NovelToon NovelToon
Pengasuh Tangguh Violetta

Pengasuh Tangguh Violetta

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Ibu Pengganti
Popularitas:5.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Reni mardiana

Mendapatkan perlakuan kasar dari ibunya membuat Violetta Margareth seorang anak kecil berumur 4 tahun mengalami traums berat.

Beam selaku ayah daei Violetta membawanya ke sebuah mall, sampai di mall Violetta histeris saat melihat sebuah ikat pinggang karena ia memiliki trauma dengan ikat pinggang. Renata yang saat itu berada di mall yang sama ia menghampiri Violetta dan menenangkannya, ketika Violetta sudah tenang ia tak mau melepaskan tangan Renata.

Penasaran kan apa yang terjadi dengan Violetta? yuk ikuti terus ceritanya jangan lupa dukungannya ya. klik tombol like, komen, subscribe dan vote 🥰💝

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi bekerja

Nurul melihat sekeliling rumah yang begitu mewah dan estetik, dia menatap takjub rumah Bram yang bak istana di negeri dongeng.

"Anjir Ren, gila ini mah rumah gede banget udah kayak istana aja." ucap Nurul takjub.

"Please deh, jangan malu-maluin gue." ucap Renata.

"Apanya yang malu sih? Kan gue ngomong apa adanya." tanya Nurul.

"Udah diem." ucap Renata.

Bik Marni datang dengan membawa nampan ditangannya, dia berjongkok saat meletakkan nampannya membuat Renata dan Nurul merasa tidak enak dan tidak sopan.

"Ini mbak minumannya," ucap bik Marni meletakkan dua gelas air putih dan juga beberapa makanan ringan.

"Bik aduh jangan gitu dong, masa yang tua duduk dibawah sih?." ucap Renata merasa tidak nyaman .

"Gak papa, ini kan emang udah tugas saya sebagai pelayan disini. Jangan sungkan, silahkan diminum bibik mau ke dapur lagi ya kalau butuh apa-apa panggil bibik aja." ucap bik Marni.

"Terimakasih bik. " ucap Renata dan Nurul secara bersamaan.

Bik Marni menganggukkan kepalanya sebagai jawaba. Nurul dan Renata meneguk minumannya sampai habis, Renata melihat jam di pergelangan tangannya menunjukkan pukul 12 siang.

"Nur udah jam 12 nih, bentar lagi gue masuk kerja." ucap Renata.

"Yaudah kita pamitan dulu, masa kita langsung cabut gitu aja." ucap Nurul.

"Tuh bapaknya Vio dateng." ucap Renata.

Bram berjalan menuruni tangga, dia melangkahkan kakinya ke ruang tamu menghampiri Renata dan Nurul.

"Emm, tuan maaf saya harus pergi." ucap Renata.

"Loh kenapa buru-buru?" tanya Bram.

"Saya harus bekerja tuan, takutnya nanti telat." jawab Renata.

"Oh baiklah kalau begitu saya antar kalian pulang, sebagai ucapan terimakasih saya karena kau sudah mau mengantar Vio pulang." ucap Bram.

"Tidak usah tuan, saya melakukannya ikhlas tanpa mengharapkan balasan, lagian saya juga sudah pesan ojek online." ucap Renata.

"Ohh begitu ya, emm tunggu sebentar." ucap Bram.

Bram meraih saku celananya, dia mengambil dompetnya lalu mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna merah. Bram menyerahkan uang tersebut kepada Renata, namun Renata langsung menolaknya.

"Ambillah." ucap Bram menyerahkan uang kepada Renata.

"Untuk apa?" tanya Renata.

"Untuk ongkos pulang, sekaliaan mengganti uang yang kau gunakan saat di mall tadi." jawab Bram.

"Tidak perlu tuan, simpan saja uang itu. Saya sudah bilang pada tuan kalau saya ikhlas, jika Vio senang maka itu sudah cukup bagi saya tuan." ucap Renata menolak uang yang di berikan oleh Bram.

Renata mengajak Nurul pergi dari rumah Bram, dia berpamitan kepada Bram dan juga bik Marni.

"Tolong sampaikan salam saya pada Vio." pesan Renata kepada Bram sebelum benar-benar pergi.

"Nanti saya sampaikan." ucap Bram.

"Loe mau langsung berangkat kerja?" tanya Nurul.

"Iya, mau makan darimana kalo gue gak kerja." jawab Renata.

"Yaudah, loe pergi kerja biar tas loe gue bawa balik, gausah khawatir urusan tempat tinggal loe nginep aja di rumah gue, nyokap bokap gue juga pasti seneng loe nginep bareng kita." ucap Nurul.

"Beneran nih Nur?" tanya Renata.

"Yoi dong, kita kan bestie ya gak?" ucap Nurul mengacungkan jempolnya.

"Loe emang sahabat gue yang paling the best Nur." ucap Renata sambil memeluk tubuh Nurul.

Renata begitu beruntung memiliki sahabat seperti Nurul, setiap kali ia dilanda masalah Nurul lah yang selalu ada disampingnya entah itu suka maupun duka. Sebelum Renata pergi dari rumahnya orang yang pertama kali ia cari adalah Nurul, karena Renata bingung harus tinggal dimana dia tidak punya siapa-siapa lagi selain ayahnya.

"Yuk kita cabut, bang ojol udah nungguin di depan." ucap Renata.

"Hayuklah gas." ucap Nurul.

