NovelToon NovelToon
R²

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Idola sekolah
Popularitas:790
Nilai: 5
Nama Author: Caramels_

Di usianya yang beranjak remaja, pengkhiatan menjadi cobaan dalam terjalnya kehidupan. Luka masa lalu, mempertemukan mereka di perjalanan waktu. Kembali membangun rasa percaya, memupuk rasa cinta, hingga berakhir saling menjadi pengobat lara yang pernah tertera

"Pantaskah disebut cinta pertama, saat menjadi awal dari semua goresan luka?"
-Rissaliana Erlangga-

"Gue emang bukan cowo baik, tapi gue bakal berusaha jadi yang terbaik buat lo."
-Raka Pratama-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caramels_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 18

Libur weekend telah tiba, Rissa, Raka, Dara, dan Fajar memutuskan untuk berangkat bersama menggunakan mobil milik Raka. Tepat pukul 7 pagi, Raka menjemput Rissa terlebih dahulu ke rumahnya.

“Assalamu'alaikum,”

“Waalaikumsalam. Oohh Raka, masuk dulu aja. Rissa masih siap-siap diatas,” ucap Bu Emil melihat kedatangan Raka.

“Baik te,”

Tak lama kemudian, seorang gadis dengan baju casual menuruni tangga rumahnya.

“Yukk berangkat,” ajak Rissa.

“Yukk. Yaudah te, kami berangkat dulu ya,” Raka berpamitan kepada Bu Emil.

“Iyaa, hati-hati di jalan. Jangan pulang malam-malam,”

“Siap te,” setelah itu, Rissa dan Raka berlanjut pergi ke rumah Fajar.

Selang beberapa menit, mereka telah sampai di depan pekarangan rumah Fajar. Terlihat disana sudah ada sang pemilik tuan rumah beserta Dara di sampingnya. Mereka memang berniat untuk berkumpul di rumah Fajar terlebih dahulu.

“Kalian udah siap?” tanya Raka sembari turun dari mobilnya.

“Siap dongg,” jawab Dara.

“Yaudah ayo langsung berangkat aja,” ajak Rissa kepada mereka semua. Namun, saat Rissa mau duduk di kursi depan sebelah Raka, tiba-tiba Dara mencekal tangannya.

“Eh, btw gue boleh duduk di depan nggak? Soalnya gue agak pusing sama mual kalo duduk di tengah,” Rissa menatap Raka yang kebetulan mendengar percakapan antara dua gadis itu.

“Yaudah deh, lo bisa duduk di depan aja,” ujar Rissa pasrah.

“Jar, lo bisa nyetirin mobil gue ngga?” tanya Raka saat ia tau kekasihnya duduk di bangku belakang. Ia hanya tidak mau membuat Rissa badmood seharian karena Dara yang duduk di sebelahnya.

“Bisa kok,”

“Yaudah lo aja yang bawa gimana?”

“Boleh,” Fajar pun berpindah ke bangku sopir menggantikan posisi Raka. Rissa yang sudah duduk di bangku belakang mobil pun tersenyum melihat perilaku yang dilakukan Raka. Sedangkan di sisi lain, ada perasaan campur aduk karena rencana awalnya yang telah gagal.

...****************...

Mobil melaju meninggalkan rumah Fajar, meninggalkan hiruk pikuk pagi hari dan menuju ke destinasi mereka: Ancol. Suasana di dalam mobil sedikit lebih riang setelah pertukaran tempat duduk itu. Fajar menyetir dengan hati-hati, sesekali melirik ke spion dan berbincang ringan dengan Dara yang duduk di sebelahnya. Raka dan Rissa di belakang lebih banyak bermanja-manja, sesekali Raka menggenggam tangan Rissa. Dara sesekali melirik mereka dengan senyum kecil.

Perjalanan menuju Ancol cukup lancar. Sesampainya di sana, mereka langsung menuju area pantai. Hamparan pasir putih dan deburan ombak menyambut mereka. Rissa langsung berlari kecil menuju bibir pantai, menikmati hembusan angin laut yang segar. Raka menyusul di belakangnya, tersenyum melihat keceriaan Rissa.

Di pantai, Dara terus berusaha mencuri perhatian Raka. Ia dengan sengaja berjalan di dekat Raka, tertawa lepas saat bercanda dengan Fajar, serta beberapa kali menyenggol lengan Raka seolah tak sengaja. Ia bahkan menawarkan Raka es kelapa muda.

"Gak usah repot-repot, Dar," jawab Raka, sedikit canggung. Ia melirik Rissa sekilas, yang sedang sibuk membangun istana pasir dengan Fajar.

"Raka, coba lihat ini, bagus banget ya pemandangannya," kata Dara, menunjuk ke arah laut sambil menyikut pelan lengan Raka.

Raka hanya mengangguk singkat, perhatiannya terbagi antara Dara dan Rissa yang terlihat begitu ceria bermain pasir. Ia merasa bersalah karena sikap Dara, tapi juga tak ingin membuat suasana menjadi tegang.

Setelah puas bermain pasir dan berfoto-foto, mereka memutuskan untuk mencoba wahana permainan di Dufan. Mereka antusias mencoba berbagai wahana, dari Halilintar hingga Kora-Kora. Teriakan dan tawa mereka menggema di antara pengunjung Dufan lainnya.

Dara kembali berusaha mendekati Raka. Ia meminta Raka untuk membantunya mengambil foto di depan wahana-wahana yang ada.

"Raka, fotoin aku dong di sini! Aku mau foto yang kece," pinta Dara, menunjuk ke wahana Kora-Kora.

"Iya, bentar," jawab Raka, sedikit terpaksa.

"Raka, kamu kok jutek banget sih sama aku?" bisik Dara saat mereka antri di wahana Halilintar.

"Aku nggak jutek, Dar. Cuma lagi agak lelah aja," jawab Raka, berusaha menghindari tatapan Dara.

Sepanjang hari, upaya Dara untuk mendekati Raka terus berlanjut. Namun, Raka tetap menjaga jarak.

Hari semakin sore, perut mereka mulai keroncongan. Mereka memutuskan untuk makan di sebuah restoran di area Ancol. Mereka menikmati hidangan seafood yang segar sambil bercerita tentang pengalaman seru mereka seharian. Rissa dan Raka terlihat semakin mesra, saling menyuapi dan bercanda yang tanpa mereka semua sadari ada hati yang menahan rasa cemburu diantara kebahagiaan itu.

Dalam perjalanan pulang, Rissa diam, Raka terlihat lelah, Dara masih berusaha tersenyum manis, dan Fajar hanya fokus menyetir. Sebenarnya, sedari tadi Rissa memperhatikan tingkah Dara yang sengaja mendekati Raka dengan terang-terangan, namun ia berusaha untuk tetap diam dan tidak mempermasalahkan semuanya, karena ia hanya ingin liburan kali ini terasa seru dan menyenangkan.

Raka berterima kasih kepada Fajar karena telah mau mengalah dan menyetir mobilnya. Rissa pun berterima kasih kepada Raka atas pengertiannya. Mobil melaju meninggalkan Ancol, membawa kenangan indah liburan weekend mereka.

Walaupun beberapa kali kehadiran Dara yang terus berusaha mendekati Raka telah meninggalkan sedikit ketidaknyamanan dan ketegangan dalam persahabatan mereka. Liburan yang seharusnya menyenangkan, berakhir dengan sedikit rasa getir di hati Rissa.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
author
mampir back ya kak
author
keren ih alur nya
Caramels_: terimakasiihh
total 1 replies
tasha angin
Membuat terkesan
Caramels_: terimakasiihhh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!