NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Bujang Lapuk

Terjerat Pesona Bujang Lapuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:107.4k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

"Kulihat-lihat, Om sudah menua, apakah Om masih sanggup untuk malam pertama?" ucap Haura menatap Kaisar dengan senyum sinis.

Kaisar berjalan ke arah Haura dan menekan gadis itu ke tembok. "Harusnya saya yang nanya, kamu sanggup berapa ronde?"

-

Karena batal menikah dengan William, cucu dari konglomerat terkenal akibat perselingkuhan William. Haura Laudya Zavira, harus menerima dijodohkan dengan anggota keluarga lain yaitu Om dari William, atas dasar kerjasama keluarganya dan keluarga William.

Tapi siapa sangka, laki-laki yang menggantikan William adalah Kaisar Zachary Zaffan—putra bungsu sang konglomerat, pria dewasa yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Enam Belas

Haura yang melihat dahi suaminya berdarah langsung memeluknya dan memapah menuju ranjang. Mama Kartini meminta putranya minum obat yang Haura berikan.

"Kaisar, minum obatnya ...," ucap Mama Kartini dengan suara serak karena menahan tangis.

Yusuf masih berdiri di kamar itu dengan pandangan sinis. Melli lalu ikut masuk.

"Aku yang menyebabkan papa meninggal," ujar Yusuf lagi.

Haura duduk di dekat suaminya. Dia lalu menggenggam tangan pria itu. Memintanya minum obat. Dari ucapan Kaisar dan kedua orang tua William dia sedikit mengerti apa yang terjadi, walau belum tau pasti bagaimana kejadiannya.

"Mas, minum obatnya," ucap Haura lembut. Entah kekuatan dari mana, ucapan gadis itu mampu membuat Kaisar menurut. Dia lalu meminumnya.

Keadaannya mulai stabil. Dia terdiam dan memandangi Mama dan Haura secara bergantian. Di sudut ruangan Melli dan Yusuf saling tatap sambil tersenyum.

"Sekarang Mas istirahat. Mau di sini atau di kamar atas?" tanya Haura dengan suara pelan. Kamar yang dia tempati saat ini adalah kamar tamu.

Haura membantu Kaisar membaringkan tubuhnya. Dia jadi menyesal karena baru menyadari jika suaminya memiliki trauma dan depresi.

"Jadi obat yang selalu diminum Kaisar adalah obat anti depresi?" tanya Haura pada dirinya sendiri.

Haura lalu menyelimuti tubuh suaminya. Pandangannya lalu tertuju pada Yusuf dan Melli. Tiba-tiba dia teringat jika semua ini berawal dari obrolan kedua orang itu. Tak mungkin jika mereka tak tahu jika adiknya memiliki trauma pada cerita meninggalnya sang papa.

Haura lalu berdiri dan mendekati kedua orang tua William itu. Mama Kartini membersihkan luka sang putra. Melli dan Yusuf masih tetap berdiri di tempatnya. Tak peduli kalau Haura mendekati.

"Kenapa masih ada di sini? Suamiku ingin istirahat!" seru Haura.

"Siapa kau? Seenaknya mengusir. Aku lebih dulu berada di sini, kau baru satu hari menjadi istrinya Kaisar," jawab Melli.

"Walau baru satu hari menjadi istrinya, aku tetap berhak menjaga mental suamiku. Gara-gara kalian berdua suamiku begini. Jadi aku minta keluarlah!" seru Haura.

"Aku tak akan pergi. Aku memiliki hak juga di rumah ini. Aku anaknya sedangkan kau hanya menantu," ujar Yusuf.

Dalam diam ternyata mama Kartini tetap mendengar semua ucapan mereka. Dia lalu berdiri setelah mengobati luka Kaisar. Dia berjalan mendekati ketiganya.

"Haura, tolong jaga Kaisar. Mama mau bicara dengan mereka berdua," ucap Mama Kartini.

"Baik, Ma." Haura lalu berjalan mendekati suaminya. Dia melihat Mama Kartini mengajak Melli dan Yusuf keluar.

