Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja ada yang memanggil Rara dengan sebutan Mommy.
Rara yang baru pulang bekerja tiba-tiba saja di kagetkan oleh gadis kecil yang begitu cantik nan imut namun yang membuat Rara kaget adalah panggilan gadis kecil itu kepadanya.
" Mommy " Dengan kedua mata yang berbinar dan senyum yang mengambang di bibirnya membuat gadis cantik itu semakin menggemaskan.
Rara yang terkejut ia langsung melihat kearah belakang dan melihat kesekitar namun Rara tidak melihat siapapun disana.
Bagaimana kelanjutannya? yuk simak cerita selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33. RESEPSI
‘’ Sayang ‘’ Irfan merangkul pinggang istrinya.
Rara langsung menoleh ‘’ Mas ‘’ Ucap rara sambil tersenyum.
‘’ Wah suami kamu ganteng banget ra ‘’ Puji teman rara
‘’ Iyah kaya pemain drakor korea, wajahnya bening hidungnya mancung kaya perosotan ‘’ Balasnya.
Rara merasa tidak suka ketika temannya memuji suaminya ‘’ Kan akunya cantik, masa ia aku cantik tidak dapat yang ganteng hehehe ‘’ Timbal rara dengan nada bercanda.
Dewi semakin tidak suka ketika suami rara di puji oleh teman kantornya ‘’ Percuma ganteng tapi gak kaya ‘’ Sindir dewi.
Rara hampir saja membalas ucapan dewi namun di tahan oleh irfan ‘’ Tidak jadi masalah tidak kaya yang penting tidak meminta kepada istri ‘’ Timbal Irfan sambil melirik kearah Riki.
Riki langsung menunduk malu karena yang di ucapkan oleh Irfan itu benar. Dirinya hanya menjadi benalu bahkan sampai saat ini irfan masih seorang pengangguran.
Teman-teman dewi langsung saling berbisik membicarakan dewi dan suaminya. Karena tidak ingin malu dewi dan riki langsung pergi meninggalkan pesta pernikahan riri.
‘’ Maaf atas ketidak nyamanan nya, kalo begitu silahkan di lanjut ‘’ Kata Irfan ramah.
Irfan dan Rara langsung pergi untuk menyapa tamu yang lain.
Hari semakin malam suara musik yang merdu menambah kesan romantis, kini para pasangan sedang berdansa. Rara dan Irfan tidak ingin kelewatan mereka ikut berdansa di tengah-tengah lamu yang lain.
Irfan menaruh kedua tangannya di pinggang rara. Rara juga mengalungkan kedua tangannya di leher Irfan mereka berdansa mengikuti irama.
‘’ Kamu sangat cantik sayang, aku merasa menyesal kenapa baru sekarang aku menikahimu ‘’ Puji Irfan
Wajah rara mulai bersemu merah, ia sangat malu dan juga gugup ‘’ Terimakasih mas ‘’
Irfan langsung membungkam mulut rara dengan mulutnya, ciuman yang awalnya hanya sebuah kecupan kini mereka sudah saling berbelit lidah satu sama lain.
Jantung rara seketika terhenti, darahnya seakan mendidih dan tubuhnya seolah menerima apa yang di lakukan oleh Irfan. Ciuman pertama telah di ambil oleh suaminya.
Selama pacaran dengan Riki, Rara memang tidak berani melakukan hal yang aneh-aneh, mereka hanya sebatas pegangan tangan tidak lebih.
‘’ Ra, aku sudah tidak sabar bagaimana jika aku meminta hakku malam ini ‘’ Bisik Irfan yang menghentikan ciumannya.
‘’ Lakukanlah mas, aku sudah menjadi milikmu ‘’ Jawab Rara dengan pasrah.
Irfan tersenyum lalu membawa rara untuk meninggalkan pesta.
#SKIP ( Kalian pasti tau apa yang akan di lakukan oleh irfan dan juga rara jadi jangan ngintip ya hehehe.. )
PAGI HARI.
Ini adalah pagi pertama untuk sepasang pengantin baru ini, rara melihat tubuhnya yang masih polos dan hanya di tutup oleh selimut pulih ‘’ Semalam ‘’ Rara menggigit bibir bawahnya ketika teringat semalam. Kamar ini menjadi saksi bisu pelepasan mahkotanya, rara merasa sudah menjadi istri yang sesungguhnya karena sudah memberikan mahkota kepada suaminya.
Irfan menarik tubuh rara kedalam pelukannya ‘’ Masih pagi, tidurlah ‘’ Kata Irfan dengan suara khas bangun tidur
‘’ Mas ‘’
‘’ Atau kamu mau mengulanginya lagi? ‘’ Goda Irfan membuka kedua matanya.
‘’ Kalo mas mau boleh aja ‘’ Jawab rara malu-malu
Irfan tersenyum ‘’ Tidak sekarang, karena mas yakin jika kamu masih merasakan perih di daerah inti ‘’ Balas Irfan membuka kedua matanya ‘’ Terimakasih karena kamu sudah menjaganya dan memberikannya kepada mas ‘’ Irfan mencium kening rara.
‘’ Sudah menjadi kewajiban aku untuk menjaganya mas ‘’ Balas rara.
