**tahap revisi**
Aisyah Husnah seorang mahasiswi fakultas kedokteran merupakan seorang gadis cantik penyanyang dan lemah lembut.
Berawal dari sepucuk surat yang selalu ada di mejanya yang membuat ia bertemu denagn jodohnya yang bernama Rudi
Namun sayang nya di tengah-tengah hubungan mereka datang seorang pria yang pernah hadir di kehidupan Aisyah yang pernah Aisyah sukai datang dan membawa luka delapan tahun yang lalu.
Pria itu bernama Irman ia datang untuk menjelaskan bahwa orang yng ada hampir merenggut kehormatan nya bukanlah dia.
Lalu siapa orang itu. .akankah hubungan Aisyah dan Rudi akan terpengaruh ...dan kepada siapa kh sebenarnya hati Aisyah berlabuh? ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S.R.E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masa Lalu
Tak terasa waktu weekand telah berlalu, kini berganti dengan hari untuk memulai rutinitas kembali. Dan pada hari ini juga aku telah menceritakan semua hubungan diriku dengan Abang Alhamdulillah ketiga sahabatku mendukung ku meski awalnya mereka merasa kecewa akan ketidak jujuran diriku. Hari ini juga menjadi awal aku dan Abang untuk sementara waktu menjaga jarak , tidk bertemu atau pun sekedar telponan agar Abang bisa lebih fokus terhadap skripsinya.
Baru kemarin aku merasakan kebahagiaan menjadi seorang istri dari Ahmad Rudiansyah, bisa tinggal bersama tidur di kasur yang sama , menyiapkan sarapan buat Abang, dan mulai hari ini juga kembli lagi ke awal harus berjauhan.
Saat jam istirahat tiba aku beserta ketiga sahabatku pergi kekantin , sperti biasa para mahasiswa maupun mahasiswi sangat memperlakukan aku dengan baik hingga suatu ketika aku dan bersama ketiga sahabatku makan tiba-tiba datang seorang wanita cantik menghampiri meja yang sedang aku dan ketiga sahabatku tempati.
" Hallo "... sapa wanita itu . Boleh gabung bareng kalian gak? ??
Sontak aku dan sahabat -sahabatku bingung, ada angin apa sampai-sampai wanita sepopuler anna minta gabung .
" Tentu saja boleh " ucapku sambil sedikit bergeser .
" Terima kasih ya " ucap Anna sambil mendudukkan bokongnya pada kursi dekatku.
Seketika suasana menjadi canggung, bingung untuk berbuat apa terlebih diantara kita ada seorang wanita terpopuler di kampus ini duduk berbarengan.
" Oh ya Aisyah, kamu kan deket sama Rudi apa hubungan mu dengan dia? Tanya Anna padaku
Mataku mengarah pada ketiga sahabatku meminta bantuan jawaban yang harus aku katakan. .Mungkin mereka mengerti dengan lirikanku maka Sifa langsung menjawab
" Kak Rudi itu kerabat Aisyah "
"Benarkah itu Aisyah? ucap anna meminta penjelasan
" Iy.....perkataanku terpotong oleh Risya
" Tentu benar Kak Anna "
" Pantesan kamu ko bisa deket banget gitu sama Rudi, tapi kenapa kok beberapa bulan ini aku ngeliat keakraban kalian?
" Kar. ... terpotong kembli perkataanku sekarang oleh Mery
" Karena Aisyah juga baru tau beberapa bulan ini kalau mereka itu kerabat "
Mungkin karena geram setiap pertanyaan yang Kak Anna berikan padaku selalu saja sahabat - sahabatku yang menjawab, terlihat sekali wajahnya yag seperti sedang menahan amarah.
" Bentar deh. .perasaan aku nanya ke Aisyah tapi kenapa kalian yang jawab! !!!
ucap Kak Anna kesal
" Mau Aisyah atau pun kami sama saja, lagian Aisyah juga pasti bakalan jawab yang sama " jelas Sifa
" Ya udah aku pergi saja, Kak Anna bangun Dari tempat duduk nya. Namun sebelum ia melangkah jauh ia menoleh kembali dan berkata.
" Aisyah lain kali kita mengobrol lagi yah. ..berdua saja " Sambil melirik kepada Sifa, Risya dan Mery.
" Baik Kak Anna , Aisyah tunggu yaa. .."
Tak lama bel masuk berbunyi Aku dan sahabat- sahabatku kembali ke kelas.
Sayup -sayup terdengar bisikan mahasiswi yang sedang membicarakan seseorang yang tak lain dosen pengganti Pak Radit.
" Eh tau gak aku dengar dosen pengganti Pak Radit ganteng lho sebelas dua belas lah sama Kak Rudi" ucap mahasiswi 1
" Masa sih jadi penasaran gue, semoga aja dia ngelirik gue kalau lagi ngajar secara gue kn duduk paling depan " ucap mahasiswi 2 yang PD nya kebangetan.
