mengisahkan remaja cantik yang di jadikan jaminan keluarganya pada seorang Mafia, dan di jadikan alat transplantasi ginjal untuk kekasih Mafia tampan. salahnya dia adalah mempunyai cinta yang tersembunyi pada mafia tampan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menerima
Xavier semakin menatap wajah basah hira " apa kamu tahu siapa aku? " tanya Xavier dengan wajah dan nada yang serius. hira mengangguk membuat Xavier semakin kaget.
" Dari mana kamu tahu? " tanya Xavier lagi.
" Darimu? " jawab hira.
Xavier semakin bingung karena dirinya tidak pernah merasa kalau dia pernah mengungkapkan identitasnya pada hira "apa aku pernah salah bicara padanya? " Xavier kembali membatin.
" Apa kamu akan menerimaku setelah tahu? " tanya Xavier.
" Tentu.. kamu adalah suamiku sekarang, jadi aku harus berbakti padamu. dan aku juga ikhlas kalau_! " hira menunduk sedih, namun Xavier masih menunggu kelanjutan hira " kalau aku akan mati untuk memberi organku padanya! " sambung hira mencoba kuat.
Di sini Xavier tidak mempedulikan ucapan hira. dia hanya sibuk berpikir apa hira memang benar-benar tahu siapa dirinya.
" Apa kamu tahu kenapa mereka mengejar kita? " tanya Xavier kembali ke topik awal.
" Mungkin dia suruhan mama! " jawab hira sedih. di sinilah Xavier sedikit bernafas lega, ternyata yang di tahu hira bukanlah tentang dirinya. melainkan praduga siapa yang menyerang mereka.
" Kenapa kamu mengira kalau itu suruhan mamamu? " tanya Xavier basa-basi karena hatinya yang sedikit tenang. Xavier mengambil batu kembali untuk menyalakan api.
Tek,,,, Tek,,,
Sampai api menyala hira tidak kunjung menjawab pertanyaan Xavier. dia malah melihat apa yang di lakukan suaminya dengan kayu-kayunya.
Merasa kalau pertanyaannya di abaikan oleh hira dan malah sengaja menghindar, membuat Xavier melihat ke arah hira.
" Kenapa tidak di jawab.! " tanya Xavier lagi sambil merapikan kayu bakarnya.
" Karena dia tidak suka padaku? " jawab hira dengan ekspresi yang sangat sedih.
Tangan Xavier berhenti dari aktivitasnya. " bukankah dia ibu kandungmu? yang sudah melahirkanmu? " tanya Xavier memperjelas.
Hira mengulurkan tangan untuk menyalurkan kehangatan di tubuhnya, tapi Xavier masih menatapnya penuh . " aku juga tidak tahu bedanya aku dan kakakku, ibu selalu menunjukkan ketidak senanganya padaku . dan selalu menganggapku seperti musuhnya! " kata hira sambil melihat ke arah api dengan mata yang berkaca-kaca.
Xavier masih menatapnya, melihat setiap ekspresi dan pergerakan bibirnya kala bercerita. hingga hira tersadar dan kembali melihat ke arahnya. Xavier mengambil kain cadar yang masih di pegang hira.
Hira melihat ke arah Xavier " apa ? " tanya hira tentang tindakan Xavier yang mengambil cadarnya.
Xavier menatap hira sambil menggenggam lembut cadar itu . namun dengan tatapan yang tidak lepas dari hira . " kamu akan tetap bersamaku, apapun yang terjadi , ! " ucap Xavier.
" Apa kamu melupakan tentang kenapa aku bisa sampai bersamamu? " tanya hira .
Xavier mendekat dan membawa tubuh hira ke dekapannya. " tidak akan aku berikan apapun yang ada padamu kepada siapapun! " kata Xavier lembut dan terdengar sungguh-sungguh.
Hira menatap bingung pada Xavier dengan jarak yang begitu dekat " apa kamu tidak akan melakukan transplantasi itu.? " tanya hira sedikit terharu.
" Hmm! " jawab Xavier.
Hira memeluk leher suaminya, hingga pipi keduanya menempel, itu karena rasa senangnya , Xavier tahu itu . hira menangis di pundaknya, Xavier membalas pelukan itu dengan sesekali mencium telinga hira yang tertutup.
