Kiara dan Tiara adalah gadis cantik kembar identik dari ibu tunggal yang bernama Shopia. Suami Shopia telah meninggal karena penyakit jantung sejak kedua putri mereka berumur 9 tahun. Sekalipun Kiara dan Tiara adalah saudara kembar, tapi sifat mereka jauh berbeda, bak langit dan bumi.
Penasaran dengan ceritanya?? baca yuk!
Ingat ya, ini hanyalah karangan fiktif semata...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29 Ketahuan
"Maaf Pak Handoko, saya tidak sembarangan bicara. Saya berkata seperti ini berdasarkan hasil penyelidikan asisten pribadi saya. Adik Kiara ini sangat mengkhawatirkan saudara kembarnya karena ada hubungan dengan putra Anda. Jadi Adik Kiara minta bantuan pada saya untuk mencari informasi tentang putra Anda."
"Kalian tunggu dulu di sini," setelah mendapat penjelasan dari Andre, untuk memastikan kebenarannya, Handoko pun langsung bangkit berdiri lalu masuk ke dalam rumah. Melihat reaksi pria paruh baya itu, Kiara pun menjadi takut.
"Kamu gak usah takut Dik, biar Kakak yang urus masalah ini," Andre yang peka dengan kondisi Kiara, berusaha menenangkan gadis tersebut.
Sementara itu, Handoko yang ingin membuktikan kebenaran omongan Andre, naik anak tangga pelan-pelan menuju ke kamar anaknya. Begitu sampai di depan pintu kamar Jimy, pria paruh baya tersebut mendengar percakapan antara anaknya dengan seorang gadis yang sedang membahas bagaimana cara menghadapi Kiara dan mamanya.
Karena ingin tahu dengan jelas apa yang dilakukan Jimy dan Tiara di dalam kamar, tak berapa lama, Handoko pun mengecek pintu kamar yang ternyata dikunci dari dalam.
Dengan langkah pelan-pelan lagi, pria paruh baya itu turun ke lantai bawah untuk mencari cadangan kunci pintu kamar Jimy, dan setelah mendapatkannya Handoko kembali naik menuju ke kamar anaknya.
Karena tidak ada persiapan, begitu terdengar suara kunci pintu dibuka, Tiara yang dalam keadaan bugil pun langsung lari ke kamar mandi, mengunci pintunya dari dalam lalu mengenakan pakaiannya yang tadi memang masih dia gantung di kamar mandi.
Sementara itu, Jimy, segera menutup tubuh polosnya dengan selimut dan pura-pura tidur tanpa ingat jika pakaiannya masih berserakan di lantai kamarnya.
"Bangun kamu Jimy! Kamu pikir Papamu ini bodoh apa?!" seru Handoko sambil menyentakkan selimut yang membungkus tubuh anaknya hingga tampaklah badan polos Jimy.
Karena tidak bisa berkelit lagi, cowok itu pun bangun lalu beranjak dari kasurnya kemudian berdiri di dekat papanya dengan kepala tertunduk.
Plak! Plak!
Handoko menampar Jimy dua kali dengan keras di pipi kanan dan kiri cowok tersebut.
"Pakai bajumu!" pria paruh baya itu memberi instruksi yang langsung dituruti oleh anaknya.
Selama Jimy mengenakan pakaiannya, Handoko melangkah ke kamar mandi, memutar kenop pintu tapi tidak bisa dibuka karena memang dikunci dari dalam oleh Tiara yang saat ini sedang berdiri ketakutan di pojokan kamar mandi.
"Keluar kamu, Tiara!"
Tak berapa lama, terdengarlah suara kunci pintu dibuka dan muncullah sosok Tiara dengan wajah pucat pasi dan kepala tertunduk karena ketakutan.
Untuk sesaat, Handoko mengamati gadis yang sedang berdiri di depannya itu yang ternyata memang mirip sekali dengan saudara kembarnya.
Yang terjadi kemudian adalah Handoko menyuruh Jimy dan Tiara duduk di lantai kamar, sementara pria paruh baya itu duduk di kursi dan menginterogasi kedua muda mudi tersebut bak hakim yang sedang menanyai tersangka pelaku kejahatan.