Bram menatap kepergian Renata dari kejauhan, dia salut kepada Renata meskipun sudah dibuat kerepotan oleh anaknya dia tak mengharapkan bayaran sedikit pun.

"Selain cantik dia juga baik hati." gumam Bram pelan.

Violetta membuka matanya kemudian menatap sekelilingnya, dia berteriak mencari Renata namun ta kunjung menemukannya.

"Tatak baik." panggil Violetta.

Violetta turun dari kasurnya kemudian ia membuka pintu kamarnya, dia memanggil-manggil ayahnya.

"Daddy." panggil Violetta.

"DADDY" teriak Violetta.

Bram yang mendengar teriakan Violetta pun segera naik ke lantai atas, dia takut terjadi sesuatu kepada anaknya. Dilihatnya Violetta sudah berkaca-kaca, Bram pun segera menghampirinya.

"Sayang." panggil Bram.

"Tatak baik mana daddy?" tanya Violetta.

"Dia sudah pulang, katanya dia harus kerja." jawab Bram jujur.

"Vio mau tatak baik hiks..hikss.." ucap Violetta sambil menangis.

"Kata kakak baik Vio gak boleh nangis, kalau Vio nangis kakak baik gak mau ketemu lagi sama Vio loh." bujuk Bram dengan berbohong pada Violetta.

"Ndak, Vio dak nangis lagi." ucap Violetta menghapus air matanya dan berhenti menangis.

"Anak pintar, sekarang kita makan siang yah biar Vio tambah sehat." ajak Bram.

Violetta menganggukkan kepalanya, Bram menggendong tubuh Violetta turun ke lantai bawah. Bik Marni membuatkan makan siang untuk Violetta, setelah makanan tersaji diatas meja Bram langsung menyuapi Violetta dengan telaten.

Sampai di tempat kerja Renata langsung mengganti pakaiannya dengan seragam khusus dari perusahaan, selesai mengganti pakaian Renata mengambil ember dan juga kain pel kemudian ia langsung memulai pekerjaannya membersihkan setiap sudut ruangan ke ruangan lainnya.

"Rena nanti kamu bersihkan ruangan pak Yandi." titah kepala OB.

"Iya bu." jawab Renata.

Renata langsung mempercepat pekerjaannya, dia membawa alat pelnya ke ruangan yang diperintahkan oleh kepala OB.

"Huuhh.. Nasib, andai ibu masih hidup mungkin aku gak perlu bekerja seperti ini." keluh Renata.

Renata seringkali mengeluh namun dia tetap mengerjakan pekerjaannya, hanya di perusahaan inilah ia diterima bekerja dengan pendidikan lulusan SMA saja. Renata tak mampu melanjutkan pendidikannya karena tak memiliki biaya, ayahnya seakan tak perduli kepadanya. Mulai sekarang dia harus berusaha menghidupi dirinya sendiri setelah memutuskan untuk keluar dari rumah ayahnya, meskipun Nurul mengajaknya tinggal bersama namun Renata tidak mungkin terus-terusan bergantung kepada Nurul.

"Lebih baik aku cari kosan saja, gak enak aku terus nyusahin Nurul." gumam Renata.

Tak sengaja salah satu rekan kerja Renata mendengar ucalan Renata, dia menepuk pundak Renata sambil bertanya padanya.

"Rena loe mau cari kosan?" tanya salah satu temannya.

"Ehh loe San, iya gue mau cari kosan nih tapi dimana ya nyarinya?" ucap Renata seraya bertanya kepada rekan kerjanya.

"Di kosan gue ada kamar yang kosong, kalo loe mau tinggal gue bilangin aja sama yang punyanya." ucap Sandi.

"Wiihh, boleh-boleh." ucap Renata.

"Yaudah nanti gue coba bilangin ya, siapa tahu kamarnya belum ada yang ngisi." ucap Sandi.

"Iya San, sebelumnya makasih ya udah mau bantuin gue." ucap Renata.

"Yoi, kita kan temen jadi harus saling tolong dong." ucap Sandi.

Renata menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, dia bersyukur meskipun orang di rumahnya jahat padanya tetapi diluar rumah Renata dikelilingi oleh orang-orang baik.

1
Pujinur Yanti
Lumayan
Erna M Jen
Bram tunjukan taring masa sama ular seperti bilqis kok tidak bisa dikasih pelajaran ..
Erna M Jen
Bram tunjukan taring masa sama ular seperti bilqis kok tidak bisa dikasih pelajaran ..
Erna M Jen
ibu kandung yang kejam padahal itu adalah anak yang kau lahirkan dimana hatimu...wanita berhati iblis
Milka Budi
Luar biasa
titiek
🤣🤣🤣🤣
Nanda Akbar
Luar biasa
Evitha Win's
pasti si ibunya akan kena karmanya😄
Andini Hana Fakhirah
Luar biasa
Sandisalbiah
kenapa gak di polisikan aja.. visum tubuh Vio sebagai bukti penganiayaan yg di lakukan Bilqis yg gak waras itu..
Yayang Sulistiawaty
Luar biasa
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
Kecewa
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
Buruk
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
lanjut donk.
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
waaah..punya rencana apa nech..
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
ayo donk lanjut...
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
ayo mana romantis nya...
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
mana romantis nya....? ? ?
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
emang apa sej yg di bisikin...boleh tau donk....
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
p'nsaran nech yg baca...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!