" Hikss ,, Terima kasih,,, hikss Terima kasih! " ucap hira berulang sambil mempererat rangkulannya. merasa hira sedikit tenang Xavier melepas pelukan.
Kemudian menangkup wajah istrinya itu ,tatapan keduanya saling tatap dengan dalam. " hira..! " panggil Xavier.
Hira tidak menjawab, hanya matanya yang bergerak untuk melihat mata Xavier bergantian. "aku mencintaimu? sungguh-sungguh mencintaimu! " ucap Xavier.
Hira semakin menatap Xavier, " aku juga!" balas hira juga dengan sungguh-sungguh. Xavier tersenyum tampan, kemudian dia mendekatkan bibirnya ke bibir pink hira. " apa cinta ini akan menyakitiku nanti? " tanya hira ketika kulit bibir mereka bersentuhan.
Bibir yang sudah menempel itu tidak dilanjutkan pergerakannya . karena Xavier yang membantu mendengar pertanyaan atau sebuah kekhawatiran hira.
Xavier langsung menunduk dengan sedikit menyamping. dia tidak bisa menjawab atau menjanjikan apapun pada hira. karena Xavier hanya merasakan cinta yang sepenuhnya untuk gadis manis itu . namun di lain sisi dirinya masih terikat dengan vior , yang kapan saja bisa sadar .
Hira melihat Xavier yang berpaling, hira tahu kalau Xavier tidak bisa menjawab pertanyaannya. sebenarnya dia sedih dan merasa berat hati. tapi hanya Xavier yang dia punya sekarang.
Greeep..
Hira memeluk Xavier, menyandarkan kepalanya lama di pundak suaminya. Xavier hanya membalas pelukan itu. tidak ada yang berkata ataupun bersuara . mereka hanya saling berpelukan untuk menyalurkan rasa.
" Aku akan tetap bersamamu,! apapun yang terjadi!" kata hira setelah lama diam.
" Maafkan aku! " jawab Xavier, walau terdengar tidak nyambung namun hira tahu apa arti jawaban Xavier.
" Asalkan kamu mencintaiku , itu sudah cukup. bagaimana kedepannya nanti, aku akan mencoba untuk menerima. sekalipun kamu harus selalu bersamanya. aku akan pura-pura tidak terjadi apa-apa di antara kita, asal bisa selalu bersama dan melihatmu, akan aku coba! " lanjut hira.
Xavier terharu mendengar ungkapan hira. dia mencium tengkuk hira yang masih tertutup. seakan menyalurkan berapa bangganya dia bisa menemukan gadis sepertinya.
" Mungkin inilah yang di namakan jatuh cinta yang sesungguhnya! " lanjut hira dengan suara bergetar. sebenarnya dia sangat berat mengungkapkan kesanggupannya. namun dia sadar bagai mana Xavier, dia sudah berpasangan sebelum dia datang.
" Tetaplah kuat demi aku! akupun tidak bisa tanpamu? " kata Xavier.
Cup..
Kemudian Xavier mencium bibir hira, kali ini hira tidak menolak atau memberontak. kini dia pasangan halal. tidak ada dosa untuknya ketika melakukan itu.
Semakin lama bermain bibir, membuat Xavier menjadi liar, hira yang tidak tahu bagaimana membalasnya hanya diam, hanya sesekali mengikuti instingnya saja dia harus bagaimana.
Ketika nafas hira akan habis dia melepaskan bibirnya , dia mengambil nafas dengan malu. Xavier hanya tersenyum melihat betapa polosnya istri kecilnya itu.
Pelan-pelan hira mengangkat kepala, sedikit mendongak untuk melihat wajah suaminya. dia menatap lama seakan penuh rasa penasaran.
" Ada apa? " tanya Xavier masih tersenyum.
Namun hira hanya diam tanpa senyuman, hanya tatapannya saja yang seakan menyelidik. " kenapa terus menatapku? " tanya Xavier lagi.
" Berapa banyak wanita yang sudah kamu gauli? " tanya hira dengan tatapan penuh. Senyum di bibir Xavier langsung hilang.
kecewa sih sama cerita ini di luar ekspektasi meninimal happy end lh ka, buat mereka hidup bahagia, aku berharap banyak ke kakak untuk buat happy end🙏
penasaran aku