperjalanan pulang keduanya memilih bungkam satu sama lain.
Tidak ada lagi perdebatan diantara keduanya. Mereka sama sama sibuk dengan pikiran mereka masing masing.
Bahkan setelah keduanya masuk kedalam unit apartemen itu keduanya masih sama sama mengunci mulut mereka rapat rapat.
Keduanya nampak memasuki kamar masing masing dengan diam. Hingga menjelang malam baik Dya maupun Kala tidak ada lagi yang keluar kamar.
Didalam kamarnya Dya menyibukan diri mengisi waktu kosongnya dengan menonton tv, sholat dan mengaji.
Sementara Kala, setelah meminum obatnya Kala tertidur cukup pulas hingga waktu menunjukan pukul 9 malam saat keduanya kompak keluar kamar secara bersamaan.
Dya yang merasa perutnya perlu di isi akhirnya keluar kamar untuk sekedar memasak mie instan. Sedangkan Kala sendiri nampak sudah rapih sepertinya akan pergi keluar.
Dya hanya melirik sekilas pada Kala yang berdiri didepan pintu kamarnya. Lalu, setelah itu Dya pun berlalu pergi, melewati Kala begitu saja.
Seolah tidak melihat keberadaan pria itu dan tidak peduli kemana dia akan pergi malam ini dan hal itu untuk pertama kalinya Kala merasa terabaikan.
"Aku akan keluar dan jangan menungguku. Aku tidak akan pulang," ucap Kala menghentikan langkah Dya.
"Iya Mas, hati hati dijalan dan dimana pun kamu berada." jawab Dya, dingin dan datar.
Membuat kedua alis Kala menyatu. Merasa heran dengan sikap Dya yang berubah dingin dan cuek.
Tidak ingin emosinya tak terkendali seperti tempo hari. Kala pun akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkan apartemen nya.
Tempat tujuan nya kali ini adalah, tempat dimana Kala bisa melupakan semua permasalahan dan mendapatkan kesenangan duniawinya.
Sepeninggalan Kala, Dya hanya bisa menghela nafas panjang dan berat. Lelah rasanya menghadapi situasi saat ini.
Lelah terus menerus dilanda rasa berdosa karena tidak bisa membawa suaminya kejalan yang seharusnya. Merasa berdosa karena sudah mengabaikan sang suami dan membiarkan nya pergi untuk menemui wanita lain.
Dan juga, merasa berdosa karena sudah membohongi para orang tua dengan berpura pura baik baik saja menjalani rumah tangganya. Namun ke nyatanya, semua hanya kisah semu saja.
Setelah menyelesaikan makan malamnya, Dya pun akhirnya kembali masuk kedalam kamar untuk melanjutkan nonton drama yang tadi sempat terjeda karena mengisi perutnya yang terasa lapar.
Tidak lama, Dya pun memutuskan untuk mengistirahatkan tubuh lelahnya untuk menjemput mimpi yang sejenak membuatnya tenang dan damai.
*
*
Tepat pukul 2 dini hari Dya terbangun setelah alarm diponsel miliknya berbunyi. Dya pun bangkit dari tidurnya lalu bergegas masuk kekamar mandi untuk mengambil air wudhu.
Dya pun menunaikan 2 rakaat sunahnya, kegiatan yang sudah sejak lama jadi bagian dari hidupnya. Kegiatan yang selalu berhasil membuatnya merasa tenang dan damai.
Akan tetapi, saat Dya tengah fokus berzikir, Dya dikejutkan oleh suara seperti benda jatuh yang cukup keras diluar kamarnya.
Bruuukkkk...
Praaannnggg...
"Astaghfirullah al adzim, apa itu?" gumam Dya, yang tiba tiba saja merasa takut setelah mendengar suara benda jatuh itu.
Perlahan Dya pun bangkit dan mengambil sapu yang tersimpan dikamarnya untuk berjaga jaga. Meski rasa takut begitu besar melanda hatinya.
Tapi, Dya berusaha memberanikan diri untuk melihat sumber suara tadi. Perlahan Dya membuka pintu kamarnya dan mengintip ke arah luar kamar.
Karena pencahayaan yang remang remang karena lampu utama dimatikan Dya jadi tidak bisa melihat dengan jelas jika hanya berdiri dari balik pintu saja.
Karena masih merasa penasaran dengan sumber suara tadi Dya pun memutuskan keluar kamar dengan membaca segala doa doa pelindung dan kebaikan untuk membantu menguatkan dirinya agar berani keluar kamar.
Kosong dan hening, semakin membuat tubuh Dya merinding. Namun tidak membuat Dya menghentikan langkahnya.
Akan tetapi, begitu tiba diruang tengah betapa terkejutnya Dya saat melihat Kala sudah tersungkur dilantai dengan pecahan pas bunga disamping nya.
"Astaghfirullah al adzim. Mas Kala?" Seru Dya segera berlari ke arah Kala yang tampaknya sudah tidak sadarkan diri disamping meja ruang tengah itu.
Dya pun segera membantu Kala untuk bangkit dan mengangkat tubuh kekar Kala untuk naik dan berbaring diatas sofa.
Dengan susah payah, akhirnya Dya pun berhasil membaringkan tubuh lemas Kala di atas sofa. Lagi dan lagi, bau alkohol begitu menyengat tercium oleh indra penciuman Dya dari tubuh Kala.
Bahkan kini ada luka baru didahi Kala yang masih mengeluarkan darah segar. Tak habis pikir oleh Dya, kenapa Kala terus menerus menyiksa diri dengan terus melukai tubuhnya dengan berkelahi.
Akan tetapi, lupakan dulu itu. Kini Dya pun beranjak untuk mengambil air hangat untuk membersihkan diri dan luka yang ada diwajah Kala.
Dengan telaten Dya pun akhirnya membersihkan dan mengobati luka Kala. Lalu setelah itu membersihkan lantai dari pecahan pas bunga yang mungkin saja tersenggol Kala hingga membuat pas bunga yang terbuat dari gelas kaca itu pecah berhamburan memenuhi lantai marmer itu.
*
*
...🌸🌸🌸...