NovelToon NovelToon
Immortal Fairy Returns To The World

Immortal Fairy Returns To The World

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Penyelamat
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Made Budiarsa

Yan Chen yang unik, memiliki roh Wajan dan di putuskan tunangan, tapi siapa yang menyangka ia bukan pemuda biasa.

dari wajah lucu dan sering bersikap bodoh, mencuri perhatian, memiliki rasa yang besar di dalamnya.

dengan itu, satu persatu perubahan mengejutkan semua orang dan pandangan tentangnya semakin baik dan lebih baik.


saya berharap bisa konsisten menulisnya.

selamat membaca, jangan lupa Like, komentar dan favoritnya, supaya penulis tahu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Made Budiarsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pedang awan

Kecepatan Wajan itu benar-benar cepat seperti dibawa angin kencang, namun Yan Chen masih terlihat tenang.

Ketika wajannya mendekat, rambutnya berkecamuk dan jubah merahnya berkelepah.

Yan Chen mengambil telinga Wajannya dan tangannya di tarik ke belakang.

Tenaga wajan dan kekuatan Qiao San benar-benar sangat kuat, sehingga membuat kedua kaki Yan Chen terseret beberapa meter.

Yan Chen mengerahkan kekuatan untuk mencengkeram Wajannya dan kelima jarinya terasa perih.

Setelah berhenti, ia membantingnya ke depan, tersenyum kemudian melesat bagaikan peluru.

Wajahnya ganas kemudian mengayunkannya. Qiao San merasa percaya diri dan menangkis dengan pedangnya.

Mereka bertukar beberapa ayunan dan suara besi yang bergesekkan terdengar murni dan tajam.

Kecepatan Yan Chen terlihat lambat di bandingkan lawannya, namun ia terlihat dapat menahan segala serangannya. Sementara Qiao San terlihat cepat dan pedangnya seperti garis-garis yang bergesekkan membawa perasaan ngeri bagi orang-orang yang melihatnya.

Keduanya jelas memiliki tenaga dan teknik yang berbeda, namun mengapa Yan Chen masih dapat bertahan?

Tang Mei memperhatikan setiap gerakannya. Alisnya yang indah dipaksa berkerut untuk memahami seluruh gerakannya.

Ia belum berpengalaman, jadi tidak tahu mengapa Yan Chen dapat menahan serangan seperti itu.

Tidak lama, keduanya mundur.

Yan Chen merasakan kesakitan pada tangan kanannya, khususnya pada lima jarinya yang setiap detik memegang Wajan dan mempertahankan posisinya.

Meskipun ia memahami bagaimana cara menggunakan tenaga di hadapan kekuatan yang lebih besar, karena perbedaan yang terlalu jauh, membuatnya sangat kesulitan.

Di sisi lain Qiao San merasa aneh. Yan Chen yang lemah ini mengapa dapat menangkis setiap serangan yang di arahkan kepadanya.

Ia merasa kesal tapi ekspresinya masih di penuhi kebanggaan.

“Kau benar-benar cukup beruntung dapat menahannya, tapi selanjutnya, kau tidak akan punya kesempatan lagi!”

Setelah berseru, Qiao San melesat kemudian mengayunkan pedangnya ke depan.

Dengan cepat satu bilah pedang melengkung membawa angin kencang melesat, membawa tekanan yang kuat.

Yan Chen memosisikan senjatanya sebagai pertahanan.

Suara wajan di pukul bergema. Yan Chen mundur, kakinya terseret, namun ia masih bisa berdiri.

“Jika aku bisa menahan sebelumnya, mengapa aku tidak bisa menahan yang selanjutnya?”

Yan Chen melesat, meskipun serangan tadi memberinya luka di organ dalamnya.

Ia mengayunkan Wajannya, begitu pula Qiao San.

Suara baja di satukan bergema.

Qiao San tersenyum, “Benarkah?”

Tiba-tiba dari tangannya muncul cahaya biru kemudian merambat ke pedangnya, memberi kekuatan yang kuat.

Yan Chen tidak bisa menahannya, segera ia di pukul dan di dorong.