"Apa yang kalian lakukan di kamar?" tanya Handoko dengan volume suara standart namun tegas.
"Kenapa diam? Kalian tidak punya mulut? Kalian berzinah kan?" lanjut pria paruh baya itu.
"I iya Pa... Maaf," jawab Jimy dengan suara pelan.
"Kalian berdua sudah berzinah berapa kali?" dengan hati sesak karena menahan pedih Handoko melanjutkan pertanyaannya.
"4 kali Pa...," sahut cowok tersebut apa adanya.
"Kamu tunggu di sini Jimy, Papa harus menyelesaikan masalah ini sampai tuntas sama kamu. Dan kamu Tiara, sekarang kamu pulang karena saudara kembarmu masih menunggu di bawah."
Dengan diantar oleh Handoko, Tiara menuruni anak tangga sampai di hadapan Kiara dan Andre dengan kepala terus tertunduk.
"Om benar-benar minta maaf atas kejadian ini, Kiara. Om sendiri tidak menyangka jika Jimy melakukan hal tercela seperti itu. Nanti jika Om ada waktu, Om akan datang ke rumahmu dan minta maaf secara langsung pada orang tuamu," kata Handoko dengan perasaan campur aduk.
Deg!
Jantung Tiara berdegup kencang. Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau mamanya sampai tahu kejadian ini.
"Boleh tidak kalau Kiara minta no WA nya Om? Soalnya Mama sering lembur kalau pas hari libur," gadis cantik itu sengaja meminta no WA Handoko karena punya maksud tertentu.
Pria paruh baya tersebut mengambil selembar kartu namanya dari saku bajunya lalu menyerahkannya pada Kiara.
"Kalau begitu kami pamit dulu Pak Handoko. Trimakasih untuk kerjasamanya," ucap Andre yang kemudian meninggalkan tempat itu dengan diikuti Kiara dan Tiara.
Selama perjalanan pulang, Tiara yang ikut di mobil Andre hanya mampu diam seribu bahasa dan kepalanya terus tertunduk. Sedangkan Andre dan Kiara juga tidak saling ngobrol satu sama lain karena saat itu suasana memang sedang tidak baik.
"Kamu turun dulu Ti, ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan Kak Andre," kata Kiara pada saudara kembarnya setelah mobil Andre sampai di depan rumah.
"Kamu ingin bicara apa, Dik?" tanya pemuda ganteng itu begitu Tiara sudah turun dari mobilnya.
"Kiara minta tolong ya Kak, kejadian hari ini jangan sampai didengar oleh Mama atau orang lain," pinta Kiara.
"Kok gitu? Kamu gak laporin kelakuan saudara kembarmu ke Mamamu?" Andre merasa heran dengan pemikiran gadis tersebut.
"Aku gak tega Kak kalau Mama sampai tahu hal ini. Kasihan Mama. Belum lagi kalau pihak sekolahan tahu, bisa tambah runyam masalahnya," Kiara mengungkapkan kegundahannya.
"Tapi kalau kamu gak lapor ke Mamamu, saudara kembarmu gak kapok lo, Dik," pemuda tampan itu mengingatkan Kiara.
"Aku mau lihat perkembangan dia kayak gimana dulu, Kak. Setelah kepergok melakukan hal terlarang, apalagi sama Om Handoko, kemungkinan dia jadi jera," ucap gadis cantik tersebut.
"Baiklah, Kakak tidak akan cerita ke yang lain terutama Mamamu," untuk kesekian kalinya Andre berusaha menghargai keputusan Kiara.
"Trimakasih banyak ya Kak untuk bantuannya hari ini. Kiara minta maaf kalau sudah banyak ngrepotin Kak Andre," gadis cantik itu merasa tidak enak hati.
"Gak pa pa, santai saja, Dik. Kakak malah senang bisa membantu kamu. Kapan-kapan kalau kamu butuh bantuan lagi ngomong saja sama Kakak, gak perlu sungkan," lanjut pemuda ganteng tersebut.
"Iya Kak, sekali lagi trimakasih banyak. Kalau begitu Kiara masuk rumah dulu ya Kak."
oga Tiara sadar kelakuan buruknya...
trimakasih dan salam sukses buat kalian 🙏