Azka seorang pria miskin yang selalu berusaha bekerja agar bisa menikahi pacarnya, setelah menabung 2 tahun dia berniat melamar pacarnya namun dia tidak sengaja mengetahui bahwa pacarnya berselingkuh, akhirnya dengan berat hati dia pergi tanpa sengaja kecelakaan dan hampir meninggal namun dibalik itu semua ada keajaiban
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kunn-, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
turun jabatan
Disalah satu cabang grup great heaven, terlihat seorang pri berumur sekitar 30 tahunan sedang duduk di kursi nya, dia terlihat sedang menelpon dengan seseorang
"Baik tuan akan segera saya laksanakan" jawab patuh pria itu
"Ardy... Oh ardy apa yang kau sudah perbuat sampai tuan sangat marah padamu" gumam pria itu, lalu berjalan keluar tampak ingin menemui seseorang
"Ardy! " teriak pria itu
"Iya ada apa pak william? " tanya ardy
"Mulai sekarang jabatan kamu diturunkan menjadi OB" ucap tegas pris itu yang bernama william, sontak membuat ardy kaget dan tampak sedikit pucat
"Haha bapak kalau bercanda suka kelewatan" ucap bercanda ardy
"Ini serius ardy kamu diturunkan menjadi OB" ucap tegas william
"Hah kok bisa pak, perasaan saya tidak pernah buat salah" ucap panik pucat ardy
"Diam!! Kau pikir aku tidak tau apa yang kau lakukan di perusahaan? Kau menyuruh orang kan untuk menyelesaikan kerjaanmu" bentak william membuat ardy takut
"Dan 1 hal kamu jangan mengundurkan diri, karna jika kau keluar dan mencari pekerjaan lain kamu tidak akan dapat, karna namamu akan segera di blacklist dari semua perusahaan diindonesia
" ucap jelas william, kemudian berjalan keluar
"Sial... Bagaimana dia tau aku selalu menyuruh nyuruh orang" ucap kesal ardy
"Dan lagi bagaimana aku akan memberi uang pada rina jika aku hanya bekerja sebagai OB" lanjut ardy semakin kesal
Disisi lain azka dan aylin lagi naik motor tiba-tiba,
"Om aylin laper om " ucap aylin sedikit teriak, yang kemudian azka menghentikan motornya
"Hah aylin laper? Yaudah mau mampir makan dulu gak? " tanya azka
"Iya om" jawab aylin, lalu azka melihat kanan kiri, seketika ia tertarik dengan bau sate
"Mau makan sate aja gak aylin? " tanya azka
"Boleh om" jawab aylin, kemudian mereka mampir beli sate
"Rin... Rina! Itu bukannya mantan kamu azka? " tanya teman rina bernama tia, mereka berdua ada didalam mobil dan melihat azka dan aylin di warung sate
"Sepertinya iya tapi kenapa dia tampak berubah banyak ya? " tanya rina
"Kayaknya sih" jawab tia
"Mau disamperin aja gak? " lanjut tanya tia melihat rina tampak diam dan terpesona
"Gak ah aku udah mutusin dia, ngapain juga aku mau ketemu dia" kata rina menolak
"Ish yaudah aku aja yang samperin dah sekalian minta nomernya" ucap tia gak tau malu, lalu berjalan ke tempat azka
"Eh tungguin dong" ucap rina menyusul tia
"Hai mas,kamu azka kan? " sapa tia, azka yang dari tadi sibuk dengan satenya tiba-tiba terkejut dia menoleh, dan melihat tia dia juga melihat rina dibelakang tia
"Iya, dan kamu? " tanya azka
"Aku tia mas, kamu gak inget aku? Padahal kita dulu udah kenalan loh" balas tia cemberut
"Maaf aku gak inget" ucap azka
"Yaudah gapapa dah mas" balas tia
"Sekarang udah ganteng banget ya kamu mas, dan warna mata kamu juga indah" ucap tia tiba-tiba rina berkata
"Heleh palingan juga abis oplas itu dan mata nya itu paling cuma pake soflen"ucap rina tiba-tiba
" iya mungkin aja tapi tetep ganteng banget sih"balas tia
"Percuma ganteng kalo tetep miskin" ucap rina tampak jijik
"Kalo kalian dateng cuma mau menghina aku lebih baik kalian pergi" ucap tegas azka
"Lah ngapa sih mas tiba-tiba marah, padahal kan aku ngomong apa adanya dan fakta" balas rina