Mama Kartini mengajak keduanya duduk di ruang keluarga. Dia tampak sedikit tegang.

Mama Kartini duduk di ruang keluarga, dengan wajah yang marah bercampur sedih. Dia baru saja bahagia melihat putranya sudah mau berbaur dengan keluarga lagi, dan kembali melihat dia depresi lagi

"Apa maksud kalian berdua?" Mama Kartini bertanya, dengan suara yang keras dan marah. "Mengapa kalian berdua harus mengungkit kematian Papa Wijaya?"

Melli dan Yusuf terlihat sedikit takut dan tidak berani menjawab. Mama Kartini melanjutkan, dengan suara yang lantang dan tegas.

"Mama tahu bahwa Papa Wijaya meninggal karena serangan jantung, tapi mama tidak ingin kalian berdua mengungkit hal itu di depan Kaisar. Dia sudah merasa bersalah dan trauma karena pertengkaran dengan Papa Wijaya sebelum dia meninggal. Mama tidak ingin dia merasa lebih buruk lagi."

Melli dan Yusuf masih terdiam, tak berani menjawab. Mereka masih menyusun kata yang tepat untuk membela diri.

"Mama ingin kalian berdua memahami bahwa Kaisar sudah merasa sangat bersalah dan trauma karena kematian Papa Wijaya. Mama tidak ingin kalian berdua membuat dia merasa lebih buruk lagi. Mama ingin kalian berdua mendukung dan membantu Kaisar untuk mengatasi trauma dan depresinya, bukan membuatnya merasa lebih buruk lagi."

Melli menarik napas berat. Dia tak mau di salahkan terus.

"Tak ada maksud kami membuat Kaisar kembali trauma dan depresi, Ma. William jug pasti bicara begitu bukan maksud apa-apa. Hanya karena rasa rindu pada papa saja membuat kami spontan ingat padanya. Apakah kami tak boleh mengingat moment manis saat bersama papa?" tanya Melli.

"Ini bukan masalah tak boleh mengingat Papa. Tapi ada waktunya. Jika kalian memang mengingatnya dan merindukan papa datang ke kuburannya, doakan dia. Sejak papa meninggal bisa di hitung jari kalian mengunjungi makamnya!" seru Mama Kartini.

Yusuf tampak terkejut mendengar ucapan mamanya. Dia tampak menelan ludah karena tak tau harus menjawab apa. Sepertinya dia cukup takut dengan mama Kartini.

"Ma, kami jarang ke makam papa karena tinggal di luar kota, kalau doa selalu kami panjatkan. Kenapa mama terlihat kesal hanya pada aku dan Mas Yusuf, padahal Kaisar yang menyebabkan papa meninggalkan kita. Mama seperti pilih kasih. Kaisar lebih di bela dari pada Yusuf. Bukankah mereka sama-sama anak Mama?" tanya Melli.

Mama Kartini tampak semakin kesal mendengar ucapan menantunya itu. Dari dulu selalu saja membantah apa yang diucapkan. Selama ini dia diam karena tak ingin bertengkar. Dia tak mau ada salah paham.

"Apa kamu tak terima kalau aku lebih sayang dengan Kaisar?" Mama Kartini balik bertanya dengan nada cukup tinggi. Mama Kartini bukannya menjawab pertanyaan sang menantu tapi justru balik bertanya.

"Mel, sudahlah. Sebaiknya minta maaf saja. Mungkin kita memang salah," ucap Yusuf.

Melli melototkan matanya mendengar ucapan suaminya. Dia tak akan sudi minta karena tak merasa bersalah.

"Apaan sih, Pa! Aku hanya mengingatkan pada Mama, jadi orang tua itu harus adil. Dan tentu saja aku tak akan mau meminta maaf karena tak salah. Apa kita harus diam dan menyimpan rasa rindu pada papa selamanya di depan Kaisar? Dia itu sudah dewasa, harusnya bisa menerima kenyataan jika memang dia bersalah atas meninggalnya papa. Jika dia bisa mengakui kesalahannya pasti trauma dan depresinya akan hilang!"