" Jangan mimpi kamu, mana mungkin ngelirik kamu dulu aja kau selalu cari perhatian ke Kak Rudi tapi kaga berhasil gimana sama dosen "
" Siapa yang tahu juga ... bisa aja kan ?
Tak lama terdengar suara seseorang yang mengucapkan salam masuk ke kelas .
" Assalamu'alikum "
Seketika itu wajah para mahasiswi terdiam tak ada yang menjawab kecuali aku dan para mahasiswa.
"Assalamu'alikum "
Terdengar kembali seseorang mengucap salam dan seperti tadi hanya sedikit yang menjawab.
PRAAKK
suara menggebrak meja, Saking kaget aku beranikan melihat ke sumber suara ,biasanya aku gk pernah melihat ke depan ketika pelajaran belum di mulia. Ketiak aku melihat kedepan begitu terkejutnya melihat sosok yang dulu pernah hampir merenggut kehormatan ku..
" Irman "...ucapku pelan.
" Kalian punya telinga tidak!!!! kalau ada yang ucap salam harus di jawab " Bentak dosen itu
" Maaf pak " kompak semua mahasiswa maupun mahasiswi menjawab
" Assalamu'alikum "
" waalaikumsalam "
" Bagus. .lain kali kalau seperti ini lagi semua kelas ini gak boleh ikut kelas Bapak"
" Baik.....
Kenapa dia ada disini?, kenapa dari sekian banyak dosen yng melamar di sini harus dia? . Pertanyaan demi pertanyaan kini terngiang -ngiang di pikiranku. Aku mencoba melihat kembali untuk memastikan apa benar dia Irman orang yang aku kenal dulu orang yang pernah hampir merusak masa depanku.
Aku beranikan melihat kembali tapi tetap sama dia orang itu , seketika tubuhku mengigil ketakutan bayangan masa lalu hadir kembli dipikirin ku. Terlebih ketiak pandangan kami saling bertemu ..aku lihat ada wajah keterkejutan juga di matanya aku langsung saja memalingkan tatapan ku. Tak ingin lagi berurusan dengan dia tapi kenapa harus bertemu kembali.
" Mami kamu kenapa? kok gemeteran gini ...pucat pula" ucap Risya panik
" Aku sepertinya gak enak badan tolong izinin aku ya ,aku harus kembli ke asrama "
"Biar aku antar ya...?
" Jangan !!! aku bisa sendri kok"
"Beneran Mami bisa sendiri? ucap Risya memastikan
" Tentu. ..
Aku sudah tak kuasa bila harus berlama-lama di dalam satu ruangan dengan dia. Tanpa berkata apa-apa aku langsung keluar dan terdengar panggilan seseorang menghentikan. langkahku namun aku pura-pura tak mendengarnya.
Sepanjang jalan menuju ke asrama aku hanya menangis meski jadi bahan tontonan orang lain tak masalah. Karena yang ada di pikiranku sekarang ini bagaimana caranya agar cepat sampai ke asrama dan tak melihat wajah itu lagi orang yang aku benci dari dulu bahkan sampai detik ini.
Di dalam kamar aku hanya bisa menangis dan memanggil -manggil nama Abang ingin rasanya bersandar di bahu Abang tapi sayangnya aku tak bisa. Hanya bisa melihat Abang dari handphone saja
" Abang Adek rindu. ...hiks
..Hiks. .adek butuh Abang " rengek ku berbicara sendiri.
" Dia. ...dia... kembali ...aku benci dia ".
Hari itu aku habiskan untuk menangis dan aku harus menerima semua bahwa orang itu akan selalu ada di sini di kampus ini .Apakah aku mampu melewati semua ini? hidup Berdekatan dengan nya?
Apa aku akan terus melihat wajahnya setiap hari ?Tidak.!! tidak jangankan melihatnya mendengar nama nya saja aku tak mau aku takut .
"Ya Alloh tolong lah hambaMu ini,, Apa yang harus aku lakukan hiks hiks "
******
Tak terasa aku menangis seharian sampai aku tertidur, aku terbangun ketika sahabat-sahabat ku datang .
" Mami bangun. ... "
Seseorang menggoyang - goyangkan pundak ku
" Perlahan aku membuka mataku dan nampak ketiga sahabatku di depanku
" Mami apakah kau baik-baik saja" tanya Risya
" Ia sekarang aku baik-baik saja ..kalian jangan khawatir "
" Tapi mami seperti sudah menangis " tanya Mery
" Ia habisnya aku tadi pusing banget "
Maaf aku berbohong pada kalian karena belum saat nya aku cerita tentang masa lalu ku yang kini hadir kembali. . aku juga takut membuat kalian khawatir" Batin ku
dg begitu Allah dn ortu dilibatkan😔😔😔
semua ada ditanganmu Thor..ttp smangat