Nathan Alister Daniswara atau biasa di panggil nathan Ceo muda yang masih sekolah menggantikan orang tuanya yang sudah meninggalkan nya untuk meneruskan bisnis mereka.Sengaja berpenampilan cupu ke sekolah untuk mendapatkan teman tulus padanya.Nathan juga suka di bully dan di manfaatkan oleh temannya..
bagaimana cerita selanjutnya?
yuk ikutin novel pertama ku😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan nathan yang dulu?
"Berhenti loh."teriak rangga pada nathan.
Rangga dan kedua temannya menghadang nathan
Nathan yang melihat sekitar hanya tanah kosong tersenyum miring,lalu dia menghentikan motornya.
Rangga dan kedua temannya turun dari motornya.lalu mendekati nathan yang masih di atas motor.
Brag..
Rangga langsung menendang motor nathan,nathan yang kehilangan keseimbangan ikut terjatuh dari motornya.
"Apaan sih loh!"bentak nathan.Kali ini nathan bukan nathan cupu lagi,dia akan menunjukan pada rangga siapa dirinya sebenarnya.walaupun hanya sesaat.
Mereka bertiga keget mendengar bentak kan nathan yang pertama kalinya.
"Sekarang loh mulai lawan yah sama kita,semenjak loh bersama murid baru itu."ucap rangga.
"Ingat loh di sini hanya sendiri."ujar erlan tersenyum miring.
Nathan melihat sekitar lalu tertawa kecil,yang membuat mereka bingung.
"Kenapa loh ketawa."sahut roland.
"Apa mau kalian."ucap dingin nathan
"Hajar dia."ucap rangga pada temannya,mereka berdua mengangguk lalu menyerang nathan.
Kali ini nathan melawan mereka,dengan tenang nathan lawan mereka bertiga.
Bugh bugh bugh bugh
Mereka bertiga mulai kewalahan melawan nathan,mereka berpikir dari mana nathan bisa sekuat ini.
"Begitu doang kemampuan kalian."ucap nathan tersenyum miring.
Rangga mengepalkan tangannya,lalu dia kembali menghajar nathan.erlan dan roland juga kembali melawan nathan.
Bugh bugh bugh bugh
Nathan yang mulai bosan dengan mereka langsung menghempaskan mereka satu persatu hingga mereka bertiga tersungkar di tanah.
"Aduh bibir gue."ucap erlan saat bibirnya mencium tanah.
Begitu juga dengan rangga dan erlan yang merintih kesakitan dengan bokong mereka.tapi mereka berdua tidak seperti erlan yang lebay.
Nathan langsung menghampiri rangga lalu berjongkok di depannya.kemudian memegang dagu rangga lalu menatapnya tajam.
"Loh gak usah ganggu gue lagi,sekarang gue bukan babu loh lagi."ucap nathan dingin.
Rangga hanya diam tidak berani bersuara.
Bug..
Nathan menonjok muka rangga,yang membuat dia tersungkar kembali ke tanah.
"Ini juga berlaku untuk kalian berdua,sekarang gue bukan babu loh lagi!"bentak nathan.
Nathan lalu menaiki motornya lalu meninggalkan mereka bertiga yang merintih kesakitan.
^*^*
"Sekarang dia sudah lawan kita,mana dia jago juga beladirinya."sahut erlan yang berusaha berdiri sambil memegang lututnya.
"Kurang ajar si cupu itu."kesal rangga.
"Kita harus balas dia rangga,gue gak terimah kita di gini in sama si cupu itu."kesal roland.
"Iya geu setuju dengan roland,jangan dengarin ancaman dia."sahut erlan.
"Hmm."rangga hanya berdehem saja,dia juga akan membalas nathan."Kenapa dia bisa berubah gini".ucap nathan dalam hati.
Sedangkan nathan tersenyum miring mendengar percakan mereka.nathan menaruh cip kecil di tubuh mereka yang sudah dia desain sendiri dan cip itu bisa menempel pada diri mereka.tanpa sepengatahuan mereka,waktu nathan hajar mereka nathan menempelkan pada tubuh mereka.
"*Ini saatnya gue berubah,tapi tidak dengan penampilan ku."ucap nathan dalam hati*.
"Kok nathan belum pulang yah."ucap bibi tuti khawatir pada nathan yang belum datang.Jam sudah menunjukan pukul sepuluh lewat,tapi nathan belum pulang.tidak biasanya nathan pulang selarut ini,apa lagi nathan baru pertama kali ini ke rumah temannya.Bibi tuti juga tidak bisa tidur jika diantara nathan dan dimas pulang.
"Ya tuhan tolong jaga nathan,di mana pun dia berada."ucap bibi tuti dalam hati.
"Bibi belum tidur."ucap dimas menghampiri bi tuti.
Bibi tuti menolah pada dimas yang sudah memakai pakaian santai.