Mama Kartini tampak menahan amarahnya. Dia memainkan jemarinya mencoba meredakan emosi. Yusuf yang menyadari perubahan wajah mamanya lalu meminta maaf.

"Ma, maaf. Aku dan Melli janji tak akan mengulanginya lagi," ucap Yusuf.

"Apaan sih, Pa! Kenapa Papa minta maaf. Mama memang harus sadar jika selama ini dia terlalu memanjakan Kaisar. Tak adil sekali. Lihat saja, Kaisar dipestakan secara besar-besaran tapi William hanya sekedarnya dan itu juga tunggu bulan depan biar semua tau kehamilan Kay!" seru Melli.

Tanpa di duga mama Kartini lalu menggebrak meja. Membuat keduanya terkejut.

"Wajar jika aku lebih menyayangi dan membela Kaisar, karena dia anak kandungku satu-satunya. Aku tak mau anakku menjadi makin depresi. Aku harap pulanglah segera ke rumah kalian. Pesta telah usai!" seru Mama Kartini.

Melli dan Yusuf terkejut mendengar ucapan mama Kartini. Yusuf tak percaya jika wanita yang telah menjaganya dari usia delapan tahun itu membongkar rahasia dan identitasnya di depan sang istri.

"Apa maksud Mama kalau Kaisar anak kandung satu-satunya?" tanya Melli.

1
Yuliana Tunru
gmn kayla saat kau rebut wiliam dgn jebakan tubuh mu maka karma mu pun akhir x wiliambtergosa pd saudara mu trahis saat kau tau kelak akan kau tau rasa dihianati
Uba Muhammad Al-varo
gimana rasanya Kayla sesudah apa yang terjadi pada William, itulah akibat dari kelakuan mu yang merebut William dari Haura sekarang William direbut oleh Angel yang sepupu mu itu
Bunda SalVa
nahhh kamu kena karma nya kan Kay...itulah yang kamu dapat dari perbuatanmu pada Haura

sakit banget gak tuh 😃
Kim nara
Definisi karma d bayar cash
Putu Suciptawati
kasihan deh lo kayla kak angel yg kamu mau dukung unt jadi pelakor bener2 jadi pelakor tapi yg direbut suamimu bukan om kaisar. jalang bersaudara hrsnya jangan saling menikung ni malqh yhmg tua menikung yg muda/Facepalm/
ken darsihk
Duhhh Kayla amsyong dah lo suami mu tercinta ternyata mendua hati di malam pertama
Ketawa jahara achhh 😂😂😂
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
ya wes lah..terima saja nasibmu Kayla😅😅
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Kayla,kamu harus tahu kelakuan si William dan si Angel
Ida Nur Hidayati
tak kasih tahu ya Kayla suamimu tidur sama Angel saudara sepupumu.
udah tuh labrak Angel
Ida Nur Hidayati
Angel dan Wiliem sama gilanya
Apriyanti
dgn saudara jauh mu Kayla siapa lg klo bkn angel🤣🤣,, lanjut thor
nonsk2711
magadir ....mantan gtau diri
nonsk2711
bkn Kayla tp di dlm ada suami mu yg sdh berbagi peluh dgn kk sepupu mu,enak rasa itu yg prnh Haura rasakan
Aan
keluarga toxic beneran
hih.....
Arbaati
aduh Thor...mau ketawa takut dosa wkwkwk
Sugiharti Rusli
kamu akan menyesal Kayla malah mendukung Angel tuk merebut Kaisar dari Haura, padahal dia uda nusuk kamu dari belakang,,,
millie ❣
Bersyukur lah Haura dapetin kaisar yg punya sikap memang semua jodoh yg baik pasti dpt yg baik yg g baik jg akan ngedapetin hal g baik 😏😏
dyah EkaPratiwi
wah wah sabar Kayla
dyah EkaPratiwi
wah bener2 ini William ya
Teh Euis Tea
dihhh manusia menjijikkan kalian semua mrnghalalkan segala cara, untung aj haura dan kaisar ga berjodoh sm kalian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!