"Asal kalian tau aku itu tidak oplas, lagian katamu aku miskin kan ga mungkin kan orang miskin bisa oplas" ucap azka
"Yaudah dong jangan marah-marah gitu" balas rina
"Ya kita juga sudah tidak punya urusan lagi kan? Jadi kenapa kamu kayak ngatur-ngatur aku? Tanya azka, rina langsung terdiam
"Udah udah rin, kamu buat masalah mulu dah" ucap tia
"Mas boleh minta nomernya gak? " lanjut tanya tia
"Om aylin udah kenyang" ucap tiba-tiba aylin merasa kesal karna seakan tia dan rina mau deketin azka
"Ayo om aylin mau ketemu tante" lanjut aylin
"Oh oke, ayo aylin kita berangkat" balas azka dia langsung pergi tanpa pamit pada rina dan tia
"Sombong banget tuh azka, mentang-mentang udah ganteng jadi seenaknya aja dia" ucap tia
"Tau tuh sok banget mana masih miskin juga" balas rina
"Tapi aku seperti pernah liat anak kecil itu" gumam rina
"Tapi dimana ya" gumam hati rina
"Itu tadi siapa sih om ngeselin banget" tanya aylin
"Bukan siapa-siapa aylin itu cuma orang gak ada kerjaan" jawab azka
Setelah beberapa menit azka sudah sampai dikostnya
"Sepertinya itu mas azka" gumam alia
"Mas azka udah pulang? " tanya alia
"Tadi mas minta izin sama bos mas, jadi bisa kesini" jawab azka
"Oh...itu bukannya aylin ya mas?" Tanya alia
"Iya memang" jawab azka
"Halo tante" sapa aylin
"Iya halo aylin" sapa balik alia
"Gimana kamu tiba-tiba bisa dateng sama aylin sih mas?" tanya alia, kemudian azka mencitakan bagaimana di ditawari kerja oleh husein dan bagaimana dia pertama kali tau kalo naila ternyata anak orang kaya
"Jadi pas waktu mbak naila bayarin biaya rumah sakitmu, itu karna dia memang punya uang banyak? " tanya alia
"Gak dek jadi naila juga baru tau kalo tuan husein itu ayahnya" jawab azka
"Wah dunia emang sempit ya, mas azka udah ditolongin mbak naila tambah dikasih kerjaan juga" ucap alia
"Ya syukur lah dek, udah udah mana sini yang harus mas tanda tangan, karna mas nanti harus balik lagi" ucap azka mencoba mengalihkan
"Oh iya ini mas" balas alia sembari menyodorkan sebuah kertas, azka pun langsung membaca dan menandatangani nya
"Udah ini dek" ucap azka
"Makasih ya mas" balas alia
"Yaudah mas balik dulu ya mungkin agak malem nanti mas pulang nya, jadi kamu disini terus aja ya jangan kemana mana, iya jangan lupa kunci pintu juga" ucap pesan azka
"Iya mas iya udah sana nanti mbak naila nungguin loh" balas alia
"Yaudah mas pergi ya dek" ucap azka
"Iya mas hati-hati" balas alia
"Dadah tante" ucap aylin
"Dadah lin" balas alia, kemudian azka dan aylin segera pergi
Disisi lain di rumah ardy tampak ardy sedang duduk disofa dan tampak stres, tiba-tiba
"Halo permisi mas mas ardy" teriak rina mengetuk pintu
"Sial... Itu pasti rina hmm sebaiknya aku diam dulu soal aku yang jadi OB tunggu sampai kami menikah baru akan kukatakan semuanya" gumam ardy tersenyum
"Iya sayang bentar" jawab teriak ardy
"Kok mas lama banget bukain pintunya" ucap kesal rina
"Maaf sayang tadi mas lagi dikamar" balas ardy
"Yaudah aku maafin" ucap rina dan segera masuk kedalam
"Ini temen aku mas namanya tia" ucap tina memperkenalkan tia
"Halo mas aku tia" sapa tia
"Iya aku ardy calon suami rina" sapa balik ardy
"Calon suami? Kok kamu gak pernah ngomong sih rin? " tanya hera tia
"Hehe maaf lupa ti" ucap rina
"Yaudah gapapa, jadi kapan kalian nikahnya? " tanya tia
"Gak tau, kamu mau nya kapan mas? " tanya rina pada ardy
"Secepatnya aja ya sayang" jawab ardy
Disisi lain disebuah rumah yang sedikit gelap, "bagaimana sekolahmu hari ini? " tamya tanya pria tua pada anak bungsu nya
"Menyenangkan" jawab nya singkat
"Menyenangkan ya? Berarti kamu betah sekolah disana" ucap pria tua itu
"Begitu lah" balas anaknya, begitulah percakapan seorang ayah dan anak, yang pernah memiliki masalah