"Belum nak,adik kamu belum pulang.bibi khawatir dengannya.bibi telpon tapi nathan tidak mengangkatnya."ucap bibi tuti yang khawatir pada nathan.
"Nathan belum pulang bi."ucap dimas.
"Iya nak."ucap bibi tuti.
Dimas langsung menghubungi reno untuk mengetahui keberadaan adiknya.
"Halo tuan."ucap reno saat telpon terhubung.
"Halo ren,nathan di mana?"tanya dimas to the point.
"Dia sudah kembali tuan,mungkin lima menit lagi dia sampai.Tuan muda juga mengalami insiden kecil tuan tapi dia sudah basmi sendiri.nanti saya akan kirim ke anda."jawab roni.
"Baiklah."ucap dimas lalu mematikan telpon sepihak.
"Bagaimana nak?"tanya bi tuti.
"Nathan sudah jalan ke sini bi,bibi gak usah khawatir lagi yah."jawab dimas.
"Syukurlah."ucap bibi tuti merasa tenang.
Brummm brummm motor nathan memasuki lingkup mansion.
Bibi tuti tersenyum akhirnya lega nathan sudah kembali.
"Assalamualaikum."sapa nathan lalu salim pada bibi tuti.
"Waalaikumsalam nak,kamu kenapa pulang selarut ini?"tanya bi tuti.
"Maaf bi,orang tua teman nathan ngajak makan malam.jadi agak larut pulangnya."jawab nathan,nathan tak ingin kasih tau tentang kejadian dia dan rangga.
"Bibi kira kamu kenapa napa di jalan,bibi khawatir dengan kamu."ucap bibi tuti.
"Nathan sudah pulang,ayo kita masuk."ajak dimas.
"Ca nathan sudah sampai belum?"tanya novia pada caca.
"Gak tau bun,emang kenapa?"tanya balik caca
"Entah kenapa perasaan bunda tidak tenang gini nak."ujar novia menghampiri caca yang sedang nonton tv.
"Aku hubungi aja kali bun."ucap caca di angguki novia.
^\*^\*
"*Halo ca."ucap nathan saat telpon terhubung*.
"*Halo nat,lo udah sampai."ucap caca*.
"*iya ca,baru sampai.emang kenapa ca?"tanya nathan*.
"*Bunda khawatir dengan loh nat".jawab caca*
Nathan yang mendengarnya terharu,sampai segitunya novia menghawatirkan nya.
"Tanyain ke bunda ca,aku udah sampai."ucap nathan.
"Syukurlah kalau kamu sudah sampai nak,entah kenapa bunda gak tenang sampai dengar suara kamu nak."sabut novia.
"Aku gak apa apa bun,maaf yah bunda nathan sudah bikin khawatir."ucap nathan.
"Gak kok sayang,ya udah kamu istirahat."ucap novia.
"Iya bunda."ucap nathan.
^\*^\*
"Bunda ayah ternyata masih ada orang baik di dunia ini."ucap nathan tersenyum mengingat kedua orang tau caca yang sangat baik padanya.
Setelah itu nathan ke kamar mandi membersihkan diri,dia sangar gerah apa lagi dia sudah berantem dengan rangga dan kedua temannya.
"Kamu kenapa nak."ucap dinda pada rangga yang baru datang dengan keadan muka yang lebam dan bibirnya berdarah.
"Aku di berantem mah."ucap rangga jujur lalu duduk di sofa.
"Tika."Teriak dinda.
Tika sang pembantu mendengar teriakan majikannya langsung menghampirinya.
"Ada apa nyonya."ucap tika.
"Kamu ambil P3k cepat!"perintah dinda.
"Baik nyah."ucap tika lalu mengambil kotak p3k.
Beberapa saat tika membawa kotak p3k laku memberikan pada dinda.dinda langsung memgambilnya lalu mengobati memer di muka rangga.
"Kamu ngapain sih berantem,gak ada kerjaan kamu."kesal dinda pada rangga sambil mengobati rangga.
"Dia yang duluan mah,pokoknya mama harus kasih dia pelajaran sudah bikin aku kayak gini."ucap rangga.
"Kamu kenapa?"tanya zidan yang baru datang.
"Dia di berantem pah."jawab dinda tanpa menolah pada suaminya yang masih mengobati rangga.
"Kamu ini berantem mulu kerjaan kamu."kesal zidan
"Dia yang duluan pah,dia yang hajar rangga dan teman rangga.pokoknya papa harus kasih dia pelajaran!"tegas rangga lalu meninggalkan kedua orang tuanya.
"Rangga mama belum selesai ngobatin kamu."teriak dinda.
Rangga tak menoleh pada mamanya,dia tetap berjalan.
"Dasar anak kurang ajar,gak ada sopan santunnya pada orang tua."kesal zidan.