“Aku memiliki roh senjata berkualitas tinggi, sementara kau, hanya wajan memasak. Itu tidak bisa di bandingkan, menyerahlah!”

Setelah Qiao San mengatakannya, ia mendorong Pedangnya dan membuat Yan Chen mundur, melesat ke belakang beberapa meter. Memuntahkan darah tapi ia masih bisa berdiri.

Qiao San melesat.

“Kau di takdirkan untuk di injak-injak, mengapa masih harus bersikap sok besar. Yan Chen, kau benar-benar harus kalah!”

Qiao San mengayunkan pedangnya dan kecepatannya bertambah. Yan Chen kesulitan melawannya. Dalam beberapa detik, sudah beberapa serangan dilontarkan. Meskipun ia memiliki mata yang cerah, dengan senjatanya sekarang tubuhnya masih harus menerima luka-luka yang dalam.

Setelah beberapa menit berlangsung, Yan Chen kembali memuntahkan darah.

Qiao San terus menyerangnya dan Yan Chen semakin lemah.

Setelahnya Yan Chen memuntahkan darah lagi, Qiao San mundur, tersenyum berkata, “Bagaimana rasanya?”

Hatinya di penuhi kegembiraan. “Aku akan mengeluarkan serangan pertamaku, lihatlah baik-baik.”

Dengan percaya diri, Qiao San memegang Pedangnya. Ia memuntahkan sesuatu ke bilah Pedangnya dan segera Pedangnya bercahaya seolah-olah ada lampu di dalamnya.

Kemudian ia menekan kaki kanannya dan melesat ke udara.

Sama halnya dengan Zhao Huali, ia dapat melihat segalanya.

Menatap ke bawah, semua orang dapat di lihatnya. Ia bisa melihat Yan Chen dan perasaannya menjadi buruk. Mengertakkan giginya, ia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi di atas kepalanya.

Tiba-tiba langit menjadi sangat cerah. Tidak ada awan-awan, hanya ada langit biru seperti samudra yang tidak terbatas.

“Yan Chen, kau harus lihat baik-baik ini,” Kata Qiao San. Suaranya bergema dan berat seperti ia telah mencapai dewasa. Jelas juga nadanya mengandung kesombongan.

Tidak lama perlahan awan-awan tipis muncul di belakangnya.

Awan-awan itu bergerak liar, tapi semakin orang-orang memperhatikannya, mereka sedang membuat bentuk di langit. Memanjang dan mulai memadat.

“Itu... Itu bentuk pedang! Pedang awan!” Salah seorang berseru.

Semua orang menatap intens ke langit.

Itu adalah pedang awan sepanjang lima puluh meter dengan posisi horizontal. Jika pedang itu di ayunkan, itu akan menimbulkan efek yang sangat besar.

Yan Chen sudah mempersiapkan semuanya. Ia mengeluarkan pil kemudian meneguknya. Tidak ada ekspresi apa pun ketika ia melakukannya, meskipun orang-orang melihatnya. Hal itu sudah menjadi sesuatu yang umum dalam ujian ini, tapi tentunya kurang terlihat indah.

“Yan Chen menelan pil, pil apa itu?”

“Aku rasa itu bukan pil sembarangan. Ada beberapa banyak pil yang dimilikinya? Melihat kemampuan sebelumnya, Yan Chen ini pasti memiliki banyak pil di dalam sakunya. Aku ingin lihat, berapa banyak pil yang bisa di keluarkannya hari ini.”

Melihat Yan Chen menelan Pil, Qiao San mendengus. “Bahkan dengan pil itu, tubuhmu tidak akan bisa menahan ini. Yan Chen, terima ini!”

Tepat ketika ia berseru, segera Pedangnya terayun ke depan, membelah angin dan membuat pohon-pohon berhembus. Energi dan tekanan yang sangat kuat terpancar darinya.

Pelindung di perkuat.

Ketika orang-orang berdiri di bawahnya, mereka dapat merasakan datangnya pedang itu seperti seorang dewa yang mengayunkan pedangnya, sangat kuat dan mengesankan, lalu, bagaimana Yan Chen dapat menahannya?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!